Anda di halaman 1dari 19

Kedokteran okupasi

Dr H Adi Kuntoro MKes.

Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja


Melindungi

pekerja dari bahaya kesehatan di tempat kerja Menyesuaikan pekerjaan agar serasi dengan status kesehatan pekerja. Menyumbang pembangunan dan pemeliharaan kesejahteraan fisik dan mental yang setinggi-tingginya di tempat kerja. ( Menurut Konvensi ILO, 1985 )

Fungsi Pelayanan Kesehatan Kerja


Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko gangguan kesehatan di tempat kerja. Mengadakan surveilans faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja akibat lingkungan kerja dan pekerjaan, seperti sanitasi, kantin dll. Memberikan nasihat dan organisasi kerja seperti desain tempat kerja, pemilihan, pemeliharaan dan pengevaluasian kondisi mesin dan alat lainnya serta evaluasi bahan yang dipakai di tempat kerja, Ikut serta mengembangkan program untuk membina tata cara bekerja, termasuk pengujian dan pengevaluasian aspek kesehatan alat baru

Memberikan nasihat kesehatan kerja, keselamatan, higiene, ergonomi dan alat pelindung perorangan atau kolektif. Mengadakan surveilans kesehatan pekerja dalam kaitannya dengan pekerjaan. Melakukan penyesuaian pekerjaan sesuai tingkat kesehatan pekerja. Upaya rehabilitasi kerja Mengadakan kerjasama dalam memberikan informasi, pelatihan dan pendidikan dalam bidang kesehatan kerja, higiene dan ergonomi. Penatalaksanaan tindakan pertolongan pertama dan gawat darurat. Ikut serta dalam menganalisis kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Tugas utama dokter perusahaan


Mengenal lingkungan kerja. Menjalankan ketrampilan klinis dalam deteksi dini penyakit. Menguasai peraturan dan Undang2 terkait. Melakukan pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Bertanggung jawab secara administratif atas perawat dan penolong pertama. Memberikan pengobatan. Memberikan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan. Melakukan rehabilitasi. Mengajar dan mengadakan riset. Menjadi penasehat pekerja secara perorangan, manajer, serikat buruh dan petugas keselamatan.

Memelihara dan membaca rekam medis dan catatan lingkungan. Melakukan surveilan pada kelompok dengan resiko khusus, seperti pekerja dalam udara bertekanan, pengemudi dll. Menjadi duta untuk instansi di luar perusahaan, seperti pemerintah, universitas dan industri lain.

Etika Kesehatan Kerja


Dokter perusahaan sering dihadapkan pada dua kewajiban yang bertentangan, yang satu demi pasien dan yang lainnya demi pengusaha. Untuk mengatasinya, beberapa kriteria telah disusun : 1. Dokter perusahaan ialah profesi mandiri yang menjadi penasehat perusahaan. 2. Rekam medis harus dirahasiakan oleh petugas kesehatan pasien perorangan. 3. Rekam medis harus disimpan secara aman dan terkunci di klinik perusahaan. 4. Sertifikat laik kerja atau tidak laik kerja yang diterbitkan untuk manajemen tidak boleh mengandung rincian pemeriksaan medis, kecuali terdapat persetujuan tertulis dari pekerja yang bersangkutan

5.

6. 7.

Hasil uji monitoring biologi harus dijelaskan kepada pekerja secara perseorangan, sedangkan hasil pemeriksaan secara kelompok boleh diberikan kepada manajemen dan serikat pekerja tetapi tanpa nama. Tanggung jawab dokter kepada pekerja yang terpajan bahaya lebih tinggi daripada perhatian menajemen mengenai rahasia komersial. Penelitian yang dilakukan harus atas persetujuan pekerja secara perorangan.

Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan berkala merupakan bagian yang sangat penting dalam pemeriksaan kesehatan kerja, apabila dikerjakan dengan alasan spesifik, dengan tujuan spesifik dan dengan tindak lanjut yang spesifik. Pemeriksaan itu dapat berupa : Harus dilakukan karena peraturan. Sukarela karena permintaan pengusaha. Pemeriksaan yang lazim dilakukan : 1. Pemeriksaan sebelum bekerja. 2. Pemeriksaan berkala atau pasca absen sakit 3. Pemeriksaan pada kelompok khusus

Pemeriksaan sebelum bekerja


Alasan untuk melakukan pemeriksaan ini adalah : Menilai kebugaran untuk melakukan pekerjaan yang telah ditetapkan. Menilai kemampuan / fitness untuk melakukan pekerjaan apa saja. Mengenal penyakit secara dini yang masih dapat diobati agar pelamar dengan kondisi kesehatannya pada saat sekarang masih dapat mengerjakan pekerjaan ttt atau pekerjaan yang disesuaikan agar mencapai tujuan. Data dasar informasi pekerja Peninjauan kecacatan agar dapat ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai Atas permintaan manajemen

Riwayat Pekerjaan
Guna : membantu dokter untuk menilai kemampuan pekerja saat menjalankan pekerjaan masa lalu dengan atau tanpa modifikasi. Isi : Lama bekerja Berapa jam bekerja Jenis pekerjaan ( Uraikan pekerjaannya ) Jenis pemajanan (debu, uap, gas, cairan, suhu, kebisingan radiasi, pencahayaan, bahaya jasad renik, faktor ergonomik dan psikososial)

Pemeriksaan pasca absen sakit


Guna : menyesuaikan pekerjaan dengan kemampuan pekerja dengan status kesehatannya yang sekarang. Dilakukan kepada : Absen sakit lebih dari 4 minggu. Absen setelah kecelakaan kerja Absen > 2 mg akibat kecelakaan apapun. Absen yang terkait dengan gg keseimbangan, jantung neoplasma, infeksi ( pada juru masak ), saraf, gg kejiwaan.

Kesehatan kerja Di negara Berkembang


Karakteristik negara berkembang : 1. 2. 3. 4. Tingkat perekonomian bervariasi. Daerah tropis. Tingkat perkembangan industrinya bervariasi. Pekerja dan manajemen terbatas pengetahuannya mengenai pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

Masalah Ksehatan Kerja Di Negara Berkembang.


IKLIM
Tropis, panas dengan kelembaban tinggi Perlu ventilasi, namun ventilasi tidak terlalu berpengaruh apabila karena pekerjaannya, harus menggunakan alat pelindung diri, baju tahan air dan alat keselamatan kerja yang sangat panas. Bisa diatasi dengan AC tapi biaya mahal, Kemampuan ???

Faktor Ekonomi
Tingkat perekonomian rendah, sumber biaya terbatas. Keselamatan dan kesehatan pekerja bukan hal yang utama yang harus diperhatikan, Khususnya untuk industri kecil. Utk industri menengah dan besar sudah menyediakan pelayanan kesehatan yang tidak hanya memberi pelayanan bagi pekerja saja tetapi juga utk keluarganya ( bagi yang ikut jamsostek ).

SDM
Baik pekerja maupun manajemen terbatas pengetahuannya baik dalam hal jaminan kesehatan maupun peraturan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pelaksanaan keselamatan dan kesehatan di lingkungan menjadi terhambat. Terbatasnya pengawasan sehingga luput dari perhatian.

Fasilitas
Fasilitas pelatihan kurang, terutama dalam hal melakukan pencegahan untuk menghadapi segala risiko yang ada di tempat kerja yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatannya.

Peralatan Dan Mesin


Peralatan dan mesin tidak mempunyai pelindung. Tenaga ahli kurang, shg mudah rusak.

Upaya Peningkatan

Membuat peraturan sesuai dengan kondisi daerah ybs. Melakukan riset untuk menemukan dan memperlihatkan bahaya dan penyakit yang ditimbulkan oleh bahaya tsb memang ada dan dapat dikontrol. Analisa setiap kecelakaan kerja untuk mengetahui sebabnya serta bagaimana mengoreksinya. Melakukan penyuluhan ttg sebab, akibat serta konsekuensi dari bahaya yang ada di tempat kerja. Program pendidikan dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja.

Pekerja Informal
Tidak punya institusi, seperti petani, pedagang dll. Pentingnya anamnesa jenis pekerjaan yang dilakukan secara spesifik Pentingnya pengetahuan tentang penyakit akibat kerja. Pengenalan terhadap penyakit akibat kerja pada klien, termasuk cara pencegahan yang harus dilakukan. Perlu keterlibatan pemerintah.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai