Anda di halaman 1dari 5

23

B. Pengecatan dan Perakitan Mesin Setelah semua bagian mesin dibuat, tahap selanjutnya adalah pengecatan dan perakitan mesin. Tahap pengecatan terlebih dahulu dilakukan penghalusan yaitu dengan menggerinda seluruh bagian permukaan lasan pada mesin, cara ini berguna untuk merapihkan dan menghaluskan permukaan lasan sehingga memudahkan dalam pendempulan. Setelah penghalusan selanjutnya dilakukan pendempulan yang berfungsi untuk menutupi rongga-rongga kecil

Gambar 3.1 Pendempulan Corong dan Atap Mesin Setelah pendempulan, selanjutnya menuju tahap pengecatan. Pengecatan mesin ini dikerjakan dua kali proses, yaitu pengecatan dasar dan pengecatan utama cara ini dilakukan agar hasil pengecatan lebih sempurna. penghalus lapisan dempul krn kalo dari dempul plastik langsung naik base coat akan ada penyerapan cat

Gambar 3.2 Pengecatan Dasar Rangka Proses pengecatan menggunakan alat spray gun yang dihubungkan dengan kompresor agar hasil pengecatan lebih maksismal.

24

Gambar 3.3 Pengecatan Roda Bebas Setelah pengecatan selanjutnya tahap terakhir adalah perakitan, yaitu: 1. Langkah pertama, pasang 4 buah roda dengan menggunakan baut M81 ke rangka.

Gambar 3.4 Pemasangan Roda 2. Setelah roda dipasang, kemudian bor tinggi rangka depan dudukan motor sebelah kiri dengan dimeter 5 mm untuk mengaitkan stop kontak on of motor dengan menggunakan tali strip.

25

Gambar 3.5 Pemasangan Stop Kontak 3. Selanjutnya pasang saringan ke bagian ruang pencacah dengan menggunakan baut M61.

Gambar 3.6 Pemasangan Saringan 4. Setelah saringan terpasang, selanjutnya pasang mata pisau pada dudukan pisau dengan memakai baut M61. Setelah selesai, pasang ruang pencacah ke rangka dengan baut M81.

Gambar 3.7 Pemasangan Mata Pisau 5. Langkah selanjutnya pasang roda bebas ke poros pisau kiri dan kanan. Sebelah kanan menggunakan baut M81 dan sebelah kiri menggunakan

26

baut M61. Setelah itu pasang bagian flexsible couple ke poros dengan baut M61. Kemudian pasang motor ke rangka dengan baut M81.

Gambar 3.8 Pemasangan Motor 6. Langkah terakhir pada proses perakitan mesin ini adalah pemasangan dinding depan mesin serta corong masuk dan atap mesin dengan menggunakan baut M51.

Gambar 3.9 Pemasangan Dinding dan Corong Masuk

Gambar 3.10 Mesin pencacah sampah organik

27

C. Hambatan dan Solusi Pekerjaan 1. Hambatan a. Sukar melakukan pemotongan lurus maupun sudut pada plat menyebabkan selisih saat pengelasan yang berakibat penyetingan kesikuan maupun sudut pada komponen menjadi sulit. b. Saat mengelas benda kerja bergerak sehingga menyulitkan dalam pengeksekusian. c. Bagian yang dilas terlalu sempit dan susah dijangkau sehingga hasil lasan tidak tersambung dengan baik. d. Saat mengelas hasilnya tidak sempurna seperti besi plat meleleh setelah dilas sehingga timbul lubang dan saat pengecekan dengan cara memukulmukul hasil lasan dengan palu terdapat lubang-lubang kecil. e. Sulitnya melakukan pemotongan dengan mesin las potong pada proses pembuatan dudukan poros dikarenakan pola yang dibuat cukup rumit. f. Kurang baiknya saat pengeboran dikarenakan mata bor bergetar saat melakukan proses pengeboran. 2. Solusi Pekerjaan a. Memotong bahan lebih besar dari ukuran yang digunakan, sehingga kesalahan bisa dikurangi dengan cara penggerindaan. b. Mengatur arus ampere mesin las sesuai dengan tebal bahan agar tidak timbul lubang. c. d. e. Selalu menggunakan siku ketika proses pengelasan. Mencari posisi yang badan nyaman saat proses pengelasan. Dalam mengelas langkah pertama yang dilakukan dengan membuat las titik, cara ini berguna untuk menempelkan sementara benda yang dilas sebelum melakukan lasan paten. f. Melakukan pemotongan dengan las potong secara perlahan dengan mengikuti pola dengan ukuran lebih besardibandingkan pola. g. Pengeboran dilakukan secara perlahan dengan menurunkan dan menaikan tuas dengan melihat kapasitas mata bor. Gunakan air pendingin saat pengeboran.

Anda mungkin juga menyukai