Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

Efek samping obat (ESO) adalah reaksi yang sifatnya merugikan si pemakai obat atau reaksi yang tidak diinginkan, yang timbul pada saat penggunaan obat dengan dosis yang biasa digunakan untuk diagnosis, terapi, maupun profilaksis. Setiap obat dapat menyebabkan efek samping, mungkin hanya berbeda dalam kualitas dan kuantitas kejadiannya. Reaksi ESO merupakan reaksi yang tidak dapat dicegah tetapi dapat diusahakan agar timbulnya seminimal mungkin. Efek samping obat dapat bermanifestasi pada organ-organ dalam atau kulit dan mukosa. ESO yang bermanifestasi pada kulit dan mukosa disebut erupsi obat. !ekanisme terjadinya erupsi obat dapat secara nonimunologik dan imunologik (alergik), tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. erupsi obat dengan mekanisme imunologik, disebut sebagai erupsi obat alergik..

2.1. DEFINISI Erupsi obat alergik atau allergic drug eruption ialah reaksi alergik pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik. Obat masuk ke dalam tubuh secara sistemik,berarti masuknya obat melalui mulut, hidung, rectum, "agina dan secara suntikan atau infus. #uga dapat sebagai obat mata, obat kumur, tapal gigi, dan obat topical. $ang dimaksud dengan obat, ialah %at yang dipakai untuk menegakan diagnosis, profilaksis, dan pengobatan. &ermasuk dalam pengertian obat ialah jamu. 'emberian obat secara topikal dapat pula menyebabkan alergi sistemik,akibat penyerapan obat oleh kulit.

2.2. EPIDEMIOLOGI

(elum didapatkan angka kejadian yang tepat terhadap kasus erupsi alergi obat, tetapi berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, studi epidemiologi, uji klinis terapeutik obat dan laporan dari dokter, diperkirakan kejadian alergi obat adalah )* dari total pemakaian obat-obatan atau sebesar +,-)-* dari keseluruhan efek samping pemakaian obat-obatan. .ajian terhadap laporan Efek Samping Obat yang diterima 'anitia !onitoring

Nasional menunjukkan bahwa mayoritas (35,09%) merupakan ESO yan terja!i pa!a kulit (tabel ")# $al ini kemun kinan karena se%ara klinis, ESO pa!a kulit lebih mu!ah !ikenali se%ara &isual !aripa!a ESO yan terja!i pa!a or an atau sistem tubuh yan lain, yan pa!a umumnya membutuhkan pemeriksaan khusus, misalnya pemeriksaan laboratorium#
Efek Samping Obat

'ila keja!ian ESO pa!a kulit !itinjau lebih rin%i, maka tabel 3 memberikan ambaran jenis ESO pa!a kulit, obat yan !i!u a seba ai penyebab, !an hubun an kausal ESO !en an obat# (a!a tabel ini terlihat bahwa 3 jenis e)ek sampin yan palin serin !ilaporkan (persentasenya lebih besar !an *0%) a!alah urtikaria (3",+,%), pruritus ("",+,%) !an eritema (**,-3%)# .alaupun !ari tabel 3, kasus erupsi kulit yan )atal, misalnya sin!rom Ste&ens/ 0ohnson hanya men%akup +,51%, tetapi hal ini su!ah memberikan perin atan bahwa kasus ini memerlukan penan anan khusus#
&abel ). Efek Samping Obat yang dilaporkan mulai tahun +/0+- +//)

1O

#E12S ESO 'ER .E34S OR541 &6(67

* ESO

+ ) 8 : , 9 ; 0 / +++ +) +8 +: +, +9 +; +0

5angguan pada kulit .elainan pada tubuh secara keseluruhan 5angguan salurn pencernaan 5angguan sistem saraf pusat dan perifer 5angguan kardio"askuler 5angguan saluran pencernaan 5angguan pendengaran dan keseimbangan 5angguan saraf otonom 5angguan psikiatrik 5angguan sistem hematologi 5angguan sistem urin 5angguan sistem biliar dan hati .elainan tempat injeksi 5angguan "isual 5angguan endokrin 5angguan sistem musculoskeletal 5angguan reproduksi 5angguan pada fetus, neonatus dan bayi &abel 8. jenis ESO pada kulit yang banyak dilaporkan

8,,-/ 8-,98 +-,+) 9,/8 :,,9 ),9: +,9: +,,, +,-/ +,-/ +,-/ -,/+ -,;: -,;: -,:9 -,89 -,); -,-/

1O

#E12S ESO

+ ) 8 : , 9 ; 0 / +++ +)

6R&2.4R24 'R6R2&6S ER2&E!4 .632& S21<RO! S&E=E1S-#O71SO1 S21<RO!-3$E33 <ER!4&2&2S R64! .632& ER6'S2 (634 54155641 >4R14 .632& R64! '6R'6R4 R64! !4.63O'4'63 4.1E

8),09 )),09 ++,:8 0,,; ,,;+ :,)0 :,)0 ),09 ),09 +,:8 +,:8 +,:8

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--0 ada )9 pasien baru penderita erupsi obat alergik. <2451OS2S #6!347 '4S2E1 (4R6 &4761 )--0 ER6'S2 O(4& 43ER52. 'E1$4.2& .632& 3421 )9 +-;9 ),8,* 0;,9,* 'ERSE1&4SE

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2008 1200 1000 800 600 400 200 0 ERUPSI OBAT ALERGIK PENYAKIT KULIT LAIN JUMLAH PASIEN BARU TAHUN 2008 1076

0;,9,*

),8,*
26

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--/ ada 99 pasien baru penderita erupsi obat alergik. <2451OS2S #6!347 '4S2E1 (4R6 &4761 )--0 ER6'S2 O(4& 43ER52. 'E1$4.2& .632& 3421 99 +,;8 :,-)* 0,,/0* 'ERSE1&4SE

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2009 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1573

0,,/0*

JUMLAH PASIEN BARU TAHUN 2009

:,-)*
66 ERUPSI OBAT ALERGIK PENYAKIT KULIT LAIN

?aktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya erupsi obat alergik

+.

6mur dan seks #arang terjadi pada anak karena faktor akumulasi pajanan dan jarang pula terjadi pada orang tua karena sensitisasi sukar terjadi. 3ebih sering pada perempuan dibandingkan dengan pria.

).

2enetika

3# (enyakit yan men!asari, terutama yan mempen aruhi metabolisme !an ekskresi obat#
2.3. PATOGENESIS Reaksi kulit terhadap obat dapat terjadi melalui mekanisme imunologik atau nonimunologik. 7al ini terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah mempunyai hipersensiti"itas terhadap obat tersebut. <isebabkan oleh berat molekulnya yang rendah, biasanya obat itu berperan pada mulanya sebagai antigen yang tidak lengkap atau hapten. Obat atau metabolitnya, yang berupa hapten harus berkombinasi terlebih dulu dengan protein,misalnya jaringan,serum atau protein dari membran sel, untuk membentuk kompleks antigen yaitu kompleks hapten protein. .ecualinya ialah obat-obat dengan berat molekul yang tinggi, yang dapat berfungsi langsung sebagai antigen yang lengkap. 6ntuk memudahkan pemahaman mengenai terjadinya erupsi obat alergik dilakukan klasifikasi secara imunopatogenesis, yaitu @ +.Reaksi yang diperantarai oleh antibodi a.

3 E 4 eritema, 5rtikaria, an ioe!ema#


purpura (=askulitis), erupsi monili)ormis#

b. 2g5

"#6eaksi yan )otosensiti&itas#

!iperantarai

oleh

sel4

3#6eaksi yan kemun kinan mekanisme imunolo ik

!i!asari

a. Eksantema

)ikstum multi)ormis (sin!rom Ste&ens/

Eritema 0ohnson)
b. c. 1ekrolisis

epi!ermal toksik

-# 6eaksi tersan ka aler i4 reaksi 0aris%h/ $eo%heimer#

Secara umum terdapat : tipe reaksi imunologik yang dikemukakan oleh Aoombs dan 5ell@ suatu reaksi alergik terhadap obat dapat mengikuti salah satu dari keempat jalur ini +. !ekanisme 2munologis &ipe 2 (Reaksi anafilaksis) Reaksi ini umumnya ditumbuhkan oleh antigen-antigen !alam +.

bentuk 4

inhalan, misalnya tepun sari, spora jamur, serpih binatan atau manusia, )ra men seran a#

). makanan, khususnya yang mengandung banyak protein. 8. obat-obat (sistemik). :. fokus infeksi bakterial. ,. in"estasi parasit. 9. gigitan serangga.

stimuli emosional, ju a !apat menyebabkan reaksi tipe * ini, meskipun serin kali mani)estasi klinis !ari kelainan akibat )aktor/)aktor tersebut ti!ak !ijembatani oleh reaksi anti en antibo!i, antibo!i yan berperan
gesekan dan

<isamping itu, faktor-faktor fisik, seperti sinar matahari, panas, dingin, tekanan,

!alam reaksi ini a!alah 3 E yan terikat pa!a permukaan sel mas jarin an atau baso)il yan bere!ar !alam !arah melalui )ra men 7%/nya# Setiap molekul antibo!i !apat ber abun !en an !ua molekul anti en# 8ontoh utama !ari reaksi aler i tipe * ini a!alah 5rtikaria !an 9ermatitis atopik, meskipun yan terakhir ini bukan murni akibat reaksi aler i tipe *#
!ekanisme ini paling banyak ditemukan. 'ajanan pertama dari obat tidak menimbulkan reaksi. &etapi bila dilakukan pemberian kembali obat yang sama, maka obat tersebut akan dianggap sebagai antigen yang akan merangsang pelepasan bermacam-macam mediator seperti histamin, serotonin, bradikinin, heparin dan SRS4. !ediator yang dilepaskan ini akan menimbulkan bermacam-macam efek, misalnya urtikaria. Reaksi anafilaksis yang paling ditakutkan adalah timbulnya syok.

Tipe II (Reaksi Aut t ksis! 4ntibodi yang berperan adalah 2g! dan 2g5 yang timbul karena antigen merupakan bagian dari sel pejamu. 2katan 4ngen-antibodi dapat mengaktifkan komplemen dan terjadilah lisis. Aontoh klasik adalah reaksi transfusi darah, anemia hemolitika. (eberapa contoh dalam dermatologi adalah 'emfigus, 3upus Eritematosus Sistemikus (meskipun seringkah keduanya juga dimasukkan dalam kelompok penyakit autoimun dan masuk dalam reaksi tipe-8.

Tipe III (Reaksi " #p$eks I#u%! Reaksi ini secara langsung timbul karena bahan B agen yang bersifat infeksius atau obat yang beredar dalam darah. 4ntibodi yang timbul karena antigen ini adalah klas 2g5. .ompleks 4g-4b terbentuk dalam sirkulasi darah dan mengendap pada dinding pembuluh darah atau membran. .omplemen diaktifkan dan mengendap bersama komples 4g-4b. ?aktor leukotoksik dilepaskan dari komplemen dan menarik sel-sel polimorfonuklear ke tempat kejadian. 3isosom dari sel-sel polimorfonuklear melepas ensim (li%osom) dan dapat merusak jaringan dan akan menyebabkan

=askulitis (bila kompleks melekat pada pembuluh darah), atau menyebabkan glomerulonefritisBseositis (bila melekat pada ginjal atau membrana serosa). !anifestasi klinis bisa bermacam-macam bentuk =askulitis, misalnya eritema multiforme, CfiDed drug eruptionC, =askulitis alergik. (ila antigen bersifat autoantigen, bisa menyebabkan penyakit autoimun, misalnya penyakit-penyakit =esikobulosa ('emfigus, 'emfigoid bulosa, <ermatitis herpetiformis, dsb), 3upus eritematosus sistemikus. Tipe I& (Reaksi A$e'(i Se$u$e' Tipe La#)at! Reaksi ini melibatkan limfosit. 3imfosit & yang tersensitasi mengadakan reaksi dengan antigen.Reaksi ini disebut reaksi tipe lambat karena baru timbul +)-:0jam setelah pajanan terhadap antigen. Reaksi ini terutama berkaitan dengan +. imunitas terhadap organisme intraseluler, seperti !ycobacterium leprae, !.tuberculosis, <ermatofita, kandida, mikosis profunda, parasit dan beberapa "irus. ). Chost " graft rejectionC. 8. imunitas kanker. :. hapten (alergen tak lengkap).

&erdapat ) macam bentuk reaksi +. reaksi tipe tuberkulin. ). reaksi tipe kontak.

1. Reaksi Tu)e'ku$i% &erjadi akibat limfosit yang tersensitisasi mengadakan reaksi dengan antigen yang biasanya berlokasi di sekiter pembuluh darah dalam dermis. !elalui ikatan khusus antigen di permukaan limfosit,terjadi reaksi dengan akibat pelepasan bermacam-macam limfokin. 7al ini mengakibatkan reaksi radang

dengan "asodilatasi, permeabilitas"askuler meninggi, dan edema yang secara klinis dapat terlihat sebagai ruam-ruam morbiliformis, skarlatiniformis eritema rodosum, atau eksantema fikstum.

2. Reaksi tipe k %tak Reaksi ini terutama melibatkan bagian epidermis kulit. 4ntigen telah tersensitisasi sebelumnya dengan akibat dibebaskannya limfokin dan timbul reaksi berupa dermatitis yang secara klinis terlihat sebagai dermatitis kontak.

2. Meka%is#e N % I#u% $ (is Reaksi CPseudo-allergicC menstimulasi reaksi alergi yang bersifat antibodydependent. Salah satu obat yang dapat menimbulkannya adalah aspirin dan kontras media. &eori yang ada menyatakan bahEa ada satu atau lebih mekanisme yang terlibat@ pelepasan mediator sel mast dengan cara langsung, akti"asi langsung dari sistem komplemen, atau pengaruh langsung pada metabolisme en%im asam arachidonat sel. Efek kedua, diakibatkan proses farmakologis obat terhadap tubuh yang dapat menimbulkan gangguan seperti alopesia yang timbul karena penggunaan kemoterapi anti kanker. 'enggunaan obat-obatan tertentu secara progresif ditimbun di baEah kulit, dalam jangka Eaktu yang lama akan mengakibatkan gangguan lain seperti hiperpigmentasi generalisata diffuse.

3. Unknown Mechanisms Selain dua mekanisme diatas, masih terdapat mekanisme lain yang belum dapat dijelaskan. 2.*. MANIFESTASI "LINI"

+. Erupsi makulapapuler atau morbiliformis Erupsi morbiliformis adalah erupsi yang timbul mendadak akibat reaksi alergi obat, ditandai dengan lesi makulopapular eritematosa yang tersebar generalisata dan simetris. <apat mengenai mukosa mulut serta telapak tangan dan kaki. Obat yang sering menimbulkan reaksi ini, misalnya penisilin, dan deri"at sintetiknya, fenilbutason, sulfonamid, gentamisin, streptomisin, barbiturat, isonia%id, fenotiasin, atropin, dan insulin.

). 6rtikaria dan angioedema 6rtikaria dan 4ngioedema 6rtikaria adalah reaksi kulit yang ditandai dengan rasa gatal disertai edema berbatas tegas pada epidermis (urtika), berEarna kemerahan dengan berbagai ukuran, dan dibagian tengah memucat. &imbulnya cepat dalam beberapa menit, kemudian berangsur-angsur hilang dalam beberapa menit sampai ): jam. Obat yang sering menyebabkan urtikaria antara lain +. anti biotik penisilin, streptomisin, sulfonamid. ). deri"at coal tar aspirin, antipirin, asetanilid. 8. sedatif dan tranFuilli%er barbiturat, fenotia%in. :. produk-produk endokrin estrogen, ekstrak pitutari, insulin. ,. lain-lain deri"at o"ium(terutama kodein),kinin, fenolftalein,

peEarna dan aditif makanan, tiourasil. 4ngioedema 4ngioedema adalah kelainan pada kulit dan membran mukosa berupa edema non-pitting, eritematosa yang dalam dan setempat dengan pinggir yang difus, dapat disertai rasa terbakar dan atau rasa gatal. Obat yang sering menyebabkan 4ngioedema sam dengan Obat penyebab urtikaria. &ersering adalah penisilin dan deri"atnya, sinar D, dan en%im.

8. ?iDed drug eruption ?iDed <rug Eruption merupakan satu-satunya Reaksi .ulit .arena Obat yang dapat dipro"okasi dengan obat yang dicurigai, dan merupakan tipe khusus reaksi obat sistemik.&idak ada faktor etiologik lain yang dapat menyebabkan kemunculannya (elisitasi). 5ambaran klinik berupa makula kemerahan atau kecoklatan, berbatas tegas, dan pada keadaan berat bisa disertai "esikel atau buia, dengan predileksi dibagian distal badan, misalnya tangan, kaki, namun lesi dapat pula terjadi dibagian tengah badan, dan perbatasan kulit-mukosa, misalnya bibir, genital (khususnya glans penis) 5ejala subyektif berupa gatal atau rasa panas, 'ada pemakaian ulang lesi dapat timbul pada tempat yang sama dengan atau tanpa lesi ditempat lain. Obatobatan yang sering menyebabkan adalah sulfa, Sulfonamid, tetrasiklin, barbiturat, fenilbuta%on.

:. Eritroderma (dermatitis eksfoliati"a ) Eritroderma adalah kelainan yang ditandai oleh eritema difus generalisata sampai uni"ersal, biasanya disertai skuama luas, dan disebabkan oleh berbagai sebab. Obat yang sering menyebabkan alopurinol, sulfa, preparat emas, fenitoin, fenobarbital, isonia%id, yodida.

,. 'urpura 'urpura ialah perdarahan dalam kulit atau mukosa, berupa bercak atau pembengkakan berrEarna merah atau kebiruan yang tidak hilang bila ditekan. Obat yang dapat menyebabkan purpura, antara lain alopurinol, barbiturat, kumarin, efedrin, kloroform, yodida, meprobamat, merkuri, penisilin, kuinidin, sodium tiosulfat, sulfa, tia%id, beladona, fenasetin, asam salisilat, dan kloralhidrat. 3esi purpurik dapat disebabkan oleh mekanisme alergi maupun non alergi. Erupsi alergik umumnya disebabkan adanya =askulitis dengan lesi yang cenderung lebih gelap disertai indurasi (Cpalpable purpuraC) dan didapatkan halo yang eritematos akibat "asodilatasi. =asculitis alergik dengan lesi Cpalpable purpuraC yang disebabkan karena obat lebih banyak dijumpai pada

ekstremitas baEah dan simetris@ seringkali pula bersifat sistemik dan dapat terjadi apa yang disebut C7enoch Schonlein purpuraC yang disebabkan karena deposit kompleks imun dalam dinding pembuluh darah pada ginjal. Obat-obat yang dapat menyebabkan erupsi purpurik, misalnya Sulfonamide, klorokuin, methyl-dopa, hidantoin, antimitotik. 9. =askulitis =askulitis karena erupsi obat alergik sekitrar +-* dari jumlah total "askulitis kutaneus akut dan biasanya melibatkan pembuluh darah kecil, obatobat yang biasanya berhubungan dengan "askulitis ialah allopurinol, penicillin, thia%ide;. ;. Reaksi foto alergik 'ada reaksi foto alergik, sinar mengubah photosensiti%er yang semula bersifat imunologik inaktif menjadi imunologik aktif, yakni menjadi hapten yang kemudian berkonjugasi dengan protein karier menjadi antigen lengkap. 4ntigen lengkap memacu respons imun, yang umumnya dianggap peran imunitas selular seperti npada dermatitis kontak. .arena bergantung kepada reakti"itas imunologik perorangan reksi foto alergik hanya terjadi pada sebagian kecil indi"idu dan tidak terjadi pada pajanan pertama. 'ada pajanan ulang dengan photosensiti%er (dalam hal ini fotoalergen) dan sinar, reaksi umumnya timbul setelah ):-:0 jam.

0. 'ustulosis eksantematosa generalisata akut 'ustulosis eksantematosa generalisata akut adalah erupsi febril akut yang sering dihubungkan dengan leukositosis, reaksi kulit yang timbul biasanya sekitar + sampai 8 minggu setelah meminum obat, insiden dari 'ustulosis eksantematosa generalisata akut sekitar + sampai , kasusB + juta orang pertahun/.

/. Eritema multiforme

Eritema multiforme merupakan penyakit akut yang mengenai kulit dan mukosa dengan tanda khas berupa lesi iris (target) dapat sembuh sendiri dalam :-9 minggu dan sering kambuh. Obat yang sering menyebabkan penisilin, barbiturat, sulfonamid, hidantoin, fenolftalein, .lasifikasi 'enyakit ini dibagi menjadi +. Eritema multiforme minor, jika kelainan pada kulit dan mukosa tanpa gangguan sistemik. ). Eritema multiforme mayor (Sindrom Ste"ens-#ohnson), jika disertai gangguan sistemik.

+-. Sindrom Ste"ens-#ohnson Sindrom Ste"ens-#ohnson (SS#) adalah Eritema multiforme mayor mengenai kulit, mata, mukosa dan organ-organ dalam. Etiologi yang utama disangka ialah alergi obat, antara lain penisilin dan semisintetiknya, sulfonamid, tetrasiklin, antipiretikB analgesik (pira%olon, metami%ol, metampiron, parasetamol), klorproma%in, karbama%epin, streptomisin. Sindrom Ste"ens-#ohnson umumnya terdapat pada anak dan deEasa jarang pada usia 8 tahun kebaEah.

++. 1ekrolisis epidermal toksik 1ekrolisis epidermal toksis (1E&) atau sindrom 3yell merupakan penyakit yang akut dan berat, dengan ditandai dengan epidermolisis yang luas disertai eritema , "esikel, bula, erosi, dan purpura. Obat yang sering menyebabkan sulfonamid, barbiturat, fenolftalin, aspirin, fenilbutason,

piroksikam,

fenbufen,

hidantoin,

alopurinol,

karbamasepin,

penisilin,

tetrasiklin, rifampisin, eritomisin.

+). <rug eruption Erupsi obat dapat terjadi akibat pemakaian obat, yaitu obat yang diberikan oleh dokter dalam resep, atau obat yang dijual bebas , termasuk campuran jamu-jamuan Obat adalah %at yang dipakai untuk menegakan diagnosis, profilaksis dan pengobatan+8.

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--0 ada )9 pasien baru penderita erupsi obat alergik. (erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik di RS6< .4R<2147 &E543 &ahun )--0 menurut jenis kelamin #E12S .E34!21 34.2-34.2 'ERE!'641 &4761 )--0 , )+ 'ERSE1&4SE +/,)8* 0-,;;*

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2008 MENURUT JENIS KELAMIN 26 PASIEN

5; 19 21; 81

LAKI!LAKI PEREMPUAN

(erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik di RS6< .4R<2147 &E543 &ahun )--0 menurut umur

6!6R G + bulan G + &ahun + - : &ahun , - +: &ahun +, - ): &ahun ), - :: &ahun :, - 9: &ahun H9, &ahun

&ahun )--0 + ; ) 9 9 :

'ersentase -* -* 8,0:* )9,/)* ;,9/* )8,-;* )8,-;* +,,80*

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2008 MENURUT UMUR 26 PASIEN

8 7 6 5 4 3 2 1 0 0 " 1 #$%&' 0 "1 T&($'

)9,/)*

)8,-;* )8,-;*
6 6

+,,80* ;,9/* 8,0:*


1 2 4 *&($' 2008

1!4 T&($'

5 ! 14 T&($'

15 ! 24 T&($'

25 ! 44 T&($'

45 ! 64 T&($'

) 65 T&($'

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--/ ada 99 pasien baru penderita erupsi obat alergik. (erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik di RS6< .4R<2147 &E543 &ahun )--/ menurut jenis kelamin #E12S .E34!21 34.2-34.2 'ERE!'641 &4761 )--/ 8) 8: 'ERSE1&4SE :0,:0* ,+,,)*

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2009 MENURUT JENIS KELAMIN 66 PASIEN

34; 52 LAKI!LAKI PEREMPUAN 32; 48

(erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik, di poliklinik .ulit dan .elamin RS6< .4R<2147 &E543 &ahun )--/ menurut umur 6!6R G + bulan G + &ahun + - : &ahun , - +: &ahun +, - ): &ahun ), - :: &ahun :, - 9: &ahun H9, &ahun &ahun )--/ + , 9 ; )) +/ 9 'ersentase -* +,,+* ;,,;* /,-/* +-,9-* 88,88* )0,;0* /,-/*

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2009 MENURUT UMUR 66 PASIEN

25 20 15 10 5 0 0 " 1 #$%&'

88,88*

22 19

)0,;0*

+,,+*

;,,;*
5

/,-/*
6

+-,9-*
7

/,-/*
6

*&($' 2009

1 "1 T&($' 1!4 T&($' 5 ! 14 T&($' 15 ! 24 T&($' 25 ! 44 T&($' 45 ! 64 T&($' ) 65 T&($'

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--0 ada )9 pasien baru penderita erupsi obat alergik. (erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik di RS6< .4R<2147 &E543. RaEat jalan dan raEat inap tahun )--0 #6!347 '4S2E1 (4R6 &4761 )--0 R4>4& #4341 R4>4& 214' )8 8 00,:9* ++,,8* 'ERSE1&4SE

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2008 26 PASIEN

25 20 15 10 5 0

23

00,:9*

JUMLAH PASIEN BARU 2008

++,,8*

RA+AT JALAN

RA+AT INAP

<i RS6< .ardinah &egal, tahun )--/ ada 99 pasien baru penderita erupsi obat alergik. (erikut adalah tabel jumlah pasien baru penderita erupsi obat alergik di RS6< .4R<2147 &E543 RaEat jalan dan raEat inap tahun )--/ #6!347 '4S2E1 (4R6 &4761 )--/ R4>4& #4341 R4>4& 214' ,: +) 0+,0+* +0,+/* 'ERSE1&4SE

JUMLAH PASIEN BARU ERUPSI OBAT ALERGIK DI RSUD KARDINAH TEGAL TAHUN 2009 66 PASIEN

60 50 40 30 20 10 0

54

0+,0+*

JUMLAH PASIEN BARU 2009

0,+/*
12

RA+AT JALAN

RA+AT INAP

Anda mungkin juga menyukai