Anda di halaman 1dari 6

BAB II PEMBAHASAN

Bioetika kedokteran merupakan salah satu etika khusus dan etika sosial dalam kedokteran yang memenuhi kaidah praksiologik (praktis) dan filasafa moral (normatif) yang berfungsi sebagai pedoman (das sollen) maupun sikap kritis reflktif (das sein), yang bersumber pada empat kaidah dasar moral beserta kaidah turunannya. Kaidah dasar moral bersama dengan teori etika dan sistematika etika yang memuat nilai-nilai dasar etika merupakan landasan etika profesi luhur kedokteran. Pemahaman awal kaidah dasar moral akan menimbulkan kesadaran moral, yang dengan latihan dan paparan terhadap kasuskasus kedokteran yang sebelumnya dan berkembang di masa mendatan diharapkan akan membekali kemampuan reflektif analitif dokter, termasuk mahasiswa kedokteran, yang dengan mekanisme pendidikan dalam rangka saling mengingatkan terus menerus dan mencegah penyimpangan (amar maruf nahi mungkar) antar anggota profesi pada akhirnya akan menumbuhkan tanggung awab etis sesuai dengan moralitas profesi kedoteran. !angung awab etis yang merupakan suara hati seorag dokter akan mempertahankan perilaku etis seruluh anggota profesi agar korps dokter kedepan tetap merupakan profesi mulia dengan setiap anggotanya masing-masing memiliki kesucian hati nurani. Beberapa Paradigma yang Berkaitan dengan Bioetika ". #efinisi profesi Kedokteran adalah peker aan profesional. Perkumpulannya merupakan organisasi profesi dengan ciri-ciri sebagai berikut $ ". %lmu dan teknologi yang cukup &. Keterampilan yang memadai '. (tika yang baik ). Kemampuan mana erial

&. #efinisi %lmu Kedokteran Medicine is the art and science of the diagnostic and treatment of disease and the maintenance of health. *cience mencakup iptek dan keterampilan, sedangkan art adalah seni bagaimana science itu disampaikan kepada pasien dalam bentuk pelayanan yang benar, sehingga dapat diterima dengan memuaskan. Pelayanan semacam ini hanya dapat ter adi bila dilakukan oleh dokter yang beretika. Pengertian di atas mungkin dapat diungkapkan dalam bentuk lain, yaitu bahwa iptek dan keterampilan hanya menun ukkan kemampuan %+. ,gar %+ ini dapat memberikan hasil yang memuaskan harus disertai dengan kemampuan lain, yaitu (+ atau *+. '. #efinisi keilmuan !iap ilmu mempunyai ' ranah (domain). a. Kognitif b. Psikomotor c. ,fektif Kognitif dan psikomotor tidak lain adalah iptek dan keterampilan (%+), sedangkan afektif adalah sikap bagaimana kemampuan %+ itu disampaikan secara baik. *ikap yang baik itu identik dengan etika ((+ dan *+). ). Kode (tik Kedokteran %ndonesia (K-#(K%) K-#(K% adalah acuan moral bagi para dokter %ndonesia, agar dalam melaksanakan tugasnya benar-benar bersikap profesional. ,papun bentuk aplikasi yang ditawarkan, tetapi tetap harus ada kesamaan secara moral, yaitu bahwa setiap pedoman (tika Klinis, harus mengandung unsur .hak otonomi pasien/, .sikap beneficience/ dari dokter dan . ustice/ bagi masyarakat. Pen abaran dari ketiga unsur moral tadi bisa berbeda-beda. 0onsen dkk mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, (tika Klinis harus terkait dengan empat topik, yaitu $ ". %ndikasi medis. Kemampuan seorang dokter untuk melakukan penilaian klinis yang mencakup diagnosis dan inter1ensi, sebagai hasil pendidikan dan pengalaman dari sikap profesionalnya.

&. Preferensi atau pilihan pasien 2erupakan sikap pasien terhadap an uran dokter. Bisa berupa persetu uan atau penolakan. '. 2utu hidup (Quality of Life 3 +-4) Perlu ditentukan apakah +-4 pasien setelah sakit dan mendapat pengobatan akan menurun, menetap atau bertambah baik. ). 5aktor-faktor kontekstual 5aktor-faktor eksternal yang ada kaitannya dengan pengobatan dan perawatan pasien, seperti keluarga, sosial budaya, hukum dll. 6iri khas pelayanan kesehatan $ Consumer ignorance/ketidaktahuan konsumen Supply induced demand/pengaruh penyedia asa kesehatan terhadap konsumen (konsumen tidak memiliki daya tawar dan daya pilih) Produk pelayanan kesehatan bukan konsep homogen Pembatasan terhadap kompetisi Ketidakpastian tentang sakit *ehat sebagai hak asasi Pada suatu aplikasi medik dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan instansi kesehatan seperti dkter, rumah sakit, dan perawat serta pasien sebagai sasaran dari pelyanan kesehatan selalu berhubungan dengan masalah kaidah bioetika kedokteran. Kaidah bioetika kedokteran tersebut antara lain adalah beneficense, non-malificense, autonomy, dan ustice. 7amun dalam pelaksanaannya dalam tiap situasi dan kondisi yang berbeda keempat, selalu ada salah satu kaidah yang harus lebih diutamakan untuk dilakukan berdasarkan kepentingan dan alasan dari tiap situasi ataupun kondisi tersebut. 8arus ada yang di adikan sebagai /kartu truf/ untuk lebih diutamakan karena setiap kondisi yang erbeeda memerlukan solusi yang berbeda pula dan tidak semua kaidah bioetik tersebut dapat dilakukan untuk menyelesaikannya.berdasarkan itu pula maka kami dalam makalah ini akan lebih mengulas pada salah satu atau lebih dari kaidah

bioetika yang lebih utama pada tiap paragraf dari kasus yang ada.karena pada saat beberapa 2enin au dari paragraf pertama pada kalimat /9ntuk menigkatkan cakupan pelayanan,rumah sakit tersebut membuat kebi akan untuk melakukan ker asama dengan dokter pribadi/ dapat diasumsikan bahwa tidak ditemukan nilai bioetik yang tersirat namun dalam paragraf pertama ini ditekankan dari segi ekonomi dimana dalam black law dictionary dinyatakan bahwa business (kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi) meliputi$ employment, occupation, profession, or commercial activity engaged in /or gain or livelihood (segala kegiatan untuk mendapatkan keuntungan:mata pencaharian). 0adi tenaga kesehatan merupakan

pelaku usaha. Pernyataan ini uga terindikasi dari kalimat / *ebagai alinan terima kasih kepada dokter tersebut pihak rumah sakit memberikan se umlah %ntensif berupa financial sebesar ;p.'<<.<<<, untuk setiap pasien yang diru uk kesana./, yang secara tidak langsung menun ukkan unsur komersialitas dari alinan ker asama tersebut. #ari kalimat /*etelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter , tersebut memutuskan untuk meru uk ibu tersebut ke rumah sakit yang ada di kota *B tersebut, karena perlu dilakukan tindakan operasi/ pada paragraf kedua dalam kaidah bioetik dapat dikategorikan sebagai Beneficience karena sesuai dengan kriteria beneficience pada tabel berikut ini $ ". Kriteria 2engutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain) &. 2en amin nilai pokok harkat dan martabat manusia 1 = ,da 1 !idak ,da

'. 2emandang pasien : keluarga : sesuatu tak hanya se auh menguntungkan dokter ). 2engusahakan agar kebaikan:manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan keburukan >. Paternalisme bertanggung awab:berkasih sayang

?.

2en amin kehidupan-baik-minimal manusia

= = = = 1 = = = 1 1 1

@. Pembatasan goal-based A. 2aksimalisasi pemuasan kebahagiaan:preferensi pasien B. 2inimalisasi akibat buruk "<. Kewa iban menolong pasien gawat darurat "". 2enghargai hak-hak pasien secara keseluruhan "&. !idak menarik honorarium di luar kepantasan "'. 2aksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan "). 2engembangkan profesi secara terus-menerus ">. 2emberikan obat berkhasiat namun murah "?. 2enerapkan golden rule principle

Berdasarkan tin auan pada paragraph berikutnya, kami menganalisis dari kalimat-kalimat yang terdapat pada paragraph tersebut termasuk ke dalam kaidah bioetik non-malificense dimana dalam faktanya dokter yang bersangkutan telah melanggar kaidah tersebut. 8al tersebut dapat kami simpulkan berdasarkan fakta yang ada bahwa ternyata dalam perkembangannya pasien dari dokter tersebut mendapat kerugian dalam usahanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, yaitu adanya kesulitan dalam arak tempuh yang cukup auh dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk mencapainya karena pada kasus ini pasien harus menggunakan kendaraan carteran, disamping itu pasien uga sulit untuk dikun ungi oleh keluarganya karena auhnya arak tersebut. Calaupun sebenarnya dokter tidak bermaksud untuk merugikan pasien, karena berdasarkan pada paragraf sebelumnya dimana ia bermaksud baik kepada pasien dengan berusaha untuk memberikan suatu pelayanan kesehatan yang terbaik menurut dokter tersebut. !api kemudian ia telah menyebabkan suatu bentuk kerugian kepada pasien dan ia telah melanggar atau telah lepas dari kaidah bioetik non-malificense yang intinya adalah bertu uan untuk menghindari kerugian pada pihak pasien. Paragraf keempat merupakan rangkaian paragraf terakhir yang lebih menon olkan pada kaidah bioetik ustice , kami dapat mengasumsikan begitu karena pada kasus terutama pada paragraf terakhir ini kami menemukan bahwa rumah sakit telah melakukan asas kaidah ustice dengan memberikan insentif kepada para dokter yang melaukan ker asama dengan rumah sakit tersebut secara adil sesuai dengan umlah pasien yang diru uk. 8al tersebut tersirat dalam kalimat

/*etiap akhir bulan pihak rumah sakit memberikan transfer dana kepada para dokter yang meru uk pasien kepadanya, se umlah nominal tertentu sesuai dengan banyak sedikitnya pasien yang di ru uk./ Berdasarkan resume dari seluruh paragraf yang ada, dapat disimpulkan bahwa kaidah bioetik yang paling menon ol adalah non maleficence. 8al ini dikarenakan sikap dokter , yang terlihat tidak ingin merugikan pasiennya.

Anda mungkin juga menyukai