Anda di halaman 1dari 1

Kelinci diberikan NaCN 1 % secara per oral dengan dosis 7 mg/kg BB.

Berat badan kelinci tersebut adalah 2,6 kg. Sehingga volume yang diberikan adalah : Volume = dosis x BB konsentrasi = 7 mg/kg x 2,6kg 10 mg/mL = 1,82 mL Setelah pemberian NaCN, gejala yang tampak pada kelici adalah respirasi yang cepat dan dalam, pupil mata berdilatasi, urinasi dan konvulsi. Gejala dan tanda awal yang terjadi setelah menghirup HCN atau menelan garam sianida adalah kecemasan, sakit kepala, mual, bingung, vertigo, dan hypernoea, yang diikuti dengan dyspnoea, sianosis, hipotensi, bradikardi, dan sinus atau aritmea AV nodus (Meredith, 1993). Efek utama yang dihasilkan oleh sianida adalah mempengaruhi pernapasan, di mana oksigen dalam darah terikat oleh senyawa sianida dan terganggunya sistem pernapasan. Mekanisme kerja dari racun sianida yaitu menghambat oksidasi glukosa dalam sel denganm embentuk kompleks stabil dengan sitokrom oksidase. Pengaruh lain yang disebabkan oleh keracunan sianida adalah muntah dan mengganggu penglihatan. Pemberian antidota NaNO2 1% dan Na2SO3 5% dapat menghubungkan kembali proses respirasi sel yang telah terputus akibat pengaruh dari senyawa sianida. NaNO2 1% tidak boleh diberikan berlebih karena Na akan mengikat Hb sehingga hewan akan kekurangan O2 da dapat menyebabkan kematian. Sedangkan Na2SO3 5% bekerja dengan cara mendonorkan S sehingga terjadi detoksikasi. Pemberian antidota yang terlambat dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Seperti pada pecobaan kali ini, kelinci yang digunakan mengalami kematian dengan konvulsi dan respirasi yang cepat karena antidota yang terlambat diberikan. Pemberian antidota yang terlambat itu disebabkan karena kurang terampilnya praktikan dalam menyuntikkan obat melalui vena auricularis kelinci dan spoid yang digunakan tidak sesuai dengan volume yang dibutuhkan sehinggan memperlama proses penyuntikan antidota. . Tanda terakhr dari toksisitas sianida meliputi hipotensi, aritmia kompleks, gagal jantung, udem pada paru-paru dan kematian (Meredith, 1993). Meredith, T.J., 1993, Antidots for Poisoning by Cyanide, http://www.inchem.org/, pada 28 September 2007 diakses

Anda mungkin juga menyukai