Anda di halaman 1dari 10

PENGKAJIAN A.

Identitas klien Nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya B. Status Kesehatan saat ini Keluhan utama: klien biasanya mengeluh sering BAK dalam jumlah banyak (poliuria), merasa haus dan banyak minum (polidipsi) C. Riwayat kesehatan saat ini Pada kebanyakan kasusu klien mengalami poliuria, polidipsi, nocturia, konstipasi dan kelelahan D. Riwayat kesehatan terdahulu Penyakit dialami yang pernah : Kaji penyakit apa yang pernah dialami klien seperti: Cedera kepala Tumor otak Aneurisma (penghambatan

arteri menuju otak) Kelainan fungsi hipotalamus dan hipofise sehingga

produksi ADH sedikit Kerusakan hipotalamus atau hipofise pembedahan Terakhir masuk RS Alergi : : Periksa apakah klien memiliki alergi terhadap obat atau makanan Ensefalitis Meningitis Penyakit ginjal karena

tertentu. (catat tipe dan reaksi dari

alergi bila ada) Imunisasi Kebiasaan Obat yang : : pernah : Kaji penggunaan obat seperti

digunakan

phenotoin dan lithium karbamat.

E. Riwayat keluarga Kaji adanya riwayat diabetes insipidus dalam keluarga. F. Pola aktivitas dan latihan Kaji rasa nyeri/nafas pendek saat aktivitas/latihan, kelelahan, letargi G. Pola nutrisi metabolik Nafsu makan klien menurun, penurunan berat badan 20% dari berat badan ideal H. Pola eliminasi Klien mengalami poliuria, nokturia, kaji frekuensi eliminasi urine klien, kaji karakteristik urine klien. I. Pola tidur-istirahat Pola tidur klien terganggu karena nokturia J. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum: Klien DI biasanya akan terlihat lemas dan pucat karena dehidrasi sebagai akibat dari kompensasi yang tidak terpenuhi b. TTV: TD akan cenderung menurun, nadi cenderung meningkat, ada perubahan frekuensi RR yang cenderung meningkat, ukur TB apakah ideal atau tidak, kaji adanya penurunan BB c. Kepala dan leher : Mukosa bibir klien biasanya akan nampak kering, gangguan penglihatan, rambut sedikit d. Thorax dan dada: Biasanya terjadi takikardi dan takipnea e. Payudara dan ketiak:

f. Punggung dan tulang belakang: Nyeri pada punggung dan perasaan taidak nyaman g. Abdomen: Biasanya terjadi peningkatan bising usus dan peristaltik usus, rasa kram perut, mual muntah h. Genetalia dan anus: Dispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensia, kesulitan dalam hubungan seksual, perubahan siklus menstruasi, kesulitan hamil, libido seksual menurun i. Ekstremitas: Klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak, mobiilitas terbatas j. Sistem neorologi Klien biasanya mengalami sakit kepala k. Kulit dan kuku: Biasanya akan ditemukan membran mukosa dan kulit kering, turgor kulit menurun l. Pemeriksaan penunjang Peningkatan kadar natrium serum dan Osmolalitas serum > 295 mOsm/kg (N= 275-300 mOsm/kg) Peningkatan Berat jenis urin antara 1,001-1,006 (N= 1,005-1,030) Osmolalitas urin < 500 mOsm/kg (N= > 800 mOsm/kg) Kadar vasopresin serum rendah EKG mungkin terdapat takikardia

ANALISIS DATA DATA DS: Klien mengatakan ETIOLOGI Factor risiko diabetes insipidus diabetes insipidus nefrogenik MASALAH KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan

haus Klien

kelainan fungsi ginjal terlihat kegagalan gradient osmotic korteks ginjal tubulus tidak ADH air peka

lesu.lemah DO: TD turun nafas cepat, penurunan BB pucat poliuria polidipsi intake= cc/hr output= cc/hr DS: pasien mengatakan turgor kulit buruk

terhadap reabsorbsi

produksi urin poliuria osmolaritas serum aktivasi kemoreseptor & pusat haus korteks

<2500 serebral

intake

cairan polidipsia 3000 kegagalan dehidrasi system

Gangguan sentral, idiopatik, gangguan renal Diabetes Insipidus reabsorbsi air produksi urin polyuria gangguan

Gangguan eliminasi urin b.d multiple causality

sering kencing sintesa ADH terlebih pada malam hari.

DO: osmolalitas serum > 295 mOsm/kg osmolalitas urin < 500 mOsm/kg berat jenis urin antara

eliminasi urin

1,001-1,006 Factor risiko diabetes Risiko riwayat insipidus diabetes ketidakseimbangan insipidus nefrogenik elektrolit kelainan fungsi ginjal kegagalan gradient osmotic korteks ginjal tubulus terhadap reabsorbsi tidak ADH air peka

DS: Adanya keluarga DO: - Pemeriksaan fisik Polidipsia, nadi

cepat, TD turun, nafas penurunan spucat, sering cepat, BB, poliuria, berkemih,

produksi urin poliuria osmolaritas serum aktivasi kemoreseptor & pusat haus korteks serebral intake cairan polidipsia kegagalan dehidrasi system

membrane mukosa dan kulit kering, turgor tidak elastic - Pemeriksaan penunjang Hiperosmolar serum, hiperosmolar urin, gangguan elektrolit

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status :

Intervensi (NIC)

Kekurangan Volume Cairan b.d Kegagalan mekanisme pengaturan

NIC : Fluid management :

- Pertahankan

catatan

Food and Fluid Intake Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x24

intake dan output yang akurat - Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan ortostatik diperlukan - Monitor vital sign - Monitor masukan ), darah jika

jam voleme cairan tubuh klien adekuat dengan kriteria hasil : Mempertahankan output sesuai urine dengan

usia dan BB, BJ urine normal, HT normal Tekanan darah, nadi,

suhu tubuh dalam batas normal Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas baik, membran lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan mukosa turgor kulit

makanan / cairan dan hitung harian - Kolaborasikan pemberian cairan IV - Monitor status nutrisi - Berikan cairan IV pada suhu ruangan - Dorong masukan oral - Dorong keluarga untuk membantu makan - Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) pasien intake kalori

- Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk 2.


Gangguan eliminasi urin b.d multiple causality NOC: 1. Urinary Elimination Indicators Elimination pattern Urine amount Fluid intake 1 2 3 4 5

NIC: 1. Urinary Elimination Management Monitor eliminasi urin termasuk

frekuensi, konsistensi, bau,

volume, dan warna Ajarkan kepada pasien tentang

2. Urinary Continence Indicators Voids in appropriate receptable Starts and stops stream Manages clothing independently 1 2 3 4 5

tanda dan gejala dari infeksi saluran urinary Catat waktu eliminasi urin terakhir Instruksikan kepada pasien atau keluarga untuk mencatat output urin sesuai kebutuhan Bantu pasien untuk toileting secara rutin 2. Urinary Habit Training Buat interval dari

jadwal toileting, berdasarkan pola dan rutinitas Beri feedback positif atau penguatan positif kepada pasien ketika pasien sudah menjadwalkan toileting 3. Fluid Management Atur intake yang akurat dan catat output Monitor status hemodinamik Monitor status hidrasi 3. Risiko ketidakseimbangan elektrolit Tujuan: Setelah dilakukan perwatan selama terhindar 1x24 dari jam klien resiko NIC 1. Electrolyte monitoring - Monitor level serum - Monitor ketidakseimbangan asam-basa KH: NOC 1. Electrolyte balance indicaor Heart rate 1 2 3 4 5 & acid/base - Identifikasi penyebab ketidakseimbangan elektrolit - Monitor kehilangan

ketidakseimbangan elektrolit

cairan dan elektrolit - Monitor osmolaritas level serum

Respiratory rate Serum osmolarity Urine osmolarity Urine specific gravity

dan urin - Berikan diet yang

tepat (makanan kaya kalium sodium) - Konsultasikan dengan dokter jika dan rendah

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit semakin memburuk

2. Dydration indicaor Skin turgor Moist mucous membranes Urine output Decreased blood pressure Weight loss 1 2 3 4 5 2. electrolyte management - Monitor gejala ketidakseimbangan elektrolit - Pertahankan dan catat intake dan output - Pemberian cairan IV - Konsultasikan pemberian obat tanda dan

electrolytes-sparing - Monitor respon klien terhadap elektrolit - Ambil specimen untuk analisis level elektrolit (BGA, level) - Kontol kelebihan urin, serum terapi

kehilangan elektrolit

- Sediakan tempat yang aman dan nyaman

untuk pasien dengan tanda gejala neurologi dan akiabat ketidakseimbangan elektrolit - Ajarkan pasien dan neuromuscular

keluarga tentang tipe, penyebab treatment ketidakseimbangan elektrolit dan

Anda mungkin juga menyukai