Anda di halaman 1dari 41

KLARIFIKASI ISTILAH 1.

Nyeri - Semua pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi (IASP) - Suatu mekanisme perlindungan (proteksi) yang dapat memicu respon berupa penarikan, melarikan diri, atau imobilisasi bagian tubuh (mis. Menarik jari tangan dari kompor panas). isertai oleh respons perilaku termoti!asi (misalnya penarikan atau pertahanan) serta reaksi emosi (misalnya menangis atau ketakutan) - Persepsi subjekti" nyeri dapat dipengaruhi oleh pengalaman di masa lalu atau sekarang (sebagai contoh, persepsi nyeri yang meningkat yang menyertai rasa takut kepada dokter gigi) 2. Refleks #espon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang disebut $engkung #e"leks. 3. NSAID - (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) suatu bahan akti" secara "armakologis tidakhomogen yang bekerja menghambat produksi prostaglandin dan digunakan untuk pera%atan nyeri akut maupun yang bersi"at antipiretik, anti in"lamasi dan analgesic. - Suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiin"lamasi (anti radang). &bat golongan 'SAI terbukti cukup e"ekti" untuk terapi berbagai gejala umum seperti sakit kepala, demam dan nyeri. Ibupro"en, parasetamol, aspirin dan pero(icam merupakan sebagian kecil contoh obat-obat 'SAI . I. Analisis Permasalahan ). *erak re"leks merupakan respon otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang disebut lengkung re"leks. +alur lengkung re"leks adalah Im !ls " rese #$r " saraf sens$ri " in#erne!r$n (me%!la s inalis) " saraf m$#$rik " efek#$r. *erak re"lek berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis, tanpa adanya kontrol dari otak. ,arena impuls sara" hanya mele%ati medula spinalis, maka gerak yang dihasilkan merupakan gerak otonom (diba%ah kesadaran), sehingga reaksi dari gerak re"leks tidak terintegrasi. -. Adanya selisih %aktu antara respon re"leks nyeri dengan respon sensasi nyeri, dapat dijelaskan melalui "isiologi nyeri. (lihat peta konsep) Pada proses re"leks nyeri, impuls melalui dua jalur yang berbeda. +alur pertama, setelah melalui medula spinalis, impuls diteruskanke interneuron di substansi grissea, dilanjutkan ke radiks motorik, sehingga muncul reaksi re"leks.atau biasa disebut jalur re"leks. Serabut sara" di sepanjang jalur re"leks ini tersusun atas, serabut A-delta. Serabut A-delta ini merupakan penghantar impuls nyeri yang memiliki kecepatan hantar yang tinggi. Sedangkan rasa nyeri ini ditentukan oleh jalur kedua, yakni setelah melalui medula spinalis, impuls diteruskan ke otak menuju hipotalamus. Pada jalur kedua ini, impuls nyeri dihantarkan oleh serabut sara" tipe .. Serabut sara" . ini kecepatan hantaran impulsnya lambat. itambah lagi jalur yang lebih panjang daripada lengkung re"leks. /al ini mengakibatkan, terdapat perbedaan0 selisih %aktu antara re"leks, dan nyeri. &leh karena itu, umumnya re"leks terjadi terlebih dahulu, baru kemudian disusul oleh sensasi nyeri. 1. Pada %aktu nyeri terjadi, maka hipotalamus akan memproduksi hormon adrenalin 2 epine"rin. 3pine"rin meningkatkan kecepatan denyut jantung dengan mengikat reseptor 4 ) jantung. /al ini menyebabkan pasokan energi untuk otot tubuh bertambah sehingga tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk melakukan gerak re"leks. Selain itu 3pine"rin juga menyebabkan !asokonstriksi

arteriol umum di kulit, saluran perna"asan, dan ginjal melalui pengakti"an reseptor 5., sehingga menyebabkan tampak pucat di %ajah. 6. Pemberian obat anti nyeri dimaksudkan untuk mengurangi rasa nyeri pada luka0 aerah yang mengalami nyeri. &bat anti nyeri dapat meredakan nyeri, karena mengandung analgesik (anti nyeri), anti in"lamasi (anti peradangan), dan anti piretik (pereda panas). II. Pem&ahasan 1. Refleks 1.1. Fisi$l$'i Len'k!n' refleks *erak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak re"leks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu melalui reseptor, ke sara" sensori, diba%a ke otak untuk selanjutnya diolah di otak, kemudian hasil olahan dari otak berupa tanggapan, diba%a oleh sara" motorik sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh e"ektor. *erak re"leks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. +adi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. .ontoh gerak re"leks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Pada gerak re"leks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh sara" sensori ke pusat sara", diterima oleh set sara" penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke sara" motor untuk disampaikan ke e"ektor, yaitu otot atau kelenjar. +alan pintas ini disebut lengkung refleks. *erak re"leks dapat dibedakan atas re"leks otak bila sara" penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan re"leks sumsum tulang belakang bila set sara" penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya re"leks pada lutut.

Gbr. Lengkung refleks jalannya impuls pada lutut yang dipukul

yang

menggambarkan

mekanisme

ikoordinasikan oleh sum 2 sum tulang belakang, letaknya pada ruas 2 ruas tulang belakang yakni pada ser!iks hingga ke ruas tulang punggung ke -. an dalam sum 2 sum ini terdapat simpul 2 simpul gerak re"le(. Macam gerak re"le( bergantung pada e"ektor terhadap impuls yang ada. 7ila tanggapan terhadap impuls melibatkan satu e"ektor saja disebut re"le( tunggal, sedangkan yang melibatkan lebih dari satu e"ektor disebut re"le( kompleks. #e"leks adalah respon yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi di luar kehendak. Penyebab timbulnya gerak re"leks8 ). terkena atau tersentuh benda yang panas -. terkena benda tajam 1. karena suatu peristi%a

9rutan terjadinya gerak re"leks8 ,ulit mendapat rangsangan dari stimulus lalu akon sara" a"eren (sara" sensorik) akan meneruskan impulsnya ke medulla spinalis, kemudian dari medulla spinalis, impuls yang satu meneruskan impulsnya menuju otka, sedangkan impuls yang lagi satu yang berupa sara" e"eren (sara" motorik) kembali sehingga terjadi gerak re"leks. Sedangkan impuls yang dari otak juga akan meneruskan impulsnya, yaitu sara" e"eren (sara" motorik) ke kulit, berupa rasa sakit. +adi, intinya terjadi gerak re"leks duluan baru rasa sakitnya. K$m $nen #e"leks dapat dikelompokkan berdasarkan8 a. $etak reseptor yang menerima rangsangan8 : #e"leks ektrosepti", timbul karena rangsangan pada reseptor permukaan tubuh : #e"leks interoresepti" (!iseroresepti"), timbul karena rangsangan pada alat-alat dalam atau pembuluh darah, misalnya dinding kandung kemih dan lambung. : #e"leks proresepti", timbul karena rangsangan pada reseptor otot rangka, tendon, dan sendi untuk keseimbangan sikap. b. 7agian sara" pusat yang terlibat8 : #e"leks spinal, melibatkan neuron di medulla spinalis : #e"leks bulbar, melibatkan neuron di medulla oblongata : #e"leks kortikal, melibatkan neuron korteks serebri c. +enis atau ciri ja%aban8 : #e"leks motorik, e"ektornya berupa otot dengan ja%aban berupa relaksasi atau kontraksi otot : #e"leks sekretorik, e"ektornya berupa kelenjar dengan ja%aban berupa peningkatan atau penurunan sekresi kelenjar : #e"leks !asomotor, e"ektornya berupa pembuluh darah dengan ja%aban berupa !asodilatasi atau !asokontriksi d. ;imbulnya re"leks8 : #e"leks tidak bersyarat , re"leks yang diba%a sejak lahir, bersi"at mantap, tidak pernah berubah, dan dapat ditimbulkan bila ada rangsangan yang cocok, misalnya mengisap jari pada bayi. : #e"leks bersyarat didapat pertumbuhan berdasar pengalaman hidup, memelukan proses belajar. Mempunyai ciri-ciri8 bersi"at indi!idual (seseorang memiliki tetapi orang lain belum tentu), tidak mantap (dapat diperkuat dan bisa hilang), dapat timbul oleh berbagai jenis rangsangan pada beberapa jenis reseptor asal disusuli oleh rangsangan bersyarat. e. +umlah neuron yang terlibat8 : #e"leks monosinaps melalui satu sinaps dan dua neuron (satu neuron a"eren, satu neuron e"eren), yang langsung berhubungan pada sara" pusat. contoh8 re"leks regang : #e"leks polisinaps melalui beberapa sinaps, terdapat beberapa interneuron yang menghubungkan neuron a"eren dengan neuron e"eren, semua re"leks lebih dari satu sinaps kecuali re"leks regang otot (ekanisme Stimulus < reseptor membentuk potensial aksi <dipancarkan melalui jalur a"eren< pusat integrasi < jalur e"eren < e"ektor (otot0kalenjar) Medulla spinalis dan batang otak untuk re"leks dasar Pusat integrasi =SSP &tak untuk re"leks didapat(diolah untuk mengambil keputusan mengenairespon yang akan diambil)

(a)am*(a)am +erak Refleks o Fisi$l$'i $engkung re"leks pada semua jenis re"leks selalu meliputi jalur8 ). #eseptor 8 ujung distal dendrite -. +alur A"eren 8 neuron sensorik 1. Pusat 8 sinaps (dalam substansi grisea) 6. +alur 3"eren 8 neuron motorik >. 3"ektor 8 otot atau kelenjar yang merespon a. *erak #e"leks Monosinaptik *erak re"leks yang hanya melibatkan ) sinaps saja dalam proses penghantaran sinyalsinyalnya dan tidak memerlukan persetujuan otak. Serabut sara" proprioseptor tipe )a di dalam kumparan otot (sara" sensorik) menerima impuls dan menyalurkannya ke radiks dorsalis medulla spinalis ke radiks anterior substansia grisea medulla, bersinaps ke neuron motorik anterior, kemudian impuls dihantarkan ke otot yang sama sehingga menghasilkan gerakan. Misalnya 8 gerak re"leks pada lutut apabila dipukul (knee-jerk), dimana tendon patellar diketuk sehingga spindel otot pada otot kuadriseps tungkai mengirim impuls melalui badan sel sensorik di dalam radiks dorsal ganglia ke substansia grisea medulla spinalis, lalu ke neuron motorik yang menyampaikan impuls ke kuadriseps tungkai sehingga terjadi kontraksi otot dan esktensi tungkai pada lutut. gerak re"leks pada kaki yang terkena batu runcing, gerak telapak kaki apabila digores (re"leks babinski), dsb. b. *erak #e"leks Polisinaptik *erak re"leks yang melibatkan minimal - sinaps dalam proses penghantaran sinyalsinyalnya. ;erdiri dari - jenis re"leks, yakni re"leks "leksor dan re"leks ekstensor. Pada re"leks "leksor, stimulus yang berupa rasa nyeri menyampaikan impuls ke neuron sensorik dan interneuron medulla spinalis, lalu ke neuron motorik. Sinyal-sinyal re"leks ini dapat melintasi lebih banyak sirkuit neuron seperti sirkuit bercabang yang dapat menyebarkan re"leks ke berbagai otot yang diperlukan untuk menarik diri. #e"leks ekstensor silang merupakan kelanjutan re"leks "leksor. Apabila terjadi re"leks "leksor di satu sisi, akan terjadi re"leks ekstensor pada anggota gerak yang berla%anan akan terstimulasi untuk mengadakan kontraksi Misalnya 8 re"leks nyeri pada kulit apabila terkena benda panas. Pada re"leks ini tangan akan menghindari benda panas terlebih dahulu, baru setelah itu impuls akan diteruskan ke otak le%at traktus kortikospinalis yang nantinya akan diterjemahkan sebagai sensasi nyeri. #e"leks ?leksor < gerakan tiba-tiba otot anggota tubuh berkonstraksi (menarik) menjauhi obyek isebut juga sebagai %ithdra%al re"leks (re"leks menarik diri) disebabkan oleh stimulus nyeri #e"leks 3kstensor Silang < gerakan tiba-tiba otot anggota tubuh memanjang (bersilangan dengan re"leks "leksor) *erakan re"leks ekstensor silang terjadi setelah re"leks "leksor

o Pa#$l$'is $engkung re"lek terdiri dari dua neuron, yaitu satu neuron sensorik yang yang berasal dari reseptor sensorik atau ujung sensorik dan satu neuron motorik yang menyampaikan impuls ke otot atau kelenjar. 'amun, biasanya kedua neuron ini tidak saling berhubungan langsung, tetapi terdapat satu atau lebih neuron internunsial diantara kedua neuron tersebut. Mekanisme seperti ini memungkinkan respon yang tidak bergantung pada puasat-pusat yang lebih tinggi dan sudah cukup untuk melaksanakankegiatan-kegiatan yang sederhana., seperti menarik diri dari rangsang nyeri. #e"lek dapat melibatkan hanya satu tingkat segmental medulla spinalis, atau mungkin juga melibatkan beberapa tingkat. 1.2. His#$l$'i saraf erifer isusun oleh berkas-berkas sara", yang dipersatukan oleh jaringan ikat. ,ebanyakan sara" tepi nampak putih karena mengandung serabut bermielin,%alaupun kebanyakan mengandung juga serabut tak bermielin. ,ebanyakan sara" adalah campuran, mengandung serat sara" sensorik (a"eren) dan motorik (e"eren). ,eseluruhan sara" dikelilingi selubung jaringan ikat yang relati" kuat, yang disebut epineurium. ;ersusun dari "ibroblas dan serat kolagen yang terutama tersusun secara longitudinal dan sedikit serat elastis. 3pineurium berisi pembuluh darah utama (besar) untuk sara". i dalam epineurium, serat-serat sara" tergabung membentuk berkas0"asikulus. Masing-masing berkas diselubungi oleh selubung jaringan ikat yang disebut perinerium. Selubung perinerium itu sendiri disusun oleh lapisan-lapisan atau lembaran konsentris terdiri dari sel-sel serupa "ibroblas yang gepeng, tiap lapisan setebal ) sel. 7ila ditelusuri ke sentral, perinerium merupakan lanjutan membran araknoid-pia dari susunan sara" pusat. ?ungsi dari perinerium itu sendiri sebagai sa%ar terhadap keluar masuknya materi dari "asikulus sara". i dalam perinerium terdapat untaian jaringan ikat halus yang meluas sekeliling dan diantara serabut sara" masing-masing, yang disebut endoneurium. isusun oleh sara"-sara" kolagen dan retikulin halus dan "ibroblas panjang dan gepeng. 3ndoneurium berhubungan erat dengan neurolema, %alaupun ia dipisahkan oleh lamina basal yang mengelilingi sel-sel neurolema. Sis#em saraf erifer #er%iri %ari saraf, 'an'lia %an !-!n' saraf. ). Serabut sara" Serabut sra" terdiri dari akson akson yang dibungkus selubung khusus yang berasal dari sel ektodermal. Pada serabut sara" tepi, sel penyelubungnya adalah Sel Sch%ann, dan pada serabut sara" pusat sel penyelubungnya adalah &ligodendrosit. Akson berdiameter kecil umumnya tak bermielin sedangkan yang berdiameter besar adalah serabut sara" bermielin. Mielin adalah lapisan penyelubung akson yang disusun oleh lipoprotein dengan unsur lipid yang dapat dihilangkan dengan unsur histologik standar.

o Pada serabut bermielin di susunan sara"tepi, plasmalema sel Sch%ann mengitari dan menyelubungi akson. $apisan-lapisan membran sel penyelubung menyatu dan membentuk mielin, yakni sutu kompleks lipoprotein dengan unsur lipid. Selubung mielin memperlihatkan adanya celah di sepanjang jalannya yang disebut nodus #an!ier. +arak antara dua nodus disebut internodus yang terdiri atas satus el Sch%ann. o Serabut sara" tak bermyelin - tidak memiliki selubung myelin - bagian organ (otak dan medulla spinalis) yang sara"nya tak bermyelin disebut substansia grisea0gray matter - Substansia grisea otak berada di sebelah luar, sedangkan pada medulla spinalis berada di dalam -. *anglia sara" *anglia adalah struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang ditunjang oleh jaringan ikat. *anglia dapat dibedakan menjadi ganglia sensorik dan ganglia otonom. a. *anglia sensorik Menerima impuls a"eren yang menuju SSP. *anglia sensorik dapat dibedakan pula menjadi ganglia spinalis dan ganglia kranialis. 'euron pada ganglia ini merupakan neuron pseudounipolar yang meneruskan in"ormasi dari ujung sara" ganglion ke substansi grissea medula spinalis. b. *anglia otonom ;ampak sebagai pelebaran bulat pada sara" otonom. *anglia otonom mempunyai neuron multipolar. 1. Akhiran Sara" ;erdapat dua jenis akhiran sara", yaitu 8 ). Akhiran sara" e"eren - Efektor somatic Mempunyai perikarion yang terletak di dalam 8 .ornu anterior medula spinalis yang disebut sel tanduk depan 'ukleus motoris pada serebrum ari perikarion ini keluar akson bermyelin dan akson ini berakhir pada e"ektor dalam otot bergaris. Akhiran sara" e"eren disebut motor end plate - Efektor autonomik Mempunyai perikarion yang terletak di dalam ganglion otonom ,eluar akson yang tidak bermyelin Akson berakhir pada e"ektor dalam otot polos dari pembuluh darah, !isera, kelenjar, rambut dan juga otot jantung. Rese #$r . &a'ian #!&!h yan' menerima ran'san' %an men'an%!n' akhiran saraf aferen (a)am Rese #$r. Tidak berkapsul/ non capsulated/ akhiran saraf aferen bebas - tersebar pada jaringan epitel, jar.otot, jar.ikat dan memebran serosa - terdiri atas sabut sara" yang tidak bermyelin becabang-cabang dengan ujung membulat - pada epitel kulit disebut 8 korpuskulum dari Merckel Berkapsul/ encapsulated

korpuskulum dari !ater pacini 8 menerima rangsang getaran dan tekanan, terdapat pada dermis kulit korpuskulum dari meissner 8 menerima rangsang raba, terletak pada dermal papil dari kulit korpus dari krause 8 menerima rangsang dingin dan mekanis korpus dari ru""ini 8 menerima rangsang panas dan mekano reseptor neuro muskular spindle 8 mekano reseptor, pada otot bergaris akhiran sara" a"eren pada pancaindra

-. Akhiran sara" a"eren ,etika impuls merambat di sepanjang neuron motoris mencapai bagian terminal akson, maka impuls tersebut akan menyebar sesuai cabang akson yang kehilangan serabut mielinnya. Setiap ujung akson akan membentuk taut khusus yang disebut taut neuromuscular (Neuromuscular unction!. Strukturnya mirip seperti sinapsis namun terdapat beberapa perbedaan yaitu8 Sinapsis 'euromusculair +unction o Merupakan pertautan o Merupakan pertautan antara antara dua neuron neuron motoris dengan serabut otot rangka. o 3"eknya bisa o 3"eknya hanya eksitatoris eksitatoris maupun inhibitoris Synaps adalah kontak khusus antar membran dari sel sara" dengan sel sara" yang lain atau sel sara" dengan organ e"ektor. +enis synaps8 - akso-denritik = synaps antara akson dengan dendrit yang lain - akso-somatik = synaps antara akson dengan perikarion yang lain - akso-aksonik = synaps antara akson dengan akson yang lain - synaps antara akson dengan organ e"ektor 8 motor end plate SIST/( SARAF 0T0N0( DAN S0(ATIK Sis#em Saraf 0#$n$m a. Sara" Simpatis o Merupakan subdi!isi dari sara" otonom o ;erdapat pada spinal chord pada daerah thorakal dan lumbal o ,eluar dari torakal dan lumbal menuju ganglion kolateral simpatis mempunyai serabut praganglion yang pendek o 9ntuk serabut postganglion memiliki bentuk yang panjang o Serabut preganglion disebut serabut kolinergik, mengeluarkan neurotransmitter jenis Ach. terletak pada kornus intermediolateral medula spinalis. Serabut-serabutnya berjalan mele%ati radiks anterior medula menuju sara" terkait. - Serabut postganglion disebut serabut adrenergik, mengeluarkan neurotansmitter jenis norepine"rin. berasal dari salah satu ganglia rantai simpatis atau salah satu ganglia peri"er yang berjalan menuju organ tujuan.

o Ss.simpatis mengontrol organ-!iseral secara in!olunter o Ss,simpatis meningkatkan respons-respons yang mempersiapkan tubuh unuk melakukan akti!itas yang berat dalam menghadapi situasi stres atau darurat. Pembagian segmen serabut sara" simpatis yaitu - Serabut medula spinalis pada segmen ;-) mele%ati rantai simpatis naik untuk berakhir di daerah kepala. - Serabut medula spinalis pada segmen ;-- berakhir di daerah leher. - Serabut medula spinalis pada segmen dari ;-1, ;-6, ;->, ;-@ berakhir di daerah thoraks. - Serabut medula spinalis pada segmen ;-A, ;-B, ;-C, ;-)D, ;-)) ke arah abdomen. - Serabut medula spinalis pada segmen $-) dan $-- ke daerah tungkai. b. Sara" Parasimpatis Sis#em Parasim a#is &tak dan daerah sacral korda spinalis *anglion terminal (di dalam atau di dekat organ e"ektor) Serat praganglion kolinergik panjang Serat pascaganglion kolinergek pendek &rgan e"ektor yang &tot jantung, otot polos, sebagian besar kelenjar dipersara"i eksokrin dan endokrin +enis reseptor untuk 'ikotinik, muskarinik neotransmiter ominasi Mendominasi dalam situasi yang tenang, rileksE mendorong akti"itas Frumah tangganyaG sendiri +enis lepas muatan 7iasanya lebih melibatkan organ-organ tersendiri dan jarang melepaskan muatan secara missal Serabut-serabut parasimpatis meninggalkan sistem sara" pusat melalui sara" cranial III, HII, II, dan I. Serabut sara" lainnya meninggalkan dari bagian paling ba%ah medula spinalis melalui sara" sakral - dan 1, kadang ) dan 6. A>J serabut sara" parasimpatis terdapat pada ner!us !agus yang menyediakan serabutserabut sara" parasimpatis ke jantung, paru-paru, eso"agus, lambung, seluruh usus halus, setengah bagian proksimal kolon, hati, kandung empedu, pankreas, ginjal dan bagian atas ureter. Sara" cranial III menyediakan serabut-serabut sara" parasimpatis ke s"ingter pupil dan otot siliaris mata. Sara" cranial HII menyediakan serabut-serabut sara" parasimpatis ke kelenjar lakrimalis, nasalis dan submandibularis. Sara" cranial II menyediakan serabut-serabut sara" parasimpatis ke kelenjar paroti Karak#eris#ik Asal serat Praganglion Asal serat pascaganglion Panjang dan jenis serat

Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis menghasilkan neurotransmitter yang sama yaitu asetilkolin, sementara ujung-ujung pascaganglion berbeda, ujung pascaganglion sara" simpatis menghasilkan norepine"rin yang disebut serat-serat adrenergic, sementara ujung pascaganglion parasimpatis menghasilkan asetilkolin, disebut serat kolinergik. ,eseluruhan organ !isceral in!olunter dipengaruhi oleh sara" otonom simpatis dan parasimpatis bersama-sama, bukan bekerja secara sel satu per satu. Pengecualian8 ). Pembuluh darah yang dipersara"i (arteriol dan !ena dipersara"i, arteri dan kapiler tidak) hanya menerima sara"-sara" simpatis. -. ,elenjar keringat dipersara"i sara" otonom simpatis. 1. kelenjar liur dipersara"i oleh sara" simpatis dan parasimpatis tetapi bekerja tidak secara antagonistic, sama-sama merangsang sekresi air liur hanya komposisi dan bentuk yang berbeda tergantung cabang otonom mana yang dominan.

Sis#em Saraf S$ma#ik Merupakan sara" sadar yang dapat dikontrol sesuai kesadaran kita. Sara" ini menginer!asi (mempersara"i) otot rangka melalui suatu jalur e"eren yaitu neuron motoris. 7adan sel neuron ini terletak di dalam tanduk !entral korda spinalis sedangkan aksonnya dimulai dari korda spinalis sampai tempat akhirnya pada otot rangka. 7agian terminal akson neuron motoris ini mengeluarkan neurotransmitter berupa asetilkoloin yang menimbulkan eksitasi (kontraksi) serabut otot. aerah-daerah di otak yang mengatur akti!itas motorik otot rangka di antaranya adalah8 nukleus basal, cerebellum, daerah motoris otak dan batang otak. a. Somatomotorik (skenario -) b. Somatosensorik 7erperan untuk mentransduksi stimulus lingkungan menjadi impuls sara". #eseptor ini dapat diklasi"ikasikan sebagai8 Propioseptik 8 ;erletak pada tubuh di dalam otot, tendon, dan persendian, juga mencakup reseptor ekuilibrum pada area telinga dalam. +ika distimulasi, bagian tersebut akan menyampaikan kesadaran akan posisi bagian tubuh, besarnya tonus otot, ekuilibrum, getar, gerak, dan tekanan.

3!aluasi 8 dilakukan pada bagian sendi-sendi distal, apabila normal, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan proksimal. ?alang distal di salah satu jari penderita kita pegang, lalu perlahan-lahan digerakkan ke atas dan ke ba%ah, sementara penderita diminta menyebutkan gerakan "alang itu. /asil pemeriksaan yang normal menunjukkan bah%a penderita dapat berdiri dengan kedua kai rapat tanpa hilang keseimbangan atau bergoyang dengan mata tertutup ataupun terbuka. 3ksteroseptik 8

2. Nyeri 2.1. Ne!r$fisi$l$'i a. Fisi$l$'i Nyeri ;randuksi nyeri Adalah proses rngsangan yang mengganggu sehingga menimbulkan akti!itas listrik di reseptor nyeri. Mekanisme transduksi8 ,erusakan sel pembebasan kalium intrasel dan sintesis prostaglandin dan bradikinin prostaglandin menyebabkan peningkatan sensiti!itas reseptor terhadap bradikinin stimulus sampai ke reseptor ;ransmisi nyeri Melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat tranduksi mele%ati sara" peri"er sampai terminal di medula spinalis dan jaringan neuron pemancar yang naik dari medula spinalis ke otak. Melibatkan 1 komponen utama8 o Sara" peri"er, yang menghantarkan impuls dari reseptor ke medula spinalis. o Sara" ascendens, yang meneruskan impuls ke atas, dari medula spinalis ke talamus. o Sara" yang meneruskan impuls dari talamus ke corte(. Mekanisme transmisi8 ;ransduksi serat A-K (nyeri cepat) dan serat . (nyeri lambat) medula spinalis di akar dorsal memisah di kornu dorsalis medula spinalis substansi gelatinosa (lamina II dan III) modulasi traktus spinotalamikus ;raktus spinotalamikus ;raktus neospinotalamikus 9ntuk nyeri cepat 'osiseptor A- K ;raktus paleospinotalamikus - 9ntuk nyeri lambat - 'osiseptor . ;alamus &tak Persepsi

Modulasi nyeri o Proses peningkatan atau pengurangan penerusan impuls nyeri o Proses pengurangan impuls nyeri melalui sistem analgesia endogen yang melibatkan bermacam-macam neurotransmiter antara lain endor"in yang dikeluarkan sel otak dan neuron di medula spinalis. Suatu jaras tertentu telah ditemukan di SSP yang secara selekti" menghambat transmisi nyeri di medula spinalis. +aras ini disebut "istem #nalgesia dan diakti"kan oleh stres dan obat analgesik. Sistem Analgesia terdiri dari 1 komponen utama8 - $eria%uaductus grisea dan peri&entricular, yang berasal dari mesense"alon dan bagian atas pons. - Nukleus rafe magnus yang berada di antara bagian ba%ah pons dan bagian atas medula oblongata serta nukleus retikularis paragigantoselularis yang terdapat di bagian lateral medula oblongata. 'adiks dorsalis medula spinalis. i dalamnya terdapat kompleks penghambat rasa nyeri. Pada tempat inilah sinyal analgesia dapat menghambat rasa nyeri o Menghambat transmisi di tingkat medula spinalis. Ada - jalur8 a. Ascenden ;ransduksi transmisi modulasi persepsi ari medula spinalis ke otak b. escenden ari korteks serebrum ke medula spinalis. *unanya untuk menghambat atau memodi"ikasi rangsangan nyeri dengan bantuan neurotransmiter seperti endor"in. Modulasi juga melibatkan "aktor-"aktor kimia%i yang meningkatkan akti!itas di reseptor nyeri a"eren primer. ;ransmitter yang berperan ). Serotonin < merangsang neuron lokal untuk sekresi enke"alin -. 3nke"alin < menghambat impuls presinaptik dan pascasinaptik - Presinaptik 8 menghambat impuls nyeri menuju medulla spinalis - Pascasinaptik 8 menghambat re"leks medulla spinalis akibat nyeri Persepsi nyeri Adalah pengalaman subjekti" nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh akti!itas tranmisi nyeri oleh sara". Pena"siran oleh system sara" pusat yang diberikan oleh sara" sensorik (a"eren). Pena"siran ini merupakan hasil interaksi system sara" sensorik, in"ormasi kogniti" pada korteks serebri dan pengalaman emosional dan persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan. Im !ls syaraf Sera&!# syaraf erifer 1 K$rn! %$rsalis me%!lla s inalis 1 Ne!r$#ransmi#er (s!&s#ansi P) 1 P!sa# syaraf %i $#ak 1 Res $n reflek r$#ek#if Adanya stimulus yang mengenai tubuh (mekanik, termal, kimia) akan menyebabkan pelepasan substansi kimia seperti histamin, bradikinin, kalium. Substansi tersebut menyebabkan

nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor mencapai ambang nyeri, maka akan timbul impuls syara" yang akan diba%a oleh serabut sara" peri"er. Serabut syara" peri"er yang akan memba%a impuls syara" ada dua jenis, yaitu sera&!# A*%el#a dan sera&!# 2. impuls syara" akan di ba%a sepanjang serabut syara" sampai ke kornu dorsalis medulla spinalis. Impuls syara" tersebut akan menyebabkan kornu dorsalis melepaskan neurotrasmiter (substansi P). Substansi P ini menyebabkan transmisi sinapis dari sara" peri"er ke sara" traktus spinotalamus. /al ini memungkinkan impuls syara" ditransmisikan lebih jauh ke dalam system sara" pusat. Setelah impuls syara" sampai di otak, otak mengolah impuls syara" kemudian akan timbul respon re"lek protekti". 2$n#$h. A a&ila #an'an #erkena se#rika, maka akan merasakan sensasi #er&akar, #an'an -!'a melak!kan reflek %en'an menarik #an'an %ari erm!kaan se#rika. Proses ini akan berjalan jika system sara" peri"er dan medulla spinalis utuh atau ber"ungsi normal. kesimpulan fisiologi nyeri +adi jika ada suatu rangsang datang, kita akan merasakan sensasi nyeri FgandaG yaitu sensasi nyeri tertusuk yang cepat diikuti kira-kira satu detik kemudian dengan suatu sensasi nyeri tebakar. 'yeri tusuk memberitahukan orang tersebut dengan sangat cepat mengenai suatu pengaruh merusak, dan oleh karena itu membuat orang tersebut segera bereaksi untuk menyingkirkan dirinya sendiri dari rangsang itu. Sedangkan,sensasi terbakar lambat, menyakitkan dalam suatu periode %aktu. &. ($%ifikasi mas!kan nyeri In"ormasi sara" dapat mimodi"ikasi sebgai respons terhdap nyeri kronik ). $uas dan durasi respons terhadap stimulus disumbernya dapat di modi"ikasi -. Perubahan kimia%i dapat terjadi di dalam setiap neuron di sepanjang jalur hantaran nyeri 1. Pemanjangan stimulus dapat menyebabkan modulasi neuron transmitter yang menyampaikan sinyal antar neuron ). Rese #$r nyeri #eseptor nyeri merupakan ujung sara" bebas. #eseptor rasa nyeri yang terdapat di kulit dan jaringan lain, semuanya merupakan ujung sara" bebas. #eseptor ini tersebar luas pada permukaan super"isial kulit dan juga di jaringan dalam tertentu, misalnya periosteum, dinding arteri, permukaan sendi, dll. Sebagian besar jaringan dalam lainnya hanya sedikit sekali dipersara"i oleh ujung sara" rasa nyeriE namun, setiap kerusakan jaringan yang luas dapat bergabung sehingga pada kebanyakan daerah tersebut akan timbul tipe nyeri pegal yang lambat dan kronik. 9jung sara" penerima dan penyalur rangsangan nyeri disebut n$sise #$r. 'osiseptor adalah sara" a"eren primer yang menerima dan menyalurkan rangsangan nyeri. 9jung-ujung sara" bebas nosiseptor ber"ungsi sebagai reseptoe yang peka terhadap rangsangan mekanis, suhu, listrik, atau kimia%i yang menimbulkan nyeri. istribusi nosiseptor ber!ariasi di seluruh tubuh, dengan jumlah terbesar terdapat di kulit. 'osiseptor terdapat di jaringan subkutis, otot rangka, dan sendi. Serat a"eren primer ada bermacam-macam, misalnya saja serat a"eren A-al"a dan A-beta, yang berukuran paling besar dan bermielin serta memiliki kecepatan hantaran tertinggi. 'amun, serat ini tidak berespons terhadap rangsangan yang menganggu sehingga tidak dapat disebut sebagai nosiseptor. Sebaliknya, serat aferen primer #(delta dan ) bisa digolongkan menjadi nosiseptor.

Sera&!# saraf A*%el#a . Merupakan serabut bermyelin iameternya besar Mengirimkan pesan secara cepat Menghantarkan sensasi yang tajam, jelas sumber, dan lokasi nyerinya #eseptor berupa ujung(ujung saraf bebas di kulit dan struktur dalam seperti , otot tendon dll 7iasanya sering ada pada injury akut Sera&!# saraf 2 Tidak bermyelin iameternya sangat kecil Lambat dalam menghantarkan impuls Menghantarkan sensasi berupa sentuhan* getaran* suhu hangat* dan tekanan halus #eseptor terletak di struktur permukaan. $okasinya jarang, biasanya dipermukaan dan impulsnya bersi"at persisten 'eseptor nyeri+ - #eseptor nyeri mekanosensiti", beberapa serat nyeri hampir seluruhnya terangsang oleh stress mekanis berlebihan atau kerusakan mekanis pada jaringan. - #eseptor nyeri termosensiti", sensiti!e dengan panas atau dingin yang ekstrim. - #eseptor nyeri kemosensiti", sensiti!e terhadap berbagai Lat kimia. 'eseptor(reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain + 9jung Sara" 7ebas Serat sara" sensorik a"eren berakhir sebagai ujung akhir sara" bebas pada banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit. Serat akhir sara" bebas ini merupakan serat sara" yang tak bermielin, atau serat sara" bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum berakhir, dilanjutkan serat sara" terbuka yang berjalan di antara sel epidermis. Sebuah serat sara" seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan "olikel rambut, banyak cabang serat sara" yang berjalan longitudinal dan melingkari "olikel rambut dalam dermis. 7eberapa sara" berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada epidermis berhubungan dengan sel "olikel rambut dan mukosa oral, akhir sara" membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel merkel). 7adan ini merupakan sel yang ber%arna gelap dengan banyak juluran sitoplasma. Seperti mekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan kemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di ba%ahnya. ;elah dibuktikan bah%a beberapa diskus merkel merespon rangsangan getaran dan juga resepor terhadap dingin. ,orpuskulus Peraba (Meissner) ,orpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia. 7entuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar BD mikron dan lebarnya sekitar 6D mikron. Sebuah kapsul

jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium sara" yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng yang tersusun trans!ersal. 7eberapa sel sara" menyuplai setiap korpuskel dan serat sara" ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. ,orpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi0 pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua titik yang letaknya berdekatan). ,orpuskulus 7erlamel (Hater Pacini) ,orpuskulus berlamel (!ater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. 7entuknya bundar atau lonjong, dan besar (panjang - mm, dan diameter D,> 2 ) mm). 7entuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip ba%ang. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel sch%annya pada tepi korpuskulus. Akson sara" banyak mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh @D lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya. ,orpuskulus ini ber"ungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam. ,orpuskulus *elembung (,rause) ,orpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. ,orpuskel ini berbentuk bundar (s"eris) dengan diameter sekitar >D mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. i dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel sch%ann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir sara" yang menggelembung sebagai gada. ,orpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya usia.,orpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin. ,orpuskulus #u""ini ,orpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir sara" yang menggelembung. ,orpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. ,orpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo ("asikuli intra"usal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir sara" tak bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. ,orpuskulus ini terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

+enis #eseptor Sensorik o Mekanoreseptor < mengenali kompresi atau peregangan reseptor atau jaringan di dekat reseptor .ontoh 8 korpuskula Paccini o ;ermoreseptor < mengenali perubahan suhu (panas0dingin) .ontoh 8 sabut sara" #u""ini (reseptor panas) dan sabut sara" ,rause (reseptor dingin) o ,emoreseptor < mengenali rasa(pengecapan), bau, kadar &- dan .&-, dan osmolalitas cairan tubuh .ontoh8 reseptor gustatoris pada lidah dan bulbus ol"aktorius pada hidung o 'osireseptor < mengenali nyeri dan kerusakan pada jaringan .ontoh 8 ujung sara" bebas o #eseptor elektromagnetik < mengenali cahaya .ontoh 8 sel batang dan sel kerucut pada mata ("otoreseptor) 1.1.) ?isiologi #eseptor o Suatu reseptor mungkin merupakan ujung khusus dari suatu neuron a"eren atau merupakan sebuah sel terpisah yang berkaitan erat dengan ujung peri"er neuron. o Pada mulanya stimulus atau rangsangan akan mengubah permeabilitas membrane reseptor, sehingga menyebabkan terbukanya nonselekti" semua saluran ion kecil. o ,arena pada potensial istirahat gaya dorong elektrokimia untuk 'a M lebih besar daripada ion ion kecil lainnya, e"ek yang predominan adalah in"luks 'a M, yang mendepolarisasi reseptor membrane. o Perubahan depolarisasi inilah yang disebut dengan potensial reseptor untuk reseptor terpisah atau sebagai potensial generator jika reseptor adalah ujung khusus dari suatu neuron a"eren. o Potensial reseptor adalah potensial berjenjang (potensial ber"ungsi sebagai sinyal jarak dekat). o ,arena daerah reseptor memiliki ambang yang sangat tinggi, potensial aksi tidak terjadi di reseptor itu sendiri. o Maka dari itu, untuk transmisi jarak jauh, potensial reseptor harus diubah menjadi potensial aksi yang dapat menjalar di serat a"eren. o Perubahan ini dilakukan dengan membuka saluran-saluran 'a M di membrane neuron a"eren yang dekat dengan reseptor sebagai respon terhadap adanya potensial reseptor. o Sehingga terjadilah potensial membrane pada serabut neuron a"eran, yang nantinya akan berubah menjadi potensial aksi, dan sinyal akan terus dihantarkan hingga mencapai SSP.

o Pada keadaan reseptor yang terpisah, potensial reseptor mencetuskan pengeluaran suatu Lat perantara kimia, atau neurotransmitter, sehingga mengakibatkan membrane serat neuron a"eren berubah permeabilitasnya, saluran ion terbuka, dan 'a M masuk, sehingga terjadilah potensial membrane seperti yang dijelaskan sebelumnya.

3arin'an Peka Nyeri +aringan peka-nyeri dan tak peka-nyeri serta +anis stimulus yang menghasilkan atau tidak menghasilkan perasaan yang menyakitkan ialah8 ). +aringan subkutan adalah peka-nyeri terhadap tekanan dan Lat kimia iritati" -. &tot adalah peka-nyeri terhadap tekanan, sayatan dan Lat kimia iritati" 1. ?asia dan tendon adalah peka-nyeri terhadap tusukan dengan jarum, tekanan dan Lat kimia irirtati". emikian juga periosteum. ;etapi tulang kompakta adalah kurang peka-nyeri 6. ,ertilago persendian tak peka-nyeri, tetapi selaput sino!ianya adalah sangat peka-nyeri terhadap rangsang mekanik dan kimia%i >. 3namel gigi (substansia adamentina dentis) tak peka-nyeri, tetapi dentin serta pulpanya peka-nyeri terhadap perubahan suhu dan osmolalitas @. Pembuluh darah adalah peka-nyeri terhadap perangsangan mekanik dan kimia%i iritati". Arteri lebih peka-nyeri daripada !ena dan kepekaannyaberlokasi di ad!entisa. 7anyak serabut sensorik dan ujung-ujungnya dai jaringan dalam dan di !isera di dekat pembuluuh darah. Mungkin sekali nyeri !isceral dan nyeri dalam adalah pernagsangan serabut sara" peri!askular itu A. &tak dan leptomeninges tak peka-nyeri terhadap stimulasi listrik,kauterisasi atau pensayatan B. Serabut sara" sensorik atau campuran sensorik-motorik adalah peka-nyeri terhadap tusukan jarum, pensayatan, pemanasan dan Lat kimia C. Pleura parietal. Peritoneum parietal dan bagian-bagian pericardium parietal ang disara"i oleh serabut somatosensorik adalah peka-nyeri terhadap tusukan jarum, pergesekan dan Lat kimia iritati". Sebaliknya pleura !isceral, peritoneum !isceral dan epikardium !isceral adalah tak peka-nyeri )D. Paru-paru, hati, lim"a, dan ginjal berikut dengan kapsul ketiga bangunan yagn tersebut terakhir adalah tak ! terhadap persayatan, tekanan dan kauterisasi )). Miokardium adalah peka-nyeri terhadap Lat kimia iritati". ;arikan pada arteri koroner menghasilkan nyeri )-. 3sophagus tak peka-nyeri. 9sus sehat tak peka-nyeri terhadap pemotongan, kauterisasi, penjepitan, tetapi bereaksi terhadap pengembungan. Masih belum jelas apakah kolik usus itu karena distensi, spasme muscular atau traksi terhadap mesenterium. Peradangan meningkatkan kepekaan saluran *I dan lambung, lalu kolon dan apendiks yang terkena peradangan adalah peka-nyeri terhadap penjepitan atau penekanan mekanik apapun )1. Pel!is renalis, ureter, basis kandung kemih dan uretra peka-nyeri terhadap pemotongan , penjepitan, kauterisasi dan bahan kimia iritati" )6. ;estis sangat peka-nyeri terhadap penekanan, mungkin karena ujung-ujung serabut di dalam tunika !aginalisnya )>. ,orpus uteri tak peka-nyeri, tetapi ser!iksnya bereaksi terhadap stimulasi listrik dan karena distensi.

3al!r Nyeri %i Sis#em Saraf P!sa# 3al!r Asen%en Serat sara" . dan AK a"eren yang menyalurkan impuls nyeri masuk ke medulla spinalis di akar sara" dorsal. Serat-serat memisahkan se%aktu masuk ke korrda kemudian kembali menyatu di kornu dorsalis (posterior) medulla spinalis. aerah ini menerima, menyalurkan, dan memproses impuls sensorik. ,&rnu dorsalis medulla spinalis dibagi menjadi lapisan-lapisan sel yang disebut lamina. ua dari lapisan ini (lamina II dan III), yang disebut substansi gelatinosa, sangat penting dalam transmisi dan modulasi nyeri. Substansi gelatinosa dihipotesiskan merupakan suatu tempat mekanisme gerbang control. ari kornu dorsalis, impuls nyeri dikirim ke neuron-neuron yang menyalurkan in"ormasi ke sisi berla%anan medulla spinalir di komisura anterior dan kemudian menyatu di traktus spinotalamikus anterior (dahulu disebut raktus lateralis), yang naik ke thalamus dan struktur otak lainnya. engan demikian transmisi impuls nyeri di medulla spinalis bersi"at kontralateral terhadap sisi tubuh tempat impuls berasal. Seperti adanya - tipe nyeri yang disalurkan oleh nesiseptor (nyeri cepat dan lambat), juga terdapat dua jalur spinotalamikus sejajar yang menyalurkan impuls-impuls ini ke otak8 traktus neospinotalamikus dan traktus paleospinotalamikus. ;raktus neospinotalamikus adalah suatu system langsung yang memba%a in"ormasi diskriminati" sensorik mengenai nyeri cepat atau akut dari neosiseptor AK ke daerah thalamus. Sistem ini terutama berakhir secara teratur di dalam nucleus posterolateral!entralis hipotalamus. 'yeri ini disebut sensasi thalamus karena mungkin diba%a ke kesadaran oleh thalamus. Sebuah neuron di thalamus kemudian memproyeksikan akson-aksonnya melalui bagian posterior kapsula interna untuk memba%a impuls nyeri di korteks somatosensorik primer girus pascasentralis. ipostulasikan bah%a pola tersusun tersusun ini penting bagi aspek sensorik-diskriminati" nyeri akut yang disarankan, yaitu lokasi, si"at dan intensitas nyeri. ;raktus paleospinatalamikus, yang menyalurkan impuls yang dimulai di nesiseptor tipe . lambat kronik, adalah suatu jalur multisinaps di"us yang memba%a impuls ke "ormasio retikularis batang otak sebelum berakhir di nucleus para"asikularis dan nucleus intralaminar lain di thalamus, hipotalamus, nucleus sebelum limbic, dan korteks otak depan. ,arena impuls paleospinotalamikus disalurkan secara lebih lambat daripada traktus neospinotalamikus, maka nyeri yang ditimbulkannya berkaitan dengan rasa panas, pegal dan sensasi yang lokalisasinya samar. Sisitem ini mempengaruhi ekspresi nyeri dalam hal toleransi, perilaku, dan respon autonom simpatis. 3al!r Desen%ens +alur desendens serat e"eren merupakan sistem modulasi nyeri atau sistem analgesik. ;iga komponen utamanya, antara lain8 a. Substansia Periakuaduktus *risea b. 'ukleus #a"e Magnus c. ,ornu dorsalis Medulla Spinalis Sinyal berjalan dari neuron di area periakuaduktus grisea ke nukleus ra"e magnus. Selanjutnya, sinyal urutan kedua dijalarkan ke ba%ah menuju ke kompleks penghambat nyeri di kornu dorsalis medulla spinalis. i kompleks tersebut, sinyal analgesia dapat menghambat sinyal nyeri sebelum masuk ke otak. ;ransmitter yang berperan antara lain serotonin dan enke"alin. Serotonin dihasilkan di neuron lokal kornu medulla spinalis yang memicu pengekskresian enke"alin. 3nke"alin disekresi di periakuaduktus grisea yang ber"ungsi untuk menekan sinyal nyeri dan menghambat hantaran pre dan post sinaps pada serabut tipe . dan A-delta.

Nyeri Alih (Referre% Pain) 'yeri alih dide"inisikan sebagai nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan terletak di daerah lain. Apabila dialihkan ke permukaan tubuh,maka nyeri !isera yang berasal dari organ dalam umumnya terbatas di segmen dermatom tempat organ !isra itu berasal pada masa mudigah, tidak harus di tempat organ tersebut berasal pada masa de%asa. Sebagai contoh, iskemia miokardium menyebabkan pasien merasa nyeri hebat di bagian tengah sternu, yang sering menyebar ke sisi medial lengan kiri, pangkal leher, bahkan rahang. 'yeri diperkirakan disebabkan oleh penimbunan metabolit dan di"esiensi oksigen, yang merangsang ujung-ujung sara" sensorik di miokardium. Serat-serat sara" a"eren naik ke SSP melalui cabangcabang kardiak trunkus simpatikus dan masuk ke medulla spinalis melalui akar dorsal lima sara" torakalis paling atas (;)-;>). 'yeri jantung tidak dirasakan di jantung tetapi beralih ke bagian kulit (dermatom) yang dipersara"i oleh sara" spinal yang sesuai. ,arena itu, daerah kulit yang dipersara"i oleh lima sara" interkostalis teratas dan oelh sara" brakialis interkostal (;-) akan terkena nyeri. Mekanisme nyeri alih Serabut sara" !isceral bersinaps dengan neuron serabut sara" kulit dalam medulla spinalis. 7ila !iseral terangsang maka impulsnya juga akan melalui beberapa jalur yang sama dengan dermatom. Sehingga juga akan dirasakan rasa nyeri pada dermatom. Res $n #erha%a Nyeri a. #espon Perilaku0motorik menghindar dari stimulus meringis atau menangis diam menahan melindungi tempat yang nyeri b. #espon ?isiologik #espon Simpatik (pada nyeri super"icial,merupakan respon homeostatis) peningkatan tekanan darah peningkatan denyut nadi dan perna"asan dilatasi pupil ketegangan otot dan kaku dingin pada peri"er sering buang air kecil kadar gula darah meningkat #espon Parasimpatik (pada nyeri berat dan menunjukkan bah%a tidak mampu lagi melakukan hemeostatis) mual dan muntah penurunan kesadaran penurunan tekanan darah perna"asan cepat dan tidak teratur lemah c. #espon A"ekti" diam tidak berdaya depresi

marah takut tidak punya harapan tidak punya kekuatan

7erdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagaian tubuh yaitu pada kulit (,utaneus!, somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah !iseral, karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda. Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan dide"inisikan. #eseptor jaringan kulit ( kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu 8 a. #eseptor A delta Merupakan serabut komponen cepat (kecepatan tranmisi @-1D m0det) yang memungkinkan timbulnya nyeri tajam yang akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan b. Serabut . Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi D,> m0det) yang terdapat pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersi"at tumpul dan sulit dilokalisasi Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syara", otot, dan jaringan penyangga lainnya. ,arena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi. #eseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor !iseral, reseptor ini meliputi organ-organ !iseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. 'yeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensiti" terhadap pemotongan organ, tetapi sangat sensiti" terhadap penekanan, iskemia dan in"lamasi. #espon "isiologis terhadap nyeri )) Stimulasi Simpatik8(nyeri ringan, moderat, dan superficial) a) ilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate b) Peningkatan heart rate c) Hasokonstriksi peri"er, peningkatan 7P d) Peningkatan nilai gula darah e) iaphoresis ") Peningkatan kekuatan otot g) ilatasi pupil h) Penurunan motilitas *I -) Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam) a) Muka pucat b) &tot mengeras c) Penurunan /# dan 7P d) 'a"as cepat dan irreguler e) 'ausea dan !omitus ") ,elelahan dan keletihan Karak#eris#ik Nyeri a. 'yeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi b. 'yeri bersi"at subyekti" dan indi!idual

c. 'yeri tak dapat dinilai secara objekti" seperti sinar I atau lab darah d. Pera%at hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan "isiologis tingkah laku dan dari pernyataan klien e. /anya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya ". 'yeri merupakan mekanisme pertahanan "isiologis g. 'yeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan h. 'yeri menga%ali ketidakmampuan i. Persepsi yang salah ttg nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal Nyeri cepat Nyeri lambat - dibawa oleh serat - dibawa serat C Adelta - sensasi terbakar, - sensasi tajam dan pegal dan tumpul menusuk - lokasi tidak jelas - lokasi mudah - muncul kemudian, ditentukan lama, lebih - muncul pertama kali menyiksa setelah impuls - timbul pada rangsangan - timbul pada nosireseptor rangsangan polimodal Nosireseptor mekanis dan termal

Am&an' %an T$leransi Nyeri ;itik saat suatu stimulus yang dirasakan sebagai suatu nyeri disebut ambang nyeri. Ambang ini secara minimalis ber!ariasi dari orang ke orang. Salah satu "aktor yang memengaruhi ambang nyeri adalah dominansi perseptual, yang menjelaskan situasi klinis nyeri yang dirasakan di salah satu bagian tubuh mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan di bagian yang lain. Toleransi nyeri mengacu kepada lama atau intensitas nyeri yang masih dapat ditahan oleh pasien, sampai secara eksplisit pasien tersebut mengaku dan mencari pengobatan. 7erbeda dengan ambang nyeri, toleransi nyeri lebih besar kemungkinannya bercariasi dari orang ke orang. 'espons perilaku pasien terhadap nyeri dipengaruhi oleh kepribadian, status keji%aan, pengalaman terdahulu, latar belakang sosio-kultural, dan arti nyeri. ?aktor yang menurunkan toleransi nyeri antara lain kelelahan, kekurangan tidur, pajanan berulang ke nyeri, rasa cemas, dan ketakutan. L!ka 4akar $uka bakar ada dua macam8 ). -ull thickness yang mengenai bagian total epidermis dan dermis. $uka bakar ini termasuk luka bakar derajat 1 dan 6. -. $artial thickness yang mengenai epidermis (derajat )) dan mengenai dermis super"isial(derajat -). 2.2. Te$ri Nyeri ;eori spesi"isitas ;eori yang dikemukakan oleh escartes bah%a nyeri berjalan dari reseptor-reseptor nyeri spesi"ik melalui jalur neuroanatomik tertentu ke pusat nyeri di otak dan bah%a hubungan

antara stimulus dan respon nyeri bersi"at langsung dan !ariabel. Nalaupun teori ini merupakan penyederhanaan dari pengetahuan yang sudah ada, namun - prinsipnya masih sahih E ). reseptor somatosensorik adalah reseptor yang mengalami spesialisasi untuk berespon secara optimal terhadap satu atau lebih tipe stimulus. -. tujuan perjalanan neuron a""eren primer dan jalur ascendens merupakan "aktor kritis dalam membedakan si"at stimulus di peri"er. ;eori Pola 0 Penjumlahan ;eori yang di cetuskan oleh goldscheider pada tahun )CBC yang menyebutkan bah%a penjumlahan input sensorik kulit di sel-sel tanduk dorsal menimbulkan pola khusus impuls sara" yang memicu nyeri. 'yeri dihasilkan oleh stimulasi intens dari reseptor-reseptor nonspesi"ik, dan bah%a penjumlahan impuls-impuls itulah yang dirasakan sebagai nyeri. ;eori pengontrolan nyeri (*ate control theory) ;eori ini dikemukakan oleh MelLack dan Nall yang menyatakan bah%a impuls nyeri dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup. Prinsip dasar teori kontrol gerbang adalah sebagai berikut8 o 7aik serat sensorik bermielin besar ($) yang memba%a in"ormasi mengenai rasa raba dan proprisepsi dari peri"er (serat A-5 dan A-4) maupun serat kecil (S) yang memba%a in"ormasi mengenai nyeri (serat A-K dan .) menyatu di kornu dorsalis. o ;ransmisi impuls sara" dari serat-serat a"eren ke sel-sel transmisi (;) medula spinalis di kornu dorsalis dimodi"ikasi oleh suatu mekanisme gerbang di sel-sel substansi gelatinosa. Apabila gerbang tertutup, impuls nyeri tidak dapat diteruskan. Apabila gerbang terbuka atau sedikit terbuka, impuls nyeri merangsang sel ; di kornu dorsalis dan kemudian naik melalui medula spinalis ke otak. o Mekanisme gerbang spinal dipengaruhi oleh jumlah relati" akti!itas di serat a"eren primer berdiameter besar ($) dan kecil (S). Akti!itas di serat besar cenderung menghambat transmisi nyeri (menutup gerbang) karena serat ini merangsang neuron-neuron substansia gelatinosa inhibitorik sehingga input ke sel ; berkurang dan nyeri dihambat, sedangkan akti!itas pada serat kecil cenderung mempermudah transmisi nyeri (membuka gerbang) karena akti!itasnya menghambat sel-sel di substansia gelatinosa sehingga meningkatkan intensitas nyeri. o Mekanisme gerbang spinal dipengaruhi oleh impuls sara" yang turun dari otak (jalur descenden) o Apabila keluaran dari sel-sel ; medula spinalis melebihi suatu ambang kritis, terjadi pengakti!an Fsistem aksiG untuk perasaan dan respons nyeri. Apabila pengakti"an ini terjadi, input sensorik akan disaring dan akti!itas sensorik dan a"ekti" yang berkelanjutan terjadi di tingkat SSP. ;eori endor"in-enke"alin ,emajuan terpenting dalam pemahaman mengenai mekanisme nyeri adalah ditemukannya reseptor opiat di membran sinaps. #eseptor opiat mengikat opioid (endor"in,enke"alin) atau narkotik dan menghambat transmisi impuls nyeri. engan kata lain, sinyal-sinyal sara" menekan sinyal nyeri yang masuk le%at sara" peri"er, mengakti"kan endor"in sebagai inhibitor Lat sehingga impuls nyeri terhambat.

7eta endor"in merupakan suatu "ragmen peptida yang berasal dari proopiomelanokotrin (P&M.), di kelenjar hipo"isis. 7eta endor"in terdapat dalam jumlah signi"ikan di hipotalamus dan PA* serta sdikit di medula dan medula spinalis. 7eta endor"in adalah analgesik yang jauh lebih poten dari enke"alin . 3nke"alin ditemukan di hipotalamus, sistem limbik, PA*, #HM (yang banyak mengandung neuron serotonergik), dan kornu dorsalis medul spinalis. 3nke"alin memiliki e"ek analgesik yang lebih lemah daripada endor"in lain tapi lebih poten dan bekerja lebih lama dibandingkan dengan mor"in.

2.3. Penye&a& Nyeri ). ;rauma o Mekanik #asa nyeri timbul akibat ujung-ujung sara" bebas mengalami kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka dan lain-lain. o ;hermis (suhu) 'yeri timbul karena ujung sara" reseptor mendapat rangsangan akibat panas, dingin, misal karena api dan air. o ,hemis ;imbul karena kontak dengan Lat kimia yang bersi"at asam atau basa kuat o 3lektrik ;imbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot dan luka bakar. -. Iskemia +aringan 7ila aliran darah yang menuju jaringan terhambat, dalam %aktu beberapa menit saja jaringan sering menjadi terasa nyeri sekali. iduga, salah satu penyebab rasa nyeri pada keadaan iskemia adalah terkumpulnya sejumlah besar asam laktat dalam jaringan (metabolisme tanpa oksigen). Mungkin juga ada bahan-bahan kimia%i lainnya, seperti bradikinin dan enLim proteolitik yang terbentuk dalam jaringan akibat kerusakan sel, yang akan merangksang ujung serabut sara" nyeri. 1. Spasme &tot Spasme otot merupakan penyebab umum rasa nyeri, dan dasar banyak nyeri klinis. #asa nyeri disebabkan secara langsung oleh spasme otot karena terangsangnya reseptor nyeri yang bersi"at mekanosensiti", dan mungkin juga secara tak langsung disebabkan oleh pengaruh spasme otot yang menekan pembuluh darah dan menyebabkan iskemia. 2.5. 3enis*-enis nyeri 'yeri berdasarkan Intensitas 8 a) Insidental 8 timbul se%aktu-%aktu dan kemudian menghilang. b) Steady 8 nyeri timbul menetap dan dirasakan dalam %aktu yang lama c) Paro(ysmal 8 nyeri dirasakan berintesitas tinggi dan kuat sekali, biasanya menetap )D-)> menit, lalu menghilang dan kemudian timbul lagi d) Inteactable pain 8 nyeri yang resisten dengan diobati atau dikurangi 7erdasarkan sumbernya a) .utaneus0 super"icial, yaitu nyeri yang mengenai kulit0 jaringan subkutan. 7iasanya bersi"at burning (seperti terbakar). .ontohnya terkena ujung pisau atau gunting.

b)

eep somaic, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pembuluh darah tendon dan syara", nyeri menyebar dan lebih lama daripada cutaneus. .ontohnya sprain sendi. c) Hisceral, stimulasi reseptor nyeri dalam rongga abdomen, cranium, dan thorak. 7iasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan. 'yeri berdasarkan penyebab 8 ). 'yeri nosisepti"i ;imbul akibat nosiseptor, khususnya nosiseptor mekanik. ibedakan menjadi 8 a. 'yeri somatic 8 timbul pada organ non!iseral, misalnya nyeri tulang. b. 'yeri !isceral 8 timbul pada organ !isceral, misalnya usus, kantung empedu. -. 'yeri non-nosisepti"i ;imbul bukan dari nosisepti"i. ibedakan menjadi 8 a. 'yeri neuropatik 8 akibat iritasi atau trauma sara" b. 'yeri psikogenik 8 kelainan psikomatik. #e"erensi lain (berdasarkan penyebab) 8 a) ?isik 8 terjadi karena stimulus "isik. .ontoh8 "raktur "emur b) Psycogenik 8 terjadi karena sebab yang kurang jelas atau sudah didenti"ikasi, bersumber dari emosi atau psikis yang biasanya tidak disadari. .ontoh 8 orang yang marah-marah 'yeri berdasarkan letak 8 a) #e"erred pain (nyeri alih), yaitu nyeri yang dialihkan dari !iseral ke permukaan membran atau pada organ !iseral tapi tidak tepat. Mekanisme nyeri alih adalah sebagai berikut, serabuut nyeri !iseral bersinap dengan neuron kedua dalam dalam medula spinalis dan neuron tersebut menerima serabut nyeri dari kulit sehingga apabila !iseral terangsang maka sinyal nyeri dari !isera akan dijalarkan melalui beberapa neuron yang menjalarkan sinyal yang berasal dari kulit, sehingga rasa nyeri itu seolah-olah berasal dari kulit. b) #adiating pain, yaitu nyeri yang menyebar dari sumber nyeri ke jaringan di dekatnya c) Intractable, adalah yang sangat susah dihilangkan (nyeri kabker maligna) d) Phantom pain, yaitu sensasi nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang hilang (amputasi) atau bagian yang lumpuh karena injuri medula spinalis. 'yeri berdasarkan durasinya a) 'yeri akut adalah nyeri yang mereda setelah dilakukan inter!ensi0penyembuhan. $ama nyeri ini kurang dari enam bulan. urasi nyeri akut berkaitan dengan "aktor penyebab dan umumnya dapat diperkirakan (nyeri akan hilang bila "aktor internal0eksternal yang merangsang reseptor nyeri dihilangkan). b) 'yeri kronis adalah nyeri yang berlanjut %alaupun diberikan inter!ensi0pengobatan akibat kausa keganasan dan non keganasan.$ama nyeri ini lebih dari enam bulan 'yeri kronik sering memengaruhi semua aspek kehidupan pengidapnya sehingga menimbulkan stress dan kegalauan emosi serta mengganggu "ungsi "isik dan sosial.

Skala Penilaian Nyeri &er%asarkan Skala N!merik Skala yang dirasakan (dalam skala D-)D)

D - ;idak ada nyeri #ingan, dalam intensitas rendah ()-1) ) - Seperti *atal - - 'yeri seperti melilit atau terpukul 1 - 'yeri seperti mules Sedang, Menimbulkan suatu reaksi "isiologis dan psikologis (6-@) 6 - 'yeri seperti kram0kaku > - seperti tertekan 0 bergerak @ - seperti terbakar atau ditusuk-tusuk 7erat, dalam intensitas tinggi (A-)D) A,B,C - Sangat nyeri tapi masih bisa dikontrol oleh klien dengan melakukan akti"itas yang bias dilakukan. )D - Sangat dan tidak dapat dikonrol oleh klien Skala 6a-ah Skala nyeri enam %ajah dengan ekspresi yang berbeda , menampilkan %ajah bahagis hingga %ajah sedih, juga di gunakan untuk OmengekspresikanO rasa nyeri. Skala ini dapat dipergunakan mulai anak usia 1 (tiga) tahun. Skala %ajah untuk nyeri

Skala keterangan )D Sangat dan tidak dapat dikontrol oleh klien. C, B, A Sangat nyeri tetapi masih dapat dikontrol oleh klien dengan akti"itas yang bisa dilakukan. @ 'yeri seperti terbakar atau ditusuk-tusuk > 'yeri seperti tertekan atau bergerak. 6 'yeri seperti kram atau kaku. 1 'yeri seperti perih atau mules. - 'yeri seperti meliiti atau terpukul. ) 'yeri seperti gatal, tersetrum atau nyut-nyutan D ;idak ada nyeri 2.7. Pa#$l$'i .iperalgesia /iperalgesia adalah suatu keadaan hipersesiti" terhadap rasa nyeri, penyebabnya8 a. /iperalgesia primer, yaitu reseptor nyeri itu sendiri yang sangat peka. .ontohnya, sensiti!itas ekstrem pada kulit yang terbakar matahari b. /iperalgesia sekunder, yaitu adanya "asilitasi penjalaran sensoris. /al ini dapat terjadi bila ada jejas di medula oblongata atau di thalamus. .erpes /oster ("hingles!

'yeri yang dialami oleh penderita herpes Loster merupakan nyeri tipe segmental yang biasanya terasa di sepanjang setengah lingkar tubuh yang terserang herpes!irus. 'yeri ini dapat disebabkan oleh - "aktor,8 a. /erper!irus mengin"eksi neuron dalam ganglion radiks dorsalis. b. Sitoplasma neuron memba%a herpes!irus ke akson peri"er neuron sehingga dapat menyebabkan ruam dan krusta di bagian kutaneus. Tic 0oloureu1 / Neuralgia Trigeminal / Neuralgia Glossofaringeal 'yerinya seperti tertusuk atau terkena kejutan listrik yang terasa pada daerah %ajah yang terkena distribusi sara" kelima atau kesembilan. 'yeri ini biasanya dirasakan bila pasien mengunyah makanan kemudian terkena tonsil di rongga mulutnya. Sensasi nyeri ini dapat diblok dengan operasi pemotongan sara" peri"er yang hipersensiti" tersebut. &perssi dilakukan tepat di ba%ah kranium karena pada daerah ini, ramus motorik dan ramus sensorik dapat dibedakan. Pemotongan dilakukan pada ramus sensoris. 'amun bila operasi tidak berhasil untuk mengatasi sensasi nyeri yang dirasakan, berarti masalah bukan terdapat pada ramus sensoris melainkan pada nukleus neuron yang terdapat di batang otak. 2.8. Pena#alaksanaan a. Farmak$l$'ik

trauma
Kerusakan membran sel

fosfolipid

N(A)%

Asamarakidonat COXCOX-*+ endoperoksida COX-$

'romboksan A$

!"#$, !"%$, !"&$

prostasiklin

'SAI menghambat enLim siklooksigenase sehingga dengan cara yang berbeda. ,hususnya paracetamol, hambatan biosintesis P* hanya terjadi bila lingkungannya rendah kadar perokside seperti di hipotalamus. $okasi in"lamasi biasanya mengandung banyak kadar perokside yang dihasilkan oleh leukosit. Ini menunjukkan mengapa e"ek anti in"lamasi paracetamol nyaris tidak ada. &leh karena itu paracetamol termasuk ke dalam 'SAI dengan menghambat enLim yang paling terbaru yaitu .&I 1. Aspirin sendiri menghambat dengan mengasetilasi gugus akti" serin dari enLim .&I ). an trombosit sangat rentan terhadap penghambatan ini karena sel ini tidak mampu mengadakan regenerasi enLimnya. Sehingga dosis tunggal aspirin 6Dmg sehati telah cukup untuk mengahambat siklo-oksigenase trombosit manusia selama masa hidup trombosit, yaitu B-)) hari.

?enomena in"lamasi meliputi kerusakan mikro!askuler, meningkatnya permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. *ejala in"lamasi yang sudah dikenal adalah kalor, rubor, tumor, dolor, dan "ungsio laesa. Selama berlangsungnya "enomena in"lamasi banyak banyak mediator kimia%i yang dilepaskan secara local antara lainE histamine, >-hidroksitriptamin (>/;), "actor kemotaktik, bradikinin, leukotrien dan P*. Penelitian terakhir menunjukkan autokaid lipid PA?(platelet-acti!ating "actor) juga merupakan mediator in"lamasi. engan migrasi sel "agosit ke daerah ini, terjadi lisis membrane lisoLim dan lepasnya enLim pemecah. &bat mirip aspirin dapat dikatakan tidak bere"ek terhadap mediator kimia%i tersebut kecuali P*. Secara in !itro terbukti bah%a prostaglandin 3- (P*3-) dan prostasiklin (P*I-) dalam jumlah nanogram menimbulkan eritema dan !asodilatasi serta peningkatan aliran darah local. /istamin dan bradikinin dapat meningkatkan permeabilitas !askuler tetapi e"ek !asodilatasinya tidak besar. engan penambahan sedikit P*, e"ek eksudasi histamine plasma dan bradikinin menjadi lebih jelas. Migrasi leukosit ke jaringan radang merupakan aspek penting dalam proses in"lamasi. P* sendiri tidak bersi"at kemotaktik, tetapi produk lain dari asam arakidonat yaitu leukotrien 76 merupakan Lat kemotaktik yang sangat poten. &bat mirip aspirin tidak menghambat hipoksogenase yang menghasilkan leukotrien sehingga golongan obat ini tidak menekan migrasi sel. Nalaupun demikian pada dosis tinggi terlihat juga penghambatan migrasi sel tanpa memengaruhi lipoksigenase. &bat yang menghambat biosintesis P* maupun leukotrien tentu akan lebih poten menekan proses in"lamasi. P* hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau in"lamasi. Penelitian telah membuktikan bah%a P* menyebabkan sensitisasi reseptor nyeri terhadap stimulasi mekanik dan kimia%i. +adi P* menimbulkan keadaan hiperalgesia, kemudian mediator kimia%i seperti btadikinin dan histamine merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata. &bat mirip aspirin tidak memengaruhi hiperalgesia atau nyeri yang ditimbulkan oleh e"ek langsung P*. Ini merupakan bah%a sintesis P* yang dihambat oleh golongan obat ini dan bukannya blockade langsung. Suhu badan diatur oleh kesimbangan antara produksi dan hilangnya panas. Alat pengatur suhu tubuh berada di hipotalamus. Pada keadaan keseimbangan ini terganggu tetapi dapat dikembalikan ke normal oleh obat mirip aspirin. Ada bukti bah%a peningkatan suhu tubuh pada keadaan patologik dia%ali penglepasan suatu Lat pirogen endogen atau sitokin seperti interleukin -) (I$-)) yang memacu pelepasan P* yang berlebihan di daerah preoptik hipotalamus. Selain itu P*3- terbukti menimbulkan demam setelah diin"uskan ke !entrikel serebral atau di suntikkan ke daerah hipotalamus. &bat mirip aspirin menekan e"ek Lat pirogen endogen dengan menghambat sintesis P*. ;etapi demam yang timbul akbat pemberian P* tidak dipengaruhi, demikian pula peningkatan suhu oleh sebab lain seperti latihan "isik. 'SAI bekerja dengan cara menghambat pembentukan endopero(ide dari asam arakidonat. 'SAI bekerja sebagai kompetisi dari .&I ), .&I - dan .&I 1. ;ersedia barmacam-macam 'SAI dengan e"ek antipiretik, analgesic, dan antiin"lamasi. 'SAI menghasilkan analgesia dengan bekerja di tempat cedera melalui inhibisi sintesis prostaglandin dari prekusor asam arakidonat. Prostaglandin mensesitisasi nosiseptor dan bekerja secara sinergistis dengan produk in"lamatorik lain di tempay cedera misalnya bradikinin dan histamine untuk menimbulkan hiperalgesia. engan demikian 'SAI mengganggu mekanisme transduksi di nosiseptor a"eren primer dengan menghambat sintesa prostaglandin. 3"ek samping 'SAI adalah gangguan saluran cerna, meningkatnya %aktu perdarahan, penglihatan kabur, perubahan "ungsi hati. /F/K FAR(AK0DINA(IK

Semua obat mirip aspirin bersi"at antipiretik, analgesic dan antiin"lamasi. Ada perbedaan akti!itas di antara obat-obat tersebut, misalnya parasetamol (asetamino"en) bersi"at antipiretik dan analgesic tetapi e"ek anti in"lamsinya lemah sekali. /F/K ANAL+/SIK Sebagai analgesic 'SAI hanya e"ekti" terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang seperti nyeri kepala, mialgia, athralgia, dan nyeri lain yang berasal dari integument, juga e"ekti" terhadap nyeri yang berkaitan dengan in"lamasi.. 'yeri akibat terpotongnya sara" a"eren tidak dapat diatasi dengan obat golongan ini, sedangkan nyeri pascabedah dapat diatasi 3"ek analgesic 'SAI lebih rendah daripada golongan opioid, namun 'SAI tidak menimbulakn ketagihan 'SAI hanya mengubah persepsi modalitas sensorik nyeri, tidak mempengaruhi sensorik lain

/F/K ANTIPIR/TIK 'SAI akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Nalaupun obat ini menunjukkan e"ek in!itro, tidak semuanya berguna sebagai antipiretik karena bersi"at toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama ;idak semua 'SAI berguna sebagai antipiretik karena ada yang bersi"at toksik jika digunakan secara rutin atau terlalu lama .ontoh 'SAI yang sering digunakan sebagai antipiretik adalah paracetamol /F/K ANTIINFLA(ASI 'SAI lebih diman"aatkan sebagai anti in"lamasi pada pengobatan kelianan musculoskeletal seperti arthritis rheumatoid, osteoarthritis, spondilitis ankilosa. ;etapi harus diingat bah%a obat mirip aspirin ini hanya meringankan gejala nyeri dan in"lamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentkan, memperbaiki atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan musculoskeletal ini. ,ebanyakan 'SAI digunakan sebagai antiin"lamasi pada pengobatan musculoskeletal 'SAI hanya meringankan gejala nyeri dan in"lamasi yang berkaitan dengan penyakit secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah kerusakan pada kelainan musculoskeletal ini /F/K SA(PIN+ Selain e"ek "armakodinamik, 'SAI juga memiliki e"ek samping. 3"ek samping ini didasari oleh adanya hambatan pada sistem biosintesis prostaglandin. 3"ek samping yang paling sering terjadi antara lain 8 Induksi tukak lambung atau tukak peptik yang kadang juga disertai anemia sekunder akibat adanya perdarahan saluran cerna *angguan "ungsi trombosit akibat penghambatan biosintesis tromboksan dengan akibat adanya perpanjangan %aktu perdarahan Penghambatan biosintesis prostaglandin di ginjal menyebabkan gangguan homeostasis ginjal

Pada beberapa orang bisa juga terjadi reaksi hipersensiti!itas terhadap orang ini. #eaksi ini bisa berupa rinitis nasomotor, udem angioneuretik, urtikaria luas, asam bronkial, hipotensi sampai keadaan presyok dan syok. 3enis*3enis 0&a# NSAID Macam-macam aspirin like drug di bagi dalam lima golongan , yaitu 8 Salisilat dan salisilamid , deri!atnya yaitu setosal (aspirin) , salisilamid,di"lunisal. Para amino"enol, deri!atnya yaitu asetaminom"en ( parasetamol),"enasetin. PiraLolon , deri!atnya yaitu antipirin ("enaLon) ,aminopirin (amidopirin) , "enilbutaLon, dan turunannya. Antirematik nonsteroid dan analgetik lainnya yaitu asam meta"enamat dan meklo"enamat,ketopro"en,ibupro"en,naproksen,indometasin,pirosikam dan gla"enin. &bat pirai yang dibagi menjadi dua uaitu ()) obat yang menghentikan proses in"lamasi akut , misalnya kolkisin,"enilbutaLon,oksi"enabutaLon,dan (-) obat yang mempengaruhi kadar asam urat misalnya probenesid,alupurinol, dan sul"inpiraLon. Sedangkan menurut paruh %aktunya ,'SAI dibedakan menjadi 8 'SAI dengan %aktu paruh pendek (1-> jam) yaitu aspirin, asam "lu"enamat,asam meklo"enamat ,asam me"enamat , asam ni"lumat,asamtiapro"enamat,diklo"enak,indometasin,karpro"en, ibupro"en,dan ketopro"en. 'SAI dengan %aktu paruh sedang (>-C jam) yaitu "enbu"en dna piropro"en. 'SAI dengan %aktu paruh tengah ( kira-kira )- jam) yaitu di"lunisal dan naproksen 'SAI dengan %aktu paruh panjangn ()---6 jam ) yaitu piroksikam dan tenosikam 'SAI dengan %aktu paruh sangat panjang ( lebih dari @D jam) yaitu "enilbutaLon dan oksi"enbutaLon. &. N$n*farmak$l$'ik Tera i %an Pen'$&a#an N$n Farmak$l$'i ). ,ompres ingin an /angat 3s dapat menurunkan prostaglandin dan panas meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri -. Stimulasi sara" elektris transkutan Menggunakan unit yang dijalankan baterai dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan , menggetar pada area nyeri Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, e"ekti" untuk nyeri ringan sampai sedang. istraksi !isual (melihat t!), distraksi audio (mendengar musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan), distraksi intelektual (merangkai puLLle, main catur) 1. ;eknik relaksasi #elaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri 6. Imajenasi terbimbing0*uided Imagery 7erimajenasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan >. 7io"eedback

;erapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan indi!idu in"ormasi tentang respon nyeri "isiologi dan cara untuk melatih control terhadap respo tersebut. @. iet 9ntuk mengurangi berat badan pada penderita nyeri rheumatic yang kelebihan berat badan sangat membantu mengendalikan rasa nyeri A. Anticipatory *uidence Memodi"ikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri. .ontoh8 tindakan sebelum pasien menjalani prosedur pembedahan, pera%at memeberikan penjelasan pada pasien tentang gambarannya. 9 Pijat Pijat merupakan bentuk stimulasi "isik. asar stimulasi "isik adalh teori pengendalian gerbang pada transmisi nyeri. Stimulasi kulit akan merangsang serat-serat non-nosisepti" yang berdiameter besar untuk Fmenutup gerbangG bagi serat-serat berdiameter kecil yang menghantarkan nyeri sehingga nyeri dapat dikurangi. Stimulasi kulit juga dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan endorphin dan neutransmitter lain untuk menghambat nyeri. Aplikasi dingin 3"ekti" untuk nyeri akut (misalnya trauma akibat terkilir, luka bakar). apat disalurkan dengan berendam atau kompres air dingin, kantung es, dan pijat es. Aplikasi dingin ber"ungsi unutk mengurangi aliram darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema, dingin juga menimbulka e"ek analgetik dengan memperlambat hantaran sara" sehingga impuls nyeri yang mencapai otak lebih sedikit. Aplikasi dingin hanya berlaku sampai -(-6 jam setelah trauma Aplikasi panas 3"ekti" untuk nyeri akibat memar, spasme otot atau artritis. Aplikasi panas ber"ungsi untuk melebarkan pembuluh darah, meningkatkan aliran darah local dan juga merangsang srat sara" yang menutup gerbang sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan otak dapat dihambat.

40N:S SARAF KRANIAL esN$. Nama Saraf K$m $nen I. '. ol"actorius Sensoris

F!n'si

II. III.

'. opticus '. oculomotorius

Sensoris Motoris

I;.

'. trochlearis

Motoris

Tem a# kel!ar %ari )rani!m Pengbau $ubang-lubang di lamina cribrosa ossis ethmoidalis Penglihatan .analis opticus Mengangkat palpebra ?issura orbitalis superior, memutar bola superior mata ke atas, ba%ah dan medialE mengecilkan pupilE dan akomodasi Membantu memutar ?issura orbitalis bola mata ke ba%ah superior dan lateral .ornea, kulit dahi, kulit kepala, palpebra dan hidungE juga membrana mucosa sinus paranasalis dan ca!um nasi ,ulit %ajah di atas ma(illa dan bibir atasE gigi-geligi rahang atasE membrana mucosa hidung, sinus ma(illaries, dan palatum &tot-otot pengunyah, m. mylohyoideus, !enter anterior m. igastricus, m. tensor !eli palatini, dan m. tensor tympani ,ulit pipi, kulit di atas mandibula, bibir ba%ah, dan pelipisE gigi-geligi rahang ba%ah dan articulatio temporomandibularisE membrana mucosa mulut dan dua pertiga anterior lidah M. rectus lateralisE ?issura superior orbitalis

;.

'. trigeminus i!isi &pthalmicus

Sensoris

i!isi Ma(ilaris

Sensoris

?oramen rotundum

i!isi Mandibularis

Motoris

?oramen o!ale

Sensoris

;I.

'. abduscen

Motoris

?issura

orbitalis

;II.

'. "acialis

memutar bola mata ke lateral Motoris &tot-otot %ajah, pipi, dan kulit kepalaE M. stapedius telinga tengahE M. stylohyoideusE dan !enter posterior m. igastrici Sensoris Pengecap dua pertiga anterior lidah, dasar mulut dan palatum Sekretomotorik *landula sali!aria parasymphatis submandibularis dan sublingualis, glandula lacrimalis, dan glandula-glandula hidung dan palatum

superior Meatus acusticus internus, canalis "acialis, "oramen stylomastoideum

;III.

'. !estibulocochlearis '. !estibularis Sensoris '. cochlearis '. glossopharyngeus

I<.

<.

'. !agus

Posisi dan gerakan kepala Sensoris Pendengaran Motoris M. stylopharyngeusE membantu menelan Sensoris Sensasi umum dan pengecap dari sepertiga posterior lidah dan pharyn(E sinus caroticus dan glomus caroticum Sekretomotorik *landula sali!a parasymphatis parotidea Motoris Mm. .onstrictor pharyngeus dan otototot intrinsik laryn(E otot-otot in!olunter trachea dan bronchus, jantung, tractus digesti!us dari pharyn( sampai ke "le(ura lienalis colonE hepar dan pankreas Sensoris Pengecap dari epiglottis dan !allecula dan serabut-serabut a"eren dari strukturstruktur di atas

Meatus internus

acusticus

?oramen jugulare

?oramen jugulare

M. sternocleidomastoideus dan m. trapeLius

<I.

'. acessorius #adi( cranialis

Motoris

#adi( spinalis

Motoris

<II.

'. hypoglossus

Motoris

&tot-otot palatum ?oramen jugulare molle, pharyn(, dan laryn( M. sternocleidomastoideus dan m. ;rapeLius &tot-otot lidah yang .analis hypoglossi mengatur bentuk dan gerakan lidah (kecuali m. palatoglossus)

a. '. &l"actorius Merupakan sara" sensorik yang bekerja pada daerah ca!um nasi dan digunakan sebagai penciuman. Sara" ini keluar dari lamina cribosa diantara crista "rontalis. Mekanisme penciuman adalah sara" menghantarkan bau menuju otak dan kemudian diolah lebih lanjut. Akson-akson pada sara" ol"aktorius dapat mengalami degenerasi karena neuronnya dapat memberlah. Serat-serat a"eren ol"aktorius akan bersinap dengan bulbus ol"aktorius. 7ulbus ol"aktorius rute subkortikal rute talamus 2 kortikal b. '. &pticus '. opticus atau sara" penglihatan, panjangnya lebih kurang ),@ inci ( 6 cm ). Sara" ini meninggalkan rongga orbita dengan berjalan melalui canalis opticus bersama dengan a. ophthalmica dan masuk ke dalam rongga otak. i dalam orbita, sara" ini dibungkus oleh ketiga sara" meningen, yang mengikutinya sampai ke spatium subarachnoideum. ,edua sara" dari kedua sisi kemudian bergabung membentuk chiasma opticum. isini serabut saara" yang berasal dari medial retina menyilang garis tengah dan masuk tractus opticus sisi kontralateral. Sedangkan serabut sara" dari belahan lateral retina berjalan ke posterior di dalam tractus opticus di sisi yang sama. ;ractus opticus keluar dari sudut posterolateral chiasma opticus dan berjalan ke belakang di sekitar sisi lateral mesencephalon untuk menuju corpus geniculatum lateral. Sebagian kecil sara", yang ber"ungsi pada re"le( pupil dan re"le( mata, tidak menuju corpus genulatum lateral, tetapi menuju ke nucleus pretectalis dan colliculus superior. ari corpus genulatum laterale, radiato optica melengkung ke belakang menuju corte( !isual hemispherium cerebri. c. '. &cculomotoris o Masuk orbita melalui ?issura &rbitalis Superior (?&S) o Mensara"i otot pergerakan mata (rectus medialis, superior, interior, obliPua in"erior dan le!ator palpebra)

o Mengandung serabut sara" parasimpatis

d. '. ;rochlearis '. ;rochlearis adalah sara" motorik dan merupakan sara" otak paling halus Sara" ini mengurus M. &bliPuus superior di dalam orbita. Sara" ini muncul dari permukaan posterior mesencephalon, tepat di ba%ah colliculus in"erior. ,emudian membelok ke depan di sekeliling sisi lateral pedunculus cerebri. Sara" ini berjalan ke depan di dalam dinding lateral sinus ca!ernosus, terletak sedikit di ba%ah '. &culomotorus. '. ;rochlearis masuk ke orbita melalui "issure orbitalis superior. e. '. ;rigeminus o Merupakan sara" cranial terbesar o ;eridiri dari sara" motorik dan sensorik o 'euron sensorik membentuk sara" sensorik utama pada %ajah, rongga nasal dan rongga oral o 'euron motorik berasal dari pons dan menginer!asi otot-otot mastikasi (pengunyah) o Memiliki tiga cabang, yaitu 8 i. '. &pthalmicus 8 menginer!asi kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, rongga nasal, dan kulit kepala keluar cranii melalui "issura orbitalis superior ii. '. Ma(illaris Menginer!asi kulit %ajah, rongga oral (gigi, gusi, bibir bagian atas), palatum ,eluar cranii melalui "oramen rotundum iii. '. Mandibularis Menginer!asi gigi, gusi, bibir bagian ba%ah, kulit rahang ba%ah dan area temporal kulit kepala, m.mylohyoid dan m.digastricus !enter anterior ". '. Abduscens Sara" motoris kecil dan mempersara"i m. rectus lateralis bola mata. Sehingga "ungsinya adalah untuk memutar bola mata ke posisi lateral. Sara" ini muncul dari permukaan anterior otak, di antara pinggir ba%ah pons dengan medulla oblongata. Mula-mula sara" ini terletak di dalam "ossa cranii posterior. ,emudian ia membelok dengan tajam ke depan melintasi pinggir superior pars petrosa ossis temporalis. Setelah masuk sinus ca!ernosus, sara" ini berjalan ke depan bersama a. carotis interna. Masuk ke rongga orbita melalui "isura orbitalis superior. g. '. ?acialis 'er!us "acialis atau ner!us HII merupakan sara" gabungan antara sara" motorik dan sara" sensorik. Sara" ini muncul sebagai dua radi( dari permukaan anterior otak belakang di antara pons dan medulla oblongata, radi( ini masuk ke &s temporalis dan melalui Meatus Acusticus Internus (MAI). '. ?acialis ini mempersara"i otot-otot %ajah, pipi, dan kulit kepalaE m. StylohyoideusE !enter posteriorE m. igastricusE dan m. Stapedius telinga tengah. #adi( sensoris memba%a serabut-serabut pengecap dari dua pertiga bagian anterior lidah, dasar mulut, dan palatum. Serabut-serabut sekretomotorik parasimpatis mempersara"i glandula submandibularis dan sublingualis, glandula lacrimalis, dan kelenjar-kelenjar hidung serta palatum.

h. '. Hestibulocochlearis 'er!us Hestibulocochlearis (HIII, acoustic, atau auditory) ner!us adalah sara" sensori yang timbul dari medulla oblongata.ner!us ini Memiliki - bagian cabang E cabang !estibular, dan cabang koklearis. o Perikaryon dari serabut- sara" cabang !estibular terletak di ganglia dekat !estibula dan kanalis semicircular, memiliki reseptor yang secara spesi"ik mengatur perubahan posisi kepala dan kemudian mengirimkan impulse ke cerebellum yang kemudian mempergunakan in"ormasi tersebut untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. o Perikaryon dari serabut- sara" cabang koklearis terletak di ganglion koklearis bagian dari telinga bagian dalam yang berperan sebagai pusat reseptor pendengaran. Impuls dihantarkan mele%ati medulla oblongata dan otak tengah dalam perjalanannya menuju bagian pusat pengolah in"ormasi pendengaran yakni lobus temporal.

i. '. *lossopharingeus o Merupakan sara" motorik o Mempunyai 1 macam nukleus8 'ukleus Motorik 'ukleus ini terletak dalam di "ormatio retikularis medulla oblongata dan dibentuk oleh ujung superior nucleus ambiguss. 'ukleus ini menerima serabut- kortikonuklearis dari kedua hemis"er serebrii. Serabut-serabut ini mempersara"i m.stylopharyngeus. 'ukleus Parasimpatis 'ukleus ini disebut juga nukleus sali!atorius in"erior. 'kleus ini menerima serabut-a"eren dari hipotalamus melalui jaras-desendens. Struktur ini juga memiliki hubungan dengan daerah ol"aktori melalui "ormatio retikularis. In"ormasi yang berhubungan dengan pengecap juga diterima dari nucleus traktus solitarius dari rongga mulut. Serabut- e"eren postganglionik parasimpatis mencapai ganglion oticum melalui ramus tympanicus, ple(us tympanicus,dan n petrosus minor. Serabut- post ganglionik berjalan menuju glan.parotis. 'ukleus sensorik 7agian ini merupakan bagian dari nukleus traktus solitarius. Sensasi pengecap berjalan melalui ak son peri"er sel-sara" yang terletak dalam ganglion n.glossopharyngeus. Proc.sentralis sel sel ini bersinaps dengan sel-sel sara" didalm nukleus. Serabut serabut e"eren menyilang median dan naik menuju kelompok nuklei !ntralis thalami sisi yang berla%anan, dan juga ke beberapa nuklei di hipotalamus. ari talamus, akson sel-talamus berjalan menuju capsula interna dan corona radiata, serta berakhir di bagian ba%ah gyrus post centralis. In"ormasi mengenai a"eren masuk melalui batang otak melalui ganglion superior n.II, namun berakhir didalam nuclei spinalis ner!i trigemini. Impuls-impuls a"eren dari sinus carotis baroreseptor yang terletak di bi"urcatio arteri comunis juga berjalan bersama n II. ,eduanya berakhir di nukleus traktus solitarius dan berhubungan dengan nukleus motorius dorsalis n.!agi. re"lek sinus caroticus yang melibatkan n II dan n I membantu regulasi tekanan darah. o Perjalanan '.*lossopharyngeus

' II meinggalkan permukaan anterolateral bagian atas medulla oblongta sbg ragkaian kecil didalam alur antara oli!a dan npendunculus cerebrallis in"erior. Sara" ini lalu berjalan ke lateral didalam "ossa cranii posterior kluar melalui "oramen jugulare. i tempat ini terdapat ganglia sensorik superior dan in"erior n II. Selanjutnya, sara" turun melalui bagian atas leher di ikuti oleh !ena jugularis interna dan a. .arotis interna untuk mencapai tepi posterior musculus stylopharyngeus yang dipersyara"inya. Setelah itu, sara" berjalan ke depan diantara m.constricsor pharyngeus superior dan medius untuk bercabang cabang ke membran mukosa "aring dan sepertiga lidah posterior. j. '. Hagus o Merupakan sara" kranial-I o serabut sara" campuran, sensoris dan motoris o 7erasal dari sejumlah radi( kecil pada daerah lateral medula oblongata o istribusi sara" ini turun melalui "oramen jugularis, membentuk ganglion superior melalui thora( dan abdomen o Menginer!asi serabut sensoris untuk telinga, lidah, "aring, laring, eso"agus, serta mempercabangkan serabut parasimpatis dan a"eren !iseral untuk daerah thora( dan abdomen o karena jangkauan sara" ini sangat luas, maka disebut juga sebagai sara" pengembara k. '. Accesoris Adalah sara" motoris yang terdiri atas radi( cranialis dan radi( spinalis. #adis cranialis muncul dari permukaan anterior medulla oblongata, diantara oli!a dan pendunculus cerebrellaris in"erior. 7erjalan ke lateral dalam "ossa cranii posterior dan bergabung dengan radi( spinalis. #adi( spinalis bera%al dari sel-sel sara" dari collumna grisera anterior. Sara" ini berjalan naik di samping medulla spinalis. Sara" ini berjalan masuk ke cranium melalui "oramen magnum. ,emudian membelok ke lateral dan bergabung dengan radi( cranialis. ,edua radiks bersatu dan meninggalkan cranium melalui "oramen jugulare. +adi ner!us accessorius mengurus gerakan palatum molle, pharynk, dan laryn( dan mengendalikan gerakan dua otot besar leher yaitu m.sternocleidomastoideus dan m.trapeLius. l. '. /ypoglossus 7erjalan turun di dalam selubung carotis. Sampai di pinggir ba%ah !enter posterior m.digasstricus kemudian belok ke depan, menyilang lengkung A.lingualis, tepat di atas ujung cornu majus ossis hyoideus. Selanjutnya ke depan pada permukaan lateral m.hyoglossus dan permukaan medial m.mylohyoideus. Sarar ini terletak di ba%ah pars pro"undus glandula submandibularis, ductus submandibularis dan n. $ingualis. Sara" ini berakhir dengan lengkung ke atas ke arah ujung lidah dan memberikan cabang-cabang untuk otot. ).- Sara" Spinal a. Sara" Ser!iks o ;erdiri dari B pasang sara" yaitu .)-.B o Membentuk pleksus (jarring-jaring serabut sara" terbentuk dari ramus !entral sara" spinal) ). Pleksus Ser!iks ;erbentuk dari ramus !entral .)-.6 dan sebagian .> Menginer!asi otot leher, kulit kepala serta dada

Sara" terpenting yang bera%al pada pleksus ini adalah sara" "renik yang menginer!asi dia"ragma -. Pleksus 7rakial ;erbentuk dari ramus !entral .>-.B dengan bantuan ;)-; Menginer!asi ekstremitas atas b. Sara" ;horaks o ;erdiri dari )- pasang sara" yaitu ;)-;)o ;) dan ;- ikut serta membentuk pleksus brakial o ;1-;)- tidak membentuk pleksus tetapi keluar dari ruang interkostal dan menginer!asi otototot abdomen, kulit dada dan kulit abdomen c. Sara" $umbal Sara" lumbal adalah salah satu dari sara" spinal yang berjumlah > pasang yang biasanya ditulis dengan symbol $), $-, $1, $6, dan $>. Sara" lumbal juga sebenarnya merupakan gabungan dari sara" sacralis yang nantinya akan disebut dengan ple(us lumbosacralis. Percabangan sara" ple(us lumbosacralis yang terdapat pada ple(us lumbalis antara lain 8 ). '. Iliohypogastricus -. '. Ilionguunallis 1. '. .utenous "emoris lateralis 6. '. "emoralis >. '. genito"emoralis @. '. obturatorius .iri-ciri !ertebrae lumbal 8 ). .orpus besar dan berbentuk ginjal -. Pediculus kuat mengarah ke belakang 1. $amina tebal 6. ?oramene !ertebrae berbentuk segitiga >. Processus trans!ersus panjang dan langsing @. Processus spinousus pendek, rata, dan berbentuk segiempat dan mengarah ke belakang A. ?acius articularis processus articularis superior menghadapi ke medial dan "acies articularis processus articularis in"erior menghadap ke lateral d. Sara" Sakral o ;erdiri dari lima pasang sara" yaitu S)-S> o Membentuk pleksus sakral yang 8 ;erbentuk dari ramus !entral S), S-, S1 dengan kontribusi $6, $> dan S> Menginer!asi ektremitas ba%ah, pantat dan regia perineal e. Sara" ,oksiks o ;erdiri dari satu pasang sara" o Membentuk pleksus koksiks yang 8 ibentuk oleh sara" koksiks dan S> dengan bantuan S6 Merupakan a%al sara" koksiks yang mensuplai region koksiks P/(/RIKSAAN ). Sara" I ('. &l"actorius)

7ahan yang digunakan biasanya bersi"at aromatic dan tidak merangsang, seperti golongan minyak, sabun, tembakau, kopi, dan sebagainya. 7ahan yang merangsang mukosa hidung (alkohol, ammonia) tidak dipakai karena akan merangsang sara" H. Se%aktu pemeriksaan, satu lubang hidung di tutup sementara itu bahan kita letakan pada lubang hidung lain dan penderita diminta untuk menghirup, kemudian diminta mengidenti"ikasi bahan tersebut. -. Sara" II ('. &pticus) A. Penglihatan sentral 9ntuk keperluan praktis, membedakan kelainan re"raksi dengan retina digunakan PI' /&$3 (apabila penglihatan menjadi lebih jelas maka berarti gangguan !isus akibat kelainan re"raksi). Penglihatan sentral diperiksa dengan menggunakan8 +ari tangan8 'ormal jari tangan bias dilihat dengan jarak @D meter. +adi seseorang yang tidak dapat melihat jari tangan pada jarak 1 meter tetapi bias melihat pada jarak - meter, maka perkiraan !isusnya adalah -0@D. *erakan tangan8 'ormal gerakan tangan bias dilihat pada jarak 1DD meter, jadi seseorang yang tidak dapat melihat gerakan tangan pada jarak - meter tetapi bias melihat pada jarak ) meter berarti !isusnya kurang lebih )01DD. 7. Penglihatan peri"er iperiksa dengan8 a.;es kon"rontasi +arak antara dokter-pasien @D-)DD cm. &bjek yang digunakan (- jari si pemeriksa) di garakan mulai lapangan pandang kanan dan kiri, atas dan ba%ah di mana mata lain dalam keadaan tertutup dan mata yang diperiksa harus menatap lurus ke depan dan tidak boleh melirik kearah objek tersebut. b. Perimetri 7iasanya terdapat bagian mata dan hasil pemeriksaan di proyeksikan dalam bentuk gambar di sebuah kartu. $ebih teliti daripada tes kon"rontasi. c. ;angent screen *anguan lapangan pandang yang dikaitkan dengan letak lesi sistem penglihatan. .. #e"leks-re"leks #e"leks pupil8 Sara" a"eren barasal dari n. II (opticus) sedangkan sara" e"erennya dari n. III (oculomotorius) parasimpatis. Ada - macam re"les pupil8 - $angsung - ;idak langsung (konsensual) . ;es %arna 9ntuk mengetahui adanya polineuropati pada n. opticus. 1. Sara" III, IH,dan HI ('. &culomotorius, ;roclearis, Abdusen) Pemeriksaan meliputi8 A. #etraksi kelopak mata atas 7isa didapatkan pada8 ). /idrose"alus

-. ilatasi !ertikel III 1. /ypertiroidisme. 7. Ptosis Pada keadaan normal bila seseorang melihat ke depan, maka batas kelopak mata atas akan memotong iris pada titik yang sama secara bilateral. Ptosis dicurigai bila salah satu kelopak mata atas memotong irislebih rendah dari pada mata yang lain, atau bila pasien mendongakan kepala kebelakang0ke atas secara kronik atau mengangkat alis mata secara kronik pula. .. Pupil Pemeriksaan pupil meliputi8 ). 7entuk dan ukuran pupil -. Perbandingan pupil kanan dan kiri 1. #e"leks pupil. . *erak bola mata Pemeriksaan meliputi8 ). *erakan monokuler -. *erakan binokuler atas perintah 1. *erakan binokuler mengikuti objek0jari 6. oll head eye phenomenom. 6. Sara" H ('. ;rigeminus) Pemeriksaan meliputi8 A. Sensibilitas Pemeriksaan sensorik yaitu8 ). ,ulit -. Selaput lender. 7. Pemeriksaan motorik ). Membuka dan menutup mulut -. Palpasi otot masseter dan temporalis 1. ,ekuatan gigitan. .. #e"leks-re"leks ). #e"leks kornea -. 'asal re"leks (re"leks bersin) 1. #e"leks mandinula0masseter. >. Sara" HII ('. ?acialis) Pemeriksaan meliputi8 A. iam, perhatikan8 Asimetri muka *erakan-gerakan abnormal 3kspresi muka 7. Atas perintah8 Mengangkat alis, bandingkan kanan dan kiri. Menutup mata sekutnya, perhatikan asimetrinya. Memperlihatkan giginya, perhatikan asimetri. Meniup sekuatnya, bandingkan kekuatan udara dari masing-masing pipi. Menarik sudut mulut keba%ah, bandingkan konsisten otot platisma kanan dan kiri. .. #e"leks-re"leks

@.

A.

B.

C.

Stapedial re"leks8 pemeriksa menempatkan ujung kedua stetoskop masing-masing pada telinga pasien, kemudian perlahan-lahan dia"ragma stetoskop diketuk dengan ujung jari. 7ila ada kelumpuhan otot stapedius, maka penderita dengan cepat melepaskan ujung stetoskop tersebut. 7ila re"leks ini positi" maka letak lesinya diatas0proksimal n. stpedius. #e"leks glabella8 ,etukan dengan re"leks hammer pada glabella akan menimbulkan re"leks menutup mata secara terus menerus. Sara" HIII ('. Acusticus) Pemeriksaan meliputi8 A. ;es pendengaran *esekan jari etik arloji Audiogram (tes rinne dan tes %eber) 7. ;es keseimbangan 'istagmus ;es #omberg dan berjalan lurus dengan mata tertutup /ead tilt test yaitu tes untuk postural nistagmus Sara" II dan I ('. *lossopharingeus dan !agus) Pemeriksaan meliputi8 *erak palatum *erak pita suara #e"leks muntah dan pemeriksaan sensorik ,ecepatan menelan dan kekuatan batuk. Sara" II ('. Accessorius) /anya mempunyai komponen motorik. Pemeriksaan meliputi8 ,ekuatan otot sternocleidomastoideus diperiksa dengan menahan gerakan "leksi lateral dari kepala0leher penderita atau sebaliknya. ,ekuatan m. trapeLius bagian atas di periksa dengan menekan kedua bahu penderita ke ba%ah, sementra itu penderita berusaha mempertahankan posisi kedua bahu terangkat (posisi penderita duduk dan dokter berada di belakan pasien). Sara" III ('. /ypoglossus) Pemeriksaan meliputi8 Menjulurkan lidah Pada lesi unilateral, lidah akan berde!iasi ke arah lesi. Menggerakan lidah ke lateral Pada kelumpuhan bilateral dan berat, liah tidak bias digerakan samping kiri dan kanan. ,ekuatan otot lidah 9jung jari pemeriksa ditempatkan pada salah satu pipi penderita, kemudian penderita diminta untuk mendorong ujung jari tersebut dengan ujung lidahnya. 7andingkan kekuatan dorongan kiri dan kanan.

).).) Spinal a. Macam-Macam

;erdiri dari 1) pasang sara" spinal a%al dari korda melalui radiks dorsal (posterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu sra" spinal. Semua sara" tersebut merupakan sara" gabungan (motorik dan sensorik), memba%a in"ormasi ke korda melalui neuron a"eren dan meninggalkan korda melalui neuron a"eren. Setelah itu membagi diri menjadi - yaitu Serabut primer posterior yang melayani kulit dan otot punggung. Serabut primer anterior yang melayani cabang "le(us sara" anggota gerak serta sara" interkostalis pada otot. Macam-macam sara" spinal 8 iberi nama dan angka sesuai dengan regio kolumna !ertebra tempat munculnya sara" tersebut. Sara" ser!iks8 B pasang, .) samapi .B Sara" toraks8 )- pasang, ;) sampai ;) Sara" lumbal8 > pasang, $) sampai $> Sara" sacral8 > pasang, S) sampai S> Sara" koksiks8 ) pasang b. i!isi .abang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui "oramen sama yang digunakan sara" untuk keluar dan mempersara"i meninges, pembuluh darah medulla spinalis, dan ligament inter!ertebral. #amus dorsal (posterior) terdiri dari serabut yang menyebar kea rah posterior untuk mempersara"i otot dan kulit pada bagian belakang kepala, leher, dan pada trunkus di regia sara" spinal. .abang !entral (anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan lateral pada trunkus dan anggota gerak. .abang !isceral adalah bagian dari SS&. .abang ini memilki ramus alba dan ramus grissea yang membentuk hubungan antara medulla spinalis dan ganglia pada trunkus simpatis SS&.

c. Pleksus Pleksus adalah jaring-jaring serabut sara" yang terbentuk dari ramus !entral seluruh sara" spinal, kecuali ;) dan ;)) (yang merupakan a%al sara" interkostal). Pleksus dibagi > yaitu8 Pleksus ser!iks - ;erbentuk dari ramus !entral keempat sara" ser!iks pertama (.),.-,.1,.6) dan sebagian .>. - Sara" ini menginer!asi otot leher dan kulit kepala, leher serta dada. - Sara" terpenting adalah saraf frenik, yang menginer!asi dia"ragma. Pleksus brakial - ;erbentuk dari ramus !entral sara" ser!iks .>,.@,.A,.B dan sara" toraks pertama,;) dengan melibatkan .6 dan ;-. - Sara" dari pleksus ini mensuplai lengan atas dan beberapa otot pada leher dan bahu Pleksus lumbal - ;erbentuk dari ramus sara" lumbal $),$-,$1 dan $6 dengan bantuan ;)-.

Sara" dari pleksus ini menginer!asi kulit dan otot dinding abdomen,paha, dan genitalia eksternal. - Sara" terbesar adalah sara" "emoral yang mensuplai otot "leksor paha dan kulit pada paha anterior,regia panggul, dan tungkai ba%ah. Pleksus sakral - ;erbentuk dari ramus !entral sara" sakral S), S- dan S1 serta kontribusi dari $6, $>, dan S6. - Sara" dari pleksus ini menginer!asi anggota gerak ba%ah, bokong, dan regia perineal. - Sara" terbesar adalah saraf skia#ik. Pleksus koksiks - ;erbentuk dari ramus !entral S> dan sara" spinal koksiks dengan kontribusi dari ramus S6. - Pleksus ini merupakan a%al sara" koksiks yang mensuplai regia koksiks. Pada sara" 2sara" torakal (;1 sampai ;))) tidak membentuk pleksus tetapi keluar dari ruang interkostal. Sara"-sara" ini mempersara"i otot-otot abdomen bagian atas dan kulit dada serta abdomen.

Anda mungkin juga menyukai