Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA LINGKUNGAN HSKK531 HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN UDARA (ATMOSFER)

OLEH : KELOMPOK II

DOSEN Dr. ACHMAD RUSDIANSYAH, MT NIP. 19560415 198703 1 001

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL BANJARBARU 2013

KELOMPOK II

NAMA HIDAYAT TAUFIQ RAHMAN CHAIDIR AKBAR AHMAD RIZALI NOOR GUSTI IHDA MAZAYA ANDIKA DWI OKTAVIANTO RIO PRAPUJA KAEL MUHAMMAD NAHYIJ HUSAIBI ERIZA ISLAKUL ULMI M. REZA HERIGUSANDY MUCHLIS DARMAWAN ABDUL HAKIM M. ADE RAMADHAN MUHAMMAD RENDRA SAFUTRA MUHAMMAD ARDY RIESKY TUTUN PANGESTUTI RYAN DWI HARTYANTO NIDA FITHRIA ANDRI WIRAWAN M. IHSAN ARIF YUNITA

NIM H1A110008 H1A110010 H1A110012 H1A110013 H1A110014 H1A110015 H1A110017 H1A110019 H1A110022 H1A110023 H1A110030 H1A110031 H1A110032 H1A110034 H1A110035 H1A110036 H1A110038 H1A110043 H1A110046 H1A110048

BAB I PENDAHULUAN Pengertian lingkungan hidup dalam Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Inti permasalahan lingkugan hidup adalah bagaimana kenyataan tentang cara manusia menempatkan diri dalam lingkungan dan bagaimana seharusnya hal itu dijalankan agar mendukung kesinambungan perikehidupan dan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Ilmu tentang timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya disebut Ekologi. Salah satu bagian dari ekologi adalah udara (Atmosfer). Manusia harus menjaga udara agar terjadi

kesinambungan hidup.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Timbal Balik antara Manusia dan Udara (Atmosfer) Manusia setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara rata-rata manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari tiga menit. Karena udara berbentuk gas. Ia terdapat dimana-mana, sebagai akibatnya manusia tidak pernah memikirkannya ataupun memperhatikannya. Sampai pada tahun 1930 di Belgia wabah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh pencemaran udara. Tahun-tahun berikutnya pencemaran udara menyebabkan terjadinya kematian dan kesakitan dalam proporsi epidemic dibeberapa tempat didunia. 2.2 Pencemaran udara dan Cangkupan Wilayah kerja pada Pencemaran udara Pencemaran udara adalah peristiwa atau masuknya dan tercampurnya poutan (unsur-unsur berbahaya) kedalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara pada lingkungan. Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Pencemaran udara biasanya terdapat pada daerah perkotaan-perkotaan besar didunia yang diakibatkan kurangnya keseimbangan antara teknologi dan lingkungan di daerah perkotaan tersebut.

2.3 Faktor penyebab polusi udara Faktor penyebab polusi udara dapat dikelompokan menjadi dua yaitu : 1. Faktor Alami (internal) yang berasal dari aktifitas alam. seperti : Gas-gas vulkanik. Debu yang berterbangan akibat angin. Abu yang diakibatkan atas letusan gunung berapi. Bau yang busuk akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal) yang bersumber dari aktivitas manusia seperti :


Pembakaran hutan. Pembakaran sampah rumah tangga. pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara. hasil pembakaran kendaraan bermor atau lainnnya. bahan - bahan pembuangan dari pabrik industri.

2.5 Dampak Pencemaran Udara bagi Manusia Dikarenakan rusaknya ingkungan, Pencemaran udara juga berdampak pada manusia itu sendiri, dan ini merupakan hubangan timbal balik antara manusia dan lingkungannya. Dampak Pencemaran udara terhadap manusia antar lain : 1. Karbon monoksida (CO) Gas ini Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan Oksigen ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian. 2. Nitrogen dioksida (SO2) Apabila manusia menghirup gas ini dapat menyebabkan timbulnya serangan asma. 3. Hidrokarbon (HC) Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung. 4. Chlorofluorocarbon (CFC) Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb) Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak. 6. NOx Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

2.6 Upaya yang Dilakukan untuk mengatasi pencemaran dara.

Usaha Preventif (sebelum pencemaran) 1. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan. 2. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat. 3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industry atau usaha yang menghasilkan limbah. 4. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah. 5. Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.

Usaha kuratif (sesudah pencemaran) 1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan. 2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan daripolutan. 3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang. 4. Menggunakan penyaring pada cerobongcerobong di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan). pencemaran bisa merusak lingkungan dan berdapak negatif bagi kehidupan manusia terutama kesehatannya. hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan antara lingkungan hidup. maka kita sebagai manusia seharusnya bisa menjaga dan melestarikan lingkungan kita

1.2 Saran Sebagai Mahasiswa yang berpendidikan seharusnya kita menjaga kelestarian lingkungan dari hal hal sederhana seperti tidak membuang-buang kertas.

Daftar Pustaka

UU NO 23 Tahun 1997 Mengenai Pengelolaan Lingkungan Hidup Anomin1. Ekologi http://afifharuka.blogspot.com/2012/11/ekologi.html Diakses tanggal 15 September 2013 Anonim2. Pengantar Rekayasa Lingkungan http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/rekayasa_lingkungan/bab1_peng antar_rekayasa_lingkungan.pdf Diakses tanggal 15 september 2013

Anda mungkin juga menyukai