KELOMPOK
:BAMB ANG SUDARM AJI ETI CHAIRUNNIS A LISKA SOPIA MAUL AN A YUSUF NINA SEPTIANTI YOHANN A BILI
dengan
infeksi
TORCH, atau
yang
terdiri
dari
toksoplasma,
rubela
campak
jerman,
Toksoplasma
Penyebab: Ada anggapan bahwa selama ini ibu hamil
Sebenarnya, yang jadi penyebab infeksi toksoplasma adalah cysts atau oocysts yang hidup setelah melalui siklus pada binatang kemudian baru berpindah pada manusia.
Gejala Klinis: Sebagian besar tidak tampak secara kasat
mata, namun demikian juga ditemukan seperti gejala flu biasa tergantung strain virusnya, usia, dan derajat imunitas
Toksoplasma
Pencegahan:
Idealnya,
pemeriksaan
toksoplasma
dilakukan kecuali ada indikasi semisal ada riwayat keguguran dan kecacatan bayi yang dilahirkan, hal ini
serta terasa gatal. Bila keganasan virusnya rendah, adakalanya tidak tampak gejala klinisnya.
Pencegahan: Lakukan vaksinasi Rubela pada penderita
Sitomegalovirus
Penyebab: Virus ini dapat bersumber dari tenggorokan,
Hindari
kontak
secara
langsung
atau
Herpes Simpleks
Penyebab: Virus yang ditularkan lewat kontak badan dan
bintil kecil berisi cairan kemerahan dan sakit pada alat kelamin. Karena kondisi tubuh sedang lemah, kuman lain dapat numpang sehingga dapat menyebabkan infeksi sekunder pada paru-paru, dermatitis dan lainnya.
Pencegahan: Apabila ibu hamil terinfeksi virus ini, maka agar
Clamidia
Penyebab: Virus. Wanita hamil bisa terinfeksi melalui hubungan
seksual atau dari lingkungan yang kurang bersih. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa antibodinya.
Gejala Klinis: Biasanya tanpa gejala klinis. Hanya saja sering
dan lainnya.
mengantuk, sering pusing, dan sulit konsentrasi. Serta gejala yang harus dicermati yaitu peningkatan tekanan darah tanpa sebab yang pasti.
Pencegahan:
Hindari
infeksi
staphylococcus
seperti
infeksi
tenggorokan. Hindari penularan lewat batuk, misalnya. Periksa segera bila mengalami flu yang tidak sembuh setelah terapi diberikan.
Disease Control and Prevention (CDC) untuk pencegahan infeksi dalam kehamilan serta melindungi ibu hamil dan bayinya dari infeksi dalam kehamilan.
1. Biasakan selalu mencuci tangan. Untuk Ibu hamil, cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir atau dengan pencuci tangan berbasis alkohol,
terutama bila :
Setelah dari kamar mandi Setelah menyentuh hewan peliharaan Setelah mengolah daging mentah, telur mentah, atau mencuci sayuran Setelah berada di sekitar orang yang sakit Setelah terkena percikan air liur (ludah) Sebelum dan setelah menyiapkan makanan Setelah berkebun atau menyentuh kotoran atau tanah Setelah mengganti popok bayi
2. Hindari pemakaian bersama garpu, cangkir, gelas atau piring dengan anak anak atau orang lain. Air ludah atau kencing anak anak dapat mengandung virus yang tidak berbahaya bagi mereka tapi dapat berakibat buruk bagi ibu hamil dan bayinya. 3. Masaklah daging sampai benar benar matang. Karena daging yang kurang
6. Jauhi tikus dan hewan peliharaan serta produk produk kotoran mereka selama
menderita eldampsia: ibu dengan diabetes melitus: ibu mempunyaki penyakit bawaan,kemungkinan bayi terkena infeksi berkaitan erat dengan: (1) riwayat kelahiran: Persalinan lama, Persalinan dengan tindakan (ekstraksi cunam/vakum< seksio sesarea), Ketuban pecah dini, Air ketuban hijau kental: (2) Riwayat Bayi Baru Lahir: Trauma Lahir, Lahir kurang bulan, Bayi kurang mendapat cairan dan kalori,
(1961) membaginya dalam 3 golongan: 1.Infeksi antenatal 2.Infeksi intranatal 3.Infeksi postnatal
tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi (2) pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan. (3) semua peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan telah di DDT atau steril. Khusus untuk bola karet penghisap lendir jangan dipakai untuk lebih dari satu bayi. (4) handuk, pakaian atau kain yang akan digunakan dalam keadaan bersih (demikian juga dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop, dll). Dekontaminasi dan cuci setelah digunakan (JNPK-
1. 2. 3. 4.
Cara Umum Cara khusus Tindakan Pencegahan Infeksi Pada Bayi secara Umum Pencegahan Infeksi pada mata