Anda di halaman 1dari 42

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk yang sangat kompleks.

Proses kehidupannya dimulai dari kerjasama antara organ-organ penyusunnya. Salah satu yang paling berperan adalah darah. Dimana darah ini berfungsi sebagai alat transportasi hingga mekanisme pertahanan tubuh. Normalnya dalam tubuh manusia harus terdapat sekitar empat hingga lima liter darah. Apabila jumlah ini berlebih ataupun kurang maka akan menyebabkan gangguan terhadap fungsi tubuh manusia. Apalagi jika di dalam darah ini terdapat pencemaran oleh virus atau mikroba yang dapat membahayakan tubuh manusia. asus kekurangan darah akibat kecelakaan merupakan hal yang paling sering terjadi. !al ini bisa menjadi sangat berbahaya apabila tidak ditangani dengan tepat. Seseorang yang mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar harus segera mendapat transfuse untuk menggantikan jumlah darah yang hilang tersebut. "ransfuse darah ini bukanlah suatu perkara yang sepele. arena sedikit kesalahan saja akan mengakibatkan hal yang sangat fatal. "entunya apabila kita memperbincangkan darah# tidak lepaslah kita dari salah satu fungsinya yaitu sebagai pertahanan tubuh. Dimana ketika tubuh kita mengalami infeksi oleh agen-agen infeksius yang berbahaya tubuh akan meresponnya dengan perla$anan yang terkadang menimbullka tanda-tanda seperti peradangan. Namun sayangnya banyak orang yang menganggap bah$a mekanisme pertahanan tubuhini sebagai satu komplikasi yang berbahaya. %leh karena itu kami kelomok tiga bermaksud memberikan sedikit gambara dan paparan tentang darah dan system imun dalam tubuh manusia. "entunya untuk memberikan penelasan kepada masyarakat agar tida salah langkah dalam menentukan tindakan kesehatan yang berkaitan dengan darah dan system imun dalam tubuh. 1.2 RUMUSAN MASALAH &. Apakah darah itu' (. Apa saja komponen penyusun darah itu' ). Seberapa besarkah peranan darah dalam kehidupan manusia' *. Apa saja manfaat darah bagi tubuh kita' +. Apakah yang disebut perdarahan itu' ,. -agaimanakah cara mengatasi perdarahan yang terjadi' &

.. -agaimana sebenarnya mekanisme transfuse darah itu' /. Apa sajakah resiko dilakukannya transfuse darah itu' 0. Apa definisi dari imun' &1. Ada berapa macamkah system imun itu' &&. -agaimana mekanisme kerja system imun dalam tubuh' &(. Apa saja fungsi dari system imun dalam tubuh manusia' 1.3 TUJUAN &. Memberikan pengertian yang konkrit akan definisi darah#komponen penyusunnya manfaat serta peranannya dalam tubuh manusia. (. Memberikan gambaran kepada masyarakat tentang apa yang disebut dengan perdarahan# penggolongannya# cara penanganan serta faktor yang berpengaruh terhadap perdarahan itu. ). Menjelaskan tentang gambaran umum transfuse darah# efek samping# tata cara pelaksanaan dan hal-hal yang perllu diperhatikan dalam melakukan transfuse darah tersebut. *. Menjelaskan tentang system imun#imunitas# manfaat system imun serta mekanisme kerja dan peranannya dalam tubuh manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DARAH 2.1.1 DEFINISI Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup 2kecuali tumbuhan3 tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan 4at-4at dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh#mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme# dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. 5stilah medis yang berkaitan dengan darah dia$ali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa 6unani haima yang berarti darah.. Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. "anpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Darah pada tubuh manusia mengandung ++7 plasma darah 2cairan darah3 dan *+7 sel-sel darah 2darah padat3. 8umlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang de$asa atau sekitar * atau + liter. Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirku !si dan berfungsi mengalirkan "!r!# ke seluruh tubuh. 8enis-jenis yang paling penting# !rteri dan $e%!# juga disebut demikian karena mereka memba$a darah keluar atau masuk ke &!%tu%'. erja pembuluh darah membantu jantung tuk mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh.dan mengedarkan sarimakanan# oksigen dan memba$a keluar karbon dioksida.9ungsi pembuluh darah arteri adalah mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh# sedangkan fungsi pembuluh darah vena adalah mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung. 2.1.2 K(MP(SISI DARAH Darah memiliki dua komponen penyusun yaitu plasma dan sel darah. Plasma darah merupakan bagian dari komponen darah yang ber$arna kekuning-kuningan yang jumlahnya sekitar ,17 dari volume darah# sedangkan sel darah adalah komponen selluler dari darah )

termasuk sel darah merah 2eritrosit3# sel darah putih 2:eukosit3 dan keping-keping darah 2trombosit3.Molekul hemoglobin terdiri dari globin# apoprotein# dan empat gugus heme# suatu molekul organic dengan satu atom besi. Selain itu juga dapat dikatakan bah$a hemoglobin dalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transfor oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan memba$a karbondioksida dari jaringan tubuh ke paruparu. !emglobin diukur dalam satan gram per &11 ml. Nilai normal adalah &*-&, g per &11 ml. !emoglobin mempunyai daya tarik yang kuat terhadap oksigen. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk *+7 bagian dari darah. -agian ++7 yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. orpuskula darah terdiri dari; &. Sel darah merah atau eritrosit 2sekitar 0073. <ritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela# dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. <ritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah. %rang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. (. Keping-keping darah atau trombosit 21#, - &#173 "rombosit bertanggung ja$ab dalam proses pembekuan darah. ). Sel darah putih atau leukosit 21#(73 :eukosit bertanggung ja$ab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh# misal virus atau bakteri. :eukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. %rang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia# sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit leukopenia.. K!%"u%'!% P !sm! D!r!# M!%usi! &3 =as oksigen# nitrogen dan karbondioksida *

(3 Protein seperti fibrinogen# albumin dan globulin )3 <n4in *3 Antibodi +3 !ormon ,3 >rea .3 Asam urat /3 Sari makanan dan mineral seperti glukosa# gliserin# asam lemak# asam amino dan kolesterol. 2.1.3 FUNGSI DARAH PADA TUBUH MANUSIA

&. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh (. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh ). Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh *. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi +. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu ,. Menjaga suhu temperatur tubuh .. Mencegah infeksi dengan sel darah putih# antibodi dan sel darah beku /. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh# dll. 2.1.) G(L(NGAN DARAH etika tranfusi darah dari satu orang ke orang lain dicoba pertama kali dalam beberapa keadaan tranfusi darah berhasil dengan baik# tetapi banyak terjadi aglutinasi dan hemolysis sel darah merah secara cepat atau lambat. Segera ditemukan bah$a darah dari orang yang berbeda biasanya mempunyai sifat-sifat antigen dan imunitas yang berbeda pula# sehingga antibody dalam plasma dalam darah orang tersebut akan berreaksi dengan antigen +

pada permukaan sel darah merah orang lain. Selanjutnya# antigen dan antibody pada seseorang hampir tidak pernah tepat sama seperti orang lain. -erdasarkan alas an ini# sangat mudah terjadi ketidak cocokan antara darah donor dan darah resipien. >ntungnya# bila dilakukan tindakan pencegahan yang tepat# kita dapat menentukan apakah antibody dan antigen yang terdapat pada donor dan resipien akan berreaksi atau tidak# tetapi sebaliknyakurangnya tindakan pencegahan yang tepat sering menimbulkan berbagai derajat aglutinasi dan hemolysis dari sel darah merah# akibat dari reaksi tranfusi yang dapat menimbulkan kematian. eseragaman Antigen dalam sel darah . paling sedikita ada )1 antigen yang biasanya ditentukan dalam sel darah manusia# salah satu antigen tadi dapat menimbulkan reaksi antigen-antibodi# terutama pada permukaan membrane sel. Selain itu terdapat lebih dari )11 jenis antigen yang kurang poten atau yang terdapat hanya dalam keluarga tertentu dan tidak tersebar luas. Diantara )1 atau lebih antigen yang biasanya terdapat tersebut beberapa diantaranya# sangat bersifat antigenic dan sering menimbulkan reaksi tranfusi bila tidak dilakukan pencegahan yang tepat. Sementara itu lain-lain antigen pada prinsipnya panting untuk mempelajari gen yang diturunkan dank arena itu dapat digunakan untuk menetapkan asal usul# ras# dan sebagainya# Pada dasarnya semua antigen itu adalah glikolipid atau glikoprotein. Darah dibagi menjadi berbagai golongan dan tipe sesuai dengan tipe antigen yang terdapat dalam sel. "erdapat dua golongan antigen yang sering menimbulkan reaksi tranfusi darah dari pada golongan lainnya. =olongan ini dinamakan system %-A-- antigen dan sisitem ?h. 2.1.).1 G(L(NGAN DARAH (*A*B Antigen A dan - disebut @A=:>"5N%=<NA Dua antigen yang berhubungan adalah tipe A dan tipe - terdapat pada permukaan sel darah merah pada sebagian besar dalam populasi. arena cara antigen-antigen ini diturunkan# orang dapat tidak mempunyai satu antigen saja# atau orang dapat mempunyai kedua antigen bersama-sama. Seperti yang akan dibicarakan# antibody yang kuat yang akan bereaksi secara spesifik dengan antigen tipe A atau tipe - hamper selalu terdapat dalam plasma orang-orang yan tidak memiliki antigen didalam sel darah merahnya. Antibodi ini akan berikatan dengan antigen sel darah merah menyebabkan aglutinasi dalam sel darah merah. %leh karena itu antigen tipe A dan tipe - disebut Aglutinogen# dan antibody plasma yang menyebabkan aglutinasi disebut ,

dengan Aglutinin. -erdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen dalam sel darah merah# darah digolongkan untuk tujuan "ranfusi. <mpat golongan darah %-A-- yang utama. Dalam tranfusi darah dari donor ke resipien secara normal digolongkan dalam empat golongan darah %-A-- utama# seperti dilukiskan pada tabel .-&# tergantung dari ada atau tidak adanya kedua aglutinogen. -ila tidak terdapat aglutinogen A dan -# darah digolongkan kedalam golongan darah %. -ila hanya terdapat aglutinogen tipe A# darah digolongkan kedalam golongan darah A. bila hanya terdapat aglutinogen tipe -# darah digolongkan kedalam golongan darah -. Dan bila terdapat kedua aglutinogen A dan -# darah digolongkan kedalam golongan A-. 9rekuensi relatif berbagai golongan. Darah prevalensi berbagai golongan darah diantara bangsa kulit putih kira-kira sebagai berikut ; tipe % A A8elas dari percentage ini bah$a gen terdapat. Penentuan genetic dari aglutinogen. =en-gen yang terdapat pada ( kromosom yang berdekatan# satu gen dalam tiap kromosom akan menentukan goongan darah A---%. mereka adalah gen alelomorfik# yang dapat merupakan salah satu dari tiga tipe yang berbeda# tetapi hanya terdapat satu tipe saja pada setiap kromosom. "idak ada yang dominan dari ketiga alelomorf ini. Akan tetapi gen tipr % tidak berfungsi sehingga hal ini menyebabkan tidak adanya aglutinogen tipe % didalam sel# atau terdapat aglutinogen yang demikian lemahnya sehingga secara normal tidak bermakna. Se baliknya tipe gen A dan - menghasilkan aglutinogen yang kuat didalam sel. %leh karena itu bila salah satu gen dari ( kromosom yang diatas tersebut adalah A maka sel darah merahnya akan mengandung aglutinogen tipe A# begitupun dengan -. atau bila gen dari salah satu kromosom adalah tipe A dan kromosom yang lain tipe - Maka sel darahnya akan mengandung kedua aglutinogen yaitu A dan -. <nam kemungkinan dari kombinasi dari gen-gen adlah %%# %A# %-# AA# --# dan A-. ombinasi gen yang berbeda-beda ini sering dikenal sebagai genotip dan setiap orang Dapat dilihat dalam tabel bah$a genotip %% tidak menghasilkan aglutinogen sama sekali# dank arena itu golongan darahnya adalah %. orang dengan salah satu genotip AA atau %A mempunyai aglutinogen tipe Adan oleh karena itu mempunyai golongan darah A. . merupakan salah satu dari keenam genotip tersebut. persen *. *& 0 ) % dan A sering terdapat# sedangkan gen - jarang

=enotip %- dan -- menghasilkan golongan Darah - dan =enotip A- menghasilkan golongan darah A-. =enotip %% %A atau AA %- atau -AA=:>"5N5N =olongan Darah % A AAglutinogen A A dan Aglutinin Anti-A dan Anti-Anti-Anti-A -

-ila aglutinogen tipe A tidak terdapat dalam sel darah merag seseorang# dalm plasmanya akan terbentuk antibody yang dikenal sebagai aglutini @anti-AA. begitu pula dengan tipe -. Dalam tabel akan dijumpai bah$a golongan darah % meskipun tidak mengandung aglutinogen tetapi mengandung algutinin anti A dan aglutinin anti -. Sedangkan golongan darah A mengandung aglutinogen tipe A dan agglutinin anti -# dan golongan - mengandun aglutinogen tipe - dan agglutinin anti -. Akhirnya golongan darah A- mengandung kedua aglutinogen A dan - tetapi tidak mengandung agglutinin sama sekali. "iter aglutinin pada berbagai usia. Segera setelah lahir jumlah alutinin di dalam plasma hampir 1. (-/ bulan lahir bayi mulai membentuk agglutinin# anti A bila tipe a tidak terdapat dalam sel. "iter tertinggi biassanya tercapai pada usia /-&1 tahun# dan titer ini berangsur-angsur menurun pada usia kehidupan selanjutnya. Asal mula agglutinin dalam plasma. Agglutinin adalah gama globulin seperti antibody yang lain dan alglutinin dihasilkan oleh sel-seel yang sama yang juga menghasilkan antibody terhadap setiap antigen yang lain kebanyakannya adalah molekul immunoglobulin. 5gM dan 5g=. "etapi mengapa agglutinin-aglutinin ini dihasilkan oleh individu-individu yang tidak mempunyai 4at antigenic didalam sel darah merahnya'' 8a$abnya adalah sejumlah kecil antigen golongan A dan - masuk ke badan melalui makanan# bakteri atau dengan cara yang lain dan 4at-4at ini memprakarsai perkembangan dari agglutinin anti A atau -. salah satu alas an untuk mempercayai hal ini adalah# bila dilakukan penyuntikan antigen golongan A atau ke dalam resipien yang memiliki tipe darah lain akakn menimbulkan respon imun yang khas dengan disertai pembentukan agglutinin dari jumlah yang besar dari sebelumnya. Demikian pula# bayi yang lahir memiliki agkutinin sedikit# ini menunjukkan bah$a pemnBbentukan agglutinin hampir seluruhnya terjadi setelah lahir.

P?%S<S A=:>"5NAS5 PADA ?<A S5 "?AN9>S5 -ila darah yang tidak cocok di campur sehingga aglutinin anti A atau - di campur dengan sel darah merah yang mengandung agltinogen A atau - terjadilah aglutinitas sel darah merah sebagai berikut ; agglutinin melekatkan dirinya pada sel darah merah. arena anglutinin mempunyai ( tempat pengikatan 2tipe 5g=3 atau &1 tempat pengikatan 2tipe 5gM3# maka satu agglutinin dapat mengikat & atau lebih sel darah merah yang berbeda-beda pada $aktu yang sama# karena itu menyebabkan sel melekat satu sama lain. eadan ini menyebabkan sel-el menggumpal. =umpalan ini akan menyumbat pembuluh darah kecil diseluruh system sirkulasi. Selang beberapa jam atau hari berikutnya# sel darah putih fagositik dan system retikulendotelial akan menghancurkan sel-sel yang mengalami aglutinasi tersebut dan melepaskan hb ke dalam plasma. !emolysis pada reaksi tranfusi kadang-kadang# bila darah resipien dan donor yang tidak cocok dicampur# segera terjadi hemolysis sel darah merah dalam sirkulasi darah. Dalam hal ini lysis sel-sel darah merah dengan mengaktifkan system komplemen yang selanjutnya melepaskan en4im-en4im proteolitik yang akan memecahkan membrane sel. Meskipun demikian# hemolysis intravaskuler lebih jarang terjadi dari pada aglutinitasi karena agar terjadi hal ini tidak hanya diperlukan titer antibody yang sangat tinggi tapi juga diperlukan tipe antibody yang berbeda# terutama antibody 5gM# antibody ini disebut hemolisin. -agaimanapun pada akhirnya aglutinasi menjadi hemolysis karena sel-selnya mengalami aglutinasi dan beberapa jam setelah aglutitinasi. =olongan Darah Sebelum melakukan transfuse# perlu menentukan golongan darah resiplen dan golongan darah donor sehingga dapat tepat sesuai. 5ni disebut penggolongan darah; dan dilakukan sebagai berikut; Mula-mula sel-sel darah merah diencerkan dengan saline. emudian satu bagian dicampur dengan agglutinin anti-A sedangkan bagian yang lain dicampur dengan agglutinin anti--. Setelah beberapa menit# campuran tadi diperiksa di ba$ah sebuah mikroskop. -ila sel-sel darah telah menggumpal orang mengetahui bah$a telah terjadi reaksi antibody-antigen. "abel .-( melukiskan reaksi yang terjadi dengan masing-masing dari empat golongan darah yang berbeda. =olongan darah % sel darah merahnya tidak mempunyai aglutinogen# 0 itu adalah @agglutininA

oleh karena itu# tidak bereaksi dengan salah satu serum anti-A atau anti--. =olongan darah A mempunyai aglutinogen A dan karena itu beraglutinasi dengan aglutinin anti-A. =olongan darah - mempunyai aglutinogen - dan beraglutinasi dengan serum anti--. =olongan darah A- mempunyai aglutinogen A dan - serta beraglutinasi dengan kedua jenis serum.

T!+e ,*2. Penggolongan Darah C Memperlihatkan Aglutinin & Sel-sel dari -erbagai =olongan Darah dengan Aglutinin Anti-A dan Anti-Se "!r!# mer!# A%ti*A ( A B AB D D Serum A%ti*B D D

2.1.).2 G- -%'!% D!r!# R# Selain system golongan darah %-A--# terdapat beberapa sistem lain yang kadangkadang penting dalam transfusi darah. Diantara sistem lain yang penting adalah sistem ?h. Salah satu perbedaan utama antara sistem %-A-- dan sistem ?h adalah sebagai berikut; Pada sistem A-%--# aglutinin bertanggung ja$ab atas timbulnya reaksi transfusi yang terjadi secara spontan# sedangkan pada sistem ?h reaksi aglutinin hamper tidak pernah terjadi. Sebagai gantinya# orang mula-mula harus masif terkapar dengan antigen ?h# biasanya melalui transfusi darah# sebelum cukup aglutinin yang menyebabkan reaksi transfusi yang bermakna. A%ti'e% R# (r!%' "e%'!% .R# /-siti01 "!% .R# %e'!ti$e1. "erdapat enam tipe antigen ?h yang biasa# salah satunya disebut faktor ?h. "ipe-tipe tersebut tanda dengan E# D# <# c# d# dan e. %rang dengan antigen E tidak akan mempunyai antigen c# tetapi orang yang kehilangan antigen E selalu akan mempunyai antigen c. eadaan ini akan sama halnya untuk antigen D-d dan <-e. 8uga# oleh karena cara menurunkan faktor-faktor tadi# setiap orang hanya mempunyai antigen diantara ) pasang antigen tersebut. &1

"ipe antigen D terdapat meluas di dalam populasi# dan juga bersifat antigenic dibandingkan dengan antigen ?h yang lain. %leh karena itu# seseorang yang mempunyai antigen ini dikatakan Rh positif # sedangkan mereka yang tidak mempuyai antigen tipe D ini dikaitkan Rh negatife. Meskipun demikian# perlu diperhatikan pada orang-orang dengan ?h negative# beberapa antigen ?h yang lain dapat menimbulkan reaksi transfusi. ira-kira /+ persen dari bangsa kulit putih adalah ?h positif dan &+ persen adalah ?h negative. Pada bangsa Amerika yang hitam# persentase yang mempunyai ?h positif kira-kira 0+ persen# sedangkan pada bangsa Afrika yang hitam sebenarnya &11 persen. Pe%''- -%'!% "!r!# u%tuk 0!kt-r R#. Penggolongan untuk factor ?h dilakukan dengan cara yang serupa yang dipakai untuk penggolongan aglutinogen A---%. 5ni biasanya dicapai dengan memakai * sampai , serum anti-?h yang berbeda. Meskipun demikian# antibody anti-?h kemampuannya jauh kurang poten untuk menggumpalkan sel darah merah dari kemampuan antibody anti-A dan anti--. Sehingga untuk menyebabkan aglutinasi akibat kehadiran antibody ?h# sejumlah kecil protein harus dicampurkan untuk campuran reaksiF protein ini mengadakan hubungan yang menyilang diantara antibody-antibodi sesudah mereka melekat pada sel-sel darah merah. Pem+e%tuk!% !' uti%i% !%ti*R#. -ila sel darah merah yang mengandung factor ?h# atau protein sebagai hasil pemecah sel darah merah# disuntukkan ke dalam orang tanpa factor di atas# yaitu ke dalam orang dengan ?h negatif akan terbentuk aglutinin anti-?h dengan sangat lambat# konsentrasi maksimum aglutinin akan tercapai kira-kira dua sampai empat bulan kemudian. ?espon imun ini untuk sebagian besar terdapat pada orang-orang tertentu dari pada yang lain. -ila berkali-kali terpapar dengan factor ?h# %rang dengan ?h negative akhirnya menjadi sangat @pekaA terhadap factor ?h --- yaitu mereka membentuk aglutinin anti-?h dengan titer yang sangat tinggi. K!r!kteristik "!ri R# /!"! Re!ksi Tr!%s0usi. -ila orang dengan ?h negative yang belum pernah terpapar dengan darah ?h positif# transfusi dengan darah ?h positif# tidak segera menyebabkan reaksi sama sekali. Meskipun demikian# pada beberapa orang# terbentuklah antibody anti-?h dalam jumlah yang cukup selama dua sampai empat minggu berikutnya yang menimbulkan aglutinasi dari sel-sel yang ditransfusikan yang masih terdapat di dalam darah. Sel-sel ini kemudian di hemolisis oleh system makrofag. 8adi terdapatlah reaksi transfuse lambat# $alaupun biasanya ringan. "etapai# pada tranfusi berikutnya dengan darah ?h positif pada orang yang sama# dimana sekarang ia sudah terimunisasi terhadap factor ?h# reaksi transfuse menjadi sangat tinggi dana dapat menjadi berat seperti reaksi yang terjadi dengan darah golongan A dan -. &&

Eritr-+ !st-sis 0et! is. <ritroblastosis fetalis adalah suatu penyakit fetus dan bayi baru lahir yang ditandai oleh aglutinasi progresif dan fagositosis fetalis# ibunya adalah ?h negative# dan ayahnya adalah ?h positifF bayinya mempunyai ?h positif yang diturunkan oleh ayahnya# dan ibunya membentuk aglutini anti-?h yang dapat berdifusi ke dalam fetus melalui serta menimbulkan aglutinasi sel darah merah. Pre$! e%si /e%2!kit. 5bu ?h negative yang mempunyai anak ?h positif yang pertama biasanya belum membentuk aglutini anti-?h yang cukup untuk menimbulkan suatu kerugian. "api ibu ?h negative yang mempunyai anak ?h positifyang kedua sering telah menjadi @pekaA oleh anak yang pertama# dan jarena itu sering membentuk aglutinin anti-?h dengan cepat bila hamil kedua. ira-kira ) persen dari bayi yang kedua ini menunjukkan beberapa ira-kira &1 persen dari bayi yang ketiga menunjukkan gejala dari eritroblastosis fetalisF berikutnya. 5bu dengan ?h negative membentuk aglutioni anti1?h bila fetusnya ?h positif. -anyak ayah dengan ?h positif adalah hetero4igot 2kira-kita ++ persen3# menyebabkan satu per empat keturunannya adalah ?h negative. Aoaleh karena itu# setelah anak dengan eritroblastosis dilahirkan# tidak selalu bah$a anak-anak berikutnya akan menderita eritroblastosis. E0ek !%ti+-"i i+u /!"! 0etus. Sesudah amtibodi anti-?h terbentuk pada ibu# mereka berdifusi dengan sangat lambat melalui membrane plasenta ke dalam darah fetus. Disini perlahan-lahan mereka menyebabkan aglutinasi darah fetus. Sel darah merah yang beraglutinasi akan mengalami hemolisis secara bertahap# melepaskan hemoglobin ke dalam darah. Makrofag kemudian mengubah hemoglobin menjadi bilirubin# yang akan menyebabkan $arna kuning 2ikterus3 pada kullit. Antibodi-antibodi tadi mungkin juga menyerang dan merusak sel-sel tubuh yang lain. G!m+!r!% k i%ik eritr-+ !st-sis. -ayi yang baru lahir dengan ikterus# eritroblastosi# biasanya menderita anemi# dan aglutinin anti-?h dari ibu biasanya beredar dalam darah bayi selama satu sampai dua bulan setelah lahir# dan akan merusak lebih banyak sel darah merah. 8aringan hemopoeitik bayi mencoba untuk mengganti sel-sel darah merah yang mengalami hemolisis. !ati dan limpa menjadi sangat membesar serta memproduksi sel-sel darah merah dengan cara yang sama seperti yang terjadi selama pertengahan kehamilan. arena cepatnya produksi dari sel darah merah# banyak bentuk muda# termasuk beberapa bentuk blastik yang berinti# di masukkan ke dalam system sirkulasi dank arena adanya sel-sel ini di dalam darah maka penyakit ini dinamakan @eritroblastosis fetalisA. &(

penyakit iniF dan timbulnya penyakit meningkat secara progresif dengan kehamilan

Meskipun anemia berat dari eritroblastosis fetalis adalah penyebab yang sering terjadi# beberapa anak yang selamat dari anemia memperlihatkan gangguan mental yang menetap atau kerusakan daerah motoris otak karena pengendapan bilirubin di dalam# sel-sel neuron# menyebabkan kehancuran sel tersebut ini adalah suatu keadaan yang dinamakan kernikterus. Pe%'-+!t!% B!2i Eritr-+ !st-sis. Pengobatan yang biasa dilakukan untuk eritroblastosis fetalis adalah mengganti darah bayi yang baru lahir dengan darah ?h negatif. ira-kira *11 ml darah ?h dimasukkan dalam $aktu &#+ atau lebih dari &#+ jam# sementara darah bayi sendiri 2?hD3 dikeluarkan. Eara ini dapat diulang beberapa kali selama mingguminggu pertama dari kehidupan bayi tersebut# terutama untuk menjaga kadar bilirubin tetap rendah sehingga terjadi kernikterus dapat dihindari. Pada $aktu sel ?h negative dari transfuse diganti dengan sel ?h positif dari bayi sendiri# suatu proses yang memperlukan $aktu , minggu atau lebih# aglutinin anti-?h yang berasal dari ibu telah dapat dihancurkan. F!kt-r*0!kt-r D!r!# L!i%%2! -anyak protein antigenic disamping factor-faktor %# A# -# dan ?h terdapat di dalam sel darah merah berbagai orang# tetapi factor-faktor lain ini jarang menimbulkan reaksi transfuse dan# karena ini terutama dipergunakan untuk kepentingan akademik. -eberapa dari factor-faktor yang berbeda ini adalah M# N# S# s# P# :utheran. ell# :e$is# Duffy# idd# Diego# dan adang-kadang tranfusi multiple dari sel-sel merah yang mengandung salah satu

factor-faktor di atas# menyebabkan terbentuknya aglutinin spesifik dalam resipien# dan dapat terjadi reaksi transfusi bila tipe darah yang sama di infuskan kembali. Met-"e u%tuk Mem/e !&!ri F!kt-r*0!kt-r "!r!# 2!%' Ti"!k Dike%! . Salah satu cara mempelajari factor-faktor yang berbeda dalam darah# termasuk factor ?h pada manusia dengan melakukan imunisasi pada binatang pada kelas yang lebih rendah# seperti kelinci dengan sel darah manusia. Antibodi-antibodi spesifik terbentuk dalam binatang mela$an antigen dari sel-sel manusia# dan serum imun spesifik terbentuk dari plasma binatangbinatang ini serta dapat digunakan untuk menetukan ada atau tidak adanya antigen yang sama dalam sel darah merah orang lain. Pe%''- -%'!% "!r!# "! !m ke"-kter!% ke#!kim!%. Pada tiga decade dahulu penggunaan penggolongan darah merupakan prosedur hokum yang penting dalam penyelesaian kasus perselisihan keturunan. Pada semua golongan darah# sebanyak +1 gen golongan darah yang umum# dapat ditentukan untuk tiap orang dengan cara penggolongan darah. Sesudah gen ibu dan anak dapat ditentukan# dengan segera dapat diketahui gen ayah &)

dan factor-faktor darahnya# karena setiap gen yang terdapat pada anak tetapi tidak terdapat pada ibunya# harus terdapat pada ayahnya. -ila seorang laki-laki yang dicurigai sebagai ayahnya tidak mengandung salah satu darah yang penting tadi# ia bukanlah ayahnya. Seorang laki-laki yang dituduh secara salah kasus tersebut dapat dijernihkan kira-kira .+7 dengan menggunakan antiserum untuk menetukan golongan darah# dan pada kasus yang penting sekali dapat dipakai semua jenis antiserum yang mungkin. 2.2 2.2.1 PERDARAHAN DEFINISI Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah. 8umlahnya dapat bermacammacam# mulai dengan sedikit sampai yang dapat menyebabkan kematian. !anya henti nafas 2respiratory arrest3 mempunyai prioritas penanggulangan lebih dulu dari pada perdarahan yang masif. :uka robekan pada pembuluh darah besar di leher# tangan dan paha dapat menyebabkan kematian dalam satu 2&3 sampai 2)3tiga menit. Sedangkan perdarahan dari aorta atau vena cava dapat menyebabkan kematian dalam tiga puluh 2)13 detik.
% <

ehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan eksternal. Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. 8ika pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan. -ekuan mulai terbentuk dalam $aktu &-( menit. Dalam $aktu )-, menit# bekuan sudah mengisi pembuluh darah dan menghambat aliran darah.

2.2.2

TIPE PENDARAHAN

Ada ) tipe perdarahan# yaitu ; &. Arterial Pada perdarahan arterial ini darah tampak keluar menyemprot G memancar# dan ber$arna merah segar (. Pembuluh darah balik 2venous3 &*

Pada perdarahan @venousA# darah keluar mengalir dan ber$arna kehitaman G agak gelap ). apiler Sedangkan perdarahan kapiler# darah keluar merembes 2perdarahan sedikit3 dan ber$arna merah segar oke 2.2.3 PENGKAJIAN

Perdarahan <ksternal# jika berlebihan akan terlihat jelas pada pakaian. 8ika seseorang menggunakan pakaian yang tebal perdarahan mungkin tidak terlihat. Pemeriksaan harus cepat-cepat memeriksa tubuh pasien dengan membuka pakaian terlebih dahulu# yakinkan bagian-bagian yang terba$ah sudah diperiksa. Pakaian yang berlumuran darah dapat digunting sehingga daerah yang terluka dapat diperiksa. perdarahan yang hebat. Perdarahan 5nternal sukar diidentifikasi. Perdarahan didalam rongga 2pneumothorak3 bisa menghambat pernafasan dan akan mengakibatkan nyeri dada. Perdarahan pada rongga perut akan menyebabkan kekakuan pada otot abdomen dan nyeri abdomen. !emoptysis dan hematemisis menunjukkan adanya perdarahan di paru-paru atau perdarahan saluran pencernaan. Shock dapat terjadi pada perdarahan internal dan eksternal yang hebat. orban dikaji terhadap nadi yang sangat cepat tetapi lemah# pernafasan lambat dan dangkal# kulit dingin# cemas gelisah dan haus. Pupil sama# dapat berdilatasi dan responnya terhadap cahaya sangat lambat.oke 2.2.) 3ARA MENGATASI PENDARAHAN ulit kepala mengandung banyak pembuluh darah# lacerasi kecil pun dapat menyebabkan

Secara umum tindakan untuk mengatasi perdarahan adalah dengan ; &. :akukan penekanan langsung diatas perdarahanGluka (. lakukan penekanan diatas tempat tertentu# seperti pada gambar fig. *&-)# kalau tindakan yang pertama tidak berhasil ). pasang tourniHuet hanya pada lokasi tertentu 2perdarahan arteri yang tidak teratasi dan massif3 &+

a. gunakan manset atau balutan segitiga yang besar yang dililitkan ,-/ kali b. jangan melepas tourniHuet c. buat satu tanda pada pasien yang menjelaskan lokasi tourniHuet dan lamanya pemasanagan Metode lain yang dapat digunakan untuk tindakan perdarahan adalah kita harus menentukan apakah perdarahan ini sirurgis# atau non sirurgis. Perdarahan dapat berupa perdarahan non sirurgis maupun sirurgis# seperti luka laserasi# amputasi# patah tulang# perdarahan gastro intestinal atau ruptur limpa-hati dan lain-lain. Dan jika sirurgis maka tindakan lanjut adalah ; a. menghentikan perdarahan dengan ; I menekan pada salah satu titik dari enam titik pada satu sisi badan I penekanan langsung pada luka 2dengan kain steril-bersih3 I balut tekan I torniket# hanya pada amputasi atau sebagai @life savingA b. mengganti darah yang hilang Pengganti yang terbaik adalah yang cocok golongannya. untuk sementara dapat dipakai ; I plasma I plasma nate I fresh fro4en plasma 2mengandung semua factor pembekuan# kecuali trombosit3 I ringer laktat I NaEl.oke alau tak ada maka

&,

2.2.4

TRANSFUSI DARAH

A. I%"ik!si Tr!%s0usi D!r!# 5ndikasi transfusi darah dan komponen-konponennya adalah;


Anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian volume dengan cairan. Anemia kronis jika !b tidak dapat ditingkatkan dengan cara lain. Penurunan volume darah dalam hubungannya dengan syok =angguan pembekuan darah karena defisiensi komponen. Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat lagi diberikan plasma subtitute atau larutan albumin.

Dalam pedoman J!% 2Sibinga# &00+3 disebutkan ; &."ransfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat. (."ransfusi hanya diberikan berupa komponen darah pengganti yang hilangGkurang. -erdasarkan pada tujuan di atas# maka saat ini transfusi darah cenderung memakai komponen darah disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kebutuhan akan sel darah merah# granulosit# trombosit# dan plasma darah yang mengandung protein dan faktor-faktor pembekuan. Diperlukan pedoman dalam pemberian komponen-komponen darah untuk pasien yang memerlukannya# sehingga efek samping transfusi dapat diturunkan seminimal mungkin. Lansteiner# perintis transfusi mengatakan ; @Transfusi darah tidak boleh diberikan,kecuali manfaatnya melebihi resikonyaA. Pada anemia# transfusi baru layak diberikan jika pasien menunjukkan tanda @%Kigen NeedA yaitu rasa sesak# mata berkunang# berdebar 2palpitasi3# pusing# gelisah atau !b L, grGdl. Pemberian sel darah merah# sering digunakan apabila kadar !b kurang dari , gr7# dan hampir tidak diperlukan bila !b lebih dari &1 gr7 dan kalau kadar !b antara ,-&1gr7# maka transfusi sel darah merah atas indikasi keadaan oksigenasi pasien. Perlu diingat bah$a kadar !b bukanlah satu-satunya parameter# tetapi harus diperhatikan pula faktor-faktor fisiologi dan resiko pembedahan yang mempengaruhi oksigenasi pasien tersebut. &. ehilangan

sampai )17 <-M umumnya dapat diatasi dengan cairan elektrolit saja. grGdl.

ehilangan lebih

daripada itu# setelah diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan transfusi jika !bL/

Habibi dkk memberikan petunjuk bah$a dengan pemberian satu unit P?E akan meningkatkan hematokrit )-.7. 5ndikasinya adalah;

ehilangan darah N(17 dan volume darah lebih dari &111 ml. !emoglobin L/ grGdl. !emoglobin L&1 grGdl dengan penyakit-penyakit utama ; 2misalnya empisema# atau penyakit jantung iskemik3 !emoglobin L&1 grGdl dengan darah autolog. !emoglobin L&( grGdl dan tergantung pada ventilator.

Dapat disebutkan bah$a ; !b sekitar + adalah E?5"5EA: !b sekitar / adalah "%:<?A-:< !b sekitar &1 adalah %P"5MA: "ransfusi mulai diberikan pada saat !b E?5"5EA: dan dihentikan setelah mencapai batas "%:<?A-:< atau %P"5MA:.asta B. K-m/ ik!si Tr!%s0usi D!r!# O omplikasi :% A:;

- kegagalan memperoleh akses vena - fiksasi vena tidak baik - masalah ditempat tusukan - vena pecah saat ditusuk# dll O omplikasi >M>M; &/

- reaksi reaksi transfusi - penularanGtransmisi penyakit infeksi - sensitisasi imunologis - kemokromatosis 3. Re!ksi Tr!%s0usi D!r!# bila darah dari salah satu golongan ditransfusikan ke recipien dari golongan darah yang lain terjadilah reaksi transfusi dimana sel darah merah dari darah donor diaglutinasikan. 8arang terjadi bah$a darah yang ditransfusikan akan menyebabkan aglutinasi sel-sel darah recipien. !al ini disebabkan bagian plasma dari donor akan segera diencerkan oleh seluruh plasma dari resipien# oleh karena itu mengurangi titer aglutinin yang diinfuskan sampai kadarnya sangat rendah untuk mengadakan aglutinasi. Sebaliknya# darah yang diinfuskan tidak mengencerkan ahlutinin dalam plasma recipient sampai sedemikian besar. %leh karena itu aglutinin recipien tetap masih mengaglutinasikan sel-sel donor. !emolisis sel darah merah setelah reaksi transfusi. Semua reaksi transfusi akibat dari golongan darah yang tidak cocok pada akhirnya menyebabkan hemolisis sel darah merah. adang-kadang# antibodi yang timbul cukup potensial dan terdiri dari golongan imunoglobulin yang cocok untuk segera menimbulkan hemolisis# tetapi yang lebih sering terjedoi adalah sel mula-mula mengalami aglut inasi dan kemudian terperangkap dalam pembuluh perifer. Setelah beberapa jam sampai beberapa hari sel-sel yang terperangkap ini difagositosis# akibatnya hemoglobin akan dilepaskan ke dalam sistem sirkulasi. -ila kecepatan hemolysis ini cepat# konsentrasi hemoglobin di dalam plasma dapat meningkat sangat tinggi sekali. Sejumlah kecil hemoglobin dapat melekat pada salah satu protein plasma# haptoglobin dan terus beredar dalam sirkulasi tanpa menyebabkjan suatu kerugian. Meski demikian# diatas nilai ambang &11mg hemoglobin per &11ml plasma# kelebuhan hemoglobin tetap tinggal dalam bentuk bebas dan berdifusi keluar dari sirkulasi #masuk ke dalam ruangan jaringan atau melalui glomeruli ginjal masuk ke dalam tubulus renalis# seperti yang dibicarakan di ba$ah. !emoglobin yang tetap tinggal dalam sirkulasi atau masuk ke ruang jaringan secara bertahap dicernakan oleh sel-sel fagosit dan diubah menjadi bilirubin dan kemudian dieksekresikan ke dalam empedu oleh hepar. &0 onsedntrasi

bilirubin dalam cairan tubuh sering meningkat cukup tinggi sehingga mengakibatkan ikterus yaitu# jaringamn orang menjadi ber$arna pigmen kuning. "api# bila hepar normal# ikterus biasanya tidak timbul kecuali bila lebih dari )11-+11 ml darah di hemolisis dalam $aktu kurang dari & hari. Pe%'#e%ti!% Fu%'si Gi%&! Akut sete !# re!ksi tr!%s0usi. Salah satu efek transfusi yang mematikan adalah penghentian fungsi ginjal akut# yang dimulai dalam beberapa menit sampai beberapa jam dan berlangsung sampai orang mati karena gagal ginjal. Penghentian fungsi ginjal sepertinya akibat dari tiga penyebab yang berbeda; Pertama# reaksi antigen antibodi dari reaksi transfusi mngeluarkan 4at toksik dari darah yang dihemolisis yang akan menimbulkan fasokonstriksi yang kuayt pada ginjal. edua# hilangnya sel-sel darah merah dari sirkulasi pembentukan 4at toksik dari sel-sel yang mengalami hidrolisis dan dari reaksi imun sering menyebabkan syok sirkulasFtekanan darah arteri turun sangat rendah dan aliran darah ginjal serta pengeluaran urin menurun. etiga bila jumlah total hemoglobin bebas dari sirkulasi darah lebih besar dari jumlah hemoglobin yang dapat berikatan dengan haptogloin# maka hemoglobin yang berlebihan tersebut akan menerobos membran glomerulus masuk ke dalam tubulus renalis. -ila jumlahnya sedikit# hemoglobin tersebut dapat direabsorpsi melalui epitel tubuli masuk dalam darah dan tidak akan menimbulkan kerusakan# tetapi bila jumlahnya besar# hanya sedikit yang direabsorbsi. arena air dalam tubulus terus menerus direabsorbsi# maka konsentrasi hemoglobin dalam tubulus ginjal meningkat sedemikian tinggi sehingga mengendap dan menyumbat banyak tubulusFhal ini terutama terjadi bila urine bersifat asam. 8adi vasokontruksi ginjal syok sirkulasi# dan penyumbatan tubulus bersama-sama akan menyebabkan penghentian fungsi ginjal akut. -ila penghentian fungsi ginjal ini semmpurna penderita akan meninggal dalam $aktu satu minggu atau dua belas hari.fisiologi O ?eaksi "ranfusi Darah A >";

hemolitik# panas# alergi# hipervolume# sepsis bakteria# lung injury# dll

(1

O O

?eaksi "ransfusi Darah :AM-A" 6ang paling sering timbul;

- reaksi febris Nyeri kepala menggigil dan gemetar tiba tiba suhu meningkat ?eaksi jarang berat -erespon terhadap pengobatan - reaksi alergi ?eaksi alergi berat 2anafilaksis3; jarang >rtikaria kulit# bronkospasme moderat# edema larings; respon cepat terhadap pengobatan - reaksi hemolitik ?<A S5 6AN= PA:5N= -<?A" Dia$ali oleh reaksi; antibodi dalam serum pasien NL antigen corresponding pada eritrosit donor antibodi dalam plasma donor NL antigen corresponding pada eritrosit pasien ?eaksi hemolitik; - intravaskular hemolisis dalam sirkulasi darah jaundice dan hemogolobinemia antibodi 5gM paling bahaya anti-A dan anti-- spesifik dari sistem A-% fatal akibat perdarahan tidak terkontrol dan gagal ginjal

(&

ekstravaskular jarang sehebat reaksi intravaskular reaksi fatal jarang disebabkan antibodi 5g= destruksi eritrosit via makrofag menimbulkan penurunan tiba triba kadar !b sGd &1 hari pasca transfusi

D. Pem+eri!% Tr!%s0usi D!r!# P!"! P!sie% Nilai ulang; - check list pelaksanaan transfusi darah - golongan darah resipien sama dengan pendonor - identitas pasien tepat ' - identitas donor dan gol drh donor label merah muda# putih# biru muda# kuning - a$asi selama dan setelah transfusi 2tanggung ja$ab dokter3 - a$asi reaksi transfusi darah 2.2.5 HEM(STASIS DAN PEMBEKUAN DARAH 5stilah hemostasis berarti pencegahan hilanhnya darah. -ila pembuluh darah mengalami cedera atau pecah# hemostasis terjadi melelui beberapa cara# termasuk di dalamnya ialah ; 2&3Spasme pembuluh darah 2(3pembentukan sumbat trombosit ((

2)3pembekuan darah 2*3 terjadi pertumbuhan jaringan ikat ke dalam bekuan darah untuk menutup lubang pada pembuluh secara permanen.

A. Spasme pembuluh darah Segera setelah pembuluh darah terpotong # rangsangan dari dinding pembuluh darah itu menyebabkan dinding pembuluh berkontraksiF sehingga dengan segera aliran darah dari pembuluh yang pecah akan berkurang. ontraksi terjadi sebagai akibat refleks saraf dan miogenik setempat. ?efleks saraf diduga dicetuskan ol)eh rasa nyeri atau oleh impuls-impuls lain dari pembuluh yang rusak atau dari jaringab yang berdekatan. "etapi sebagian besar spasme berasal dari kontraksi miogenik setempat pada pembuluh darah. ontraksi ini terjadi karena kerusakan pada dinding pembuluh darah mungkin menimbulkan transmisi potensial aksi sepanjang beberapa sentimeter pada pembuluh darah# dan berakibat terjadinya kontraksi pembuluh. Makin parah kerusakan yang terjadi makin hebat spasmenyaF ini berarti bah$a pembuluh yang terpotong benda tajam mengeluarkan darah lebih banyak daripada yang pecah karena benturan. Spasme pembuluh darah setempat ini dapat berlangsung beberapa menit bahkan beberapa jam dan selama itu berlangsung proses selanjutnya yaitu pembentukan sumbat trombosit dan pembekuan darah. -. Pembekuan sumbat trombosit "rombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dan berukuran kecil dengan diameter (-&* mikron. "rombosit dibentuk dalam sumsum tulang dari megakariosit. 8umlah normal trombosit adalah &+1.111-)+1.111 per milimeter kubik "rombosit mempunyai beberapa ciri fungsional sebagai sebuah sel# meski tidak mempunyai inti dan tidak dapat bereproduksi. Dalam sitoplasmanya mengandung 2&3 molekul aktin dan miosin yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi.2(3 sisa ?< dan apparatus golgi yang menyintesis berbagai en4im dan menyimpan sejumlah besar ion kalsium 2)3 sistem en4im yang mampu membentuk A"P dan ADP 2*3sistem en4im yang mensintesis prostagladin 2+3 faktor pemantap fibrin 2,3 faktor pertimbuhan untuk pertumbuhan sel dan memperbaiki dinding pembuluh yang rusak. Pada permukaan membran sel trombosit terdapat lapisan glikoprotein yang menyebabkan trombosit dapat melekat pada daerah

()

dinding pembuluh yang terluka# terutama pada sel-sel endotel yang rusak bahkan melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di bagian pembuluh. Selain itu juga mengandung banyak fosfolipid yang dapat mengaktifkan salah satu sistem pembekuan darah yang disebut sistem intrinsik. Membran trombosit juga mengandung en4im adenilat siklase yang bila diaktifkan dapat menyebabkan pembentukan AMP siklik dalam trombosit dan selanjutnya menggiatkan aktivitas-aktivitas lain dalam trombosit. Mek!%isme Sum+!t Tr-m+-sit. Saat trombosit bersinggungan dengan permukaan pembuluh yang rusak# trombosit segera berubah sifat-sifatnya secara drastis. "rombosit ini mulai membengkak# bentuknya menjadi ireguler dengan tonjolan-tonjolan yang mencuat dari permukaannya. "rombosit itu menjadi lengket dan melekat pada serabut kolagen dan mensekresi sejumlah besar ADP. <n4im-en4imnya membentuk tromboksan A# yaitu sejenis prostaglandin# yang juga disekresikan ke dalam darah oleh trombosit. ADP dan tromboksan A akan mengaktifkan trombosit-trombosit yang berdekatan dan karena sifat lengket dari trombosit akhirnya mereka juga melekat pada trombosit yang semula sudah aktif. 8adi# Ppada setiap lubang luka dinding pembuluh yang rusak atau jaringan di luar pembuluh menimbulkan suatu siklus aktivasi trombosit yang sangat meningkat jumlahnya# sehingga bertumpuk membentuk sumbat trombosit. Sumbat ini longgar namun biasanya berhasil menghalangi hilangnya darah bila luka di pembuluh kecil. Selanjutnya dalam proses pembekuan darah benang-benang fibrin terbentuk dan melekat pada trombosit sehingga terbentuklah sumbat yang rapat dan kuat. Penutupan :uka pembuluh dengan metode trombosit. -ila luka pada pembuluh adalah kecil sumbat trombosit saja sudah cukup untuk menghentikan perdarahan secara sempurna tapi bila lukanya besar sebagai tambahan diperlukan bekuan darah untuk menghentikan perdarahan. E. Pembekuan Darah pada Pembuluh 6ang ?usak -ekuan mulai terbentuk dalam &+-(1 detik bila trauma pembuluh sangat hebat dan dalam &-( menit bila traumanya kecil. Qat-4at aktivator dari dinding pembuluh darah yang rusak dan dari trombosit dan juga protein-protein darah yang melekat pada dinding pembuluh darah yang rusak menga$ali proses pembekuan darah.

(*

Dalam )-, menit setelah pecahnya pembuluh# bila luka pada pembuluh itu tidak besar# seluruh bagian pembuluh yang terluka atau ujung pembuluh yang terbuka akan diisi oleh bekuan darah. Setelah )1 menit -& jambekuan akan mengalami retraksi# dan ini akan menutup tempat luka. "rombosit memegang peranan penting dalam peristi$a retraksi ini. D. Pembentukan jaringan 5kat atau Penghancuran bekuan Darah Setelah bekuan darah terbentuk# ada ( proses yag akan terjadi ; bekuan dapat diinvasi oleh fibrolas kemudian membentuk jaringan ikat pada seluruh bekuan tersebut atau dapat juga bekuan itu dihancurkan. -iasanya bekuan yang terbentuk pada luka kecil di dinding pembuluh darah akan diinvasi fibroblas yang mulai terjadi dalam beberapa jam setelah bekuan terbentuk dan berlanjut sampai terjadi organisasi total menjadi jaringan ikat dalam $aktu kira-kira tujuh sampai sepuluh hari. "etapi bila sejumlah besar darah membentuk suatu bekuan yang luas seperti yang terjadi pada darah yang merembes ke jaringan# 4at khusus yang terdapat dalam bekuan itu sendiri menjadi teraktivasi dan ini akan bekerja sebagai en4im yang menghancurkan bekuan itu. Mekanisme Pembekuan Darah Pengumpalan darah adalah proses yang majemuk da berbagai faktor diperlukan untuk melaksanakan itu.sebagai mana telah diterangkan thrombin adala alat dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin.trombin tidak ada dalam dara normal yang masih dalam pembuluh#yang aa adalah 4at pendahlunya#protrombin#yang kemudian diubah menjadi 4at aktif thrombin oleh kerja trombokinase."rombokinase atau tromboplastin adalah 4at penggerak yang dilepaskan ke darah di tempat yang luka. Diduga terutama tromblopastin terbentuk karena terjadinya kerusakan pada trombosit# yang selama ada garam kalsium dalam darah akan mengubah protrombin menjadi thrombin sehingga terjadi penggumpalam darah. >ntuk menghasilkan penggumpalan dibutuhkan empat faktor; =aram kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase "hrombin yang terbentuk dari protrombin bila ada trombokinase dan 9ibrin yang terbentuk dari fibrinogen di samping thrombin.

Proses penggumpalan dapat dinyatakan dalam rumus;

(+

Protrombin "rombin 9ibrin

kalsium

trombokinase

thrombin fibrin Penggumpalan diperlukan untuk menghasilkan

fibrinogen sel darah Protrombin dibuat di dalam hati. Mitamin

protrombin. Penggumpalan 2koagulasi3 darah dipercepat 2a3 oleh panas yang sedikit lebih tinggi daripada suhu badan# 2b3 kontak dengan bahan kasar# seperti pinggiran yang kasar dari pembuluh darah yang rusak# atau dengan pembalut. Diperlambat 2a3 karena dingin 2b3 kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin di sebelah dalamnya# sebab darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi basah oleh air sebelum dapat bergumpal# sedangkan paraffin tidak memiliki permukaan yang dapat basah oleh air# 2c3 dengan ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang menyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal ada. Secara thrombus ialah penggumpalan yang terbentuk dalam sirkulasi darah. eadaan adanya thrombus ini disebut thrombosis. "rombosis femoral dapat terjadi sesudah operasi. =umpalan dalam arteri koroner menyebabkan trobosis koroner. -ila sebagian gumpalan itu lepas dan masuk sirkulasi darah disebut embolus. -ila gumpalan ini mele$ati jantung dan masuk paru C paru melalui salah satu arteri pulmonaris# sebuah pembuluh kecil atau besar dapat tersumbat# dan terjadilah emboli paru C paru.

2.2.,

KEADAAN 6ANG DAPAT MENIMBULKAN PERDARAHAN HEBAT PADA

MANUSIA Perdarahan hebat dapat terjadi karena defisiensi salah satu dari faktor-faktor pembekuan. "iga jenis utama perdarahan diantaranya ; 2&3 perdarahan akibat defisiensi vitamin Penyakit-penyakit hati seperti sirosis# hepatitis# acute yello$ atropy dapat menghambat sistem pembekuan dengan hebat# sehingga pasien cenderung mengalami perdarahan hebat. Penyebab lain yang menurunkan pembentukan faktor pembekuan oleh hati adalah defisiensi (,

vitamin

. Mitamin

diperlukan untuk pembentukan * faktor pembekuan yang sangat

penting# yaitu protrombin# akselerator konversi protrombin serumF SPEAF faktor stabil# komponen tromboplastin plasmaF P"EF faktor christmas faktor - antihemofilik# faktor stuartF faktor stuart-Po$er anteseden tromboplastin plasmaF P"AF faktor E antihemofilik. Salah satu sebab tersering dari defisiensi vitamin ialah kegagalan hati mensekresi empedu

dalam traktus intestinalis karena kekurangan empedu akan mengganggu pencernaan dan absorbsi lemak. %leh sebab itu penyakit hati sering mengakibatkan penurunan produksi protrombin dan faktor-faktor lain# karena terganggunya vit fungsi hati. Dalam keadaan demikian vitamin diberikan pada pasien defisiensi vit dan juga karena terganggunya disuntikkan kepada semua pasien yang

menderita penyakit hati atau obstruksi saluran empedu sebelum operasi. -iasanya bila vit *-/ jam sebelum operasi dan paling sedikit separuh sel parenkim hati berfungsi normal# akan terbentuk cukup faktor-faktor pembekuan sehingga perdarahan berlebihan selama operasi dapat dicegah. 2(3 hemofilia !emofilia adalah kecenderungan perdarahan yang hampir selalu terjadi pada pria. Dalam beberapa kasus hal ini disebabkan defisiensi faktor antihemofilik FA!9Ffaktor A antihemofilik jenis hemofilia ini disebut hemofilia AGhemofilia klasik. Sedangkan sisanya# kecenderungan perdarahan disebabkan defisienasi komponen tromboplastin plasmaF P"EF faktor christmas faktor - antihemofilik. edua faktor tersebut diturunkan secara resesif melalui kromosom $anita. %leh karena itu $anita hampir tidak pernah menderita hemofilia . Perdarahan pada hemofili bermacam-macam tingkatannya# bergantung pada tingkat defisiensi genetiknya. -iasanya perdarahan tidak terjadi kecuali setelah mendapat trauma#tetapi beratnya trauma yang menimbulkan perdarahan hebat dan lama bisa saja sangat ringan dan luput dari perhatian 2)3 trombositopenia "rombositopenia berarti trombosit dalam sirkulasi jumlahnya sedikit sekali. Penderita trombositopenia cenderung mengalami perdarahan seperti hemofilia# bedanya perdarahannya berasal dari kapiler-kepiler kecil# bukan dari pembuluh yang lebih besar seperti pada hemofilia. Akibatnya# timbul bintik-bintik perdarahan di seluruh jaringn tubuh. ulit

(.

penderita menampakkan bintik-bintik kecil ber$arna ungu# sehingga penyakit ini disebut tromsitopenia purpura. emungkinan terjadinya tromsitopenia dapat diperkirakan tanpa melakukan penghitungan jumlah trombosit yaitu memperhatikan bekuan dapat beretraksi atau tidak. arena retraksi bekuan bergantung pada sejumlah trombosit yang terperangkap dalam jaringan fibrin bekuan. Sebagian besar penderita trombositopenia mempunyai penyakit yan g dikenal sebagai trombositopenia idiomatik artinya @trombositopenia yang tidak diketahui penyebabnyaA. Namun belakangan diketahui pada kebanyakan penderita tersebut terdapat antibodi spesifik yang menghancurkan trombosit. diketahui. 2.3 PERTAHANAN TUBUH DAN SISTEM IMUN adang-kadang peristi$a ini terjadi setelah transfusi# tetapi biasanya sebagai akibat dari efek autoimun terhadap trombosit sendiri yang sebabnya belum

Pertahanan tubuh adalah respon dalam melindungi tubuh dari agen lingkungan yang asing yang berfungsi; &. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakitF menghancurkan R menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing 2bakteri# parasit# jamur# dan virus3 yang masuk ke dalam tubuh. (. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak 2debris sel3 untuk perbaikan jaringan. ). Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal 2tumor3. Pertahanan tubuh ini dibagi menjadi dua. 6aitu spesifik dan non spesifik. 2.3.1 Pert!#!%!% tu+u# %-% s/esi0ik "ubuh manusia mempunyai kemampuan untuk mela$an segala jenis organisme atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh. emampuan itu disebut kekebalan atau imunitas. Ada dua kekebalan# kekebalan buatan dan kekebalan ba$aan. ekebalaan buatan ini disebabkan oleh sistem imun khusus yang membentuk antibodi dan limfosit yang diaktifkan untuk menyerang dan menghancurkan organisme tertentu. Sedangkan kekebalan ba$aan meliputi; fagositosis# pengrusakan oleh asam yang disekresikan lambung# daya tahan kulit terhadap invasi organisme# adanya senya$a-senya$a kimia tertentu 2lysosom dan (/

polipeptida3.Pertahanan model ini disebut tidak spesifik karena berlaku pada semua organism dan melidungi dari semua jenis agen. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini dibagi menjadi tiga# yaitu fisik# mekanik dankimia$i.

1. Pert!#!%!% 0isik Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik meliputi ; A. ulit ulit yang sempurna merupakan garis pertahanan pertama tubuh kita. !al ini dikarenakan sifatnya yang permeable terhadap infeksi berbagai macam orgaisme. -. Asam laktat Asam laktat ini terdapat pada keringat dan sekresi. =unanya mempertahankan P! kulit agar tetap rendah sehingga tidak ada mikroorganisme yang mampu hidup dalam kondisi ini. E. Eilia Mikroorganisme yang masuk dalam saluran nafas akan diangkut keluar oleh gerakan silia yang melekat pada sel epitel. D. Mucus Membrane mukosa mensekresi untuk menjebak mikroba dan partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri atau virus. <. =ranulosit Mengenali mikroorganisme sebagai musuhdan menelan serta menghacurka mereka. 9. Proses inflamasi 5nvasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi pada tubuhdengan tanda kemerahan# panas# pembengkakan dan nyeri

(0

Res/-% i%0 !m!si

Eedera Gadainfeksi Eedera Gadainfeksi

Produksifaktorkimia Produksifaktorkimia fasoaktif fasoaktif Alirandarah Alirandarah fasodilatasi fasodilatasi emerahan emerahan Nyeriberdenyut Nyeriberdenyut panas panas Permeabilitaskapilerme Permeabilitaskapilerme ningkat ningkat

pembengkakan pembengkakan Marginal Marginal

kemotasis kemotasis

dapendesis dapendesis

:eukositdanseljaringanmati :eukositdanseljaringanmati fagositosis fagositosis Pus Pus Abses Abses pemulihan pemulihan )1 granulasi granulasi

"anda-tanda infeksi di atas merangsang tubuh memproduksi faktor kimia vasoaktip yaitu; &. histamine dan sel mast (. serotonin dan trombosit ). prostaglandin# leukotrien# tromboksan 2derivate asam arakidonat3 *. kinin 2protein plasma teraktivasi3 Dari produksi faktor kimia ini kemudian timbul vasodilatasi diameter pembuluh darah sehingga meningktkan aliran darah dan menyebaban kemerahan# nyeri berdenyut dan panas. Peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan pembengkakan atau edema. Pembatasan area cidera dengan cara lepasnya fibrinogen menjadi fibrin. "ahap selanjunya adalah kemikroorganismetaksis 2gerakan fagosit ke area cidera3 terjadi setelah satu jam setelah permulaan proses inflamasi. 2marginasi atau perlekatan3 dan diapedesis 2migrasifagosit3 oleh neutrofil dan mikroorganimenosit. Neutrofil dan makrofag terurai secara en4imatik dan mati setelah menelan mikroorganisme. :eukositmati# sel jaringan mati# dan berbagai cairan jaringan membentuk pus dan terus membentuk hingga infeksi teratasi. Pus bergerak ke permukaan tubuh untuk diuraikan# dihancurkan dan diabsorbsi oleh tubuh. 8ika proses inflamasi tidak dapat mengatasi cedera maka akan terbentuk abses atau granuloma. Abses adalah kantong pus terbatas yang dikelilingi oleh jaringan terinflamasi 2abses ini biasanya tidak terurai secara spontan sehingga harus dikeluarkan3 =ranuloma terjadi akibat proses inflamasi kronik dalam merespon iritasi berulang. =ranuloma ini merupakan akumulasi sel-sel fagosit dan mikroorganisme yang dikelilingi kapsul fibrosa. Pemulihan merupakan regenerasi jaringan atau pembentukan jaringan parut dan sel jaringan yang sehat akan membelah secara mitosis.

)&

E0ek sistemik i%0 !m!si

5nflamasi

bakteri

leukosit

Pirogen eksogen

Pirogen endogen

Suhu tubuh tinggi

ompensasi tubuh

vasokontriksi

=emetar atau menggigil )(

Peningklatan laju metabolik

Mengurangi panas

Meningkatkan panas

Peningkatan suhu tubuh

Qat anti virus 2interveron D system komplemen3 Adalah protein antivirus yang dapat disintesis sel hospes sebagai respon terhadap ifeksi virus 9ungsi menghalangi multiplikasi virus dan memegang peranan penting dalam memikroorganismedulasi aktivitas imunologis. System komplemen# adalah sekelompok protein plasma inaktiv yang bersirkulasi dalam darah. 9ungsinya untuk menyerang dan menghancurkan mikroorganisme penyusup. 2. Pert!#!%!% mek!%ik Pertahanan tubuh non spesifik secara mekanik meliputi ; &. -ersin# merupakan reaksi tubuh karena benda asing 2bakteri#virus# benda asing yang masuk ke hidung3 reaksi tubuh mengeluarkannya dengan bersin. (. -ilasan air mata# saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan benda asing tersebut. ). -ilasan saliva# kalau ada 4a tberbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkannya. *. >rine dan feses# jika berlebih maka respon tubuh untuk mengeluarkannya. 3. Kimi!7i Pertahanan kimia$i antara lain ; &. <n4imdan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh. (. !E: lambung# membunuh bakteri yang tidak tahan asam. ))

). Asiditas vagina# membunuh bakteri tidak tahan asam. *. Eairan empedu# membunuh bakteri yang tidak tahan asam.

2.3.2 Pert!#!%!% tu+u# s/esi0ik Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini didapat melalui pejanan terhadap agen infeksius spesifik sehingga jarinagn tubuh membentuk sistem imun. 1 Imu%it!s emampuan tubuh untuk pertahanan diri mela$an infeksi dan berupaya untuk memba$anya kedalam sel dari orang atau he$an lain. 1.1 1.2 K!r!kteristik sistem imu% Spesifitas# dapat membedakan berbagai 4at asing Memikroorganismeri dan amplifikasi# mengingat kembali kontak sebelumnya. Pengenalan bagian diri# membedakan agen asing dan sel tubuh sendiri. K-m/-%e% res/-% imu%

Antigen yaitu 4at ynag menyebabkan respon imun spesifik. "erdiri dari; Determinan antigenik2epitop3 yaitu kelompok kimia terkecil dari suatu antigen yang mampu membangkitkan respon imun !apten# adalah senya$a kecil yang jika sendirian tidak dapat menginduksi respon imun# tetapi dapat menjadi imunogenik jika bersatu dengan carier yang berat molekulnya seperti protein serum. Eontoh hapten; antibiotik# vitamin kosmetik. Antibodi yaitu suatu protein yang dihasilkan oleh sistem imun sebagai respon terhadap keberadaan antigen. "erdiri dari + kelas antibodi yang disebut imunoglobin2A#D#<#=#M3 5munoglobin A# terdapat dalam darah dan cairan &+7 dalam serum# keringat# saliva# air mata# pernafasan# genitounarinaria dan sekresi usus serta air susu ibu. 5munoglobin D# fungsi belum jelas terdapat dalam darah dan limfe relatif sedikit. Daya kerja memicu respon imun. 5munoglobin <# daya kerja bertanggung ja$ab terhadap asma ekstrinsik dan renitis alergika yang terjadi karena alergen. )*

5munoglobin =# terdapat dalam darah dan cairan jaringan /17 sampai dengan /+7. Daya kerja &. Menyikurlasi secara terus-menerus melalui dinding kapiler kedalam cairan# kedalam limfe dan kembali kedalam darah melalui duktus toratikus. (. -erperang mela$an mikroorganisme dan toksiknya. ). Dapat mele$ati plasenta untuk melindungi janin.

5munoglobin M# pertahanan garis pertama terhadap mikroorganisme yang bersirkulasi dan berusaha bermultifkasi dalam darah.

Keke+! !% 2!%' "i "!/!t 8A9:uire" Immu%it2 Selain kekebalan ba$aan #tubuh manusia juga mampu membentuk kekebalan yang khas dan yang sangat kuat terhadap agen penyakit seperti bakteri#virus#toksin.Ada ( macam kekebalan yang berhubungan erat satu sama lainnya yaitu ; antibody yang bersirkulasi yang merupakan molekul yang merupakan molekul globulia yang mampu menyerang agen penyakit# disebut kekebalan humoral melalui pembentukan sel limfosit yang teraktivasi dalam jumlah besar yang secara khusus dirancang untuk menghancurkan benda asing# disebut kekebalan yang diperantai sell2cell mediated imunity3.

A%ti'e% Setiap toksin atau setiap macam organisme hampir selalu mengandung satu atau lebih senya$a kimia$i yang khas sehingga membuatnya berbeda dengan senya$a yang lain. Pada umumnya# semua tersebut adalah protein C protein atau polisakarisa besar dan senya$a inilah yang membentuk kekebalan yang didapat. -ahan C bahan ini disebut antigen. J!ri%'!% im0-it ekebalan yang didapat merupakan hasil produksi dari jaringan limfoit di dalam tubuh. Pada orang C orang yang karena faktor keturunan menderita kekurangn jaringan limfoit atau oran C orang yang mengalami kerusakan jaringan limfoit akibat dari radiasi atau bahan kimia biasanya tidak akan membentuk kekebalan yang didapat.

)+

8aringan limfoit itu terletak secara tersebar dalam kelenjar limfe# namun juga dapat dijumpai dalam jaringan limfoit khusus atau seperti limfa# daerah submukosa traktus gastrointestinalis dan didalam sumsum tulang. 8arigan limfoit ini tersebar secara sangat menguntungkan di dalam tubuh guna menahan limvasi organisme atau toksin C toksin ini dapat menyebar lebih luas. 8aringan limfoit limfa dan sumsum tulang memainkan peranan penting untuk menahan agen antigenik yang berhasil mencapai sirkulasi darah. ( macam limfosit yang memberikan yaitu kekebalan yang diperantarai sel dan kekebalan humoral. :imfosit " dan limfosit - sel C sel tersebut secara jelas dapat dibedakan dalam kelompok besar. Satu kelompok yang bertanggung ja$ab dalam pembentukan sel C sel limfosit yang teraktivasi yang dapat membentuk kekebalan yang diperantarai sel# dan kelompok lain yang bertanggung ja$ab dalam pembentukan antibodi yang memberikan kekebalan humoral. :imfosit se$aktu embrio berasal dari pliripotent hemopoetic stem cell yang berdiferensiasi dan membentuk limfosit# mula C mula limfosit akan bermigrasi ke dan diolah di dalam kelenjar timus sehingga dengan alasan inilah mereka disebut sebagai limfosit " yang bertanggung ja$ab terhadap kekebalan yang diperantarai sel. elompok limfosit yang lain dipersiapkan untuk membentuk antibodi# mula C mula diolah lebih dahulu dalam beberapa tempat# mungkin di dalam hati selama kehidupan pertengahan janin dan di dalam sumsum tulang pada kehidupan akhir janin sesudah dilahirkan. >ntuk alasan inilah sel limfosit ini disebut sebagai limfosit - yang bertanggung ja$ab pada kekebalan humoral. Mek!%isme u%tuk me%'!kti0k!% su!tu k -% im0-sit Setiap klon limfosit itu hanya responsif terhadap suatu tipe antigen tunggal atau terhadap antigen yang mirip yang mempunyai sifat stereo kimia yang hampir sama. 8adi bila antigen yang cocok# maka antigen ini segera melekat pada membran sel dan keadaan ini akan menyebabkan terjadinya proses aktivasi. Pada limfosit "# pada membran selnya terdapat molekul C molekul yang sangat mirip dengan mulokul antibody disebut protein reseptor permukaan 2surface reseptor3 atau petanda sel "# protein ini juga bersifat sangat spesifik terhadap satu macam antigen tertentu yang mengaktivikasi. Peran Makrofag dalam proses pengaktifan. Makrofag akan menyusun sinusoid dari kelenjar limfe# limpa# dan jaringan limfoid yang lain# makrofag terletak bersama C sama dengan limfosit di dalam kelenjar limfe. ebanyakan organisme yang menyerang mula C mula akan difagositosis dan sebagian dicerna oleh makrofag# dan produk yang dihasilkan yang bersifat antigenik dilepaskan ke dalam sitosol makrofag. Makrofag yang akan mele$ati ),

antigen C antigen tersebut langsung menuju ke limfosit untuk mendorong terjadinya pengaktifan klon yang khusus. -ahan ini disebut terleukin & Peran sel " dalam pengaktifan limfosit -. Pada umumnya antigen akan mengaktifkan limfosit - dan limfosit - pada saat yang bersamaan beberapa sel " yang terbentuk# disebut sebagai sel pembantu atau helper cells mengsekresikan bahan khusus 2secara kolektif# disebut sebagai limfokin3 selanjutnya akan mengaktifkan limfosit -. "anpa bantuan sel "# maka jumlah antibodi yang dibentuk oleh limfosit - biasanya sangat sedikit. Salah satu limfokin yang disekresikan oleh sel pembantu adalah interleukin-( yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan reproduksi sel-sel - untuk organel-organel intraseluler yang dibuthkan untuk menghasilkan antibodi. M< AN5SM< <?8A AN"5-%D6 Antibody bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan tubuh terhadap agen penyebab penyakit; &3 Dengan cara langsung menyerang penyebab penyakit tersebut#atau (3 Dengan mengaktifkan sisitem komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut Ker&! !%'su%' !%ti+-"2 ter#!"!/ !'e% /e%2e+!+ /e%2!kit. Sifat bivalen dari anti body dan banyaknya tempat antigen pada kebanyakan agen penyebab penyakit#maka antibody tersebut dapat menginaftifkan agen penyebab penyakit tersebut dapat menginatifkan agen penyebab penyakit tersebut. Aglutinnasi dimana terbentuk gumpalan-gumpalan yang tersusun setruktur pada permukaaan#bakteri-bakteri atau sel-sel darah merah (. Persipitasi dimana terbentuk molekul yangh menjadi antara antigen yang larut2misanya racun titanus3dengan antibody#sehingga menjadi tak larut dan akan berpresipitas. Netralisasi#dimana antibody itu akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen yang bersifat anti genik :isis#dimana beberapa antibody yang sangat kuat kadang-kdang mampu lansung menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel tersebut robek

).

Sistem komplemen pada kerja antibody komplemen merupakan gabungan untuk menggambarka suatu sistem yang terdiri dari (1 macam protein#dimana sebagian besar merupakan en4im prekursor.pemeran utama dalam sistem tersebut#yaitu && protein yang ditandi denga tanda c& sampai c0#- dan D.Semua macam protein tersebut dalam keadaan normal terdapat diantara protein-protein plasma dan juga dalam plasma protein yang bocor keluar dari kedalam ruang jaringan.Dalam keadan normal en4im rekhursor terrsebut bersifat inaftif namun en4im tersebut dapat diktifkan dengan dua cara yang terpisah disebut 2a3classical path$ay 2b3alternate path$ay. 8alan classic.8alan ini diaktifkann oleh suatu antigen-antibodi yaitu berikatan dengan suatu antifen# maka tempat reaktif yang spesifik pada bagian konstan dari antibodi akan menjadi tak tertutup atau di aktifkan# dan kombinasi antigen antibodi tersebut sebaliknya akan langsung berikatan dengan molekul E& dari sistem komplemen dan akan bergerak seperti sebuah kaskada 2caccade3 yang terdiri dari rangkaian reaksi-reaksi. >ntuk mengaktifkan molekul- molekul pada tahap pertama dari sistem komplemen hanya di butuhkan sedikit kombinasi antigen antibodi. 8adi en4im E& yang berbentuk kemudian mengaktifkan an4im yang jumlah nya meningkat sekali pada tahap akhir tesebut Keke+! !% /!si0 Sampai sejauh ini kekebalan di dapat yang telah kita bicarakan adalah kekebalan nanti yaitu tubuh orang tertsebut akan membentuk antibodi atau limfosit yang tersensitisasi dalam memberikaHn respon terhadap infasi antigen antigen asing dalam tubuh. "api kekebalan sementara pada seseorang dapat di capai tanpa menyuntikan antigen apapun hal ini di dapat dengan cara pemberin infus antibodi sel-sel " yang beraktifasi dari seseorang atau dari binatang yangb telah mempunyai kekebalan aktif treradap antigen tersebut. Antibodi ini akn habis dalam $ktu dua sampai tiga minggu dan selama $ktu itu orang tersebut terlindung dari invasi penyakit. Sel " yang beraktivasi bila ditranfusikan dari orang lain maka akan habis dalam $aktu berapa minggu# tapi bila ditranfusikan dari seeekor binatang maka akan habis dalam berapa hari saja. "indakan tranfusi dengan mempergunakan antibodi atu limfosit untuk menimbulkan kekebalan ini disebut kekebalan pasif.

)/

BAB I; PEMBAHASA

)0

*1

BAB ; PENUTUP

4.1

KESIMPULAN

Pada akhinya setelah makalah ini terselesaikan kita semua dapat menarik suatu kesimpulan bah$asanya darah dan sistem imun dalam tubuh sangatlah berhubungan. arena dalam darah terdapat sel-sel darah putih yang sangat berperan dalam proses pertahanan tubuh. Akan tetapi akibat adanya perdarahan yang menyebabkan hilangnya volume darah dalam jumlah yang besar sel darah putih atau leukosit pun akan mengalami penyusutan. "entunya hal ini menyebabkan penurunan sistem pertahanan tubuh.

4.2

SARAN

Sebagai tenaga mesis hendaklah mempehatikan keberadaan permasalahan darah dan sistem imun ini. karena penanganan yang salah $alau hanya sedikit akan menyebabkan efek yang sangat fatal.

*&

DAFTAR PUSTAKA

&. =uyton. &00*. -uku Ajar 9isiologi edokteran <disi . -agian 55. 8akarta ; <=E (. Setiadi. (11.. Anatomi dan 9isiologi Manusia <disi Pertama.6ogyakarta; =raha 5lmu ). puskesmas-oke.blogspot.com/.../teknik-penghentian-perdarahan.html *. $$$.suaradokter.comG(110G1(G/e%'#e%ti!%-/er"!r!#!%G +. asta auliyah.com/!"#"/"$/mekanisme-transfusi-darah/ ,. $$$.pmibali.or.idG'pageSidB.0G"A"A %&R& '()(R '&R&H/

*(

Anda mungkin juga menyukai