Anda di halaman 1dari 9

Pewarna Alami dan Cara Membuatnya

1.

Karoten, menghasilkan warna jingga sampai merah, dapat di peroleh dari wortel, pepaya,
dll.

2.

Biksin, menghasilkan warna kuning, diperoleh dari biji pohon Bixa orellanae

3.

Karamel, menghasilkan warna coklat gelap merupakan hasil dari hidrolisis karbohidrat,
gula pasir, laktosa, dll.

4.

Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun suji, pandan, dll.

5.

Antosianin, menghasilkan warna merah, oranye, ungu, biru, kuning, banyak terdapat
pada bunga dan buah-buahan seperti buah anggur, strawberry, duwet, bunga mawar, kana,
rosella, pacar air, kulit manggis, kulit rambutan, ubi jalar ungu, daun bayam merah, dll

6.

Tanin, menghasilkan warna coklat, terdapat dalam getah.

Tekhnik : khansanurjihan8.blogspot.com

Proses pengambilan zat pewarna alami menggunakan proses ekstraksi dengan pelarut.
Sebagai bahan pelarut dapat digunakan berbagai macam jenis pelarut organik. Pelarut yang
sering digunakan dalam proses ekstraksi adalah air, etanol, petroleum eter, dan lain-lain. Pada
pembuatan pewarna tekstil menggunakan pelarut air.

1.
Jambu mete: buahnya digunakan untuk membuat tinda pendandaan (marking ink) dan
untuk menghitamkan rambut. khansanurjihan8.blogspot.com

2.
Pinang: buahnya digunakan memberi warna katun dan wol menjadi coklat-merah atau
hitam.

3.

Nangka: kayunya memberi warna kuning pada katun dan sutra.

4.
Menteng: memberi warna pada katun, kain linen, dan kotak cerutu menjadi merahkuning atau ungu.

5.

Sedar merah: memberi warna merah atau hitam pada tikar.

6.
Safflower: bunganya memberi warna pada sutra, katun atau linen menjadi merahkuning.

7.
Kembang telang: bunganya memberi warna pada makanan, tikar dan kain menjadi
hijau-biru.

8.

Kepala: daging buahnya memberi warna hijau pada sutra.

9.
Kunyit: rimpangnya memberi warna pada makanan, katun, dan kain sutra, tikar, dan
bagian-bagian kulit menjadi coklat-kuning.

10. Suji: daunnya digunakan mewarna makanan menjadi hijau.

11. Mundu: memberi warna coklat pada kain dan tikar.

12. Manggis: kulit buahnya memberi warna kain menjadi hitam-coklat, dan warna kuning
pada kain.

13. Kembang sepatu: bunganya menjadikan makanan berwarna merah, dan dapat
menghitamkan sepatu dan alis.

14. Mangga: warna kuning pada kain dan tikar.

15. Harendong: akarnya digunakan campuran dalam warna merah, daunnya sebagai
campuran dalam pemberian warna lembayung; dan buahnya memberi warna hitam pada kain.

16. Jambu biji: daunnya digunakan sebagai campuran dalam pemberian warna hitam pada
sutra, katun dan tikar.

17. Angsana: kayunya digunakan memberi warna merah pada katun, wol, kulit samak,
bambu dan kayu lain.

18. Bunga tembelekan: bunganya memberi warna kuning pada sutra dan daging ayam.

19. Jati: kulit akar dan daun digunakan untuk mewarnai tikar menjadi coklat-kuning.

khansanurjihan8.blogspot.com

Proses Pembuatan Zat Warna Alam dengan Cara Ekstraksi

khansanurjihan8.blogspot.com
Dalam melakukan proses ekstraksi/pembuatan larutan zat warna alam perlu disesuaikan
dengan berat bahan yang hendak diproses sehingga jumlah larutan zat warna alam yang
dihasilkan dapat mencukupi untuk mencelup bahan tekstil. Banyaknya larutan zat warna alam
yang diperlukan tergantung pada jumlah bahan tekstil yang akan diproses. Perbandingan
larutan zat warna dengan bahan tekstil yang biasa digunakan adalah 1:30. Misalnya berat
bahan tekstil yang diproses 100 gram maka kebutuhan larutan zat warna alam adalah 3 liter.
Beikut ini adalah langkah-langkah proses ekstraksi untuk mengeksplorasi zat pewarna alam
dalam skala kecil :

Potong menjadi ukuran kecil kecil bagian tanaman yang diinginkan.

Misalnya : daun, batang, kulit atau buah. Bahan dapat dikeringkan dulu maupun langsung
diekstrak. Ambil potongan tersebut seberat 500 gr.

Masukkan potongan-potongan tersebut ke dalam panci. Tambahkan air dengan


perbandingan 1:10. Contohnya jika berat bahan yang diekstrak 500gr maka airnya 5 liter.

Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (2,5liter). Jika menghendaki
larutan zat warna jadi lebih kental volume sisa perebusan bisa diperkecil misalnya menjadi
sepertiganya. Sebagai indikasi bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan telah keluar

ditunjukkan dengan air setelah perebusan menjadi berwarna. Jika larutan tetap bening berarti
tanaman tersebut hampir dipastikan tidak mengandung pigmen warna.

Saring dengan kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan
dengan sisa bahan yang diesktrak (ampas). Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut
larutan zat warna alam. Setelah dingin larutan siap untuk digunakan.

Berikut contoh bahan pewarna alam yang diekstraksi dengan perebusan :

khansanurjihan8.blogspot.com
a. Daun

: Mangga, alpukat, ketepeng, jambu, bakau, talok, jati.

b. Kulit kayu

: jambal, tinggi, mahoni

c. Kayu

: Tegeran, secang

d. Akar

: Mengkudu (pace)

e. Buah dan kulit buah : Jalawe (joho), rambutan, kelapa, manggis

f. Biji buah

: sombo, rambutan

g. Bunga

: Srigading / sedap malam, pis kucing

Selain dengan perebusan, ada ekstraksi yang dilakukan dengan cara pembusukan
(fermentasi). Golongan zat warna alam yang dibuat dengan cara fermentasi adalah daun Tom\
\/ Milo / Indigo. Caranya adalah sebagai berikut : Siapkan daun Tom / Nila, potong daun dan
ranting sebanyak 1 kg kemudian diikat. Selanjutnya direndam ke dalam 5 liter air dan
didiamkan selama 10 jam. Proses fermentasi mulai berlangsung ditandai dengan gelembunggelembung biru dan larutan air menjadi hijau. Proses berakhir jika sudah tidak ada
gelembung dan larutan menjadi hijau kekuningan. Semua proses berlangsung selama kurang
lebih 48 jam (2 hari). Setelah itu pisahkan daun dan ranting dari larutan.
khansanurjihan8.blogspot.com

Sebagai zat pembantu untuk Menimbulkan dan Memperkuat ketahanan zat warna alam
adalah sebagai berkut :

khansanurjihan8.blogspot.com

Jeruk nipis

Cuka

Sendawa / Salpeter

Pijer / Borax

Tawas

Gula Batu

Gula Jawa

Tunjung

Prusi

Tetes

Air Kapur

Tape

Pisang Klutuk

Daun Jambu Klutuk

1. Daun Suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji dicampur dengan daun
pandan, sehingga juga memberikan aroma harum pada makanan , kue atau minuman Anda.
Cara membuatnya, iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau
diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan air kapur sirih sebagai pengawet, masukkan
ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari es.khansanurjihan8.blogspot.com

2. Kayu Secang Manfaatkan batang kayu secang untuk memberi warna merah pada
makanan. Cara membuatnya, batang secang yang masih basah serut kemudian keringkan.
Serutan batang secang yang telah kering rebus dengan air kemudian saring, campurkan ke
dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Kayu secang bisa diperoleh di toko yang
menjual jamu tradisional.

3. Angkak bisa menggantikan warna merah sintetis. Contoh penggunaan angkak untuk
pewarna makanan atau minuman diantaranya adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap
ikan, minuman beralkohol, aneka macam kue, dan produk olahan daging seperti sosis.Cara
menggunakannya adalah diseduh dengan air panas, air seduhan pertama lebih baik dibuang
karena rasanya pahit. Setelah seduhan ketiga baru saring lalu haluskan.

4. Bunga Telang berwarna biru keunguan bisa digunakan sebagai warna alami biru pada
makanan. Cara menggunakannya, cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan
sedikit air matang, kemudian saring. Atau, rebus bunga telang hingga bunga layu dan airnya
berwarna biru, kemudian saring dan ambil airnya. Jika ingin menyimpan untuk waktu yang
lama,bunga telang keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian masukkan
ke dalam kemasan kering dan tertutup.

5. Kunyit Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga halus,kemudian
peras atau campurkan langsung ke makanan.

6. Kluwak, Abu Merang, tinta cumi, dan daun pisang kering dapat digunakan sebagai
pewarna hitam alami untuk makanan. Misalnya untuk membuat kue yang berwarna
hitam,bisa menggunakan abu merang dengan cara abu merang dibakar kemudian diayak, atau
kluwak yang berkualitas baik dipecahkan, kemudian ambil daging buahnya, kemudian
haluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Bisa juga dengan tinta cumi yang dilarutkan
dengan air.

7. Rosella dari buah rosella yang bisa dipakai kulitnya setelah dihancurkan kemudian
disaring, diuapkan, dikeringkan, dan akhirnya terbentuk pigmen berwarna merah.

8. Daun Pandan bisa menghasilkan warna hijau pada makanan, cara pembuatannya daun
pandan cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.

9. Buah Stoberi dapat menghasilkan warna merah pada makanan, cara pembuatannya stoberi
cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.

10. Buah Tomat dapat menghasilkan warna orange pada makanan, cara pembuatannya tomat
yang sudak matang cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air
secukupnya.

11. Buah Anggur untuk mendapatkan warna ungu, dapat dibuat dari kulit buah anggur yang
dihaluskan, dan diperas airnya.

12. Wortel Untuk mendapatkan warna orange dapat menggunakan sari wortel. Wortel diparut
kemudian diperas airnya. khansanurjihan8.blogspot.com

Kelebihan dan kekurangan pewarna alami

A. Kelebihan

khansanurjihan8.blogspot.com
1) Aman dikonsumsi 2) Warna lebih menarik 3) Terdapat zat gizi 4) Mudah didapat dari
alam.

B. Kekurangan

khansanurjihan8.blogspot.com
1) Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan 2) Tidak stabil
pada saat proses pemasakan 3) Konsentrasi pigmen rendah 4) Stabilitas pigmen rendah 5)
Keseragaman warna kurang baik 6) Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna
sintetis 7) Susah dalam penggunaannya 8) Pilihan warna sedikit atau terbatas 9) Kurang tahan
lama. Wortel merupakan pewarna alami yang mengandung warna jingga sampai merah
karena mengandung karoten, yang biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk
minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Wortel bermanfaat dalam
menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta membantu pertahanan tubuh dari resiko
kanker, terutama kanker paru-paru, kanker larynk (tenggorokan), esophagus (kerongkongan),
prostat, kandung kemih, dan leher rahim. (wanibesak)
Bayam merah adalah dari tumbuhan keluarga Amaranthacea, merah sering juga disebut bayam
glatik. Di Jawa, tanaman ini dinamai bayem abrit, bayem lemag atau bayem sekul. Sedangkan di
Maluku, ia disebut dengan jawa lufife, tona magaahu atau baya rohiha. Sementara nama asingnya
lebih dikenal dengan Chinese spinach. Nama saintifiknya adalah Amaranthacea Gangeticus. Nama
Inggrisnya adalah Red Spinach. Ia adalah pokok berbunga tahunan yang mempunyai bunga ungu
gelap.
Bayam berasal dari Amerika tropik. Hingga sekarang, tumbuhan ini sudah tersebar di daerah tropis
dan subtropis seluruh dunia. Di Indonesia, bayam dapat tumbuh sepanjang tahun dan ditemukan
pada ketinggian 5 2 m dpl, tumbuh didaerah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di
dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Tingginya mencapaui 0,4 1 m dan
bercabang. Batangnya lemah dan berair. Daun bertangkai berbentuk bulat telur, lemas dengan
panjang 2-8 cm. Ujungnya tumpul, pangkal runcing dan berwarna hijau, merah atau hijau
keputihan. Bunganya berbentuk bulir.
Agar tidak bingung, perlu diketahui bahwa bayam yang umum dijual di pasar dan biasa dikonsumsi
dikenal sebagai bayam cabutan. Panennya dilakukan paling lama 25 hari karena setelah itu
kualitasnya menurun berupa daun yang kaku. Tanaman itu diperbanyak dengan biji.
Kandungan dan sifat
Tanaman ini banyak mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin,
purin dan vitamin (A,B dan C). Di setiap 100 g bayam mengandung 45 kkal, protein 3.5 g, lemak 0.5
g, karbohidrat 6.5 g, kalsium 267 mg, fosfor 67 mg, besi 3.9 mg, retinol 1827 mcg, thiamine 0.08
dan asam askorbat 60 mg. Tak kalah pentingnya, bayam mengandung betakaroten, lutein, klorofil,
asam folat dan mangan.Secara umum, tanaman ini dapat meningkatkan kerja ginjal dan
melancarkan pencernaan. Akar bayam merah memiliki khasiat sebagai obat untuk disentri.

Selain itu, bayam dapat digunakan untuk membantu melancarkan proses buang air besar karena
kandungan seratnya cukup banyak. Makanan berserat seperti bayam, baik bagi penderita kanker
usus besar, kencing manis, kolesterol tinggi dan untuk menurunkan berat badan. Kegunaan Bayam
Merah antara lain:
Dapat meningkatkan kerja ginjal dan bersihkan darah sehabis bersalin.
Jika anda ingin meningkatkan kerja ginjal, membersihkan darah sehabis bersalin maka konsumsilah
bayam dalam bentuk sayur bening.
Anemia
Cuci tiga genggam daun bayam merah, tumbuk sampai halus, tambahkan 1 sdm air jeruk nipis, lalu
saring. Kemudian tambahkan 1 sdm madu dan sebutir telur ayam kampung, aduk sampai rata.
Minumlah ramuan ini 1 kali sehari selama seminggu. Selanjutnya pengobatan dapat dilakukan 2x
seminggu sampai penyakit sembuh.
Disentri
Cuci 10 batang akar bayam merah sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus
seujung sendok teh dan aduk rata, lalu saring. Minumlah air saringan tersebut sekaligus.
Memperkuat akar rambut
Cuci bersih seikat bayam segar, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam seujung sendok teh
sambil diaduk rata, selanjutnya peras dan saring. Lalu minumlah sekaligus, lakukanlah hal demikian
ini 2-3 kali seminggu.
Ada dua hal yang harus diperhatikan
Pertama, bagi para penderita kadar asam urat darah yang cukup tinggi dan rematik gout di larang
mengkonsumsi bayam terlalu banyak. Bayam mengandung purin yang cukup tinggi. Sedangkan tubuh
memetabolisir purin menjadi asam urat. Kedua, jika untuk pengobatan, bayam merah dianggap
lebih berkhasiat dari pada bayam hijau.

Anda mungkin juga menyukai