Anda di halaman 1dari 18

3.

Pengujian Hipotesis
3.1 Pendahuluan
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal
itu yang sering diinginkan dan akan dilakukan pengecekan.
Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, maka umumnya mengenai nilai
nilai parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.
Contoh :
a). peluang lahirnya bayi berjenis laki laki = 0, 5. 30% masyarakat termasuk golongan
c). !ata rata pendapatan keluarga di suatu daerah !p. 35. 000, 00 tiap bulan.
"etiap hipotesis bisa benar atau tidak sehingga perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu
diterima atau ditolak. #angkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau
menolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis.
3.2 Dua Jenis Kekeliruan
$ntuk pengujian hipotesis, penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel acak, nilai
nilai statistik dihitung dan dibandingkan, menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis. Jika
hasil yang didapatkan dari penelitian itu, jauh berbeda dengan hasil yang
diinginkan%diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi
sebaliknya, disebut hipotesis diterima. &alaupun berdasarkan penelitian yang dilakukan telah
menerima atau menolak hipotesis, tidak berarti telah membuktikan kebenaran atau tidak
kebenaran suatu hipotesis. 'ang jelas hanya menerima atau menolak hipotesis saja.
(alam pengujian hipotesis ini, dikenal dua jenis kekeliruan yang dikenal )
*). Kekeliruan tipe I ) yaitu menolak hipotesis yang seharusnya diterima.
+). Kekeliruan tipe II ) yaitu menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesimpulan
Keadaan Seenarn!a
Hipotesis Benar Hipotesis Salah
,erima -ipotesis .enar Keliru (Kekeliruan Tipe II)
,olak -ipotesis Keliru (Kekeliruan Tipe I) .enar
/etika merencanakan suatu penelitian dalam rangka pengujian hipotesis, jelas bah0a kedua
tipe kekeliruan itu harus dibuat sekecil mungkin. gar penelitian dapat dilakukan maka kedua
tipe kekeliruan itu dinyatakan dalam peluang. 1eluang membuat kekeliruan tipe 2 dinyatakan
dengan dan peluang membuat kekeliruan tipe 22 dinyatakan dengan . tau dikenal dengan
juga kekeliruan tipe 2 sebagai kekeliruan tipe dan kekeliruan tipe 22 dikenal sebagai
kekeliruan tipe .
(alam penggunaannya, disebut tara3 signi3ikan atau tara3 keberartian atau sering disebut
pula tara3 nyata. .esar kecilnya dan dapat diterima dalam pengambilan keputusan
bergantung pada akibat akibat atas diperbuatnya kekeliruan kekeliruan. /edua kekeliruan
ini saling berhubungan jika diperkecil maka, menjadi besar dan begitu sebaliknya. 1ada
dasarnya harus dicapai hasil pengujian hipotesis yang lebih teliti, dimana semua pengujian
dapat dilakukan dengan harga sama besar, diambil kekeliruan paling kecil.
33
.iasanya terlebih dahulu digunakan seperti " #$ #1 atau #$ #%, misalkan " #$ #% dikenal
dengan tara3 nyata %&, yang berarti 5 dari tiap *00 kesimpulan kita akan menolak hipotesis
yang seharusnya diterima. (engan kata lain, 45% diyakini bah0a kesimpulan yang dibuat
benar, atau peluang berbuat salah sebesar 0, 05.
3.2 'angkah ( 'angkah Pengujian Hipotesis
(ari pengujian hipotesis dapat ditarik kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.
"ehingga terdapat dua pilihan, daerah penerimaan 5H
#
) dan daerah penolakan hipotesis 5H
1
) ini
dikenal juga sebagai daerah kritis.
Jika yang akan diuji adalah parameter , 5dalam penggunaannya bisa saja rata rata ,
proporsi , simpangan baku , dan lain lain), maka perumusan pasangan hipotesisnya dapat
ditulis sebagai )
1). H
#
: "
#
atau H
#
: "
#
atau H
#
: "
#
H
1
:
#
H
#
: *
#
H
#
: +
#
2). "elanjutnya dipilih uji statistik yang sesuai, apakah uji ,$ t$ -
2
$ . atau uji lainnya. 6ilai
statistik yang dipilih, besarnya bergantung pada data sampel yang dianalisis. /emudian,
berdasarkan pilihan tara3 nyata atau disebut juga dengan ukuran daerah kritis$ kriteria
pengujian ditentukan sendiri 5misalnya, 1&$ %&$ 1#&$ dst).
3). -ipotesis H
1
menentukan daerah kritis jika perumusannya tidak sama 5), maka distribusi
statistik yang digunakan, normal untuk angka ,, student untuk t dan seterusnya. (ari
in3ormasi distribusi ini, diketahui dua daerah kritis masing masing pada ujung ujung
distribusi. #uas daerah kritis atau daerah penolakan pada setiap ujung adalah /. /arena
adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak.


/edua daerah ini dibatasi oleh d
1
dan d
2
yang harganya terdapat dalam da3tar distribusi
yang digunakan dengan menggunakan peluang yang ditentukan oleh . /riteria yang
dilakukan adalah terima hipotesis H
#
jika harga statistik yang dihitung berdasarkan data
penelitian jatuh antara d
1
dan d
2
, selain itu H
#
ditolak.
0). Jika hipotesis H
1
daerah kritisnya dirumuskan dengan notasi leih esar 5*), maka
distribusi yang digunakan diketahui dari daerah kritis yang letaknya diujung sebelah
kanan. #uas daerah kritis atau daerah penolakan ini sama dengan .
34
Daerah
Penerimaan H
#
Daerah
Penolakan H
#
1daerah Kritis)
Daerah
Penolakan H
#
1daerah Kritis)
'uas " /
'uas " /
d
1
d
2
Daerah
Penerimaan H
#
Daerah
Penolakan H
#
1daerah Kritis)
'uas "
d
-arga d$ diketahui dari da3tar distribusi data penelitian dengan peluang yang ditentukan
oleh , yang menjadi batas antara daerah kritits dan daerah penerimaan H
#
. kriteria yang
digunakan adalah ) tolah H
#
jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang
dari d. "elain dai hal itu terima H
#
. 1engujian ini disebut uji satu pihak, 5pihak kanan).
%). Jika hipotesis H
1
daerah kritisnya dirumuskan dengan notasi leih Ke2il 57), maka daerah
kritis yang letaknya diujung sebelah kiri dari distribusi yang digunakan. #uas daerah ini
menjadi batas daerah penerimaan H
#
oleh bilangan d yang terdapat dalam da3tar distribusi
data penelitian. 1eluang mendapat nilai d ditentukan oleh tara3 nyata .
/riteria yang digunakan adalah ) terima H
#
jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel
lebih besar dari d. "elain itu tolak H
#
. 1engujian ini disebut uji satu pihak 5pihak kiri).
(ari dasar pengujian yang dilakukan, selanjutnya kesimpulan dapat dirumuskan
3.3 3enguji 4ata ( 4ata 1 ) : 5ji Dua Pihak
8isalkan populasi berdistribusi normal dengan rata rata dan simpangan baku 5standar
de6iasi) , akan diuji parameter rata rata $ maka sampel acak berukuran n, dengan
statistik 7 dan s dapat dibedakan atas )
11). Jika diketahui
-ipotesisnya adalah )
H
#
: "
#
H
1
:
#
dimana,
#
diketahui, statistik uji adalah )
n 89
: 7
,
#

, , berdistribusi normal baku n1#$ 1).


H
#
diterima jika ; ,
/11 ; )
+ , + ,
/11 ; )
. 5lihat da3tar normal baku).
Contoh 3. 3. 1:
1engusaha lampu pijar mengatakan bah0a lampunya bisa bertahan dipakai selama 900
jam. kan tetapi seorang distributor ragu dan menduga bah0a masa pakai lampu itu sudah
35
Daerah
Penerimaan H
#
Daerah
Penolakan H
#
1daerah Kritis)
'uas "
d
berubah. $ntuk menentukan hal ini, distributor itu melakukan penelitian dengan jalan
menguji lampu sebanyak 50 buah, ternyata rata ratanya :4+ jam. (ari pengalaman,
diketahui bah0a simpangan baku masa hidup lampu ;0 jam. "elidikilah dengan tara3 nyata
0, 05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau tidak.
Pen!elesaian:
(iketahui )
8isalkan masa hidup #ampu berdistribusi normal maka,
5*) -ipotesis $jinya adalah )
H
#
: " <## Jam, 5.erarti lampu masa pakainya sekitar 900 jam)
H
1
: <## Jam$ 5.erarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 900 jam lagi).
5+) "tatistik uji adalah )
n 89
: 7
,
#
hitung

,
(iketahui,
"impangan .aku 5) = =# jam,
7 = >?2 jam
n = %#,
#
" <## jam$ maka,
%# =#9
<## >?2
,
hitung

= ( #$?02<.
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi normal baku dengan " #$#%, adalah )
(,
/11 ( #$#%)
+ , + ,
/11 ( #$#%)
= (,
/1#$?%)
+ , + ,
/1#$?%)
(,
#$0>%
+ , + ,
#$0>%
= (1$ ?= 7 , 7 1$ ?=
5lihat (a3tarl <, .uku "udjana. dimana, ,
#$0>%
" 1$ ?=).
,erima H
#
jika ,
hitung
terletak antara ( 1$ ?= dan 1$ ?=, karena ,
hitung
" ( #$?0 terletak
diantara kedua titik itu maka H
#
diterima.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata 0,05, penelitian distributor tersebut, menunjukkan masa pakai
lampu masih sekitar 900 jam dan belum berubah 5tidak berbeda secara signifikan).
36
Daerah
Penerimaan H
#
Distriusi @omal
Aaku 1Standar)
#$ #2%
#$ #2%
;1$ ?= 1$ ?=
( #$?02<
12).Jika tidak diketahui
Jika simpangan baku 5) tidak diketahui dan ini sering terjadi, maka taksirannya adalah
pada simpangan baku s yang dihitung dari sampel menggunakan rumus )
S "
( )
1 ; n
- -
n
1 i
2
i

$ "tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis )


H
#
: "
#
H
1
:
#
adalah )
n s9
: 7
t
#
hitung

, t Student 1dk " n ( 1).


/riteria pengujian digunakan distribusi student dengan batas batas kriteria uji dua
pihak didapatkan dari da3tar distribusi distribusi student.
H
#
diterima jika (t
11 ( / )Bn;1
+ t
hitung
+ t
11( /)Bn;1

5lihat tabel t dengan peluang 11 ( /) dan dk " n ( 1).
Contoh 3. 3. 2:
8isalkan pada contoh 3. 3. * tentang masa lampu, dan misalkan simpangan baku populasi
tak diketahui, dan dari sampel diketahui s = %% jam. (iketahui, 7 = >?3, " <## jam.
"elidikilah dengan tara3 nyata 0, 05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau tidak.
Pen!elesaian :
(iketahui )
8isalkan masa hidup #ampu berdistribusi normal maka,
5*) -ipotesis $jinya adalah )
H
#
: " <## jam, 5.erarti lampu masa pakainya sekitar 900 jam)
H
1
: <## jam$ 5.erarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 900 jam lagi).
5+) "tatistik uji adalah )
n s9
: 7
t
#
hitung


(iketahui )
"impangan .aku sampel 5s) = %% jam,
7 = >?3 jam
n = %#$
#
" <## jam$ maka,
%# %%9
<## >?2
t
hitung

= ( 1$ #2?
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi student, untuk uji dua pihak dengan "
#$#%, adalah )
(t
11 ( /#$#%)Bn;1
+ t + t
11 (/#$#%)Bn;1
(t
1#$?>%)B%0
+ t + t
1#$?>%)B%0
" (2$#1 + t + 2$ #1.
5lihat (a3tar >, .uku "udjana. dimana, t
1#$?>%)B%0
" 2$ #1)
37
,erima H
#
jika t
hitung
terletak antara ( 2$#1 dan 2$#1 karena t " (1$ #2? terletak diantara
kedua titik itu maka H
#
diterima.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata #$#%, penelitian distributor tersebut, menunjukkan masa pakai
lampu masih sekitar <## jam dan belum berubah 5tidak berbeda secara signifikan).
3.0 3enguji 4ata ( 4ata 1 ) : 5ji Satu Pihak
1rinsip kerja dari uji ini mirip dengan uji dua pihak. 8isalkan populasi berdistribusi
normal dengan rata rata dan simpangan baku 5standar de6iasi) , akan diuji parameter
rata rata $ maka sampel acak berukuran n, dengan statistik 7 dan s dapat dibedakan
atas )
11). Jika diketahui
-ipotesis uji pihak kanan adalah )
H
#
: "
#
H
1
: *
#
dimana,
#
diketahui, statistik uji adalah )
n 89
: 7
,
#
hitung

, , berdistribusi normal baku n1#$ 1).


H
#
diterima jika ,
hitung
,
1/ ; )
, dan tolak H
#
jika ,
hitung
,
1/ ; )
.
5lihat da3tar normal baku).
Contoh 3. 0. 1:
"ebuah perusahaan dalam proses pembuatan barang rata rata menghasilkan *5, : unit per
jam. -asil produksi mempunyai ?ariansi +, 3. 8etode baru diusulkan untuk menganti yang
lama jika rata rata per jam menghasilkan paling sedikit *; buah. $ntuk menentukan
apakah metode diganti atau tidak, metode baru dicoba +0 kali dan ternyata rata rata per
jam menghasilkan *;, 4 buah. 1erusahaan bermaksud mengambil risiko 5 % untuk
menggunakan metode baru apabila metode ini rata rata menghasilkan lebih dari *; buah.
pakah keputusan perusahaan tersebut @

Pen!elesaian:
(iketahui )
8isalkan hasil produksi berdistribusi normal, maka,
5*). -ipotesis $jinya adalah )
H
#
: " 1=$ 5!ata rata hasil metode baru paling tinggi *;).
H
1
: * 1=$ 5!ata rata hasil metode baru lebih dari *; A metode lama perlu diganti )
38
Distriusi Student
dk " 0?
#$ #2%
#$ #2%
;2$ #1 2$ #1
( 1$ #2?
2$ =%
5+) "tatistik uji adalah )
n 89
: 7
,
#
hitung

,
(iketahui,
n " 2#,
7 = 1=$ ?
= 2$ 3,
#
" 1=$ maka,
( ) 92# 2$3
1= 1=$?
,
hitung

= 2$ =%.
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi normal baku dengan " #$#%, adalah )
, ,
1/ ( #$#%)
= , ,
/1#$0%)
, ,
#$0%
= , 1$ =0
5lihat (a3tar <, .uku "udjana. dimana, ,
#$0>%
" 1$ ?=).
,erima H
#
jika ,
hitung
1$ =0$ karena ,
hitung
" 2$ =% besar maka maka H
#
ditolak.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata 0,05, perusahaan akan menolak menggunakan metode baru
tersebut.
12).Jika tidak diketahui
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak kanan) )
H
#
: "
#
H
1
: *
#
adalah )
n s9
: 7
t
#
hitung

, t Student 1dk " n ( 1).


1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. + menggunakan distribusi student dengan
batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar distribusi distribusi student.
H
#
diterima jika t
hitung
+ t
11( /)Bn;1
dan sebaliknya.
5lihat tabel t dengan peluang 11 ( /) dan dk " n ( 1).
Contoh 3. 0. 2:
39
Daerah
Penerimaan H
#
Distriusi @omal
Aaku 1Standar)
#$ #%
1$ =0
2$ ><
(iketahui bah0a dengan menyuntikkan sejenis hormon tertentu, pada ayam akan
menambah berat telurnya rata rata =, 5 gram. "ampel acak yang terdiri atas 3* butir telur
dari ayam yang telah diberi suntukan hormon tersebut memberikan rata rata =, 4 gram
dan simpangan baku s = 0, 9 gram. 8asuk akalkah untuk menerima pernyataan bah0a
pertambahan rata rata berat telur paling sedikit =, 5 gram @
Pen!elesaian:
(iketahui )
5*). -ipotesis $jinya adalah )
H
#
: " 0$ %
H
1
: * 0$ %
5+) (iketahui,
n " 31,
7 = 0$ ?
s " #$ < dan
#
" 0$ %.
"tatistik uji adalah )
n s9
: 7
t
#
hitung

,
31
#$<
0$% 0$?
t
hitung

= 2$ ><.
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi t dengan " #$#1, adalah )
t t
11 ; /#$#%)B3#
= t t
1#$?>%)
t 2$ 0=
5lihat (a3tar >, .uku "udjana. dimana, t
#$?>%
" 2$0=).
,erima H
#
jika t
hitung
2$ 0=$ karena t
hitung
" 2$ >< besar maka maka H
#
ditolak.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata 0,0*, penyuntikkan hormon menambah berat telur ayam rata
rata =, 5 gram.
40
Daerah
Penerimaan H
#
Distriusi t
1student)
#$ #%
2$ 0=
3.% 3enguji Proporsi 1 )
1engujian dengan proporsi jika populasi berdistribusi binomial dengan propoprsi =
.erdasarkan sampel acak yang diambil dari populasi itu )
11). Jika dua pihak
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
: "
#
H
1
:
#
(engan,
#
diketahui, statistik ujinya )
( ) 9n C 1 C
C
n
7
,
# #
#
hitung

, , berdistribusi normal baku n1#$ 1).


H
#
diterima jika ,
1/ ; )
,
hitung
,
1/ ; )
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar normal baku).
Contoh 3. %. 1:
kan diuji bah0a distribusi jenis kelamin laki laki dan jenis kelamin perempuan adalah
sama. "ebuah sampel acak terdiri atas =.900 orang terdiri dari +.=59 laki laki. (alam
tara3 nyata 0. 05, betulkah distribusi kedua jenis kelamin itu sama @ @

Pen!elesaian:
(iketahui )
8isalkan = peluang terdapatnya laki laki, maka,
5*). kan diuji pasangan hipotesis )
H
#
: " /
H
1
: /
5+) (iketahui,
n " 0.<##
7 = 2. 0%<

#
" /$ maka,
"tatistik uji adalah )
( ) 9n C 1 C
C
n
7
,
# #
#
hitung

( ) ( ) 90.<## #.% #.%


0<##
2.0%<
,
1
hitung
2

= 1. =<
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi normal baku dengan " #$#%, adalah )
, ,
1/ ( #$#%)
= , ,
/1#$0%)
, ,
#$0%
= , 1$ =0

,erima H
#
jika ,
hitung
1$ =0$ karena ,
hitung
" 1$ =< besar maka maka H
#
ditolak.
5=) Kesimpulan :
41
.erarti pada tara3 nyata #$#% , peluang laki laki dan perempuan sama.
12).Jika satu pihak
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak
kanan) )
H
#
: "
#
H
1
: *
#
adalah )
( ) 9n C 1 C
C
n
7
,
# #
#
hitung

1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. * menggunakan distribusi normal baku


dengan batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar distribusi 6ormal
baku.
H
#
diterima jika ,
hitung
,
1/ ; )
, dan tolak H
#
jika ,
hitung
,
1/ ; )
.
5lihat da3tar normal baku).
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak
kiri) )
H
#
: "
#
H
1
: +
#
adalah )
( ) 9n C 1 C
C
n
7
,
# #
#
hitung

1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. * menggunakan distribusi normal baku


dengan batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar distribusi 6ormal
baku.
H
#
diterima jika ,
hitung
,
1/ ; )
, dan tolak H
#
jika ,
hitung
,
1/ ; )
.
3.= 3enguji Dariansi 1
2
)
1engujian dengan ?ariansi pada suatu populasi normal dengan sampel acak berukuran n,
maka uji ?ariansi s
2
)
11). Jika dua pihak
-ipotesis uji pihak kanan adalah )
H
#
:
2
"
#
2
H
1
:
2

#
2
1engujian ini menggunakan statistik 2hi ( kuadrat adalah )
( )
2
#
2
hitung
2
8
s 1 n
E

,
H
#
diterima jika
2
11 ; / )B n ( 1

2
hitung

2
11 ; / )Bn ( 1
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar 2hi ( kuadrat).
12). Jika satu pihak
42
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak
kanan) )
H
#
:
2
"
#
2
H
1
:
2
*
#
2
adalah )
( )
2
#
2
hitung
2
8
s 1 n
E

,
1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. + menggunakan distribusi normal baku
dengan batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar statistik 2hi (
kuadrat
H
#
diterima jika
2
hitung

2
11 ; / )Bn ( 1
, dan sebaliknya. 5lihat da3tar 2hi ( kuadrat).
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak
kiri) )
H
#
:
2
"
#
2
H
1
:
2
+
#
2
adalah )
( )
2
#
2
hitung
2
8
s 1 n
E

,
1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. + menggunakan distribusi normal baku
dengan batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar statistik 2hi (
kuadrat.
H
#
diterima jika
2
hitung

2
11 ; / )Bn ( 1
, dan sebaliknya. 5lihat da3tar 2hi ( kuadrat).
Contoh 3. =. 1:
1roses pengisian sejenis minuman ke dalam botol oleh mesin, paling mencapai ?arians 0,
50 cc. khir akhir ini ada dugaan bah0a isi botol telah mempunyai ?ariabilitas yang
lebih besar. (iteliti +0 buah botol dan isi ditimbang. ,ernyata sampel ini menghasilkan
simpangan baku 0, 04 cc. (engan = 0, 05 perlukah mesin diubah @
Pen!elesaian:
(iketahui )
5*). kan diuji pasangan hipotesis )
H
#
: " #$ %
H
1
: > #$ %
5+) (iketahui,
s
2
" #$ <1
n = 2# dan " #$ % maka,
"tatistik uji adalah )
( )
2
#
2
hitung
2
8
s 1 n
E

,
( )( )
#$%#
#$<1 1 ; 2#
E hitung
2

= 3#$ ><
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar distribusi chi kuadrat dengan " #$#%, adalah )

2
hitung

2
11 ; / )Bn ( 1
43

2
hitung

2
#$?%B 1?
= 3#$1

,erima H
#
jika
2
hitung

2
#$?%B 1?
$ karena ,
hitung
" 3#$ >< besar maka maka H
#
ditolak.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata #$#% , dianjurkan untuk mengubah mesin.
3.> 3enguji Kesamaan Dua 4ata ( 4ata : 5ji Dua Pihak
1erbandingan dua keadaan atau dua populasi. 8isalnya membandingkan dua cara
mengajar, dua cara produksi, daya sembuh dua obat dan lain sebagainya. $ntuk hal seperti
ini digunakan distribusi sampling mengenai selisih statistik, misalnya selisih rata rata dan
selisih proporsi.
11).
1
"
2
" dan diketahui
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
1engujian menggunakan statistik normal aku adalah )
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
8
7 7
,
+

,
H
#
diterima jika ,
1/ ; )
,
hitung
,
1/ ; )
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar normal baku).
12).
1
"
2
" dan tidak diketahui
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
1engujian menggunakan statistik student yaitu )
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

, dengan
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2
2
1 2
+
+

H
#
diterima jika t
1/ ; )
t
hitung
t
1/ ; )
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar student).
13).
1

2
dan kedua ; duan!a tidak diketahui
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
1engujian menggunakan statistik student adalah )

,
_

,
_


2
2
2
1
2
1
2 1
hitung
n
s
n
s
7 7
t
,
44
H
#
diterima jika,
2 1
2 2 1 1
F F
t F t F
+
+

t
hitung

2 1
2 2 1 1
F F
t F t F
+
+
,
dengan,
1
2
1
1
n
s
F
B
2
2
2
2
n
s
F
,
( ) ( ) 1 n B G 1 1
1 2
1
t t

dan
( ) ( ) 1 n B G 1 2
2 2
1
t t

5lihat da3tar tabel student).


3.< 3enguji Kesamaan Dua 4ata ( rata : 5ji Satu Pihak
(alam pengujian yang akan ditinjau adalah sampel saja karena
1
dan
2
pada umumya
tidak diketahui.
11). 5ji pihak kanan
-ipotesis uji satu pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1
*
2
1engujian menggunakan statistik distribusi student yaitu )
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

, dengan
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+

H
#
diterima jika,
t
hitung

2 1
2 2 1 1
F F
t F t F
+
+
, dan sebaliknya.
dengan,
1
2
1
1
n
s
F
B
2
2
2
2
n
s
F
,
( ) ( ) 1 n B G 1 1
1 2
1
t t

dan
( ) ( ) 1 n B G 1 2
2 2
1
t t

5lihat da3tar student).


12). 5ji pihak kiri
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1
+
2
1engujian menggunakan statistik distribusi student yaitu )
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

, dengan
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+

H
#
diterima jika,
t
hitung

2 1
2 2 1 1
F F
t F t F
+
+

, dan sebaliknya.
dengan,
1
2
1
1
n
s
F
B
2
2
2
2
n
s
F
,
( ) ( ) 1 n B G 1 1
1 2
1
t t

dan
( ) ( ) 1 n B G 1 2
2 2
1
t t

5lihat da3tar student).


3.? 3enguji Kesamaan Dua Proporsi : 5ji Dua Pihak
45
-ampir sama dengan uji sebelumnya hanya peristi0a yang berbeda, yaitu
memperbandingkan dua populasi binomial. Jika populasi berdistribusi binomial dengan
propoprsi = .erdasarkan sampel acak yang diambil dari populasi itu )
11). Jika dua pihak
-ipotesis uji dua pihak adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
"tatistik ujinya yaitu )

'

,
_

,
_

,
_

,
_

2 1
2
2
1
1
hitung
n
1
n
1
pH
n
7
n
7
,
, , berdistribusi normal baku n1#$ 1).
(iketahui,
2 1
2 1
n n
7 7
p
+
+

dan H " 1 ( p.
H
#
diterima jika ,
1/ ; )
,
hitung
,
1/ ; )
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar normal baku).
12).Jika satu pihak
-ipotesis uji satu pihak 5pihak kanan) adalah )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1
>
2
"tatistik ujinya yaitu )

'

,
_

,
_

,
_

,
_

2 1
2
2
1
1
hitung
n
1
n
1
pH
n
7
n
7
,
, , berdistribusi normal baku n1#$ 1).
(iketahui,
2 1
2 1
n n
7 7
p
+
+

dan H " 1 ( p.
H
#
diterima jika ,
hitung
,
1/ ; )
, dan sebaliknya.
5lihat da3tar normal baku).
"tatistik yang digunakan untuk menguji pasangan hipotesis satu pihak 5pihak
kiri) )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1
<
2
adalah )
( ) 9n C 1 C
C
n
7
,
# #
#
hitung

46
1rosedur pengujian sama dengan contoh 3. 3. * menggunakan distribusi normal baku
dengan batas batas kriteria uji satu pihak didapatkan dari da3tar distribusi 6ormal
baku.
H
#
diterima jika ,
hitung
,
1/ ; )
, dan sebaliknya.
0.# 3enguji Kesamaan Dua Dariansi
Jika populasi mempunyai ?ariansi yang sama maka disebut dengan ?ariansi yang
homogen. (an sebaliknya disebut dengan ?ariansi yang heterogen. 8isalkan dua populasi
normal dengan ?ariansi
1
2
dan
2
2
.
$ji dua pihak untuk hipotesis ?ariansi itu adalah )
H
#
:
1
2
"
2
2
H
1
:
1
2

2
2
$ji hipotesis diatas digunakan statistik )
.
hitung
"
2
2
2
1
s
s
/riteria pengujian adalah terima hipotesis H
#
jika
( )( )
2 1 2
G
6 $ 6 1
.

7 .
hitung
7
( )
2 1
6 $ 6
.
2

dengan 6
1
" n ( 1$ 6
2
" n ( 1
'atihan Soal :
*. $jian akhir mata kuliah telah diberikan kepada kelompok mahasis0a dan mahasis0i.
(alam ujian tersebut telah ikut ;9 mahasis0a dan =; mahasis0i. "etelah dinilai, ternyata
untuk mahasis0a mencapai rata rata 9= dengan simpangan baku 4, dan untuk mahasis0i
mencapai rata rata 90 dengan simpangan baku *0. (apat disimpulkan bah0a kedua
kelompok peserta ujian itu mempunyai kepandaian yang sama dalam hal mata kuliah
jika dimabil rata3 nyata 0, 05:@ (engan asumsi tara3 pengujian 0, 0* @ asumsi apakah
yang dapat diambil ketika menarik kesimpulan diatas @ jelaskan bagaimana usaha agar
gara asumsi asumsi itu dapat dipenuhi @
+. $ntuk menguji pengaruh pupuk baru terhadap hasil kacang tanah, sebidang tanah
dibagi menjadi 90 bagian yang sama luasnya. 1engaruh pengaruh lain seperti ) air, sinar
matahari, kegemburan tanah asal dan sebagainya dimisalkan sama utnuk tiap bagian.
1upuk baru digunakan pada tanaman kacang sebanyak =0 bagian, sedangkan sisanya
digunakan pupuk lama. !ata rata hasil dengan menggunakan pupuk baru mencapai +9, =
kg. tiap bagian dengan simpangan baku 0, 9: kg. dengan pupuk lama angka angka
tersebut masing masing +:, + kg dan 0, ;+ kg. dalam tara3 nyata 0, 05 dapatkah
disimpulkan bah0a pupuk baru lebih baik daripada pupuk lama @ sebutkan semua sumsi
yang dipakai untuk menyelidiki hal ini C .agaimana usaha dari asumsi asumsi ketika
melakukan percobaan @
3. "epuluh orang pasien melakukan diet makanan. .erat badan sebelum diet dan sesudahnya
ditimbang untuk mengetahui apakah diet itu berhasil atau tidak. -asilnya dalam /g, diberikan
sebagai berikut )
1asien .erat sebelum (iet .erat "esudah (iet
*
+
:9.3
9=.:
::.=
93.+
47
3
=
5
;
:
9
4
*0
::.=
45.;
9+.0
;4.=
:4.:
95.;
4+.9
44.+
:5.:
4+.=
90.+
;9.*
:;.4
93.4
40.=
45.+
D = (ua angka dibelakang 628 jika 7 30 tambahkan =0.
a. sumsi apakah yang harus diambil mengenai distribusi berat badan tersebut @
b. $jilah pada tara3 = 0. 05 apakah diet iru berhasil atau tidak @
Pen!elesaian :
*. (iketahui )
5*). kan diuji pasangan hipotesis )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
5+) (iketahui,
n
1
= 68, n
2
= 46
1
7
" <0$
2
7
" <# dan s
1
" ?$ s
2
" 1# maka,
"tatistik ujinya adalah )
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+


=
( )( ) ( )( )
2 0= =<
1# 1 0= ? 1 =<
2 2
+
+
=
( )( ) ( )( )
2 0= =<
1# 1 0= ? 1 =<
2 2
+
+
= <<$ =3
S " ?$ 01
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

=
0=
1
=<
1
?$01
<# <0
+

2$ 2
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar student dengan " #$#%, adalah )
t
1/ ; )
t
hitung
t
1/ ; )
,
(t
11 ( /#$#%)B113
+ t + t
11 (/#$#%)B113
(2$%< + t
hitung
+ 2$%<.
H
#
diterima karena (2$%< + t
hitung
" 2$ 20 + 2$%<.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata #$#% , kedua kelompok mahasis0a ini mempunyai kepandaian
yang sama.
+. (iketahui )
5*). kan diuji pasangan hipotesis )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1
*
2
48
5+) (iketahui,
n
1
= 40, n
2
= 40
1
7
" 2<$ 0$
2
7
" 2>$ 2 dan s
1
" #$ <>$ s
2
" #$ =2 maka,
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+

=
( )( ) ( )( )
2 0 0
#$=2 1 0# #.<> 1 0#
2
+
+
0 0
2
= #.%>
S " #$ >%
"tatistik ujinya adalah )
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

=
#$=2
1
#$<>
1
>% #$
2>$2 2<
+

= >$ 1=
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar student dengan " #$#%, adalah )
t
1/ ; )
t
hitung
t
1/ ; )
,
(t
11 ( /#$#%)B><
+ t + t
11 (/#$#%)B><
(1$?? + t
hitung
+ 1$ ??.
H
#
ditolak karena t
hitung
" :, *;
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata #$#% , pupuk baru lebih baik dari pada pupuk lama.
3. (iketahui )
5*). kan diuji pasangan hipotesis )
H
#
:
1
"
2
H
1
:
1

2
5+) (iketahui,
n
1
= 10, n
2
= 10
1
7
"<0$ 0>$
2
7
" <2$ 30. dan s
1
" ?$ 1=$ s
2
" <$ 03. maka,
"tatistik ujinya adalah )
( ) ( )
2 n n
s 1 n s 1 n
s
2 1
2
2 2
2
1 1 2
+
+

=
( )( ) ( )( )
2 1# 1#
03 <$ 1 1# ?$1= 1 1#
2 2
+
+
= >>$ 0?
S " <$ <#
2 1
2 1
hitung
n
1
n
1
s
7 7
t
+

"
1#
1
1#
1
<$<#
<2$30 <0$0>
+

" #$%0
53) Kriteria yang digunakan dari da3tar student dengan " #$#%, adalah )
t
1/ ; )
t
hitung
t
1/ ; )
,
(t
11 ( /#$#%)B1<
+ t + t
11 (/#$#%)B1<
(2$1# + t
hitung
+ 2$ 1#.
49
H
#
diterima karena t
hitung
" #$ %0 berada diantara (2$1# + t
hitung
+ 2$ 1#.
5=) Kesimpulan :
.erarti pada tara3 nyata #$#% , diet itu tidak berhasil karena berat badan pasien rata
rata tidak berubah..
50

Anda mungkin juga menyukai