Anda di halaman 1dari 13

ILMU FIQH DAN USHUL FIQH

Disusun oleh :
Afra fitrianita Mauliana Rouli Meparia U Irham Pratama P 1112102000047 1112102000091 11121020000 1112102000036

Pengertian Fiqh
Secara bahasa : fiqh berarti paham yang mendalam, mengetahui batinnya sampai kedalamannya. Secara istilah : fiqh adalah ilmu tentang hukum-hukum syari yang bersifat amaliyah, yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafshili (terperinci).

Latar belakang ilmu fiqh


Ilmu fiqh muncul pada periode tabi al-tabiin abad ke-2 Hijriyah. Ditandai dengan munculnya ulama-ulama mujtahidin, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Perkembangan Islam ke berbagai wilayah dengan latar belakang nilai-nilai dan kebiasaan yang beragam. 2. Kemudahan untuk merujuk kepada sumber-sumber daar syariah. 3. Semangat kaum muslimin untuk berpegang kepada ajaran-ajaran agama. 4. Adanya iklim yang menunjang, bersamaan dengan berkembangnya filsafat Islam dan ilmu-ilmu lainnya. 5. Perhatian para khalifah terhadap fiqh dan para fuqaha. 6. Adanya kebebasan berpendapat di bidang ilmiah.

Pada periode ini, muncul seorang mujtahid besar di Irak bernama Abu Hanifah alNuman ibn Tsabit (80-150 H / 700-767 M) yang merupakan orang pertama yang memformulasikan ilmu fiqh, tetapi belum dibukukan. Sedangkan di Madinah, muncul Malik ibn Anas (93-178 H / 713-795 M) yang memformulasikan ilmu fiqh dan membukukan kumpulan Hadits berjudul al-Muwaththa (berisi hukum-hukum syariah).

Sejarah Munculnya Fiqh


Ada empat mazhab yang dianggap sebagai mazhab fiqh yang beraliran Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah 1. Abu Hanifah 2. Malik bin Anas 3. Muhammad bin Idris asy-Syafii 4. Ahmad ibn Hanbal (164-241H)

Ilmu fiqh secara konvensional dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Fiqh Ibadat (tentang persoalan ibadah seperti zakat puasa dan haji) 2. Fiqh Munakahat (tentang perkawinan) 3. Fiqh Muamalat (tentang hubungan perdata) 4. Fiqh Jinayat (tentang tindak pidana dan hukumannya) 5. Fiqh Siyasah (tentang tata negara menurut Islam)

Pengertian Ushul Fiqih


Ushul Fiqih adalah ilmu yang mempelajari mengenai cara memperoleh hukum syariah dari sumber-sumber hukum (dalil-dalil) secara global (kulli).

Perbedaan antara ilmu fiqih dan ushul fiqih : Ilmu fiqih membicarakan tentang dalil dan hukum yang sifatnya rinci. Sedangkan, ushul fiqih membicarakan tentang dalil dan hukum secara garis besar. Misalnya, Ahli ushul fiqih membahas tentang hukum wajib yang terkandung dalam kata perintah (amr), sedangkan ahli fiqih membahas tentang kewajiban sholat yang didasarkan pada dalil :

Dalil Kulli
Amr (Kata yang berbentuk perintah) 1. Menunjukkan wajib contoh : Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat ( QS. Al Baqoroh : 83 ) 2. Menunjukkan sunah Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya kuwajibkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak berwudhu (HR Ahmad)

Nahy (Kata yang berbentuk larangan) 1. Untuk haram


Dan jangan kamu dekati zina.

Latar Belakang
Hukum hukum fiqh itu sudah muncul sejak zaman nabi terutama periode madinah Dirumuskan pada awal abad kedua hijriyah Orang pertama yang merumuskan dan membukukan ilmu ushul fiqh adalah Muhammad ibnn Idris al SyafiI ( 150 204 H ) Terdapat 2 metode penyusunan ushul fiqh metode deduktif dan induktif Metode deduktif menetapkan teori teori umum berdasarkan logika tanpa memperhatikan apakah ia bertentangan dengan hukum fiqh pada kasus tertentu. Metode induktif menetapkan teori - teori umum berdasarkan hukum furu ( hukum fiqh pada kasus tertentu )

Kegunaan Ushul Fiqih


Dalam ushul fiqih mengokohkan kemampuan bagi mujtahid untuk menyimpulkan hukum-hukum syari dari dalil-dalilnya di atas asas yang benar. mengetahui dasar-dasar dalam berdalil, dapat menjelaskan mana saja dalil yang benar dan mana saja dalil yang palsu. mengetahui cara berdalil yang benar, dimana banyak kaum muslimin sekarang yang berdalil namun dengan cara yang salah. Mereka berdalil namun dalil yang mereka gunakan tidaklah cocok atau sesuai dengan pembahasan yang dimaksudkan, sehingga pemaknaan salah dan hukum yang diambil menjadi keliru. Ketika pada jaman sekarang timbul perkara-perkara yang tidak ada dalam masa nabi, terkadang kita bingung, apa hukum melaksanakan demikian dan demikian, namun ketika kita mempelajari ushul fiqih,kita akan tahu dan dapat berijtihad terhadap suatu hukum yang belum disebutkan di dalam alquran dan hadits.

Anda mungkin juga menyukai