Anda di halaman 1dari 6

BANGUNAN TAHAN GEMPA DAN RUMAH TAHAN GEMPA Masih ingat dibenak kita peristiwa beberapa tahun yang

lalu saat jogjakarta diguncang oleh gempa berkekuatan 6,2 pada skala Richter pada tanggal 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik.Korban tewas menurut laporan terakhir dari Departemen Sosial Republik Indonesia pada 1 Juni 2006 pukul 07:00 WIB, berjumlah 6.234 orang dengan rincian: Yogyakarta 165 jiwa, Kulon Progo 26 jiwa, Gunung Kidul 69 jiwa, Sleman 326 jiwa, Klaten 1.668 jiwa, Magelang 3 jiwa, Boyolali 3 jiwa, Purworejo 5 jiwa, Sukoharjo 1 jiwa dan korban terbanyak di Bantul 3.968 jiwa. Sementara korban luka berat sebanyak 33.231 jiwa dan 12.917 lainnya menderita luka ringan. Kabupaten Bantul merupakan daerah yang paling parah terkena bencana. Informasi menyebutkan sebanyak 7.057 rumah di daerah ini rubuh. Gempa bumi merupakan bencana alam yang paling menakutkan bagi manusia, baik secara alami ataupun akibat manusia yang lebih frontal. Hal ini akibat kita selalu mengandalkan tanah tempat kita berpijak di bumi sebagai landasan yang paling stabil yang bisa selalu dalam keadaan diam dan menopang kita. Begitu terjadi gempa bumi, kita tiba-tiba menyadari bahwa tanah yang kita pijak tersebut ternyata bisa kehilangan stabilitasnya sehingga mampu menelan korban. Untuk mencegah terjadinya kerugian besar akibat hancurnya bangunan-bangunan penting, para ilmuwan juga mengembangkan teknologi untuk memperkuat bangunan sehingga dapat bertahan dari serangan gempa bumi. Negara-negara yang sering diserang gempa bumi seperti Jepang sudah banyak menggunakan teknologi ini pada gedung-gedung dan bangunanbangunan besar. Salah satu teknologi yang gencar dikembangkan adalah penggunaan cairan MagnetoRheological atau disebut juga MR fluid untuk meningkatkan stabilitas bangunan saat terjadi gempa. Cairan ini berwarna keabuabuan dan tampak agak mengkilat seperti minyak. Massa jenis (densitas) cairan istimewa ini tiga kali lebih besar dari densitas air (densitas air pada temperatur normal sekitar 1 g/mL). Fluida ini tersusun dari partikel-partikel besi yang mengandung gugus karbonil, cairan pelarut, dan bahan-bahan aditif lainnya. Partikel-partikel besi (carbonyliron) yang sangat halus ini memiliki diameter 3-5 ?m (1 ?m = 10-6 meter). Cairan MR mengandung 20-40% partikel-partikel besi ini. Kumparan elektromagnet ditempatkan di dalam damper untuk mengendalikan fluida MR. Sekitar lima liter fluida dapat ditampung oleh damper. Bangunan juga dilengkapi dengan sensor getaran yang langsung mengirimkan sinyal pada komputer (saat ada getaran) supaya mengalirkan listrik pada damper. Damper bergerak-gerak dan mengeluarkan gaya untuk melawan getaran gempa. Fluida MR yang sudah berubah jadi padatan dapat menambah besarnya gaya yang bisa dihasilkan damper ini. Semakin besar getaran semakin besar pula arus listrik yang mengalir sehingga medan magnet yang tercipta semakin kuat. Kuatnya medan magnet ini menyebabkan semakin kerasnya padatan yang terbentuk sehingga damper bisa menghasilkan gaya yang lebih besar untuk melawan getaran gempa. Saat getaran gempa berhenti, komputer menghentikan aliran listrik pada elektromagnet sehingga medan magnetnya hilang dan padatan MR berubah kembali menjadi fluida. Hebatnya lagi, damper yang dilengkapi fluida MR ini dapat pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penyerap getaran pada berbagai peralatan elektronik seperti mesin cuci, dan sebagai shock absorber pada mobil. Teknik dan konsep bangunan tahan gempa telah diterapkan di DIY yang konsepnya seperti : KONSEP RUMAH TAHAN GEMPA Denah Bangunan : * Denah yang terlalu panjang harus dipisahkan (Gambar 1.a) * Denah berbentuk L harus dipisahkan (Gambar 1.b)

* Denah berbentuk U harus dipisahkan (Gambar 1.C) Bangunan Tembok : * Dinding bata harus kuat dengan kolom,sloof, rinf balok dari beton atau kayu * Dinding bata harus angker terhadap kolom,sloof dan ring balok * Sloof harus diberi angker terhadap pundasi Bangunan Kayu : * Hubungan antara kolom dan balok atap harus diberi balok penapong diagonal dan datar * Hubungan antara balok lantai dan kolon harus diberi balok panopang diagonal dan datar * Pundasi umpak harus tertanam sedalam > 20 cm ke dalam tanah sumber : Yohanes surya (http://www.wissenschaftonline.de/sixcms/media.php/369/staubpartikel.jpg) dan http://www.pu.go.id/publik/bencana/gempa/gempa%20tsunami4.htm)

Tags:
bangunan tahan gempa, artikel bangunan tahan gempa, makalah bangunan tahan gempa, konsep bangunan tahan gempa,

Struktur Bangunan Tahan Gempa

Perinsip Bangunan Tahan Gempa


Bangunan yang di katakan tahan gempa adalah bangunan yang merespon gempa dengan sifat dakilitas yang mampu bertahan dari keruntuhan, dan fleksibilitas dalam meredam getaran gempa. 1. 2. 3. 4. Dirancang dan diperhitungkan Kombinasi beban dan analisis struktur Penggunaan matrial yang ringan Penempatan massa struktur yang terpisah namun saling berinteraksi

Ciri-ciri Umum Fisik Bangunan Tahan Gempa


1. 2. 3. Struktur memiliki sistem penahan gaya dinakik gempa. Kekuatan sistem penahan gempa Konfigurasi strukturnnya memenudi syarat untuk tujuan bangunan tahan gempa

Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Membangun Bangunan Tahan Gempa

Pondasi

Pondasi merupakan bagian dari struktur yang paling bawah dan berfungsi untuk menyalurkan beban ke tanah. Untuk itu pondasi harus diletakkan pada tanah yang keras. Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 6- 75 cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi dikerjakan setelah lapisan urug danaanstamping selesai dipasang.Pondasi juga harus mempunyai hubungan yang kuat dengan sloof. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan angkur antara sloof dan pondasi dengan jarak 1 m. Angkur dapat dibuat dari besi berdiameter 12 mm dengan panjang 20 25 cm. Pondasi salah satu hal yang harus di perhatikan pada saat membangun, karena pondasi termausk kalah satu bagian penting dalam bangunan.

Beton

Beton adalah bagian umum pada bangunan, beton dapat di buat dengan mencapur Pasir(ageregat halus, kerikil (ageregat kasar) air dan semen.

Beton Bertulang

Beton bertulang merupakan bagian terpenting dalam membuat rumah menjadi tahan gempa. Pengerjaan dan kualitas dari beton bertulang harus sangat diperhatikan karena dapat melindungi besi dari pengaruh luar, misalnya korosi. Para pekerja atau tukang suka menganggap remeh fungsinya. Penggunaan alat bantu seperti molen atau vibrator sangat disarankan untuk menghasilkan beton dengan kualitas tinggi.

Kesimpulan Bahwa banyak bangunan yang mudah roboh saat gempa disebabkan karena konstruksi bangunan yang kurang kokoh dan tidak memenuhi standar baku. Maka dari itu untuk mendapatkan bangunan tahan gempa yang baik buatlah struktur bangunan yang lebih simetris. Karena bangunan dengan struktur simetris sudah terbukti lebih kuat dibandingkan dengan struktur yang tidak simetris. Dan salah satu penunjang agar bangunan itu kokoh yang harus dipikirkan terlebih dahulu adalah kerangka bangunan yang kuat, serta bahan baku yang memenuhi syarat untuk bangunan tahan gempa seperti baja ringan dan semen mortar. Jika sebuah bangunan di bangun dengan bahan baku seperti yang di jelaskan di atas, maka bangunan tersebut akan mampu bertahan dari gempa hingga berkekuatan 7 skala Ritcher.

Anda mungkin juga menyukai