Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan oral yang baik perlu untuk melengkapi kesehatan umum yang sempurna. Kehamilan merupakan masa yang penting untuk menjaga dan memelihara kesehatan oral dalam keadaan optimum melalui pengertian mengenai pencegahan terjadinya karies dan penyakit periodontal. Perubahan dalam rongga mulut akibat adanya perubahan fisiologis pada waktu kehamilan memiliki hubungan dengan tingkat hormon seks yaitu estrogen dan progesteron. Berdasarkan penelitian terkini, kesehatan oral khususnya penyakit pada jaringan gingiva dapat berpengaruh terhadap terjadinya kelahiran dini yang mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan yang kurang dari normal saat kelahiran.3 Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Dr. teven !ffenbacher, menemukan jika terjadi gangguan ringan pada gigi dan gusi akan menyebabkan timbulnya risiko dari bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan hambatan pertumbuhan janin. "amun risiko tersebut menjadi signifikan apabila penyakit oral menjadi berat dan kronis.# $anifestasi patologis selama kehamilan harus ditangani sebaik mungkin dan disesuaikan dengan kondisi ibu maupun janin yang dikandung. Pada usia awal kehamilan janin mulai terbentuk dan berdiferensiasinya organ vital, maka diperlukan pertimbangan perawatan dan obat karena pada usia awal kehamilan, gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terjadi. Begitu juga pada usia akhir kehamilan perlu diperhatikan risiko proses kelahiran dan posisi ibu hamil saat berada di atas kursi perawatan gigi %dental chair&.# !leh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut adalah sangat penting terutama selama masa kehamilan karena akibat dari penyakit gigi dan mulut yang parah dan kronis berpengaruh pada ibu dan bayi yang dikandung.

I.2 Rumusan Masalah '. Bagaimana kondisi umum selama kehamilan( ). *pa saja kelainan yang terjadi pada gigi dan mulut di masa kehamilan( 3. *pa faktor penyebab penyakit periodontal di masa kehamilan( +. Bagaimana perawatan gigi dan mulut selama masa kehamilan( ,. Bagaimana program pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dalam kehamilan( I.3 Tujuan '. $engetahui dan menjelaskan kondisi umum selama kehamilan ). $engetahui dan menjelaskan kelainan yang terjadi pada gigi dan mulut di masa kehamilan 3. $engetahui dan menjelaskan faktor penyebab penyakit periodontal di masa kehamilan +. $engetahui dan menjelaskan perawatan gigi dan mulut selama masa kehamilan ,. $engetahui dan menjelaskan program pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dalam kehamilan I. Man!aat $enambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai kelainan oral dan perawatan gigi dan mulut yang dapat dilakukan selama masa kehamilan.

BAB II TIN"AUAN PU#TA$A 2.1. $%n&'s' Umum #elama $eham'lan 2.1.1. $eham'lan Tr'mester Pertama -rimester pertama kehamilan ditandai dengan perubahan fisik %seperti pembesaran payudara& namun perubahan fisik ini tidak dapat dilihat dengan jelas dan berlangsung cepat. Periode ini merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh janin. Pada minggu kesepuluh kehamilan, lamina dentis yang berada di sepanjang rahang atas dan rahang bawah membentuk tunas gigi, masing.masing '/ buah tiap rahang. 0ormon memicu tubuh agar memberi makanan dan asupan yang cukup untuk tumbuh kembang janin.'' 1erostomia merupakan keluhan pada kebanyakan ibu hamil. uatu studi menyatakan adanya kekeringan yang persisten pada ++2 wanita hamil. $anifestasi yang jarang terjadi seperti ptyalism atau sialorrhea. Produksi saliva yang berlebihan ini biasanya bermula pada minggu kedua atau ketiga kehamilan dan mereda pada akhir trimester pertama. 3tiologi dari ptyalism masih belum diketahui namun mungkin disebabkan ketidakmampuan untuk menelan jumlah saliva yang normal bukan dari produksi saliva yang berlebihan.) Morning sickness yang terjadi pada trimester pertama, akibat dari peningkatan kadar estrogen dan progesteron menyebabkan frekuensi muntah pada ibu hamil meningkat. Kondisi ini menyebabkan lambung menjadi kosong secara perlahan dan erosi pada gigi sehingga memperparah lesi karies yang ada. Ketika kehamilan trimester pertama, pergerakan makan dari esofagus ke lambung lebih perlahan dan lambung juga mengambil waktu yang lebih lama untuk membawa makanan ke usus. 0al ini memberi masa yang cukup lama agar makanan lebih banyak diserap untuk kebutuhan janin. "amun begitu, kondisi ini sering menimbulkan konstipasi dan nyeri pada ulu hati. 4bu hamil lebih kerap membuang air terutama pada waktu malam. 5terus yang membesar menyebabkan tertekannya saluran kencing yang berdekatan, akibatnya terkencing.kencing pada saat bersin, batuk atau ketawa.6

elain itu, fatigue atau keletihan juga merupakan gejala yang paling sering pada trimester pertama. Pada awal kehamilan, tingkat hormon progesteron meningkat sehingga ibu hamil sering merasa mengantuk. Pada masa yang sama, kadar gula dalam darah menjadi rendah, tekanan darah rendah dan peningkatan produksi darah memicu kondisi fatigue tersebut. Kehamilan menyebabkan pembuluh darah berdilatasi dan terjadi penuruan tekanan darah sehingga kepala terasa ringan atau pusing. 0al ini juga terjadi pada trimester kedua.6,'' 2.1.2. $eham'lan Tr'mester $e&ua Pada kehamilan trimester kedua, produksi estrogen dan progesteron menstimulasi kelenjar yang menghasilkan susu dalam payudara membesar. 7emak tambahan juga berkumpul di dalam payudara. Perut terlihat lebih besar akibat uterus bertambah berat dan besar untuk menampung janin. Berat badan bertambah antara ',+ sampai ',8 kg pada trimester kedua setiap bulan hingga waktu melahirkan. Kontraksi awal mulai terjadi pada minggu keenam untuk memperkuat otot pada waktu persalinan %braxton hicks&. Kontraksi ini dapat dirasakan pada alat vital dan abdomen bagian bawah. Kontraksi biasanya lemah dan tidak dapat dirasakan.6 ekitar ,/2 wanita hamil mengalami gingivitis pada kehamilan. 9ingivitis tersebut terjadi karena peningkatan progesteron yang berakibat gusi ibu bereaksi lebih terhadap bakteri pada plak gigi. Peningkatan suplai perdarahan pada rongga mulut juga dapat meningkatkan sensitivitas gusi dan perdarahan terhadap gusi. Karena peningkatan sirkulasi pada kehamilan, lebih banyak aliran darah melalui membran mukosa tubuh. 0al ini dapat menyebabkan pembengkakan permukaan hidung dan jalan napas, sehingga dapat menghalangi aliran udara yang menyebabkan mendengkur, hidung tersumbat dan berdarah. elain dari gingivitis, pada /,)2 hingga :,#2 kehamilan ditemukan granuloma pyogenik di dalam mulut.),6,'' Kram pada kaki sering terjadi pada kehamilan trimester kedua dan sering meningkat pada malam hari sehingga mengganggu tidur. Kram disebabkan oleh otot kaki yang kelelahan bekerja pada siang hari dan menopang beban janin yang semakin berat. Pernafasan yang cepat dan sesak nafas mulai terjadi pada trimester

kedua. *kibat dari paru.paru yang memproses udara lebih banyak saat kehamilan dibandingkan kondisi sebelumnya, sehingga darah membawa oksigen lebih banyak ke plasenta dan janin. pertumbuhan bakteri atau virus. edangkan pada vagina, terlihat adanya cairan elain itu, perubahan hormon menyebabkan vagina berwarna putih jernih bersifat asam yang membantu menekan hambatan pengeluaran air kencing dan pembesaran uterus sehingga menghalangi saluran kencing, kedua faktor ini dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi ginjal dan saluran kencing.6 2.1.3. $eham'lan Tr'mester $et'ga Kehamilan trimester ketiga memperlihatkan perubahan ekstrim pada fisik dan emosi ibu hamil. eiring dengan perkembangan dan pergerakan janin yang semakin jelas, muncul juga rasa tidak nyaman dan gejala lain. Pada periode ini juga dapat ditemukan granuloma pyogenik dalam rongga mulut ibu hamil. 9ejala yang berlanjut hingga waktu kelahiran adalah pembesaran payudara, pertambahan berat badan, kontraksi braxton hicks, nyeri punggung, sesak nafas, nyeri ulu hati, pembengkakan pada kaki, varises, haemorrhoids, sering kencing dan keluarnya cairan vagina yang biasanya lebih banyak pada akhir kehamilan.),6 2.2. $ela'nan (ang Terja&' )a&a *'g' &an Mulut &' Masa $eham'lan Penyakit periodontal selama masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan umum ibu hamil dan menimbulkan efek buruk bagi janin. 0al tersebut dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan yang kurang dan juga kelahiran dini. Pada beberapa wanita hamil dapat terjadi recurrent aphtae, ulser yang terhenti atau menjadi parah, gingivitis dan juga granuloma pyogenik pada gingival margin yang dikenali sebagai epulis gravidarum. Keadaan ini biasanya muncul pada trimester pertama kehamilan dan hilang setelah melahirkan.',) 2.2.1. *'ng'+'t's *ra+'&arum,*'ng'+'t's $eham'lan 9ingivitis selama masa kehamilan merupakan hal yang biasa terjadi pada 3/2 hingga '//2 wanita hamil. 9ingivitis kehamilan ditandai dengan eritema, edema, hiperplasia dan meningkatnya perdarahan. ecara histologis, gingivitis

kehamilan sama seperti gingivitis pada umumnya, namun faktor etiologinya berbeda dengan gingivitis biasa. Kasus inflamasi dari ringan sampai parah yang dapat berlanjut hingga hiperplasia yang parah, rasa nyeri, dan perdarahan. 9ingivitis kehamilan terlihat jelas pada trimester pertama kehamilan dan meningkat pada trimester ketiga. hormon. tatus periodontal sebelum kehamilan mempengaruhi keparahan dan progresifitas karena adanya perubahan sirkulasi

*am-ar 2.1. 9ambaran Klinis 9ingivitis 9ravidarum

4nflamasi pada gingival terjadi sekitar 6/2 kasus, juga pada lidah, bibir, mukosa bukal dan palatum. Kelainan sering terjadi pada regio anterior dan daerah interproksimal. Peningkatan inflamasi pada jaringan dapat memperdalam poket hingga menyebabkan kegoyangan gigi pada lokasi tersebut. elain itu eksaserbasi dari rhinitis dapat terjadi akibat peningkatan pernafasan lewat mulut, biasanya pada trimester pertama kehamilan.) 2.2.2. E)ul's *ra+'&arum,E)ul's $eham'lan,*ranul%ma P(%gen'k 9ranuloma pyogenik %tumor kehamilan;epulis kehamilan& terjadi pada /,)2 hingga :,#2 kehamilan. 7esi yang menyerupai granuloma kehamilan adalah granuloma sel giant central atau granuloma karena penyakit sistemik. Kondisi ini sukar dibedakan dengan granuloma pyogenik pada individu yang tidak hamil. 9ranuloma pyogenik sering muncul pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. ecara klinis, granuloma mudah berdarah, hiperplastik dan nodular. *pabila dieksisi, lesi tidak meninggalkan defek yang besar. Keadaannya berupa sessile

%tidak dapat digerakkan& atau berpendukulasi %mempunyai akar& dan ulserasi, warna bervariasi dari merah keunguan hingga biru gelap, tergantung vaskularisasi lesi dan penyumbatan vena. 7esi biasanya timbul pada daerah yang mengalami gingivitis dan berhubungan dengan kebersihan mulut yang buruk dan kalkulus. 9ranuloma pyogenik akibat kehamilan tidak menyebabkan kehilangan tulang alveolar.)

*am-ar 2.2. 9ambaran 3pulis 9ravidarum 2.3. $ela'nan *'g' Pada beberapa kasus, kehamilan dapat meningkatkan risiko perkembangan karies dan erosi gigi karena asam %Perimolysis&. elama masa kehamilan, wanita akan mengalami gejala yang dikenali sebagai morning sickness dapat menimbulkan rasa mual dan muntah yang timbul mulai minggu keempat dan delapan, lalu berakhir pada minggu ke '#. 7arsen %':63& membuktikan karies menjadi progresif akibat dari faktor tersebut. <efluks gastrik atau muntah, akan membawa 0=l %p0 '.',,& dari lambung langsung mengenai gigi. *pabila aliran saliva cukup baik, maka saliva dapat menetralkan p0 tersebut, namun apabila ada kontak 0=l yang lama terutama pada lesi awal karies, maka enamel dapat terlarut sehingga memperparah lesi karies.),,

*am-ar 2.3. Perimolysis pada 4bu 0amil elain itu, peningkatan risiko karies berkaitan dengan beberapa faktor seperti meningkatnya frekuensi makan dan pengambilan makan bersifat kariogenik, berkurangnya frekuensi pembersihan mulut akibat keletihan, atau rasa mual terhadap sikat gigi atau ketakutan karena gingiva yang sering berdarah pada saat menyikat gigi. Pada pasien dengan risiko karies rendah sebelum masa hamil, risiko karies saat hamil dapat meningkat tapi tidak dapat membentuk lesi karies yang baru. "amun, pada individu dengan risiko karies yang tinggi sebelum masa kehamilan, kemungkinan dapat terjadi lesi karies yang baru pada masa kehamilan., !leh karena itu, wanita hamil memerlukan sekitar ',) g kalsium dan fosfor setiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar /,+ g daripada kebutuhan saat ia tidak hamil. Defisiensi nutrisi yang berat dapat mengurangi cadangan unsur.unsur tersebut dalam tulang. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa hamil. "amun kebersihan mulut ibu hamil tetap harus dijaga.'/ 2. . .%kal In!eks' !ffenbacher et al. $embuktikan bahwa penyakit periodontal pada ibu hamil yang tidak dirawat merupakan faktor risiko signifikan terjadinya kelahiran dini %kurang dari 36 minggu&, kelahiran bayi kurang berat %> ),// gram&. Korelasi

penyakit periodontal dengan kelahiran bayi dengan berat rendah adalah akibat dari infeksi yang menjalar secara tidak langsung. ecara prinsip, adanya translokasi produk bakteri seperti endoti?ia %lipopolisakarida, 7P & dan dari proses kehamilan menghasilkan mediator inflamasi. Biologi molekuler yang aktif seperti P93 dan -"@.A, yang sering terlibat pada kelahiran normal, meningkat akibat dari proses infeksi sehingga menimbulkan kelahiran dini. Bakteri gram negatif pada penyakit periodontal berkembang biak atau invasi ke dalam saluran genitourinari.) 2./. .akt%r Pen(e-a- Pen(ak't Per'%&%ntal &' Masa $eham'lan 2./.1. $%m)%s's' Plak #u-g'ng'+a Perubahan komposisi plak subgingiva terjadi selama kehamilan. Komman dan 7oesche mengatakan pada trimester kedua, risiko gingivitis dan perdarahan gingiva meningkat tanpa disertai peningkatan plak. <asio bakteri anaerob;aerob seperti Bacteroides Melaninogenicus dan Prevotella Intermedia meningkat. Pertumbuhan P. gingivalis dapat dijadikan indikator yang lebih baik adanya perubahan hormon sistemik dibandingkan gambaran klinis gingivitis.) 2./.2. Immun%res)%n )a&a I-u Ham'l istem imun pada ibu hamil menurun selama kehamilan. <espon ini memberi peluang bagi janin untuk bertahan sebagai allograft. Dokumentasi mengenai faktor imunosupresi pada wanita hamil dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah monosit dan glikoprotein beta spesifik kehamilan yang berperan dalam respon limfosit terhadap mitogen dan antigen. <asio sel -h periferal terhadap -s %=D+;=D8& selama masa kehamilan menurun.) Perubahan respon imun selama kehamilan meningkatkan kerentanan terjadinya inflamasi pada gingiva. Dalam suatu penelitian, 7app et al. menyatakan bahwa kadar progesteron yang tinggi selama kehamilan memperparah inflamasi gingiva dengan menurunkan regulasi pembentukan 47.#, menyebabkan gingiva kurang resisten terhadap proses inflamasi yang disebabkan oleh bakteri. Dan juga, hormon dari ovarium merangsang produksi prostaglandin, terutama P93 ' dan P93) yang merupakan mediator yang penting bagi proses inflamasi. Prostaglanding berfungsi sebagai imunosupresi yang menyebabkan gingiva mengalami inflamasi yang lebih parah.)

10

2./.3. T'ngkat H%rm%n #eks elama kehamilan, tingkat hormon meningkat secara drastis. Progesteron meningkat hingga '// ng;ml, '/ kali lipat dari fase luteal dari siklus menstruasi. 3stradiol dalam plasma dapat meningkat hingga 3/ kali lebih tinggi dibandingkan pada siklus reproduksi. Pada awal kehamilan dan selama siklus ovari yang normal, korpus luteum merupakan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron. progesteron.) 3strogen meregulasi proliferasi seluler, diferensiasi dan keratinisasi. 3strogen meningkatkan proliferasi seluler dalam pembuluh darah %endometrium&, dan meningkatkan epitelial glikogen. Progesteron berpengaruh terhadap permeabilitas mikrovaskuler, regulasi tingkat dan pola dari produksi kolagen, dan meningkatkan metabolisme asam folat %yang diperlukan untuk pertahanan jaringan&. Progesteron meningkatkan dilatasi pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan permeabilitas %terjadinya edema dan akumulasi sel inflamatori& dan meningkatkan proliferasi pembuluh darah baru pada gingiva sehingga mudah terjadi perdarahan. Konsentrasi hormon seks pada jaringan gingiva, saliva serum dan 9=@ secara langsung meningkatkan respon radang. ) Bittek. et al. menemukan reseptor spesifik bagi estrogen dan progesteron pada jaringan gingiva, memberikan bukti secara biokemikal dimana gingiva dapat bereaksi terhadap hormon seks. $uramatsu dan takeasu juga melaporkan adanya peningkatan konsentrasi hormon seks di saliva mulai bulan pertama hingga kesembilan kehamilan diikuti meningkatnya presentasi P. intermedia. -erdapat juga bukti dimana konsentrasi hormon seks di 9=@ memberikan media pertumbuhan untuk bakteri patogen periodontal.) 2.0. Pera1atan *'g' &an Mulut #elama Masa $eham'lan 2.0.1. Pr'ns') )engel%laan 5ntuk menghindari kemungkinan terjadinya risiko fatal pada perawatan gigi dan mulut selama masa kehamilan, maka dokter gigi harus melakukan tindakan sesuai dengan prosedur. Dokter gigi harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi bukanlah pasien yang selalu berada dalam kondisi kesehatan yang elama kehamilan, plasenta turut memproduksi estrogen dan

11

optimal. 5ntuk itu ada kalanya dokter gigi harus menunda perawatan gigi dan mulut terutama pada trimester pertama dan di akhir trimester ketiga. 0al ini berhubungan dengan keadaan medis ibu hamil.8 2.0.2. Pera1atan man'!estas' %ral keham'lan 2.0.2.1. *'ng'+'t's *ra+'&arum '. <encana Perawatan -ahap jaringan lunak. 4ritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. !leh karena itu tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritan lokal seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurang baik. calling dan root planning merupakan perawatan periodontal non.bedah dan konvensional yang bertujuan untuk menghilangkan penyebab inflamasi dan bertujuan untuk menyeimbangkan kembali kondisi jaringan periodontal.: -ahap fungsional. -ahap ini merupakan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dan lainnya.: -ahap sistemik. -ahap ini memperhatikan aspek kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakukan pencegahan dan perawatan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting karena dapat menentukan tahapan perawatan yang akan dilakukan.: -ahap pemeliharaan. -ahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya kembali penyakit periodontal setelah perawatan. -indakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan kesehatan jaringan periodontal secara berkala. etelah dilakukan scalling dan root planning, pasien dengan gingivitis harus diberikan Dental 0ealth 3ducation %D03&, yang bertujuan untuk mengontrol akumulasi plak gigi dalam rongga mulut berupa pemakaian dental floss dan pengarahan pemakaian sikat gigi yang tepat dan bermanfaat.8,:

12

2.0.2.2. E)ul's *ra+'&arum 5mumnya lesi ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya segera setelah ibu melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda hingga kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan perdarahan terus terjadi sehingga mengganggu penyikatan gigi yang optimal dan rutinitas sehari.hari.: "amun pada kasus dengan epulis bertahan setelah bayi lahir, diperlukan biopsi untuk pemeriksaan lesi secara histologis. <ekurensi yang terjadi secara spontan dilaporkan pada 6,2 kasus, setelah ' hingga + bulan setelah melahirkan. Pregnancy tumor %tumor kehamilan& apabila menimbulkan gangguan, perdarahan yang berlebihan, dokter gigi dapat melakukan perawatan dengan pembedahan pada masa kehamilan. Perawatan yang dilakukan yaitu dengan melakukan eksisi, kauterisasi atau gingivektomi di bawah anestesi lokal.: Bila massa tonjolan berukuran besar dan mengganggu pengunyahan dan bicara, tonjolan tersebut dapat diangkat dengan bedah eksisi yang konservatif. elain dengan eksisi, pengangkatan tumor dengan teknik laser dirasa cukup memberi keuntungan karena menimbulkan perdarahan minimal.: 2.0.2.3. Hal2hal (ang Perlu D')erhat'kan &alam Pera1atan *'g' &an Mulut Dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan, dokter gigi harus berhati.hati dengan mempertimbangkan perlindungan bagi ibu hamil dan calon bayi yang sedang berkembang, khususnya pada trimester pertama. *dakalanya dokter gigi menghindari perawatan gigi dan mulut pada trimester pertama dengan berdasarkan pertimbangan riwayat medis pasien, misalnya pada pasien yang mengalami rasa lesu, pusing, mual dan muntah.muntah. Caktu perawatan yang terbaik adalah pada trimester kedua. Pada umumnya perawatan yang dilakukan terhadap pasien hamil dibatasi pada prosedur.prosedur operative yang sederhana, seperti penambalan karies gigi, pencabutan gigi yang tidak menimbulkan komplikasi dan tindakan scalling;root planning.8 Perawatan terutama ditujukan untuk mengontrol penyakit yang sedang terjadi dan menyingkirkan faktor.faktor yang dapat memperburuk keadaan rongga mulut pada akhir kehamilan dan setelah melahirkan. Prosedur endodontik standar

13

dapat dilakukan selama masa kehamilan, dilakukan dengan menggunakan tehnik yang asepsis dan menghindari keadaan yang dapat menimbulkan stress bagi pasien. Prosedur.prosedur yang dapat menimbulkan stress atau yang melelahkan bagi pasien, seperti pengambilan gigi terpendam sebaiknya dihindari atau ditunda dulu.8 2.0.2. . "en's Pera1atan (ang T'&ak D'anjurkan )a&a I-u Ham'l 5ntuk menghindari komplikasi pada masa kehamilan, maka pemberian obat, anastesi lokal maupun general harus diberikan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan. egala macam perawatan sebaiknya ditunda sampai proses kelahiran khususnya pada wanita dengan riwayat aborsi atau masalah kehamilan. Pada waktu trimester pertama kehamilan, adalah penting untuk mencegah infeksi, obat dan hanya menggunakan obat anastesi general dan radiografi tertentu. Perawatan gigi dapat dilakukan pada trimester kedua namun, prosedur restroratif lanjut sebaiknya ditunda sehingga kondisi periodontal membaik setelah proses kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga, janin mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan, tetapi masih dapat dipengaruhi oleh infeksi, obat dan faktor lainnya. indrom hipotensi supine terjadi pada trimester ketiga jika posisi ibu hamil dalam posisi baring mendatar. !leh karena itu, pasien dianjurkan berbaring pada satu sisi agar vena dapat mengalir dengan baik. Beberapa wanita hamil mengalami hipertensi akibat refleks penyumbatan.' a. Dental *malgam The Food and Drug Administration FDA! di 5nited tate mengeluarkan surat tahun )//: yang mana menjelaskan Dterdapat informasi yang terbatas mengenai restorasi amalgam pada ibu hamil akan membahayakan perkembangan fetus. @D* mempertimbangkan bahwa dental amalgam aman untuk dewasa dan anak di atas umur # tahun termasuk anak yang minum * 4E. Penelitian lanjut tidak menemui kaitan antara penggunaan amalgam dan penyakit sistemik. Kebanyakan ahli percaya bahwa tingkat paparan merkuri tidak berpengaruh pada kesehatan umum secara signifikan. <estorasi amalgam melepaskan gas merkuri pada saat mengunyah atau gigi disikat atau pembongkaran tambalan. ebagian

14

gas merkuri dihirup, sebagian melarut dalam saliva dan ditelan tetapi kebanyakan merkuri yang masuk ke badan akan diekskresi. *malgam berakumulasi dalam jumlah yang kecil di ginjal, otak, paru, hati dan saluran pencernaan. $erkuri dapat melalui plasenta dan terdeteksi dalam air susu ibu namun tidak ditemui kaitan antara penggunaan amalgam dan defek kelahiran maupun kelahiran mati. ecara umum, merupakan langkah yang bijak untuk mengurangi prosedur yang dapat mengganggu kesehatan umum selama masa kehamilan.',+ b. <adiografi 9igi Penggunaan radiograf sebaiknya dihindari terutama pada trimester pertama dari kehamilan, walaupun radiografi dental tidak terlalu berisiko melainkan film radiograf diletakkan langsung ke arah fetus seperti radiografi verteks.oklusal. Pada saat ini perkembangan janin sangat peka terhadap radiasi. Bila wanita hamil terkena radiasi akan mengakibatkan keguguran, perubahan bentuk atau kelainan pertumbuhan pada janin dan kematian pada janin yang sedang dikandung.',8 *pabila radiograf diperlukan sekali, terutama untuk membantu menegakkan diagnosa yang tepat, pada pasien hamil harus diberikan pengamanan untuk menghindari terjadinya pengaruh negatif radiasi pada janin. Baju timah atau apron dapat digunakan sebagai perlindungan yang adekuat. $<4 dielakkan pada trimester pertama. 1.<ay yang berlebihan untuk rencana perawatan kompleks, misalnya seluruh mulut, panoramik oral dan sefalogram harus ditunda hingga postpartum.8 c. Pemakain !bat.obatan Pemberian obat.obatan pada masa kehamilan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. eperti kita ketahui, dalam kedokteran gigi obat.obatan berfungsi untuk menyempurnakan hasil perawatan gigi yang dilakukan. -etapi pada pasien hamil sebaiknya pemberian obat.obatan sedapat mungkin dihindari, terutama pada trimester pertama. 0al ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengaruh teratogenik obat pada janin. Pengaruh teratogenik yaitu terjadinya gangguan pertumbuhan janin, merupakan kejadian yang sungguh penting

15

karena dapat menyebabkan kematian janin dalam rahim, keguguran dan cacat bawaan yang sementara ataupun menetap. @aktor penentu terjadinya pengaruh teratogenik pada penggunaan obat bagi wanita hamil yaitu status fisiologi ibu, status patologi ibu, usia kehamilan saat pemberian obat, kemudahan filtrasi obat melalui plasenta, dosis, lama terapi obat dan daya teratogenik obat.8 Beberapa obat.obatan yang biasa digunakan di kedokteran gigi belum menunjukkan pengaruh yang buruk pada janin. -etapi ada obat.obatan yang dengan cepat dapat melalui plasenta, dan setiap dokter gigi harus sadar akan kemungkinan pengaruh negatif yang mengenai janin. Pada tabel ' menunjukkan obat.obatan yang diindikasikan dan kontraindikasi pasien hamil. !bat ini harus diketahui dokter gigi agar dapat memakai obat yang dan tidak menggunakan obat yang kontraindikasi.8 -abel '. Pemberian obat.obatan pada pasien hamil.

d. Pemutihan 9igi Dalam proporsi kecil pasien sehat yang melakukan pemutihan gigi, muncul lesi pada daerah gingiva dan nyeri tenggorokan. $asih belum ada bukti yang menunjukkan bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan gigi membahayakan janin, tapi gingivitis kehamilan mempunyai risiko memburuk akibat bahan pemutih ini. !leh karena masih belum ada bukti

16

yang menunjukkan prosedur pemutihan aman pada waktu kehamilan, banyak yang setuju jika prosedur untuk memperbaiki estetik ditunda hingga postpartum.+ e. Perawatan Darurat Perawatan gigi darurat bisa dilakukan, tetapi restorasi, root planning dan profilaksis lebih baik ditunda setelah '+ minggu kehamilan. Perawatan ini harus selesai sebelum pasien melahirkan dan perawatan jangka panjang seperti crown dan bridge harus ditunda hingga bayi lahir dan ibu merasa cukup sehat untuk menjalani prosedur. *pabila diindikasikan dapat menggunakan %'& anastesi lokal dengan epinefrin, %)& analgesik misalnya asetaminofen %paracetamol& dengan atau tanpa kodein, %3& antibiotik misalnya penisilin, sefalosporin dan non.estolate eritromicin, %+& setelah trimester pertama, ibuprofen dan naprosin hanya untuk )+.6) jam dan cegah penggunaan aspirin atau obat yang mengandung aspirin.+ 2.3. Pr%gram Pemel'haraan $esehatan *'g' &an Mulut &alam $eham'lan Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada masa kehamilan harus diperhatikan. *danya kerusakan gigi atau perdarahan dan pembengkakan gusi atau gejala lainnya di rongga mulut akan menimbulkan berbagai gangguan terutama pada waktu makan. 5ntuk mencegah timbulnya gangguan di rongga mulut selama masa kehamilan, perlu diciptakan tingkat kebersihan mulut yang optimal. Pelaksanaan program kontrol plak penting dilakukan untuk mencegah peradangan pada gingiva akibat iritasi lokal, gangguan keseimbangan hormonal dan kelainan.kelainan di rongga mulut selama masa kehamilan.8 *da beberapa hal yang perlu ditekankan kepada ibu hamil dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama masa kehamilan, yaituF '. Bila ibu hamil mengalami muntah.muntah, setelah ini segera bersihkan mulut dengan berkumur.kumur dan tidak langsung menyikat gigi untuk menghindari pelarutan enamel yang lunak akibat kontak dengan asam. ). $engatur pola makanan + sehat , sempurna dan menghindari makanan yang bersitat kariogenik.

17

3. $enyikat gigi secara teratur. ikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluorida dan menggunakan floss setiap hari. +. $emeriksakan keadaan rongga mulut ke dokter gigi. Kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bukanlah merupakan hal yang kontraindikasi. ,. $enghindari minuman berkarbonat dan jus buah dengan pemanis, sebaiknya tidak merokok karena dapat menyebabkan janin cacat dan hindari alkohol.

18

BAB III PENUTUP 3.1. $es'm)ulan Pada kehamilan terjadi perubahan anatomis dan fisilogis yang akan berdampak pada kesehatan gigi dan mulut pada ibu. Perubahan di rongga mulut dipengaruhi oleh sistem hormonal bersamaan dengan faktor iritasi lokal di dalam rongga mulut. Penyakit yang sering diderita adalah gingivitis kehamilan, epulis kehamilan, meningkatkan progresifitas lesi karies yang ada dan erosi gigi. Perawatan penyakit mulut selama kehamilan perlu mempertimbangkan kondisi si ibu dan janin untuk mencegah terjadinya komplikasi yang buruk. Pada masa kehamilan, dokter gigi dapat melakukan perawatan gigi dan mulut, tetapi harus dengan mempertimbangkan perlindungan terhadap ibu hamil dan janin yang sedang berkembang. Perawatan gigi dan mulut pada masa kehamilan dapat melibatkan beberapa hal yang berbahaya seperti radiografi, pemberian obat.obatan dan prosedur yang dapat menimbulkan kelelahan dan stress. Perawatan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut selama masa kehamilan adalah penting sebagai bagian dari pengawasan kesehatan seluruhnya. !leh karena itu, anamnesa sangat penting untuk mengetahui jenis perawatan yang tepat dan perencanaan perawatan yang tidak memberi pengaruh buruk pada kesehatan ibu maupun janin. Kehamilan trimester kedua merupakan periode paling aman untuk dilakukan perawatan dental karena pada periode ini janin mengalami pertumbuhan dan pematangan fetus. 3.2. #aran Dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien hamil, ada baiknya dokter gigi memahami proses kehamilan dan perkembangan janin. $engingat akan pengaruhnya terhadap janin, sangatlah bijaksana untuk menghindari radiografi dan pemberian obat.obatan terutama sekali pada trimester pertama.

19

DA.TAR PU#TA$A '. =rispian cully, <oderick *. =awson. $edical Problems in Dentistry. , th 3dition, 3lsevier, )//,, hal. +:/.+:3. ). =olgate !ral =are and -he 5niversity of *delaide, =aries =oncern in *nte and Post "atal =are, Practice 4nformation heet "o.:, *vailable atF httpF;;www.arcpoh.adelaide.edu.au GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H 3. $ichael.9."., DD ., et al., =arranIaJs =linical Periodontology, '/ th 3dition, aunders, hal.#3:.#+,. +. "oochpoung <. et al., Dental =aries and 9ingivitis *mong Pregnant and "on Pregnant Comen in =hiang $ai, -hailand, "agoya Kournal $edicine cience, )/'), hal.+3.,/. ,. !ral care during pregnancy, By Dr Bincent = *merena, P $, <@D, BD c, 7D , $D c, @<*=D , @4=D, @P@*. #. 4D*4. )//6. Pentingnya Perawatan 9igi Pada %=alon& 4bu 0amil. *vailable atF httpF;;dranak.blogspot.com;)//6;/3;pentingnya.perawatan. gigi.pada.calon.html GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H 6. Perubahan *gustus )/'3H 8. 9ingivitis. *vailable atF httpF;;id.scribd.com;doc;:'3::)'/;gingivitis. hamil.pdf GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H
9. 9ingivitis

4bu

0amil.

*vailable GDiunduh pada

atF )3

www.mayoclinic.com;health;pregnancy;P<.////+

9ravidarum.

*vailable

atF

httpF;;id.scribd.com;doc;,+#:+/+/;9ingivitis.gravidarum GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H


10. Perubahan

@isiologis

Pada

Kehamilan.

*vailable

atF

httpF;;id.scribd.com;doc;'')/#+363;Perubahan.@isiologis.Pada. Kehamilan GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H ''. -ahap perkembangan kehamilan. *vailable atF httpF;;www.kedokteran.info;tahap.perkembangan.kehamilan.html GDiunduh pada )3 *gustus )/'3H

Anda mungkin juga menyukai

  • Rehid Rasi
    Rehid Rasi
    Dokumen1 halaman
    Rehid Rasi
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • FR Pros Alveolaris
    FR Pros Alveolaris
    Dokumen14 halaman
    FR Pros Alveolaris
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen21 halaman
    Chapter II
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Lapsus
    Kata Pengantar Lapsus
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar Lapsus
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • Anemia Wamil
    Anemia Wamil
    Dokumen12 halaman
    Anemia Wamil
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • Anemia Pada Ibu Hamil
    Anemia Pada Ibu Hamil
    Dokumen30 halaman
    Anemia Pada Ibu Hamil
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • BAB I.refrt
    BAB I.refrt
    Dokumen28 halaman
    BAB I.refrt
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Cacing
    Makalah Cacing
    Dokumen30 halaman
    Makalah Cacing
    Alfania Novita Putri
    100% (2)
  • Makalah Skabies
    Makalah Skabies
    Dokumen42 halaman
    Makalah Skabies
    Alfania Novita Putri
    100% (2)
  • Asthma ST
    Asthma ST
    Dokumen20 halaman
    Asthma ST
    Alfania Novita Putri
    Belum ada peringkat