Anda di halaman 1dari 16

ANALISA SERAT SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF

ANALISA SERAT SECARA KUANTITATIF


I. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Mengetahui komposisi serat campuran pada bahan tekstil secara analisa kuantitatif.
TUJUAN
Mengetahui dan mengamati kelarutan serat yang telah diketahui jenisnya pada pelarut
yang sesuai untuk mendapatkan perbandingan berat awal dan berat akhir untuk
mengetahui konsentrasinya.
II. TEORI DASAR
Analisa kuantitatif serat tekstil berhubungan erat dengan identifikasi serat. Analisa
kuantitatif baru dapat dilakukan setelah dilakukan identifikasi serat. Analisa kuantitatif dapat
dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Cara Mekanika
2. Cara Kimia
. Cara Mikroskop
A. ANALISA KUANTITATIF CARA MEKANIKA
Analisa kuantitatif cara mekanika hanya dapat dilakukan apabila jenis benang
berbeda maka jenis seratnya juga berbeda! misalnya jenis serat benang lusi berbeda
dengan jenis serat benang pakan. "ada keadaan ini analisanya dilakukan dengan
memisahkan benang#benang pada jenis serat yang berbeda! kemudian ditimbang.
Analisa cara mekanika juga dapat dilakukan untuk membantu analisa cara lain
pada bahan tekstil yang terdiri dari campuran serat walaupun jenis#jenis serat pada
bahan tekstil tersebut jarang sekali terpisah satu dengan lainnya dengan nyata!
misalnya benang lusi terdiri dari campuran serat yang berbeda jenis#jenisnya dengan
campuran serat dari benang pakan. Apabila kuantitatifnya akan lebih mudah dikerjakan!
jika mulua#mula dilakukan pemisahan benang lusi dengan benang pakan! kemudian
dari masing#masing benang tersebut dilakukan analisa menurut cara lain.
1
B. ANALISA KUANTITATIF CARA KIMIA
"rinsip analisa kuantitatif cara kimia yaitu dengan cara melarutkan setiap jenis
serat satu per satu dengan pelarut yang sesuai. Kemudian setelah selesai pelarutan
pada setiap jenis serat dilakukan penimbangan sisa seratnya. "elarut yang digunakan
pada cara ini harus betul#betul dipilih dan memenuhi syarat! karena jika seratnya tidak
larut maka hasilnya akan salah. Kadang#kadang serat yang akan dilarutkan larut kurang
sempurna! sedangkan serat yang seharusnya tidak larut! terlarutkan sedikit! sehingga
dalam hal ini perlu diberi faktor koreksi. $ntuk mendapatkan hasil analisa yang teliti!
sebaiknya pengujian#pengujian dilakukan menurut standar.
Analisa cara kimia kadang#kadang tidak bisa digunakan! misalnya jika campuran
serat pada bahan tekstil terdiri sari serat tumbuhan semua! atau serat binatang semua!
sehingga untuk ini terpaksa dilakukan analisa cara mikroskop. $ntuk analisa kuantitatif
cara kimia banyak sekali cara#cara yang dapat digunakan. %eberapa standar telah
dikeluarkan dan digunakan oleh lembaga#lembaga misalnya : AA&CC! 'hirley (nstitute!
dam A'&M.
C. ANALISA KUANTITATIF CARA MIKROSKOP
Analisa kuantitatif cara mikroskop didasarkan terutama pada perhitungan jumlah
serat. )isamping itu perlu pula dilakukan pengukuran diameter serat dan berat jenis
serat.*leh karena itu cara ini memerlukan waktu yang lama! sukar dan sangat
bergantung dari pengalaman pemeriksa dalam mengidentifikasi serat. $ntuk analisa ini
diperlukan mikroskop denga perbesaran 2++#2,+ kali! dengan tempat kaca obyek yang
dapat digeser dan okuler dengan garis silang. Contoh uji berupa kain diambil benang
lusi dan benang pakannya sesuai dengan perbandingan tetal lusi dan pakan! kemudian
dipotong kecil#kecil.
2
D. TABEL ANALISA KUANTITATIF
-o "elarut
'erat
yang larut
.aktu
/menit0
'uhu
/
+
C0
"enetral Alat
1.
1Cl 1:1
Asam formiat
-ylon + + -12*1 ,3
4rlenmeyer
tutup asah
2. 12'*2 5+3 Kapas + + -a2C* ,3 "iala gelas
. 12'*2 6+3
7ayon
8iskosa
+ + -a1C* ,3 "iala gelas
2. -a*Cl 1+3 .ool + + Air
4rlenmeyer
tutup asah
,. -a*1 1+3 .ool 1+ Mendidih C1C**1 ,3 "iala gelas
6. K*1 1+3 .ool 1+ mendidih C1C**1 ,3 "iala gelas
III. PRAKTIKUM
A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
*8en
4ksikator
"enyaring
"engaduk
9elas arloji
B. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN
Kain contoh uji yang sudah diketahui jenis seratnya yaitu kain campuran
"oliester:kapas /&:C0.
C. CARA KERJA
Kain contoh uji dipisahkan benang lusi dan benang pakannya /diurai0 dan
ditimbang seberat 1 gram ; A gram.
<arutkan kedalam ,+ ml pelarut yang sesuai.
Aduk#aduk dan diamkan selama waktu yang sesuai dengan pelarut yang
digunakan.
Cuci dengan air bersih.
-etralkan dengan ,+ ml penetral yang sesuai dengan pelarut yang digunakan
selama ,#1+ menit.
Keringkan dengan o8en pada suhu antara 1+,#11+
+
C selama 1 jam.
3
'impan dalam eksikator selama 1+#2+ menit.
&imbang berat kain sisa pelarutan ; % gram
D. DATA PRAKTIKUM
'ampel kain contoh uji ; "oliester:kapas /&:C0
"elarut yang digunakan ; 12'*2 5+3
"enetral yang digunakan ; -a2C*
.aktu pelarutan ; + menit
.aktu penetralan ; + menit
.aktu *8en ; 1 jam
.aktu dalam eksikator ; 1+ menit
'uhu pelarutan ; +
+
C
'uhu penetralan ; +
+
C
'uhu *8en ; 11+
+
C
%erat awal ; A ; +!,=, gram
%erat akhir ; % ; +!561 gram
Kain yang tidak larut /serat (0 ; "oliester
Kain yang larut /serat ((0 ; Kapas
4
E. PERHITUNGAN
%erat kain awal ; A
; +!,=, gram
%erat kain sisa pelarutan ; %
; +!561 gram
Kain yang tidak larut /serat (0 ; "oliester
; /% : A0 > 1++3 ; C
; /+!561 gram : +!,=, gram0 > 1++3
; 62!2, 3
; C
Kain yang larut /serat ((0 ; Kapas
; 1++ 3 # C 3 ; ) 3
; 1++ 3 # 62!2, 3
; ,!,, 3
; )
'erat ( ; C ; "oliester ; 62!2, 3
'erat (( ; ) ; Kapas ; ,!,, 3
F. DISKUSI
"ada pengujian analisa serat secara kuantitatif! praktikan mendapatkan sample
kain uji yaitu "oliester:Kapas. &ugas praktikan disini adalah untukmenentukan berapa
perbandingan komposisi masing#masing serat dengan menggunakan cara pelarutan.
"elarut yang digunakan tentunya tidak boleh sembarang karena akan mempengaruhi
hasil yang diperoleh. Karena sampel kainnya adalah "oliester:Kapas maka pelarut yang
harus digunakan adalah pelarut yang dapat melarutkan salah satu jenis serat tetapi
tidak bisa melarutkan serat yang lainnya. "ada analisa kuantitatif dengan sampel kain
"oliester:Kapas praktikan menggunakan pelarut 12'*2 5+ 3 yang dapat melarutkan
kapas 1++ 3 tetapi tidak bisa melarutkan serat "oliester.
Awalnya sampel kain harus dipisahkan dan siurai benang lusi dan benang
pakannya kemudian ditimbang sehingga diperoleh berat awal ; A gram. 'erat#serat
tersebut kemudian dilarutkan dalam pelarut 12'*2 5+ 3 selama + menit kemudian
sisa serat yang tidak larut dinetralkan dengan ,+ ml -a2C* selama + menit. 'isa
serat tersebut kemudian dicuci dan dimasukkan kedalam o8en pada suhu 11+
+
C
5
selama 1 jam kemudian dimasukkan dalam eksikator selama 1+ menit dan ditimbang
lagi sisa seratnya sehingga diperoleh berat akhir ; % gram. "erhitungan dilakukan
dengan cara membandingkan berat awal serat dengan berat sisa serat hasil pelarutan.
G. KESIMPULAN
'erat yang larut adalah serat kapas sedangkan serat yang tidak larut adalah serat
"oliester.
%erat awal serat adalah +!,=, gram dan berat akhir serat sisa pelarutan adalah
+!561 gram.
)ari perhitungan diperoleh komposisi serat kapas adalah ,!,, 3 dan komposisi
serat "oliester adalah 62!2, 3.
ANALISA SERAT SECARA KUALITATIF
I. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Mengidentifikasi jenis#jenis serat baik serat alam maupun serat buatan meliputi
karakteristik dan strukturnya dengan cara pengujian serat menggunakan uji
pembakaran! uji pelarutan! dan uji mikroskop.
TUJUAN
1. Memperkirakan golongan serat baik secara umum dengan uji pembakaran.
2. Mengamati kelarutan jenis serat pada beberapa jenis pelarut dengan menggunakan
uji pelarutan.
. Mengamati morfologi serat baik serat alam maupun serat buatan dengan melihat
penampang melintang dan membujurnya dengan menggunakan uji mikroskop.
II. TEORI DASAR
A. DASAR IDENTIFIKASI
(dentifikasi serat didasarkan terutama pada beberapa sifat khusus dari suatu serat
yaitu! morfologi! sifat kimia atau sifat fisikanya. "ada umumnya identifikasi serat
dilakukan menurut gabungan beberapa cara! terutama pengamatan dengan mikroskop
6
dan cara kimia mikro! untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan!
dan tidak boleh dilakukan menurut satu cara yang sederhana saja.
"ada serat alam! morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan
perbedaan yang besar antara satu dan lainnya. )alam batas tertentu morfologinya
mempunyai bentuk yang tetap! oleh karena itu morfologi dari serat alam sangat
menentukan dalam identifikasi seratnya. 'ebaliknya ! sifat kimia serat alam
perbedaannya sangat kecil! karena serat tersebut selalu tersusun oleh selulosa atau
protein! sehingga sifat kimia kurang penting untuk identifikasi serat alam.
"ada serat buatan! morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat! karena
morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan seratnya! dan
bukan oleh jenis seratnya. 'erat yang dibuat dengan cara pemintalan leleh akan selalu
menghasilkan serat dengan penampang lintang bergerigi! sedangkan pemintalan kering
akan menghasilkan serat dengan penampang lintang berlekuk#lekuk. 'ehingga pada
serat buatan! jenis serat yang berbeda dapat mempunyai bentuk serat yang sama!
sebaliknya satu jenis serat dapat mempunyai bentuk serat yang berbeda. )engan
demikian untuk identifikasi serat buatan sifat kimia dan sifat fisika memegang peranan
lebih penting daripada morfologi seratnya.
B. UJI PEMBAKARAN
$ji pembakaran adalah cara yang paling tua untuk identifikasi serat. Cara ini
adalah cara yang paling mudah dilakukan! tetapi hanya dapat memperkirakan golongan
serat secara umum dan tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk identifikasi serat
campuran. Alat yang diperlukan hanyalah sumber nyala api. 'umber nyala api yang
paling baik adalah nyala api dari pembakar %unsen yang mempergunakan bahan bakar
gas! atau dapat juga menggunakan nyala api dari
bahan bakar alkohol. 'edangkan korek api merupakan sumber nyala api yang tidak
baik karena korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras sehingga
akan mengganggu bahan yang akan diperiksa.
C. UJI PELARUTAN
Asam khlorida ; melarutkan serat -ylon
Asam khlorida pekat ; pada suhu kamar akan
melarutkan
7
7ayon 8iskosa! sutera! sutera tusah /
larut dengan lambat 0
Asam sulfat 5+3 ; pada suhu kamar akan
melarutkan
serat selulosa / kapas! rayon 8iskosa!
rayon asetat 0! nylon dan sutera
Asam nitrat ; melarutkan rayon asetat! wol!
poliakrilat dan nylon
Asam nitrat pekat ; melarutkan akrilan
Asam asetat glasial ; melarutkan rayon asetat
Aseton ; melarutkan rayon asetat
Kalium hidroksida /K*1 ,30 ; semua serat binatang dan
sutera
larut! protein diregenerasi dan sutera
tusah larut sebagian! serat selulosa
dan serat buatan tidak larut
Kuproamonium hidroksida ; melarutkan serat selulosa
-atrium hipoklorit ; melarutkan wol dan sutera
-atriumhidroksida /-a*1 2,30 ; melarutkan polyester! wol!
sutera!
)acron pada suhu mendidih
Khloroform ; melarutkan ?inyon 11
@enol A+3 ; melarutkan nylon pada suhu ,
+
C
Metilena dikhlorida ; melarutkan 8inyon
Metil salisilat ; melarutkan poliester
)imetil formamida /)M@0 ; melarutkan poliakrilat! poliamida
!
dan rayon asetat! dynel /,
+
C0! acrilan
/,,
+
C0! orlon 21 /51
+
C0 dan orlon =1
/AA
+
C0
8
Meta cresol ; melarutkan rayon asetat!
poliamida :
nylon
D. UJI MIKROSKOP
"emeriksaan serat dengan mikroskop terutama dimaksudkan untuk mengetahui
bentuk#bentuk penampang lintang! pandangan membujur! dimensi! struktur bagian
dalam serat dan permukaan serat. "engamatan dengan mikroskop merupakan satu#
satunya cara yang dapat digunakan untuk identifikasi serat dimana terdapat campuran
serat yang berbeda jenisnya. *leh karena itu pengamatan dengan mikroskop adalah
cara yang paling penting dan banyak digunakan untuk identifikasi serat. "ada
pengamatan secara melintang! prinsipnya adalah serat dipotong secara melintang
setipis mungkin sehingga dapat diamati dibawah mikroskop. "embuatan irisan
melintang dapat menggunakan cara gabus! mikroton tangan atau mikroton mekanis!
sedangkan yang paling mudah dilakukan adalah cara gabus.
III. PRAKTIKUM
A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. UJI PEMBAKARAN
"embakar %unsen
"inset
9unting
Korek api gas
2. UJI PELARUTAN
&abung reaksi
"engaduk kaca
7ak tabung
"enjepit tabung
"embakar %unsen
Korek api gas
3. UJI MIKROSKOP
Mikroskop
9
Kaca obyek
Co8er glass
Barum jahit
%enang
9abus kecil
'ilat tajam
<ak
B. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN
Kain contoh uji yang belum diketahui jenis seratnya
D. CARA KERJA
1. UJI PEMBAKARAN
'erat yang akan diperiksa dibuat kira#kira sebesar benang -e1 1+ dengan
panjang 2#, cm dan diberi puntiran.
Contoh serat didekatkan pada api dari samping dengan perlahan#lahan.
.aktu serat dekat dengan nyala api diamati apakah bahan meleleh!
menggulung atau terbakar mendadak.
"ada saat serat menyala! supaya diperhatikan dimana terjadinya nyala api!
dan pada saat serat terbakar oleh nyala segera dipindahkan dari nyala api.
Apabila nyala api dari serat segera padam /setelah lepas dari nyala api0
maka segera dicatat bau dari gas yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar
itu.
&etapi jika serat tetap menyala! maka nyala diamati dengan jalan meniup
dan dicatat bau yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu. 'etelah nyala
api padam perlu dicatat apakah serat mengeluarkan asap atau tidak.
Akhirnya perlu dicatat pula bentuknya! warnanya dan kekerasan dari abu
sisa pembakaran.
2. UJI PELARUTAN
&abung reaksi yang akan digunakan dibersihkan terlebih daulu.
10
Memasukkan , ml pereaksi kedalam masing#masing tabung reaksi dengan
hati#hati.
Memasukkan beberapa helai serat yang akan diuji /jangan terlampau
banyak0 kedalam tabung reaksi yang telah berisi pereaksi.
Mengaduk#aduk serat yang berada didalam larutan pereaksi dan mengamati
kelarutannya selama , menit.
Bika setelah selesai , menit ternyata tidak larut pereaksi dapat dipanaskan
dengan hati#hati.
'etelah menit diamati kelarutan dari masing#masing serat pada masing#
masing pelarutnya.
3. UJI MIKROSKOP
A. Pengaa!an Pan"angan Me#$%$&Da&' Se&a!
'erat diletakkan sejajar diatas kaca obyek dan dipisahkan satu dari yang
lainnya dengan jarum supaya tidak menumpuk.
Kemudian ditututp dengan kaca penutup /co8er glass0! dan dari salah
satu sisi kaca penutup ditetesi medium.
Bumlah air atau medium tidak boleh terlalau banyak! tetapi juga tidak
boleh terlalu sedikit. Kelebihan medium dapat dikurangi dengan kertas
saring.
"reparat yang telah siap kemudian diamati dibawah mikroskop.
"erbesaran dilakukan mulai dari ,>! 1+>! 2+>! 2,> dan 1++>.
B. Pengaa!an Pan"angan Me('n!ang Da&' Se&a!
Barum jahit yang bersisi benang ditusukkan ditengah#tengah gabus.
Kemudian jarum ditaruk kembali dengan meninggalkan lengkungan
benang pada gabus.
'ekelompok serat yang telah disejajarkan dan diberi lak merah
diletakkan didalam lengkungan benang dan dengan hati#hati ditarik
masuk kedalam gabus dengan cara menarik ujung benang sehingga
serat masuk kedalam tengah#tengah gabus.
'etelah laknya kering gabus diiris setipis mungkin dengan silet yang
tajam sehingga serat ditengah gabus ikut terpotong secara melintang.
11
(risan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan pada kaca
penutup dengan ditetesi medium.
Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya diletakkan pada
kaca obyek kemudian diamati dibawah mikroskop .
"erbesaran dilakukan mulai dari ,>! 1+>! 2+>! 2,> dan 1++>.
E. DATA PERCOBAAN
1. UJI PEMBAKARAN
%enang
Karakteristik
pembakaran
'ampel Awal 'isa "embakaran 'ampel Kain
<usi
%erbau kertas
terbakar
dijurnal dijurnal
dijurnal
Meneruskan nyala api
Abunya rapuh
&idak berasap
"akan
%erbau kertas
terbakar
dijurnal dijurnal
Meneruskan nyala api
Abunya rapuh
&idak berasap
2. UJI PELARUTAN
"ada saat melakukan uji pelarutan praktikan menggunakan tiga macam
pelarut yang memberikan hasil :
12'*2 5+ 3 ; larut
12
-a*Cl 1+ 3 ; tidak larut
-a*1 2, 3 ; larut
3. UJI MIKROSKOP
"enampang Keterangan
Membujur Melintang Membujur Melintang
'eperti silinder! terdapat
garis#garis sejajar pada
penampang membujurnya
%ergerigi pada pinggiran
penampang
melintangnya
F. DISKUSI
"ada praktikum analisa kualitatif serat selulosa ini! praktikan diberi 1 sampel
kain oleh dosen yang belum diketahui jenis serat yang menyusun kain tersebut.
&ugas praktikan disini adalah melakukan pengujian serat secara kualitatif dengan
uji pembakaran! uji pelarutan dan uji mikroskop. $ntuk melakukan pengujian
tersebut sampel kain harus diurai atau dipisahkan antara benang lusi dan benang
pakannya. 1al ini dilakukan karena kita tidak tahu sampel kain tersebut tersusun
atas serat tunggal atau serat campuran! oleh karena itu perlu dilakukan
pemisahan antara benang lusi dan benang pakannya.
'etelah benang lusi dan benang pakan diurai dan dipisahkan! kemudian
masing#masing benang dipuntir sebanyak beberapa helai kemudian dibakar
dengan pembakar gas dan diamati sifat pembakarannya. )alam uji pembakaran
ini ada beberapa indikator yang harus diamati oleh praktikan yaitu :
o %au yang timbul setelah pembakaran.
o Asap yang timbul pada saat pembakaran.
o 'ifat pembakaran.
o Abu sisa pembakaran.
"ada uji pembakaran ini! praktikan hanya akan mengetahui apakah serat
tersebut termasuk kedalam serat alam! serat protein ! serat buatan! atau serat
13
campuran karena uji pembakaran ini hanya dapat digunakan untuk membedakan
serat secara umum saja dan tidak dapat digunakan untuk serat campuran. Bika
ternyata serat yang diuji adalah serat campuran maka perlu dilakukan pengujian
lanjutan yang akan memperjelas serat apakah yang dimaksud yaitu dengan uji
mikroskop. "embakaran pada serat#serat benang lusi dan benang pakan
menunjukkan hasil yang sama. 1asil yang diperoleh yaitu pembakaran serat
menghasilkan bau seperti kertas terbakar! sifat pembakarannya meneruskan
nyala api! abunya rapuh! dan tidak berasap. 'ehingga hasil sementara yang
diperoleh adalah serat yang menysun sample kain adalah serat alam /selulosa0.
"engujian selanjutnya yang dilakukan adalah uji pelarutan dengan
bermacam#macam pelarut yang tersedia. "raktikan hanya menggunakan tiga
macam pelarut dalam pengujian ini. "elarut yang digunakan oleh praktikan adalah
pelarut yang bersifat asam dan basa yaitu 12'*2 5+ 3! -a*Cl 1+ 3! dan -a*1
2, 3. Masing#masing benang lusi dan benang pakan dilakukan uji pelarutan pada
beberapa tabung reaksi. 'etiap tabung reaksi diisi pelarut dan diamati
kelarutannya selama beberapa menit. 1asilnya menunjukkan bahwa benang lusi
hanya larut pada pelarut 12'*2 5+ 3 dan -a*1 2, 3 tetapi tidak larut dalam
-a*Cl 1+ 3. 1asil yang sama juga terlihat pada pengujian benang pakan.
%enang pakan hanya larut dalam pelarut 12'*2 5+ 3 dan -a*1 2, 3 tetapi tidak
larut dalam pelarut -a*Cl 1+ 3 . 1asil ini menunjukkan bahwa sampel kain yang
diuji berasal dari serat selulosa.
"engujian terakhir yang dilakukan untuk memperolah hasil yang spesifik
adalah pengujian dengan mikroskop. "ada uji mikroskop ini benang lusi dan
benang pakan diamati dibawah mikroskop pada penampang membujur dan
penampang melintangnya. "engamatan dibawah mikroskop memerlukan
ketelitian agar struktur serat yang diamati dapat terlihat dengan jelas. Alat#alat
yang digunakan harus dibersihkan agar pada saat diamati dibawah mikroskop
yang terlihat adalah struktur seratnya bukan kotoran#kotoran atau gelembung
udara yang timbul akibat kelebihan medium yang digunakan
"ada pengamatan membujur benang lusi terlihat serat yang berbentuk
silinder! terdapat garis#garis disepanjang penampang membujurnya. 'edangkan
pada pengamatan penampang melintang benang lusi terlihat bentuk serat yang
bergerigi pada pinggiran penampang melintangnya. 1asil yang sama juga
14
diperoleh pada pengamatan benang pakan baik pada penampang membujur dan
penampang melintangnya! sehingga hasil terakhir yang diperoleh menunjukkan
bahwa sample kain yang diuji terdiri dari serat yang sama baik benang lusi
maupun benang pakannya.
G. KESIMPULAN
"ada uji pembakaran baik benang lusi maupun benang pakan
memperlihatkan hasil yaitu :
%erbau kertas terbakar
Meneruskan nyala api
Abunya rapuh
&idak berasap
"ada uji pelarutan diperoleh hasil :
12'*2 5+ 3 ; larut
-a*Cl 1+ 3 ; tidak larut
-a*1 2, 3 ; larut
"ada uji mikroskop hasil pengamatan benang lusi dan benang pakan baik
pengamatan penampang melintang dan penampang membujurnya adalah
sama. 1asilnya adalah penampang membujurnya berbentuk silinder yang
terdapat garis#garis disepanjang penampang membujurnya. 'edangkan
pada penampang melintangnya hasilnya adalah bergerigi pada pinggiran
penampang melintangnya.
)engan menganalisis hasil yang diperoleh dari uji pembakaran! uji
pelarutan! dan uji mikroskop diperoleh hasil bahwa sampel kain yang diuji
ternyata terdiri dari serat tunggal yang terbuat dari selulosa yaitu serat
7ayon ?iskosa.
DAFTAR PUSTAKA
15
)ede Karyana! '.&eks! M.'i. 2++=. Pedoman Praktikum Laboratorium Evaluasi
Kimia. %andung : 'ekolah &inggi &eknologi &ekstil.
". 'oepriyono! '.&eks! dkk. 1A5. 'erat#'erat &ekstil. %andung : (nstitut &eknologi
&ekstil.
.ibowo Moerdoko! '.&eks! dkk. 1A5,. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. %andung :
(nstitut &eknologi &ekstil.
16

Anda mungkin juga menyukai