Anda di halaman 1dari 16

KONSTITUSI IKATAN MAHASISWA HUKUM BONE (IMHB) AMANDEMEN KE-V

KONSTITUSI Pembukaan Perjuangan pembangunan kabupaten Bone yang sejahtera, adil, makmur dan sentosa menjadi cita-cita semua masyarakat Bone pada umumnya. Cita-cita tersebut akan efektif apabila kita mewujudkan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia yang akan bermuara pada demokratisasi. Terwujudnya demokratisasi sebagai suatu tatanan pemerintahan yang ideal merupakan hal yang mustahil dapat terjadi jika dalam upaya perwujudannya, tidak dibarengi dengan upaya peningkatan kualitas kesadaran masyarakat terhadap hukum dan politik. Kesadaran masyarakat terhadap hukum dan politik merupakan pilar-pilar utama dalam demokratisasi. Hal itu disebabkan karena demokratisasi mensyaratkan penguatan pada sektor masyarakat dalam mengontrol jalannya pemerintahan melalui pembukaan akses terhadap informasi dan kebebasan berpendapat yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Perubahan dan perkembangan yang sangat cepat tersebut menuntut masyarakat khususnya mahasiswa sebagai kontrol sosial yang mengkaji penegakan hukum dan hak asasi manusia pada taraf yang sangat ideal untuk dapat terus melakukan pemantauan perkembangan dan pengawalan terhadap agenda penegakan hukum serta perlindungan terhadap hak asasi manusia, sehingga akses informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Namun, tidak hanya sebatas pada informasi, tetap juga diperlukan adanya pemahaman yang mendalam oleh masyarakat terhadap berbagai perkembangan hukum sampai pada praktek atau beracara dalam lingkungan peradilan dan instansi hukum yang lain. Inilah konsekuensi hukum sebagai sesuatu yang tidak otonom dan mengatur hampir seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Dengan demikian, hal ini dapat menciptakan opini publik yang terimplementasikan dalam kesadaran hukum masyarakat dan penegak hukum, terutama pada perlindungan masyarakat terhadap diskriminasi dan kekuasaan yang tidak terbatas dalam mewujudkan keadilan, kemamfaatan dan kepastian hukum. Dengan semangat, keyakinan, dan komitmen dalam mewujudkan cita-cita bersama seluruh lapisan masyarakat, maka dengan mengharap rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa serta usaha-usaha yang teratur, kami dari mahasiswa hukum Bone menghimpun diri dalam sebuah organisasi yang digerakkan dengan pedoman konstitusi sebagai berikut :

BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Hukum Bone, yang selanjutnya disingkat IMHB. Pasal 2 Waktu & Tempat IMHB didirikan di Makassar pada tanggal 7 Maret 2008 di Baruga Universitas Islam Makassar (UIM). Pasal 3 Kedudukan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) berkedudukan di Makassar dan Bone. BAB II AZAS, TUJUAN DAN SIFAT Pasal 4 Asas Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) berasaskan Pancasila. Pasal 5 Tujuan Tujuan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) adalah : Mewujudkan kesatuan dan kebersamaan antar warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone dalam rangka menciptakan kaum intelektual yang spiritual dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan demi terwujudnya supremasi hukum dan demokratisasi. Pasal 6 Sifat Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) bersifat Independen yang berlandaskan ikatan emosional persaudaraan dan kekeluargaaan.

BAB III BENTUK DAN FUNGSI Pasal 7 Bentuk Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) berbentuk organisasi kultur. Pasal 8 Fungsi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), berfungsi sebagai : 1. Wadah silaturrahmi antara warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) 2. Wadah yang memperjuangkan aspirasi masyarakat 3. Wadah pengabdian pada masyarakat 4. Wadah penelitian dan pengembangan ilmu hukum 5. Sentra informasi perkembangan dan pembangunan hukum 6. Sarana sosialisasi hukum pada masyarakat 7. Wadah yang mengontrol penegakan hukum BAB IV KEDAULATAN Pasal 9 Kedaulatan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) berada di tangan warga dan dilaksanakan sepenuhnya sesuai dengan konstitusi IMHB. BAB V KEWARGAAN Pasal 10 Kewargaan Warga adalah seluruh pendiri, Dewan Penasehat, warga biasa, warga luar biasa dan warga kehormatan. Pasal 11 Jenis-Jenis Kewargaan Kewargaan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), terdiri dari : 1. Pendiri adalah individu-individu yang berpasrtipasi dalam pembentukan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB). 2. Dewan Penasehat adalah Warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone yang telah menyelesaikan studinya (selanjutnya diatur dalam per-UUan).

3. Warga biasa adalah mahasiswa fakultas hukum/syariah program strata satu (S1) yang berdarah Bone dan atau berasal dari Bone yang telah menyepakati konstitusi dan dinyatakan lulus dalam pengkaderan. 4. Warga Luar Biasa adalah mahasiswa fakultas hukum/syariah program strata satu (S1) yang berdarah Bone dan atau berasal dari Bone yang telah menyepakati konstitusi dan tidak dinyatakan lulus dalam pengkaderan. 5. Warga kehormatan adalah setiap individu yang tidak termasuk dalam pasal 11 ayat 1, 2, 3, dan 4 yang bergabung dalam Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) dan menyepakati konstitusi (lebih lengkapnya diatur dalam peraturan per-UUan). Pasal 12 Hak dan Kewajiban Warga 1. Hak Warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), adalah : a. Hak Pendiri : Hak bicara dan hak suara Hak menggunakan atribut IMHB Hak menggunakan fasilitas IMHB Hak mendapatkan rekomendasi dari IMHB Hak mendapatkan advokasi dari IMHB b. Hak Dewan Penasihat : Hak Bicara dan Hak memilih Hak Menggunakan Fasilitas IMHB Hak Membela Diri dalam sidang pengadilan IMHB Hak menggunakan atribut Organisasi Hak mendapatkan rekomendasi dari IMHB Hak mendapatkan advokasi dari IMHB c. Hak Warga biasa: Hak bicara dan Hak Suara Hak membela diri dalam sidang pengadilan IMHB Hak menggunakan Fasilitas IMHB Hak menggunakan atribut Organisasi d. Hak Warga Luar Biasa Hak bicara Hak membela diri dalam persidangan Hak mendapatkan rekomendasi dari IMHB Hak mendapatkan advokasi dari IMHB 2. Kewajiban Warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), adalah : a. Pendiri dan Dewan Penasihat Menjunjung tinggi nama baik IMHB Mengamalkan konstitusi dan aturan-aturan IMHB

b. Warga Biasa Menjunjung tinggi nama baik IMHB Mengamalkan konstitusi dan aturan-aturan IMHB Melaksanakan amanah IMHB Proaktif dalam setiap Aktivitas IMHB c. Warga Luar Biasa dan Warga Kehormatan Menjunjung tinggi nama baik IMHB Megamalkan konstitusi dan aturan-aturan IMHB Melaksanakan amanah IMHB Proaktif dalam setiap aktivitas IMHB Pasal 13 Masa Kewargaan Masa Kewargaan dinyatakan berakhir, apabila : 1. Meninggal dunia 2. Gangguan jiwa 3. Dicabut status keanggotaannya 4. Pindah ke fakultas lain 5. Mengundurkan diri BAB VI STRUKTUR ORGANISASI Pasal 14 Struktur Organisasi Struktur organisasi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), terdiri dari : 1. Kongres/Kongres Luar Biasa 2. Majelis Permusyawaratan Warga 3. Badan Eksekutif 4. Gubernur Kampus Pasal 15 Kongres 1. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi. 2. Kongres diadakan satu kali dalam satu tahun pada masa akhir periode kepengurusan. 3. Tugas dan wewenang kongres : Meminta laporan pertanggungjawaban Badan Eksekutif dan Majelis Permusyawaratan Warga Menetapkan konstitusi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Mendemisionerkan Presiden dan Wakil Presiden serta ketua Majelis Permusyawaratan Warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB)

Memilih dan Menetapkan ketua Majelis Permusyawaratan Warga yang baru Memilih dan menetapkan Presiden dan Wakil Presiden yang baru Menetapkan struktur badan eksekutif Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Mengeluarkan rekomendasi dan resolusi Memilih dan menetapkan calon dewan Pembina Pasal 16 Kongres Luar Biasa 1. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila ada hal/sesuatu yang dianggap mengancam eksistensi organisasi. 2. Kongres luar biasa dapat diselenggarakan atas permintaan 2/3 Warga dan disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Warga. Pasal 17 Majelis Permusyawaratan Warga 1. Majelis Permusyawaratan Warga adalah lembaga tinggi organisasi, sebagai pemegang kekuasaan legislatif dan yudikatif, selanjutnya disingkat MPW. 2. Kenggotaan Majelis Permusyawaratan Warga terdiri dari satu orang delegasi dari masing-masing komite kampus. 3. Masa jabatan MPW adalah satu (1) tahun periode kepengurusan. 4. Struktur MPW dipilih secara kolektif oleh seluruh Warga MPW, yang terdiri dari : Ketua Sekretaris Anggota 5. Tugas dan wewenang MPW, adalah : Meminta dan mengevaluasi laporan kerja Badan Eksekutif setiap 3 bulan Menyampaikan usul, saran serta pendapat kepada Badan Eksekutif Mengawasi dan berpartisipasi dalam seluruh pelaksanaan aktivitas organisasi Menetapkan rencana strategis organisasi bersama badan eksekutif Merumuskan dan menetapkan peraturan organisasi bersama badan eksekutif Menyelenggarakan Kongres setiap satu tahun sekali pada masa akhir periode kepengurusan Membuat dan Melaksanakan mekanisme sidang pengadilan bagi Warga IMHB yang diduga melanggar aturan organisasi (selanjutnya diatur dalam peraturan perundang-undangan) Mengambil sumpah dan melantik presiden dan wakil presiden terpilih Menyelenggarakan kongres luar biasa sesuai dengan konstitusi Mengesahkan dewan Pembina yang dipilih dalam kongres dengan meminta kesepakatan dewan Pembina sebelumnya

Pasal 18 Badan Eksekutif 1. Badan eksekutif adalah badan pemegang kekuasaan eksekutif organisasi, sebagai pelaksana seluruh aktivitas organisasi. 2. Badan Eksekutif dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dan dibantu oleh jajarannya 3. Wakil presiden bertugas untuk membantu tugas-tugas presiden. 4. Bilamana presiden berhalangan, maka yang menjalankan tugas presiden adalah wakil presiden, dan bilamana wakil presiden berhalangan, maka wakil presiden dapat menunjuk pelaksana tugas. 5. Masa jabatan presiden badan eksekutif adalah satu tahun periode kepengurusan. 6. Komposisi badan eksekutif sudah harus terbentuk selambat-lambatnya 15 hari setelah kongres. 7. Tugas dan wewenang Badan Eksekutif, adalah : Menjadi representasi organisasi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Melaksanakan rapat kerja untuk menetapkan program kerja Melaksanakan hasil-hasil ketetapan kongres dan rapat kerja Memberikan laporan kerja tiap 3 bulan kepada MPW (selanjutnya diatur dalam peraturan perundang-undangan) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada kongres Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Memimpin seluruh pelaksanaan aktivitas Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Pasal 19 Gubernur Kampus 1. Gubernur kampus adalah mediator warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) yang bertempat di kampus masing-masing. 2. Gubernur Kampus ditetapkan oleh Presiden berdasarkan usul dari Warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) di kampus tersebut 3. Gubernur kampus mempunyai garis koordinasi langsung kepada presiden. 4. Tugas dan wewenang Gubernur kampus, adalah : Melaksanakan seluruh aktivitas organisasi di kampus masing-masing dengan amanah organisasi melalui persetujuan Presiden Mengkoordinir dan mengkonsolidasikan warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) di masing-masing kampus

BAB VII SIDANG DAN RAPAT Pasal 20 Jenis-jenis sidang Jenis-jenis sidang IMHB : 1. Sidang Istimewa 2. Sidang Koordinasi 3. Sidang Internal 4. Sidang Pengadilan 5. Sidang Khusus (Penjelasan mekanisme sidang di atas diatur dalam perundang-undangan). Pasal 21 Sidang Istimewa 1. Sidang istimewa adalah sidang yang diadakan oleh MPW dan diikuti oleh seluruh warga Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB). 2. Sidang istimewa diadakan setiap 3 bulan sekali. 3. Sidang istimewa juga dapat diadakan sewaktu-waktu, jika ada hal/sesuatu yang mengancam eksistensi organisasi. 4. Sidang istimewa diadakan untuk : Meminta dan mengevaluasi laporan kerja 3 bulanan Badan Eksekutif Menyelenggarakan kongres luar biasa Pasal 22 Sidang Koordinasi 1. Sidang koordinasi adalah sidang yang diadakan oleh MPW bersama badan eksekutif. 2. Sidang koordinasi diadakan minimal 3 bulan sekali dan dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan dan rekomendasi Badan Eksekutif dan/atau MPW. 3. Sidang koordinasi diadakan untuk : Menetapkan rencana strategis organisasi Merumuskan dan menetapkan peraturan organisasi Menyelenggarakan kongres Mendengarkan usul, saran dan/atau pendapat MPW Pasal 23 Sidang Internal 1. Sidang internal adalah sidang yang dilakukan oleh MPW dan tertutup bagi anggota lain. 2. Sidang internal dapat diadakan sewaktu-waktu kapanpun dibutuhkan

3. Sidang internal diadakan untuk : Meyelesaikan permasalahan di internal MPW Mengevaluasi kerja organisasi Menyusun rencana kerja MPW Membahas rekomendasi dan aspirasi yang berkembang di lingkungan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Pasal 24 Sidang Pengadilan Sidang pengadilan adalah sidang yang diadakan oleh MPW untuk mengadili dan menjatuhkan sanksi atas pelanggararan terhadap konstitusi. Pasal 25 Sidang khusus Sidang khusus diadakan oleh MPW dan Badan Eksekutif jika sewaktu-waktu dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan organisasi Pasal 26 Jenis-jenis rapat Jenis-jenis rapat dalam Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), adalah 1. Rapat Kerja 2. Rapat Pleno 3. Rapat Badan Eksekutif 4. Rapat Kementrian 5. Rapat Wilayah Kampus 6. Rapat Khusus Pasal 27 Rapat Kerja 1. Rapat kerja adalah rapat yang diadakan oleh Badan Eksekutif dan diikuti oleh : a. MPW b. Gubernur Kampus c. Warga 2. Rapat kerja diadakan 1 kali dalam satu periode masa kepengurusan. 3. Rapat kerja diadakan untuk : Menetapkan Program kerja Rekomendasi 4. Rapat kerja diadakan maksimal 1 bulan setelah kongres.

Pasal 28 Rapat Pleno 1. Rapat Pleno adalah rapat koordinasi organisasi , yang diikuti oleh : a. Badan Eksekutif b. Gubernur Kampus 2. Rapat pleno diadakan minimal 3 bulan sekali. 3. Rapat pleno diadakan untuk : Mengkoordinasikan seluruh aktivitas organisasi Mengevaluasi aktivitas organisasi Menyusun laporan kerja 3 bulanan organisasi Menyusun rencana kerja Merekomendasikan diadakannya sidang pengadilan Pasal 29 Rapat Badan Eksekutif 1. Rapat badan eksekutif adalah rapat koordinasi organisasi, yang diikuti oleh seluruh struktur badan eksekutif. 2. Rapat badan eksekutif diadakan minimal 1 bulan sekali. 3. Rapat badan eksekutif diadakan untuk : Mengkoordinasikan seluruh akivitas badan ekskutif Mengevaluasi aktivitas badan eksekutif Menyusun rencana kerja badan eksekutif Rekomendasi-rekomendasi badan eksekutif Pasal 30 Rapat Kementrian 1. Rapat Kementrian adalah rapat koordinasi internal masing-masing Kementrian yang di ikuti oleh masing-masing anggota kementrian. 2. Rapat kementrian/divisi/biro diadakan minimal 1 kali dalam satu bulan. 3. Rapat kementrian/divisi/biro diadakan untuk : Mengkoordinasikan seluruh aktivitas kementrian Mengevaluasi aktivitas kementrian Menyusun rencana kerja kementrian Pasal 31 Rapat Wilayah Kampus 1. Rapat wilayah kampus adalah rapat koordinasi internal masing-masing gubernur kampus yang diikuti oleh seluruh warga masing-masing wilayah kampus. 2. Rapat wilayah kampus diadakan minimal 1 kali dalam 1 bulan.

3. Rapat wilayah kampus diadakan untuk : Mengkoordinasikan seluruh aktivitas wilayah kampus Mengevaluasi aktivitas wilayah kampus Mengkonsolidasikan seluruh warga wilayah kampus Memilih koordinator wilayah kampus Menunjuk hakim ad hoc Pasal 32 Rapat Khusus 1. Rapat khusus adalah rapat koordinasi lintas struktur internal organisasi yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif 2. Rapat khusus dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan organisasi. 3. Rapat khusus diadakan untuk : Mengkoordinasikan aktivitas organisasi Mengkonsolidasikan aktivitas organisasi BAB VIII PENGADILAN AD HOC Pasal 33 Majelis Ad Hoc 1. Majelis ad hoc adalah majelis yang dibentuk untuk megadili anggota MPW yang diduga melakukan pelanggaran konstitusi. 2. Majelis ad hoc terdiri dari satu orang delegasi dari masing-masing wilayah kampus. 3. Majelis ad hoc dibentuk berdasarkan rekomendasi rapat wilayah kampus. Pasal 34 Tugas dan Wewenang 1. Majelis ad hoc bertugas melaksanakan mekanisme sidang ad hoc sesuai dengan peraturan organisasi. 2. Majelis ad hoc wajib mempertimbangkan pembelaan warga MPW yang diduga melakukan pelanggaran konstitusi. 3. Majelis ad hoc berwenang menjatuhkan sanksi dan bersifat final.

BAB IX PENGKADERAN Pasal 35 Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) adalah prosesi formal pembinaan terhadap calon warga untuk mendapatkan status kewargaan biasa atau luar biasa yang dilaksanakan oleh badan eksekutif. BAB X SUMBER DANA, KELENGKAPAN DAN ATRIBUT Pasal 36 Sumber Dana Sumber dana Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB), yaitu : 1. Sumbangan tetap dari pembina 2. Sumbangan yang halal dan tidak mengikat 3. Usaha Mandiri organisasi 4. Iuran warga Pasal 37 Kelengkapan Kelengkapan organisasi terdiri dari : 1. Identitas organisasi 2. Kantor sekretariat 3. Bendera Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Pasal 38 Atribut Atribut organisasi terdiri dari: 1. Lambang 2. Pakaian Kehormatan 3. Tanda Harian 4. Kartu Warga BAB XI LAMBANG DAN BENDERA Pasal 39 Lambang 1. Lambang Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB).

2. Lambang ini berlaku sampai ditetapkan peraturan organisasi yang mengatur tentang lambang. 3. Arti Lambang Bentuk bundar mengartikan bahwa Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) dibentuk dengan tujuan untuk membina persatuan dan kesatuan antar mahasiswa hukum bone dalam rangka menciptakan kaum yang intelektual, spiritual dan bertanggungjawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebenaran demi terwujudnya supermasi hukum dan demokratisasi. Tulisan ikatan mahasiswa hukum bone berwarna hitam disebutkan sebagai nama organisasi kultur dan warna hitam dianalogikan bahwa Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) bersifat independen dan demokratis serta netral dalam menghadapi persoalan hukum yang ada. Padi dan kapas diartikan bahwa Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) diharapkan mampu menjadi suatu organisasi yang menjadi lumbung solusi dalam menghadapi persoalan hukum yang ada di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya sebagai mana Kabupaten Bone adalah salah satu lumbung pangan yang ada di Sulawesi Selatan. Badik dianalogikan sebagai suatu symbol bahwa Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) siapa mengawal penegakkan supermasi hukum dengan semangat juang untuk mencapai bintang kemakmuran yang kita harapkan bersama. Timbangan emas merupakan suatu symbol bahwa organisasi ini merupakan tempat pengembangan minat dan bakat di bidang hukum, tempat sarana sosialisasi hukum serta wadah yang mengontrol penegakan hukum yang ada di Indonesia pada umumnya. Pita hitam bertuliskan IMHB yang berwarna merah diartikan bahwa kader-kader Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) siap mempertahankan penegakkan supermasi hukum guna mewujudkan cita-cita para pahlawan yang telah gugur yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Warna biru diartikan symbol bahwa organisasi berasal dari Bone dimana warna biru merupakan warna dan ciri Kabupaten Bone yang beradat. Pasal 40 Bendera Bendera Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB). BAB XII SANKSI Pasal 41 Pelanggaran terhadap aturan atau ketentuan sebagaimana dimaksud dalam konstitusi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) ini, akan dikenai sanksi.

Pasal 42 Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada pasal 41 akan dilakukan oleh MPW atau Majelis Ad Hoc, setelah melalui proses peradilan dalam sidang pengadilan. Pasal 43 Sidang pengadilan penjatuhan sanksi karena pelanggaran terhadap aturan atau ketentuan sebagaimana dimaksud dalam konstitusi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) ini, dilakukan berdasarkan rekomendasi Badan Eksekutif. Pasal 44 Jenis-jenis sanksi Jenis-jenis sanksi: 1. Peringatan tertulis 1 2. Peringatan tertulis 2 3. Pemecatan Pasal 45 Jenis-jenis sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 44, dikenakan berdasarkan penilaian yang obyektif dan argumentatif terhadap besar atau kecilnya jenis pelanggaran yang telah dilakukan. BAB XIII PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN Pasal 46 Perubahan Perubahan konstitusi ini hanya dapat dilakukan melalui kongres atau kongres luar biasa. Pasal 47 Pembubaran Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh kongres atau kongres luar biasa. BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 48 Segala ketentuan yang belum diatur dalam Konstitusi Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) ini akan diatur selanjutnya dalam peraturan lainnya.

BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 49 Kontitusi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Makassar, 23 November 2013 Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPW) Ikatan Mahasiswa Hukum Bone (IMHB) Periode 2013 2014

ANDI SULTAN SULFIAN NRA: 738/IMHB/VIII/2212/III

Anda mungkin juga menyukai