Kelompok B-7
Ketua Sekretaris Anggota : Wildan Yoga Winata : Nadya Afiefa Putri : Moch Reza Ikhwanuddin Michael Taufan a.a Mohammad Naufal Y. D. K Muhammad Arie W. R. Muhammad Rizdimas R. P Niken Audi Lestari Rizq Felageti Sofian (1102011292) (1102011189) (1102010168) (1102011163) (1102011165) (1102011171) (1102011181) (1102011194) (1102011241)
LI 1. Memahami dan menjelaskan tentang demam. LO 1.1 Menjelaskan definisi demam LO 1.2 Menjelaskan etiologi demam LO 1.3 Menjelaskan klasifikasi demam LO 1.4 Menjelaskan mekanisme demam LI 2. Memahami dan menjelaskan tentang bakteri yang menyebabkan demam (Salmonella enterica). LO 2.1 Menjelaskan morfologi dan sifat Salmonella enterica LO 2.2 Menjelaskan daur hidup Salmonella enterica LO 2.3 Menjelaskan epidemiologi Salmonella enterica
LI 3. Memahami dan menjelaskan tentang demam tifoid. LO 3.1 Menjelaskan definisi demam tifoid LO 3.2 Menjelaskan etiologi demam tifoid LO 3.3 Menjelaskan patogenesis demam tifoid LO 3.4 Menjelaskan manifestasi klinis demam tifoid LO 3.5 Menjelaskan diagnosis demam tifoid LO 3.6 Menjelaskan penatalaksanaan demam tifoid LO 3.7 Menjelaskan pencegahan demam tifoid LO 3.8 Menjelaskan prognosis demam tifoid LO 3.9 Menjelaskan komplikasi demam tifoid
LI 4. Memahami dan menjelaskan tentang antibiotika untuk bakteri penyebab demam tifoid. LO 4.1 Menjelaskan definisi antibiotika LO 4.2 Menjelaskan macam-macam antibiotik untuk bakteri penyebab demam tifoid LO 4.3 Menjelaskan cara pemakaian (dosis dan waktu) LO 4.4 Menjelaskan kontra indikasi
Nonmikrobial
Interleukin 1
Eksogen
Demam
Septik
Siklik
Kontinu
Remiten
Intermiten
DEMAM
5. Antigen Vi atau K 6. Antigen O: bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel 7. Antigen H: terdapat di flagel 8. Organisme dapat kehilangan antigen H dan menjadi tidak dapat bergerak bebas. 9. Kehilangan antigen O dapat menimbulkan perubahan bentuk koloni yang halus menjadi kasar.
Sifat Salmonella enterica : Host reservoar nya adalah unggas, babi, hewan pengerat, hewan ternak, dan binatang piaraan. Dapat masuk ke dalam tubuh secara oral, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Faktor pejamu yang menimbulkan resistensi terhadap infeksi Salmonella adalah keasaman lambung, flora mikroba normal usus, dan kekebalan usus setempat. Dapat bertahan dalam air yang membeku untuk waktu yang lama (+ 4 minggu).
Perantara (lalat)
Sal. Pencernaan
Feses
Usus
Aliiran darah
LO 2.3 Menjelaskan epidemiologi Salmonella enterica Pembawa bakteri Sumber infeksi meliputi : Air Susu, telur, dan daging kerang-kerangan obat-obatan zat warna hewan hewan piaraan.
LO 3.1 Menjelaskan definisi demam tifoid Demam tifoid adalah infeksi Salmonella typhi yang mengenai folikel limfoid ilenum yang disertai dengn menggigil, demam, sakit kepalam batuk, lemah, distensi abdomen, dan spelenomegali.
Makanan/minuman
Sirkulasi darah
Lambung
LO 4.3 Menjelaskan cara pemakaian (dosis dan waktu) 1. Kloramfenikol Obat ini merupakan pilihan pertama untuk mengobati tifoid. Dosis yang di berikan 4 x 500 mg per hari, bisa di berikan secara oral atau intramuskular. 2. Kortimoksazol Efeknya hampir sama dengan kloramfenikol. Dosis untuk orang dewasa adalah 2 x 2 tablet sulfametoksazol 400 mg dan 80 mg trimetoprin, di berikan selama 2 minggu.
3. Sefalosporin generasi ketiga (seftriakson) Dosis yang digunakan antara 34 gram dalam dekstrosa 100cc diberikan selama jam per infus sekali sehari, di berikan selama 35 hari. 4. Kuinolon (Fluorokuinolon) Norfloksasin 2 x 400 mg/hari selama 14 hari. Sifroksasin 2 x 500 mg/hari selama 6 hari. Ofloksasin 2 x 400 mg/hari selama 7 hari. Pefloksasin 400 mg/hari selama 7 hari. Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari.
Penanganan tepat kepada penderita komplikasi demam tifoid. 1. Komplikasi intestinal Pendarahan intestinal Tindakan yang harus di lakukan adalah transfusi darah. Tetapi jika transfusi yang diberikan tidak mengimbangi pendarahan, maka tindakan bedah perlu dipertimbangkan.
Perforasi usus Kombinasi kloramfenikol dan amfisilin intravena. Kontaminasi usus dapat di berikan gentamisin atau metronidazol. Cairan harus di berikan dalam jumlah yang cukup serta penderita di puasakan dan di pasang nasogastric tube. Transfusi darah dapat di berikan bila terdapat kehilangan darah akibat pendarahan intestinal.
2. Komplikasi ekstraintestinal Komplikasi hematologi Tindakan yang perlu dilakukan adalah transfusi darah, substitusi trombosit dan atau faktor-faktor koagulasi bahkan heparin.
Pankretitis tifosa Obat yang diberikan adalah antibiotik seftriakson atau kuinolon yang didepositkan secara intravena. Miokarditis kombinasi kloramfenikol 4 x 400 mg di tambah ampisilin 4 x 1 gram dan deksametason 3 x 5 mg.
Chatim, Aidilfiet, dan Agus ,dkk (1993). Mikrobiologi Kedokteran . Edisi Revisi , Jakarta : Binarupa Aksara. Gunawan, Sulista G dan Rianto Setiabudi Nafrialdi (2007). Farmakologi dan Terapi . Edisi 5, Jakarta : Departemen Farmakologi Dan Terapeutik FKUI. Jawetz, Melick, dan Adebergs (2005). Medical Microbilogy. Jakarta : Salemba Medika. Sudoyo, Aru W dan Bambang Setiyohadi (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3, Jakarta : Departemen Penyakit Dalam FKUI.