Anda di halaman 1dari 19

Case Vignette

Oleh : Taufq / 2009730052


Pembimbing : dr. Isa Multazam Noor, MSc, SpKJ

Case Vignette 3
Jeremy, usia 9 th, dibawa oleh ibunya ke klinik
kesehatan mental karena dia telah menjadi semakin tidak disiplin dan sulit untuk diatur di sekolah. Selama bulan terakhir ini meyakinkan ibunya bahwa ia harus melakukan sesuatu tentang perilakunya. Beberapa minggu yang lalu ia bersumpah pada gurunya dan diskors dari sekolah selama 3 hari. Minggu lalu ia ditegur oleh polisi karena mengendarai sepeda di jalan, ibunya telah berulang kali memperingatkan dia. Keesokan harinya ia gagal menggunakan pedal rem dan naik sepeda hingga menghancurkan jendela toko. Dia tidak tertangkap dalam pelanggaran lebih serius, meskipun begitu ia memecahkan sebuah jendela ketika ia mengendarai sepedanya dengan seorang teman.

Jeremy telah sulit untuk diatur sejak sekolah TK. Masalah perlahan-lahan telah meningkat. Setiap kali dia tanpa pengawasan yang ketat, ia mendapat kesulitan. Dia telah ditegur di sekolah untuk mengganggu dan menendang anak-anak lain, mereka tersandung, dan menyebut nama mereka. Dia digambarkan sebagai pemarah dan mudah tersinggung, meskipun pada saat ia tampaknya menikmati sekolah. Seringkali ia tampaknya sengaja mencoba untuk mengganggu anak-anak lain, meskipun dia selalu mengklaim bahwa orang lain telah memulai argumen. Dia tidak terlibat dalam perkelahian serius, tetapi kadang-kadang saling memukul dengan beberapa anak yang lainnya.

Jeremy kadang-kadang menolak untuk melakukan apa yang kedua gurunya katakan, dan tahun ini sangat sulit dengan seorang yang mengajarinya disiang hari untuk aritmatika, seni, dan pelajaran ilmu pengetahuan. Dia memberikan banyak alasan mengapa ia tidak harus melakukannya, dan berpendapat ketika diberitahu untuk melakukannya. Banyak masalah yang sama dialami tahun lalu ketika dia hanya punya satu guru. Meskipun demikian, nilai-nilainya yang baik, dan telah menjadi lebih baik selama tahun, terutama dalam aritmatika dan seni, yang mata pelajaran yang diajarkan oleh gurunya ia yang paling memiliki kesulitan.

Perilaku Jeremy di rumah cukup bervariasi. Pada beberapa hari ia menantang dan kasar kepada ibunya, yang perlu diminta beberapa kali untuk melakukannya, meskipun terkadang langsung melakukannya; pada hari-hari lainnya ia menarik dan rela untuk menolong, tetapi hari yang tidak menyenangkan mendominasi. "Hal kecil terakhir mengganggu dia, dan kemudian dia berteriak dan berteriak." Jeremy digambarkan sebagai dengki dan dengan adiknya, Rickie, bahkan ketika ia berada dalam suasana hati yang baik, dia tidak seperti Rickie. Konsentrasi Jeremy umumnya baik, dan ia tidak meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai. Ibunya menggambarkan dia sebagai "di mana saja sepanjang waktu," tetapi tidak ada kegelisahan. Ibunya juga komentar bahwa ia banyak menceritakan kebohongan kecil, meskipun ketika ditekan, adalah jujur tentang hal-hal penting

Gejala pada ilustrasi


Semakin tidak disiplin dan sulit untuk diatur di sekolah. Ditegur polisi karena mengendarai sepeda di jalan menghancurkan jendela toko saat mengendarai sepedanya sulit diatur sejak TK. telah ditegur di sekolah untuk mengganggu dan menendang anak lain pemarah dan mudah tersinggung sengaja mencoba untuk mengganggu anak yang lainnya kadang menolak untuk melakukan apa yang kedua gurunya katakan Nilai yang baik terutama dalam aritmatika dan seni menantang dan kasar kepada ibunya ; bersifat dengki dengan adiknya banyak menceritakan kebohongan kecil, meskipun ketika ditekan, adalah jujur tentang hal-hal penting

Daftar Masalah

Gejala pemusatan perhatian dan hiperaktif

Kriteria diagnostik gangguan pemusatan perhatiian/hiperaktivitas (ADHD) menurut DSM-IV


A.

Salah satu dari (1) atau (2) 1. Enam (atau lebih) gejala inatensi/ gangguan konsentrasi yang menetap 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan. Inatensi/ gangguan konsentrasi Sering gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail, atau membuat kesalahan karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak berbicara Sering tidak enurut instruksi dan gagal mengerjakan pekerjaan sekolah, tugas di pekerjaan (bukan karena melawan atau bukan karena tidak mengerti) Sering mengalami kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas Sering menghindari, tidak menyukai, atau menolak untuk melakukan tugas yang memerlukan konsentrasi penuh, misalnya pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan sehari-hari untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas, misalnya mainan, pinsil, buku) Perhatiannya mudah terpecah bila ada rangsang dari luar Pelupa dalam aktivitas sehari-hari

2. Enam atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas, yang menetap 6 bulan atau lebih, dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan Hiperaktivitas Sering bermain jari atau tidak dapat duduk diam Sering meninggalkan kursi di sekolah atau di situasi lain yang memerlukan duduk di kursi Sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat. Pada anak remaja terlihat sebagai rasa gelisah. Sering mengalami kesulitan bermain atau aktivitas lain yang memerlukan ketenangan Selalu bergerak, seperti didorong motor Sering berbicara terlalu banyak Impulsivitas Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan Sering sulit menunggu giliran Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan, masuk ke dalam permainan tanpa antri Gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum berumur 7 tahun

B. Beberapa gejala hiperaktivitas/impulsivitas atau inatensi menyebabkan gangguan yang telah ada sebelum berumur 7 tahun. C Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih misalnya di sekolah dan di rumah D. Adanya gangguan bermakna dalam fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan E. Gejala bukan merupakan bagian gangguan perkembangan pervasif (autisme), schizophrenia, atau gangguan jiwa berat lain, dan bukan disebabkan gangguan mood, kecemasan atau ansietas, gangguan disosiasi, atau gangguan kepribadian Tipe: Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe kombinasi bila didapat kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan terakhir Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe inatensi bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2 tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe hiperaktif-impulsif bila kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir

GANGGUAN HIPERAKTIVITAS DEFISIT PERHATIAN (GHDP)

Definisi Hiperaktifitas

Suatu pe aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi setidaknya pada 2 tempat dan suasana yang berbeda.(National Medical Series) Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan ditandai gangguan perasaan gelisah, selalu menggerakgerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk dan tenang. (Larry B Silver)

ADHD ditandai o/ kemampuan mempertahankan perhatian walaupun tidak ada stimulus pengalihan perhatian dari luar. Anak dengan gangguan ADHD mengalami hiperaktifitas (karena adanya impulsivitas), dan tampak resah dan gelisah. U/ memenuhi kriteria diagnostik gangguan harus ada sekurangnya 6 bulan gangguan dalam fungsi akademik atau sosial, dan terjadi sebelum usia 7 tahun. Menurut DSM IV diagnosis dibuat dengan menegakkan sejumlah gejala dalam bidang inatensi atau bidang hiperaktifitas-impulsifitas atau keduanya.

EPIDEMIOLOGI

Insidensi ADHD di AS berkisar antara 2-20% pada usia sekolah, sekitar 3-7% dari anakanak sekolah dasar. Prevalensi ADHD lebih besar pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan , rasio dari 2:1 sampai dengan 9:1.

ETIOLOGI
Penyebab pasti hiperaktivitas pada anak tidak dapat disebutkan dengan jelas!! Beberapa referensi bahwa penyebab terjadinya hiperaktivitas bersifat multifaktorial dimulai dari: 1. faktor genetik, 2. perkembangan otak saat kehamilan, 3. perkembangan otak saat perinatal, 4. tingkat kecerdasan (IQ), 5. terjadinya disfungsi metabolisme, 6. ketidakteraturan hormonal, 7. lingkungan fisik, sosial 8. dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orang-orang yang berpengaruh di sekitamya.

PENATALAKSANAAN
1.

Terapi tingkah laku

CBT (Cognitive and Behavioral Therapy) methods Pelatihan keterampilan sosial (social skills training) Pelatihan penatalaksanaan orang tua (parent management training)
Terapi individu/keluarga/kelompok Intervensi pendidikan Terapi obat-obatan 1st line: stimulan, contoh Methylphenidate (Ritalin; dextroamphetamine; pemoline) 2nd line: Clonodine, Desipramine serta SSRIs (Prozac)

2.

Buku ajar psikiatri FKUI, 2013

Diagnosis Multiaksial

Aksis I : Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD) Aksis II : Kesan IQ dalam batas normal Aksis III : Tidak ada Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain Aksis V : GAF Saat masuk RS : 75 GAF Satu tahun terakhir : 80

PROGNOSIS

Pada umumnya, gejala-gejala tetap ada, namun berubah pembawaan menunjukkan tingkah laku antisosial, pelanggaran hukum (20-25%), penggunaan obat terlarang (16%), dan diagnosis DSM lain(33%), beberapa memiliki performa kerja yang buruk, sulit beradaptasi, dan buruknya interpersonal skill. kebanyakan menjadi normal terutama pada anak yang tidak agresif, IQ tinggi, kalangan ekonomi atas dan terapi multi modal

Anda mungkin juga menyukai