Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUTORIAL

TUTORIAL III

KETUA SEKRETARIS

: EKA YUNITASARI : AYU NUR AINI AYU NURDIANDARI

(20110340006) (20110340013) (20110340032)

ANGGOTA 1. RURI GANJAR WAHYUNI 2. MELGA HAEMI 3. DIANA AYU SEPTI R (20110340005)

(20110340007) (20110340008)

4. RIZKI FAUZI ISKANDAR (20110340009) 5. MAYA MASITA 6. ARINI OKTAVANI (20110340011) (20110340020)

7. ADIK ANIS SETYAWAN (20110340016) 8. AJENG PRAMESWARI 9. AMANDA LARASHATI 10. 11. 12. IKSANUDIN HERLINDA CITRA M MASAILUL HIJRAH FI (20110340021) (20110340023) (20110340028) (20110340029) ( 20110340030)

Dentistry Faculty Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2011/2012

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya berupa kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan laporan tutorial ini. Laporan berjudul Sistem Darah, Ciran Tubuh dan Elektrolit ini dibuat berdasarkan informasi yang kami peroleh dari hasil diskusi yang telah kami lakukan, dosen pembimbing dan referensi dari beberapa buku, jurnal serta sumber-sumber lainnya. Adapun tujuan kami membuat laporan yaitu untuk menyelesaikan tugas akhir scenario ke 2 tentang Sistem Peredaran Darah, Cairan Tubuh dan Elektrolit. Kami sangat menyadari dalam penyusunan aporan ini terdapat banyak kekurangan. Namun berkat kesabaran pembimbing dan dukungan dari berbagai pihak, maka laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, baik penyusun maupun pembaca.

Penyusun

TIM TUTORIAL

Lembar Pengesahan
JUDUL MASALAH : SISTEM PEREDARAN DARAH, CAIRAN TUBUH dan ELEKTROLIT : An 18-year old female student of dentistry visited a doctor. She said that she often feels dizzy, weak and brur vision. She in fact rarely gets sick but since last yaer she looks pale and gets tired easily. The doctor said that Hb is only 10gr%.

HARI/TANGGAL : Selasa/ 1 November 2011 dan Jumat/ 4 November 2011 TEMPAT : Ruang Tutorial 3 gedung KG FK UMY

TUTOR

Penyusun

drg.Sulchan

TIM TUTORIAL

Daftar Isi Contents


KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 1 Lembar Pengesahan ...................................................................................................................................... 4 Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 5 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 6 I.I Tujuan ................................................................................................................................................... 6 I.II Dasar Teori ........................................................................................................................................... 4 BAB II METODE DAN PEMBAHASAN ......................................................................................................... 7 BAB III ...................................................................................................................................................... 22 PENUTUP ................................................................................................................................................. 22

BAB I PENDAHULUAN

I.I Tujuan Menyelesaikan berbagai masalah yang ada pada scenario 2 (Sistem Peredaran Darah, Cairan Tubuh dan Elektroit), serta untuk mengetahui factor apa saja yang dapat menyebabkan.

I.II Dasar Teori Skenario 2 An 18-year old female student of dentistry visited a doctor. She said that she often feels dizzy, weak and brur vision. She in fact rarely gets sick but since last yaer she looks pale and gets tired easily. The doctor said that Hb is only 10gr%.

BAB II METODE DAN PEMBAHASAN

STEP 1
Unfamiliar Terms(mengklarifikasi istilah atau konsep) HB = Hemoglobin Pale = Pucat Bur Vision = Penglihatan kabur

STEP 2
Identifying Problems (mendefinisikan masalah) 1) Apa itu HB? 2) Apa fungsi Hb? 3) Bagaimana mengukur HB? 4) Berapakah nilai normal HB? 5) Apa yang menyebabkan kadar Hb berbeda antara wanita dengan laki laki? 6) Apakah kadar Hb berbeda di setiap usia, sebutkan? 7) Sebutkan penyakit yang berhubungan dengan Hb? 8) Kenapa orang yang kekurangan Hb mudah lelah? 9) Apakah yang disebut dengan anemia? 10) Tanda dan gejala anemia? 11) Klasifikasi anemia berdaar penyebab? 12) Factor apa saja yang menyebabkan anemia? 13) Apa fungsi darah dan cairah tubuh? 14) Bagaimana mekanisme system peredaran darah manusia? 15) Kelainan pada system peredaran darah manusia?

STEP 3
Brainstorming (jawaban singkat) 1) Apa itu hb? - Hb adalah protein yang ada disel darah merah yang membawa oksigen dari paru paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. - Mengandung zat besi yang menyebabkan warna merah.

2) Fungsi Hb - Membawa sel darah merah dari paru paru ke seluruh tubuh - Membawa karbon dioksia hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru dan dikeluarkan saat bernafas. - Sebagai penyusun utama sel darah merah - Mengikat oksigen dan mengedarkan ke seluruh tubuh 3) Pengkuran Hb a. Kolorimetri Visual - Tallquis - Spencer - Hadden Housser - Sahli = pengkuran Hb berdasar warna akibat perubahan Hb menjadi asam hematin dengan penambhan Hcl 0.1 M b. Kolorimetrik / Fotometrik - Sianmethemoglobin = Hb diubah ke methemoglobin dengan bantuan K 3FE(CN)6 dan Hb sianida dengan bantuan Kcn 4) Nilai normal Hb - Laki laki dewasa = 12.5 18 g/dl - Wanita dewasa = 11.5 16.5 g/dl - Anak umur 1 tahun = 10.5-13,5 g/dl - Bayi <3 tahun = 13.5 19.5 g/dl - Bayi>3 tahun = 9.5 13.5 g/dl - Anak umur 3 6 tahun = 12- 14 g/dl - Anak umur 10 12 tahun = 11.5 14.5 g/dl - Bayi baru lahir = 17 22 g/dl 5) Kadar hb berbeda 6) Penyakit yang berhubungan dengan Hb - HIV / AIDS - Anemia a.Anak anak - Apastik Anemia - Haemolitik Anemia
8

- Anemia menurut kadar Hb a. Ringan = 10 8 b. Sedang =8 5 c. Berat = <5 Hb kurang / rendah menyebabkan aritmia, mur mur jatung, hati membesar dan gagal jantung 7) Kekurangan Hb mudah lelah - Kurangnya suplai oksigen jaringan tubuh ke paru paru dan kurangnya masukan oksigen ke otak - Karena suplai darah kurang jantung bekerja lebih berat 8) Anemia - Kondisi dimana kita kekurangan darah yang mengakibatkan kekurangan Hb - Keadaan yang menggabarkan kadar Hb / erotrosit dalam darah kurang dari nilai standar - Gejala yang ditandai dengan kulit dan membrane mukosa yang pucat 9) Gejala - Cepat lelah, lemah, kepala pusing, pucat, stroke - Nafas pendek, sariawan dimulut dan lidah - Daya ingat kurang, BB kurang - Detak jantung cepat - Selaput bawah mata, bibir dan muka pucat sering kali tanpa sebab - Telapak tangan pucat - Jika sudah akut kulit terlihat kuning - Lesu rentan terhadap penyakit - Mati rasa di daerah kaki - Mual - Tulang belakang tidak bias memproduksi eritrosit 10) Klasifikasi anemia - Defisiensi zat besi = kurangnya zat besi - Megaloblastik = kekuarngan vit. B12, nutrisi dan infeksi kronik - Hipoplasti = karena hipofungsi sum sum tulang belakang tidak bias memproduksi eritrosit - Infeksi kronik ex pendarahan di hidung, wasir, kanker / polip disaluran pencernaan

- Sickle sel anemia (keturunan) = sel darah merah seperti bulan sabit sehingga oksigen berkurang - Pernisiosa = tubuh tidak mampu menyerap vit. B12 - Hemolitik = peghancuran sel darah merah yang terlalu cepat 11) Faktor - Kurang gizi - Gangguan sum sum tulang blakang - Pengobatan kemotrapi - Abnormalitas Hb - Kurangnya peompaan darah dari jantung - Volume / jumlah darah berkurang - Kapasitas pembuluh darah - Kurang mengkonsumsi makanan yang berzat besi, asam folat, Vit.B12 - Defisiensi dalam Hb sel darah merah menguragi kemampuan darah unuk mengangkut oksigen ke sel sel kita dan untuk menghilangkan karbon dioksida - Kurang suplemen - Menderita penyakit tertentu ex. Radang usus buntu - Dehidrasi - Pendarahan - Kekurangan asam foat - Kurangnya Vit.C - Ginjal tidak mampu memprodusksi eritopoitin 12) Fungsi darah dan cairan tubuh a. Fungsi darah - Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru paru dan oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh - Mengangkut sari makanan dari usus ke jaringan tubuh - Mentranspor hasil metabolime untuk dibuang - Mempertahankan asam basa tubuh - Mentranspor hormone pengaturan suhu tubuh - Sebagai system pertahanan tubuh - Leukosit : mempercept penyembuhan luka - Membawa hormone dan enzim - Membawa warna kulit - Melawan jangkitan kuman dalam tubuh b. Fungsi Cairan tubuh
10

- Transportasi nutrient, elektrolit dan hasil metabolism - Komponen pembentuk sel darah - Sebagai pengatur suhu - Melancarkan peredaran darah - Menjaga kelembaan dan kelembutan kulit - Membantu system pencernaan dan pernafasan 13) Sistem peredaran Darah ( kelainan) - Hemofilia - Hipertensi - Leukimia - Hipotensi - Varises - Anemia - Hiponatremia - Hipernatremia - Hiperkaremia - Hipokalemia - Trombusembolus/Embous +ambien - Sklerosis

STEP 4
Make a conclusion (membuat kesimpulan)

DARAH
F UNGSI KELAINAN

Hb
- FUNGSI -PENGERTIAN -PENYEBAB -MEKANISME -NILAI NORMAL, & KELAINAN

SISTEM DARAH, CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROL

11

STEP 5
Learning Objective 1. Bagaimana Struktur Darah 2. Mekanisme System Peredaran Darah 3. Penyakit dalam Sistem Peredaran Darah serta Upaya Mengatasinya 4. Klasifikasi Anemia dan Manifestasinya pada oral 5. Perbedaan kadar Hb pria dan wanita

STEP 6
Self Study (Belajar Mandiri)
Pada step ini setiap anggota tutorial diberi kesempatan untuk belajar dan mencari referensi masing-masing guna pembelajaran untuk pertemuan kedua.

STEP 7
Reporting (mensintesis atau menguji informasi baru)

Struktur Darah
a. Eritrosit Menurut strukturnya eritrosit terdiri atas membran sel yang merupakandinding sel. Substansi seperti spons yang disebut stroma dan hemoglobin yangmenempati ruang-ruang kosong dari stroma. Analisa kimia membuktikan bahwadinding eritrosit terdiri terutama dari 2 macam substansi yaitu protein dan lipida.Kombinasi protein dan lipida ini disebut lipo-protein. (Maskoeri, 1989). Eritrosit pada manusiaErirosit pada manusia berbentuk kepingan bikonkaf yang diratakan dandiberikan tekanan di bagian tengahnya, dengan bentuk seperti barbelljika dilihatsecara melintang. Bentuk ini (setelah nukei dan organelnya dihilangkan) akanmengoptimisasi sel dalam proses perukaran oksigen dengan jaringan tubuh disekitarnya. Bentuk sel sangat fleksibel sehingga muat ketika masuk ke dalam pembuluh kapiler yang kecil. Eritrosit biasanya berbentuk bundar.Kepingan eritrosit manusia memiliki diameter sekitar 6-8 mikronmeter dan ketebalan 2 mikronmeter, lebih kecil daripada sel -sel
12

lainnya yang terdapat p a d a t u b u h m a n u s i a . E r i t r o s i t n o r m a l m e m i l i k i v o l u m e s e k i t a r 9 f e m t o l i t e r . Sekitar sepertiga dari volume diisi oleh hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin, dimana setiap molekul membawa 4 gugus heme. (Maskoeri, 1993) Orang dewasa memiliki 2-3 x 1013 eritrosit setiap waktu (wanitam e m i l i k i 4 - 5 j u t a e r i t r o s i t p e r m i k r o l i t e r d a r a h d a n p r i a m e m i l i k i 5 - 6 j u t a . Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen yangr e n d a h m a k a c e n d e r u n g u n t u k m e m i l i k i s e l d a r a h m e r a h y a n g l e b i h b a n y a k ) . Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain, seperti misalnya sel darah putih yang hanya memilikisekitar 4000 -11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki 150000 -400000 di setiap mikroliter dalam darah manusia. (Eckert, 1978) Morfologi sel darah merah yang normal adalah bikonkaf. Cekungan(konkaf) pada eritrosit digunakan untuk memberikan ruang pada hemoglobin yangakan mengikat oksigen b. Leukosit Sel darah putih yang dikenal juga sebagai leukosit terdapat di dalamdarah dan cairan limfa, tetapi sering juga terdapat di cairan jaringan. Sel darah p u t i h y a n g t e r g o l o n g g r a n u l o s i t d i b u a t d i d a l a m s u m s u m t u l a n g , s e d a n g k a n limfosit dan monosit dibuat di nodus limfatikus. Sel darah putih berbeda dari sel darah merah dalam hal b a h w a a d a beberapa ciri yang dimiliki oleh sel darah putih yaitu : mempunyai nukleus, tidak m e n g a n d u n g h e m o g l o b i n , m e m p u n y a i u k u r a n y a n g r e l a t i v s l e b i h b e s a r , d a n jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah. p e r g e r a k a n n y a y a n g s e p e r t i a m o e b a . S e l d a r a h p u t i h dapat bergerak dari satutempat ke tempat lain dengan cara m e n j u l u r k a n s i t o p l a s m a n y a k e a r a h y a n g dikehendaki. (Wulangi, 1993) Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu granulosit dan aranulosit : dari kedua kelompok tersebut terdapat 5 jenis sel darah putih yangdapat dibedakan satu dengan yang lainnya dari ukuran, bentuk, dan ada tidaknya granula yang terdapat di sitoplasmanya. Ciri-ciri granulosit adalah nukleusnyaterdiri dari beberapa lobus dan sitoplasmanya mengandung granula. Ada 3 jenis sel darah putih yang tergolong granulosit yaitu : neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil mempunyai ciri-ciri seperti nukleusnya terdiri dari 3 sampai5 l o b u s , sitoplasmanya mengandung granula yang halus, ukurannya berkisar antara 9 sampai 12 mikron dan jumlahnya paling banyak

13

d i a n t a r a s e s a m a s e l darah putih yaitu antara 65 sampai 75% dari seluruh sel darah putih. (Maskoeri,1989) Eosinofil memiliki ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya terdiri dari 2l o b u s , s i t o p l a s m a n y a m e n g a n d u n g g r a n u l a y a n g b e s a r d a n k a s a r , ukurannya berkisar antara 9 sampai 12 mikron dan jumlahnya a n t a r a 2 s a m p a i 1 2 % d a r i seluruh sel darah putih. (Eckert, 1978) Basofil merupakan sel darah putih yang paling sedikit jumlahnya yaitusekitar 0,5% dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya relativ besar,t e t a p i b a t a s - b a t a s l o b u s n y a t i d a k j e l a s d a n u k u r a n n y a r a t a r a t a 1 0 m i k r o n . (Wulangi, 1993) Dari namanya, agranulosit menunjukkan tidak memiliki granu la disitoplasmanya dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : dapat memperbanyak dengan jalan mitosis dan mempunyai kemampuan untuk bergerak seperti amubad a n d a p a t m e n e m b u s d i n d i n g k a p i l e r . A d a d u a j e n i s s e l d a r a h p u t i h y a n g tergolong agranulosit yaitu limfosit dan monosit Limfosit mempunyai ciri-ciri seperti nukleusnya besar dan h a m p i r menempati sebagian besar dari sel, ukurannya antara 8 sampai 12 mikron dan jumlahnya berkisar antara 20 sampai 25% dari seluruh sel darah putih. Monosit mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : nukleusnya besar dan b e r b e n t u k s e p e r t i s e p a t u k u d a , u k u r a n n y a a n t a r a 1 2 s a m p a i 1 5 m i k r o n d a n jumlahnya berkisar antara 3 sampai 8% dari seluruh sel darah putih. (Wulangi,1993) c. T r o m b o s i t Trombosit atau disebut juga keping darah merupakan s e l y a n g berbentuk agak bulat, tidak mengandung inti, tidak b e r w a r n a , b e r a t j e n i s n y a rendah dan berukuran kecil dengan diameter antara 1 sampai 4 mikron. Volumes e t i a p t r o m b o s i t a n t a r a 7 s a m p a i 8 m i k r o n dan jumlahnya bervariasai antara 150000 sampai 400000 per mm, tetapi jumlahnya rata-ratanya adalah 250000 per mm. dinding trombosit bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada permukaan kasar seperti pada pembuluh darah yang robek. Setelah banyak yang m e l e k a t p a d a p e r m u k a a n k a s a r , t r o m b o s i t k e m u d i a n m e n g a l a m i a g l u t i n a s i . (Wulangi, 1993) Sistem Peredaran Darah

14

Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali. 1. Sistem peredaran darah besar

Peredaran darah besar merupakan peredaran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Skemanya sebagai berikut. jantung (bilik kiri) -> seluruh tubuh -> jantung (serambi kanan) 2. Sistem peredaran darah kecil

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Skemanya sebagai berikut. jantung (bilik kanan) -> paru-paru -> jantung (serambi kiri)

Penyakit dalam Sistem Peredaran Darah serta Upaya Mengatasinya 1.

Anemia Mungkin para wanita sudah tahu tentang penyakit anemia. Penyakit ini dapat Disebabkan karena kekurangan sel darah merah atau sel darah merahnya malah kekurangan hemoglobinnya. Penyakit Anemia ini dapat diatasi dengan memakan bahan makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti kayak pisang, kacang-kacangan, hati, daging, maupun bayam. Leukemia

2.

penyakit ini Disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih. Penyakit ini disebut juga dengan penyakit kanker darah. Pengobatannya sendiri merupakan kombinasi antara operasi, radioterapi,

dan kemoterapi. 3. Hemofilia

15

Hemofilia merupakan suatu penyakit menurun yang dapat menyebabkan darah sulit membeku. Ada Beberapa usaha untuk dapat mengatasi penyakit hemofilia, antara lain yaitu mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat, menjaga berat tubuh jangan berlebihan karena berat badan yang berlebihan dapat mengakibatkan pendarahan pada sendi-sendi di bagian kaki, dan berhati-hati lah dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkecil risiko terluka. Polisitemia

4.

Penyakit polisitemia ini merupakan penyakit yang terjadi karena Kelebihan produksi sel darah merah sehingga darah menjadi lebih kental dan mengalir sangat lambat. Akibatnya adalah akan mengakibatkan dapat terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah yang akan dapat mengakibatkan kematian. Cara Penanggulangannya dalam menghadapi penyakit polisitemia ini adalah dengan melakukan transfusi darah atau anti parsial untuk membuang sebagian darah serta menggantinya dengan plasma dalam jumlah yang sama. Varises

5.

Kalian mungkin pernah mendengar tentang penyakit yang dinamakan varises. Penyakit Varises ini adalah suatu gangguan yang terjadi berupa pelebaran pembuluh balik (vena) pada kaki. Gangguan ini sering sekali diderita oleh orang yang banyak berdiri atau wanita yang sedang hamil. Untuk penanggulanganya ada Beberapa upaya untuk mengatasi terjadinya varises, antara lain adalah jangan sekali-kali menyilangkan kaki serta bertumpu pada lutut mengapa???

karena akan dapat menambah tekanan pada pembuluh darah di kaki bagian bawah dan akan menghambat aliran darah yang menuju ke seluruh tubuh.

6.

Ambeien atau wasir Di dalam kalangan masyarakat kita sering sekali mendengar penyakit wasir ataupun ambeien. Ambeien ini adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan berupa pelebaran pembuluh balik (vena) pada dubur. Biasanya ini diderita oleh orang yang kebanyakan duduk, karena itu jangan seering-sering duduk ya. Penyakit ambeien atau wasir ini dapat dicegah dengan Cara mengatasi wasir dari awal, antara lain dengan cara membiasakan minum air minimum 2,5 liter sehari serta cukup melakukan gerak badan untuk menstimulasi buang air besar.
16

7.

Hipertensi Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan yang abnormal di dalam arteri hingga mencapai 150/90 mm Hg. Cara mengatasinya adalah dengan meberikan kepada si penderita yang berguna untuk melebarkan pembuluh darah serta untuk dapatmenurunkan keluaran darah jantung hingga normal. Hipotensi

8.

Tekanan darah rendah (hipotensi) adalah suatu keadaan tekanan darah lebih rendah dari 90/60 mmHg sehingga sering sekali menimbulkan gejala-gejala seperti pusing bahkan pingsan. Cara mengatasinya dengan cara menggunakan obat-obatan yang fungsinya untuk mempertahankan tekanan darah pada saat darah meninggalkan jantung dan beredar ke seluruh tubuh. Pingsan

9.

Semua pasti sudah sering sekali mendengar yang namanya pingsan. Pingsan itu dapat didefinisikan sebagai suatu kehilangan kesadaran yang terjadi secara mendadak dan dalam waktu yang singkat. Hal ini merupakan gejala dari tidak memadainya suplai oksigen ke dalam otak. Stroke

10.

Sering sekali kita mendengar penyakit stroke, penyakit yang ditakutkan banyak orang. Stroke sendiri adalah kematian pada jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya suatu aliran darah dan oksigen ke dalam otak. Pada stroke pendarahan, pembuluh darah pecah sehingga menghambat laju aliran darah normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak serta merusaknya. Klasifikasi Anemia dan Manifestasinya pada oral Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel

darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya. Sudah dikenal tiga klasifikasi besar. Yang pertama adalah anemia normositik normokrom. Dimana ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit

17

kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum, dan penyakitpenyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Kategori besar yang kedua adalah anemia makrositik normokrom. Makrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 dan atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel. Kategori anemia ke tiga adalah anemia mikrositik hipokrom. Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital). Anemia dapat juga diklasifikasikan menurut etiologinya. Penyebab utama yang dipikirkan adalah (1) meningkatnya kehilangan sel darah merah dan (2) penurunan atau gangguan pembentukan sel. Klasifikasi etiologi utama yang kedua adalah pembentukan sel darah merah yang berkurang atau terganggu (diseritropoiesis). Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: (1) keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia dan multipel mieloma; obat dan zat kimia toksik; dan penyinaran dengan radiasi dan (2) penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati, penyakit-penyakit infeksi dan defiensi endokrin.
18

Kekurangan vitamin penting seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak efektif sehingga menimbulkan anemia. Untuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologis dan etiologi. Anemia aplastik Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk disumsum tulang yang dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang dihasilkan tidak memadai. Penderita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Aplasia berat disertai pengurangan atau tidak adanya retikulosit jumlah granulosit yang kurang dari 500/mm3 dan jumlah trombosit yang kurang dari 20.000 dapat mengakibatkan kematian dan infeksi dan/atau perdarahan dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Tindakan pencegahan dapat mencakup lingkungan yang dilindungi (ruangan dengan aliran udara yang mendatar atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik. Pada pendarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana, yaitu sel darah merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik

Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi secara morfologis diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintetis hemoglobin. Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terjadi pada wanita usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama hamil. Penyebab lain defisiensi besi adalah: (1)asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu belaka sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayursayuran saja; (2)gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi dan
19

(3)kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan saluran cerna yang lambat karena polip, neoplasma, gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid. Selain tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh anemia, penderita defisiensi besi yang berat (besi plasma lebih kecil dari 40 mg/ 100 ml;Hb 6 sampai 7 g/100 ml)mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya berbentuk seperti sendok (koilonikia). Selain itu atropi papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah daging, dan meradang dan sakit. Dapat juga timbul stomatitis angularis, pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut mulut. Setelah diagnosis ditegakkan maka dibuat rencana pemberian terapi. Terapi terhadap anemia defisiensi besi adalah: 1. Terapi kausal: terapi terhadap penyebab perdarahan. 2. Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh ( iron replacement therapy): 1) Terapi besi oral.

Merupakan pilihan utama karena efektif, murah, dan aman. Preparat yang utama adalah ferrous sulphat. Diberikan 3 sampai 6 bulan, setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh. Dosis pemeliharaan adalah 100-200 mg. Jika tidak diberikan dosis pemeliharaan, maka anemia sering kambuh kembali. Dianjurkan pemberian diet yang banyak mengandung hati dan daging. 2) Terapi besi parenteral

Sangat efektif tetapi lebih berisiko dan mahal. Karena itu terapi besi parenteral hanya diberikan untuk indikasi tertentu seperti 1) intoleransi terhadap besi oral, 2) kepatuhan pada obat rendah, 3) gangguan pencernaan, 4) penyerapan besi terganggu, 5) kehilangan darah yang banyak, 6) kebutuhan besi besar dalam waktu pendek, dan 7) defisiensi besi fungsional relatif akibat pemberian eritropoietin pada anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat penyakit kronik.

Anemia megaloblastik Anemia megaloblastik diklasifikasikan menurut morfologinya sebagai anemia makrositik normokrom.
20

Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Defisiensi ini mungkin sekunder karena malnutrisi, malabsorpsi, kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa dan

postgastrekomi) infestasi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta agen kemoterapeutik. Individu dengan infeksi cacing pita (dengan Diphyllobothrium latum) akibat makan ikan segar yang terinfeksi, cacing pita berkompetisi dengan hospes dalam mendapatkan vitamin B12 dari makanan, yang mengakibatkan anemia megaloblastik (Beck, 1983). Walaupun anemia pernisiosa merupakan prototip dari anemia megaloblastik defisiensi folat lebih sering ditemukan dalam praktek klinik. Anemia megaloblastik sering kali terlihat pada orang tua dengan malnutrisi, pecandu alkoholatau pada remaja dan pada kehamilan dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi. Kebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan hipertiroidisme. Penyakit celiac dan sariawan tropik juga menyebabkan malabsorpsi dan penggunaan obat-obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat juga mempengaruhi Anemia Sel Sabit Pensabitan dari sel-sel darah merah pada pasien-pasien dengan anemia sel sabit berakibat pada bentuk dan fleksibilitas yang abnormal dari sel-sel. Pensabitan dimajukan oleh kondisi-kondisi yang berhubungan dengan tingkat-tingkat oksigen yang rendah, keasaman yang meningkat, atau volume darah yang rendah (dehidrasi). Kondisi-kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari luka pada jaringan-jaringan tubuh, keadaan-keadaan dehidrasi, atau anesthesia. Bahkan organ-organ tertentu dipengaruhi oleh tingkat-tingkat oksigen yang rendah atau keasaman, seperti ketika darah bergerak dengan lambat melalui limpa, hati, atau ginjal. Juga, organ-organ dengan angka-angka metabolisme yang terutama tinggi (seperti otak, otot-otot, dan placenta pada wanita hamil dengan anemia sel sabit) memajukan pensabitan dengan mengeluarkan lebih banyak oksigen dari darah. Kondisi-kondisi ini membuat organ-organ ini peka pada luka dari anemia sel sabit. Perbedaan kadar Hb pria dan wanita Perbedaan kadar Hb pada pria dan wanita disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan hormon yang terdapat dalam tubuh pria dan wanita. Pembahasan lebih lanjut mengenai perbedaan hb pria dan wanita akan dibahas secara rinci pada lampiran jurnal.

21

BAB III PENUTUP

I. II.

Kesimpulan Saran
Dalam pembuatan laporan ini kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini, baik isi ataupun cara penyajian. Untuk itu kami berharap kepada pembaca agar dapat memberikan masukan supaya dalam pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik daripada ini

22

DAFTAR PUSTAKA

Medawati, A. (2011). Panduan Blok Kedokteran Gigi Dasar. Yogyakarta: FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rushmer,R,F.,1975,Structure and Function of the Cardiovascular System.,W.B.Saunders Company,Philadelpia jurnal.pdii.lipi.go.id

23

Anda mungkin juga menyukai

  • IKGM RS (Praktek DRG)
    IKGM RS (Praktek DRG)
    Dokumen7 halaman
    IKGM RS (Praktek DRG)
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • LO
    LO
    Dokumen5 halaman
    LO
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Lesi DRG Endar
    Lesi DRG Endar
    Dokumen1 halaman
    Lesi DRG Endar
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • LO
    LO
    Dokumen6 halaman
    LO
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • PLENDIS
    PLENDIS
    Dokumen2 halaman
    PLENDIS
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Praktek DRG
    Praktek DRG
    Dokumen36 halaman
    Praktek DRG
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Praktek DRG
    Praktek DRG
    Dokumen36 halaman
    Praktek DRG
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS Geografik Lisa
    LAPORAN KASUS Geografik Lisa
    Dokumen7 halaman
    LAPORAN KASUS Geografik Lisa
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Lesi Oral
    Lesi Oral
    Dokumen1 halaman
    Lesi Oral
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan Biokimia
    Cover Laporan Biokimia
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan Biokimia
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • PELAKSANAAN
    PELAKSANAAN
    Dokumen1 halaman
    PELAKSANAAN
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Bell's Palsy Sudah
    Bell's Palsy Sudah
    Dokumen4 halaman
    Bell's Palsy Sudah
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Kultum
    Kultum
    Dokumen1 halaman
    Kultum
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktikum
    Cover Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktikum
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • 2015 Contoh Analisis Etiologi Maloklusi
    2015 Contoh Analisis Etiologi Maloklusi
    Dokumen41 halaman
    2015 Contoh Analisis Etiologi Maloklusi
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • PLENDIS
    PLENDIS
    Dokumen2 halaman
    PLENDIS
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • KOMUDA
    KOMUDA
    Dokumen4 halaman
    KOMUDA
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • LO
    LO
    Dokumen6 halaman
    LO
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Recurent Stomatitis Apthousa
    Recurent Stomatitis Apthousa
    Dokumen17 halaman
    Recurent Stomatitis Apthousa
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • KOMUDA
    KOMUDA
    Dokumen4 halaman
    KOMUDA
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • LO
    LO
    Dokumen5 halaman
    LO
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen11 halaman
    Materi
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • PLENDIS
    PLENDIS
    Dokumen2 halaman
    PLENDIS
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Bagaimana Cara Diagnosis Limfoma
    Bagaimana Cara Diagnosis Limfoma
    Dokumen1 halaman
    Bagaimana Cara Diagnosis Limfoma
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • Plendis
    Plendis
    Dokumen16 halaman
    Plendis
    Ayu Nur A'Ini
    Belum ada peringkat
  • SNMPTN Ipa2010 526
    SNMPTN Ipa2010 526
    Dokumen11 halaman
    SNMPTN Ipa2010 526
    shabeshab
    Belum ada peringkat