Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan dasar dalam pertumbuhan dan perkembangan tiap

manusia. Kemajuan pendidikan saat ini sangat berpengaruh pada perkembangan seseorang, ditambah pula dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Diharapkan pendidikan dapat membantu pengolahan sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik. Pendidikan tersebut ditunjukan bagi generasi muda, sebab kemajuan sebuah bangsa tergantung dari seberapa baik kualitas generasi penerusnya, dan kualitas yang baik itulah didapat dari pendidikan baik ilmu pengetahuan maupun pendidikan sosial psikologi. Dalam hal ini pendidikan tersebut sangat diperlukan oleh generasi muda sejak awal, khususnya remaja. Sebab inilah masa awal seseorang untuk mendapatkan banyak bimbingan dan pengetahuan. Tak luput dari itu bahwa motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas generasi muda kita. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa awal. Dimana dalam masa ini emosi seorang remaja sangat labil, oleh karena itu, maka pada masa ini siswa yang notabene seorang remaja memerlukan perhatian yang sangat khusus dari para pendidik dan juga lingkungan tempat tinggal agar tidak terjadi sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan lingkungannya. Pada saat ini kelabilan sosio emotional seorang remaja dapat berakibat buruk apabila tidak segera diberi arahan dengan baik. Kelabilan sosio emosional tidak dapat dianggap biasa saja, karena dapat mengganggu baik itu lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Banyak hal yang terjadi dalam dunia remaja khususnya kurangnya

motivasi dalam mengoptimalkan potensinya. Dikalangan remaja banyak potensi yang terkubur begitu saja hanya karena tidak adanya motivasi untuk menggali potensi tersebut. Motivasi itu sangat penting, motivasi syarat mutlak dalam belajar. Di sekolah seringkali terdapat anak yang malas, tidak menyenangkan, suka membolos, dan sebagainya (Purwanto,2011:60). Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil hasil yang semula tidak terduga. Menurut bimo walgito (2004:220) Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa motivasi itu mempunyai tiga aspek, yaitu: (1) keadaan terdorong dalam organisme yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan (2) perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini (3) goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut. Menurut Abu Ahmadi (2008:40) pada dasarnya motivasi itu berpangkal pada tiga macam dorongan, yaitu: 1. 2. 3. Dorongan mempertahankan diri Dorongan mempertahankan jenis Dorongan mengembangkan diri

Dalam kenyataan di lapangan, tidak sedikit para siswa yang kurang memiliki motivasi khususnya dalam bidang belajar yang membuat siswa akhirnya malas belajar ataupun mengalami ketidakefektifan dalam belajar, bukan karena mereka tidak mengetahui tentang motivasi. Tetapi karena ketidaktepatan pemberian motivasi yang membuat siswa tidak memiliki motivasi untuk berprestasi. Dalam hal ini, penulis akan mencoba meneliti apakah ada pengaruh kurangnya motivasi siswa dalam belajar karena pengaruh ketidaktepatan dalam memberikan motivasi.

B.

RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan makalah ini adalah sebagai berikut : a. b. Apa fungsi dari motif ? Adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa?

C.

TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. b. Untuk mengetahui fungsi dari motif. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa.

D.

MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut : a. Makalah ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan yang positif bagi pelaksanaan proses pembelajaran. b. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca agar lebih termotivasi untuk belajar.

BAB II PEMBAHASAN

A.

Fungsi dari Motif

Guru Bimbingan dan konseling di Indonesia memiliki peran yang sangat krusial. Beragamnya jenis masalah yang dialami siswa diantaranya tawuran, merokok, membolos, pergaulan bebas dan tindakan tindakan indisipliner. Siswa siswa tersebut melakukan hal demikian disebabkan karena kurangnya perhatian serta dorongan yang tidak mereka dapatkan di rumah (keluarga) dan lingkungannya. Hal yang tepat untuk mengatasinya dengan cara memberikan memotivasi secara assertive (tidak agresive & tidak pasive). Pemberian motivasi kepada siswa sering di lakukan oleh seorang guru BK, tetapi dalam hal ini ketepatan dalam memberikan motivasi kepada siswa belum terlaksana secara optimal. Hal ini perlu di optimalkan agar siswa dapat menentukan tujuan hidupnya secara benar sehingga dapat meraih prestasi dan cita citanya. Dari uraian di atas, jelas kiranya bahwa setiap motif berhubungan erat dengan suatu tujuan dan cita cita. Makin berharga tujuan itu bagi siswa yang bersangkutan, makin kuat pula motifnya. Jadi motif itu sangat berguna bagi tindakan seseorang. Adapun fungsi dari motif menurut Purwanto (2011:70) a. b. c. Motif itu mendorong manusia untuk bertindak Motif itu menentukan arah perbuatan Motif itu menyeleksi perbuatan kita

B.

Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Belajar

Motivasi merupakan pendorong kita khususnya siswa dalam meraih prestasi. Motivasi juga merupakan sebuah pendorong kuat dalam menaikan daya juang siswa dalam meraih prestasinya. Motivasi akan berdampak besar jika diberikan kepada siswa secara tepat. Menurut Malik (2011:95) Masalah memotivasi Siswa dalam belajar adalah masalah yang sangat kompleks. Dalam usaha memotivasi siswa tersebut tidak ada aturan4

aturan yang sederhana. Guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi di dalam membimbing belajar murid.Berbagai tekhnik misal kenanikan tingkat, penghargaan, pemberian kehormatan, dan celaan telah di pergunakan untuk mendorong agar mau belajar. Adakalanya guru-guru mempergunakan tekhnik-tekhnik tersebut secara tidak tepat. Bukan hanya sekolah-sekolah yang serius memberikan motivasi tingkah laku manusia kea rah perubahan yang di harapkan. Penyelidikan tentang motivasi, kiranya menjadikan guru yang yang peka terhadap kompleksitas masalah ini. Meskipun tidak ada pedoman khusus yang pasti. Menurut pengamatan Hilgartdan Russel dalam (Malik:2011) ternyata tidak ada obat yang munjarab untuk menyembuhkan segala penyakit mental yang di dapati pada anak-anak yang berada di dalam lingkungan sekolah yang tidak cocok bagi mereka. Sebagaimana yang di tulis oleh Abu Ahmadi dalam (Malik:2011) bahwa motivasi sangat mempengaruhi proses belajar seseorang. Lemahnya motivasi menjadi faktor intern yang berfsifat rohani selain faktor inteligensi, bakat minat dan kesehatan mental siswa di samping factor ekstrem yang lain. Muhibbin syah dalam (Malik:2011) juga mengkategorikan motivasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi belajar yang merupakan bagian faktor internal siswa dan aspek psikologis. Motivasi di bedakan menjadi dua macam yaitu: 1). Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah suatu keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong dan melakukan tindakan belajar.Termasuk dalam motivasi ini adalah menyenagi materi dan kebutuhan terhadapnya ,misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang bersangkutan. 2). Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar seperti pujian,hadiah,suri tauladan dari orang tua,guru dan lainnya yang merupakan contoh konkret dari motivasi ekstrinsik.
5

Dalam perspektif kognitif, Motivasi yang lebih signifikan dari siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak tergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Memotivasi siswa dalam belajar adalah sangat penting agar ia dapat dengan senang hati untuk terdorong melakukan aktivitas belajar.Tanpa motivasi yang baik tentunya akan sulit bagi seorang siswa akan pandai. Yang akan terjadi

mungkin akan sebaliknya yaitu siswa kurang semangat untuk belajar dan bahkan tidak mau belajar sama sekali atau meninggalkan gedung sekolahnya. Maka ketepatan memberikan motivasi adalah suatu hal yang sangat penting demi berjalannya proses belajar mengajar yang efektif, dengan hal ini bukan hanya guru BK dan siswa yang bersangkutan yang menerima dampak positifnya, tetapi banyak pihak seperti guru mata pelajaran, orangtua siswa, bahkan sekolah.

BAB III PENUTUP

1. Simpulan

Motivasi merupakan pendorong kita khususnya siswa dalam meraih prestasi. Motivasi juga merupakan sebuah pendorong kuat dalam menaikan daya juang siswa dalam meraih prestasinya. Motivasi akan berdampak besar jika diberikan kepada siswa secara tepat. Maka ketepatan memberikan motivasi adalah suatu hal yang sangat penting demi berjalannya proses belajar mengajar yang efektif, dengan hal ini bukan hanya guru BK dan siswa yang bersangkutan yang menerima dampak positifnya, tetapi banyak pihak seperti guru mata pelajaran, orangtua siswa, bahkan sekolah. 2. Saran Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Malik, Imam. 2011. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Teras. Purwanto, Ngalim.2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai