Anda di halaman 1dari 5

PIRAMIDA KERANGKA KARANGAN

KESEHATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENYAKIT GIGI KARIES PENCEGAHAN PENYAKIT KARIES GIGI PADA ANAK - ANAK

Judul Kerangka Topik

: :

Pencegahan Penyakit Karies Gigi Pada Anak 1. Kesehatan gigi anak Indonesia 2. Jenis penyakit gigi yang sering menyerang anak 3. Penyebab karies gigi pada anak 4. Pencegahan penyakit karies gigi pada anak 5. Pentingnya merawat gigi sejak dini

Pencegahan Penyakit Karies Gigi Pada Anak


Dari data di tahun 1995, Depkes mencatat baru sekitar 14% anak-anak berusia 5-6 tahun yang bebas karang gigi dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang menemukan 89% anak-anak di Indonesia berusia di bawah 12 tahun memiliki masalah pada gigi dan mulut mereka. Padahal, perawatan gigi yang baik akan menentukan status kesehatan mereka kelak.Ini artinya hampir sebagian besar anak-anak memiliki tingkat kesehatan gigi yang sangat rendah. Hal ini menunjukkan buruknya kesehatan gigi pada anak Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat gigi menjadi salah satu penyebab buruknya kondisi gigi anak Indonesia. Secara umum, karies atau lubang gigi merupakan penyakit yang paling sering memyerang anak. Gigi berlubang diawali dengan adanya karang gigi atau plak gigi merupakan penyebab kerusakan gigi. Plak dan sisa makanan yang melekat di gigi secara bertahap akan berubah menjadi asam oleh bakteri. Bila ditambah dengan air liur, plak dan sisa-sisa makanan itu berubah menjadi karang gigi yang biasanya ada pada permukaan belakang gigi. Gigi harus bebas dari plak atau karang gigi, namun kebiasaan menggosok gigi secara teratur masih belum membudaya pada anak-anak Indonesia. Dan salah satu kebiasaan buruk adalah seseorang baru pergi ke dokter gigi ketika giginya sakit atau berlubang. Ada beberapa faktor penyebab munculnya karies gigi pada anak. Pertama, gigi dan air ludah. Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak lagi kental mempermudah terjadi karies atau lubang gigi. Kedua, ada bakteri penyebab karies. Bakteri yang

menyebabkan karies adalah dari jenis Streptococcus dan Lactobacillus . Ketiga, makanan yang kita konsumsi. Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi seperti permen dan coklat memudahkan terjadi karies. Pencegahan merupakan solusi paling ampuh mengatasi tingginya angka kerusakan gigi pada anak. Meskipun anak sangat sulit diajarkan kebiasaan baik menggosok gigi, orangtua harus sabar dan pandai menyikapinya. Untuk mencegah karies gigi mulailah

mengajarkan anak untuk tidak banyak memakan makanan yang mengandung gula, menghindari benturan gigi dengan lidah, menyikat gigi segera setelah makan, memeriksa gigi

setelah 6 bulan sekali, memakan sayur sayuran, memakan buah buahan, dan menyikat gigi minimal 2 kali sehari. Anak masih memiliki gigi susu yang harus dirawat. Gigi susu membutuhkan perawatan yang sama dengan gigi permanen. Mereka membutuhkan perhatian dari infeksi atau cedera langsung maupun tidak langsung. Pengobatan cepat dan tepat harus diberikan pada gigi susu yang membusuk atau terluka karena jatuh atau trauma. Berikut tips merawat gigi susu anak. Pertama, segera setelah gigi susu pertama muncul, mulailah untuk menyikat gigi anak., cukup menggunakan jari atau kapas untuk membersihkan gigi anak. Bimbinglah anak untuk menyikat gigi sampai usia 3-4 tahun atau sampai anak mampu menyikat sendiri dengan baik. Kemudian, Anda cukup mengawasinya. Kedua, pilihlah sikat gigi anak yang baik, yang memiliki bulu bulat dan lembut. Kepala sikat harus kecil agar dapat menjangkau semua sudut. Gagangnya harus cukup tebal namun cocok, nyaman dan aman di tangan anak. Ketiga, bilaslah sikat gigi dengan baik dan keringkan di udara setelah selesai pemakaian. Gantilah sikat gigi setiap tiga bulan sekali. Keempat, gunakan pasta gigi khusus anak-anak dengan bahan yang tidak berbahaya bila tertelan. Carilah pasta gigi dengan kandungan flouride maksimum 600 ppm. Fluoride sangat penting untuk pembentukan gigi yang sehat. Kelima, gunakan pasta gigi secukupnya saja, hanya sebesar kacang tanah sudah cukup. Jangan termakan pengaruh iklan yang menunjukkan penerapan pasta gigi sampai menutupi semua permukaan sikat gigi. Overdosis flouride pada saat pembentukan gigi dapat mengakibatkan masalah yang disebut fluorosis. Gigi anak menjadi berwarna coklat dengan bintik-bintik putih permanen. Anak-anak di bawah usia enam tahun rentan terhadap masalah ini. Keenam, berikan contoh kebiasaan menyikat gigi yang baik pada anak. Sikatlah gigi di pagi dan sore hari. Sikatlah gigi dalam waktu yang cukup (sekitar tiga menit) sehingga seluruh permukaan gigi betul-betul bersih. Ketujuh, kunjungi dokter gigi secara rutin

minimal sekali dalam 6 bulan. Perawatan gigi tidak hanya dilakukan terhadap kerusakan atau cedera, tetapi juga bila ada maloklusi gigi anak. Kunjungan berkala memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah lebih awal. Dan terakhir, hentikan kebiasaan mengisap jempol. Mengisap jempol adalah normal sampai usia sekitar 3 4 tahun. Menjaga kesehatan gigi anak merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Memang tampak wajar jika seorang anak mempunyai gigi yang rusak, namun sebenarnya hal itu tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut anak. Jika dibiarkan terlalu lama, ada banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh kerusakan pada gigi anak. Salah satu diantaranya ialah berubahnya bentuk mulut dan tatanan gigi pada saat anak dewasa nanti.
3

.Maka dari itu, penting adanya pencegahan terhadap resiko kerusakan pada gigi anak sejak dini, agar tetap dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut serta menurunkan angka kerusakan gigi pada anak-anak Indonesia. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mereka terlebih saat mereka dewasa karena pada umumnya. Kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi adalah salah satu penunjang rasa percaya diri yang paling utama pada mereka terlebih saat masa remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Http://www.nwu.ac.id/blog-kampus/709-karies-gigi-pada-anak Http://bidanku.com/index.php?/pentingnya-menjaga-kesehatan-gigi-anak-sejak-dini Https://www.google.co.id/search?q=kesehatan+gigi+anak+indonesia Http://info-kesehatan-kita.blogspot.com/2011/12/perawatan-gigi-anak.html

Anda mungkin juga menyukai