Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


B-5
LENSA

Nama

: Meti Fitriani

NRP

: 04.P3286

Group

: K-3

Partner

: 1. Minar R Simbolon (04.P.3287)


2. Mochamad Saefudin (04.P.3288)
3. Muhamad Hidir S (04.P.3289)

Dosen

: Ibu Siti Rohmah AT

Asisten

:1. Hendra
2. Ida Nuramdani

Tgl. Percobaan: 19 April 2005

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2005

Maksud
1.

Menentukan jarak fokus lensa

2.

Menentukan panjang kawat wolfram lampu pijar

3.

Mengenal aberasi, kedalaman medan (depth of field) dan pengaruh diafragma

Teori Dasar
Misalkan jarak antara benda dan layar sama dengan D. jika sebuah lensa berjarak fokus f ditempatkan
diantara benda dan layar, maka ada dua kedudukan lensa yang dapat memberikan bayangan tegas pada layar,
asalkan D lebih besar dari pada 4f . Misalkan S 1, S1`, S2` berturut turut adalah jarak benda dan bayangan pada
dua kedudukan lensa, dan d adalah jarak antara dua kedudukan lensa (lihat gambar).

benda

layar

P`

S2

S`2

Oleh karena itu titik benda P dan titik bayangan P` adalah titik titik yang brpautan (conjungate points), maka
jelaslah bahwa:
Dan

S1 = S2`

(1)

S2 = S1`

(2)

D = S1 + S1`

(3)

d = S2 S1

(4)

Dari gambar jelas


Dan

Dari persamaan persamaan (2), (3), dan (4) didapat

S1

Dd
2

(5)

S1'

Dd
2

(6)

Dan dengan menggunakan persamaan-persamaan (5),(6) dan persamaan lensa bentuk Gauss

1 1 1

s s'
f
Didapat:

D2 d 2
4D

(7)
(8)

Dari persamaan ( 7 ), didapat:

S1 S1'
f
S1 S1'
f
dimana:

s'
1 m

(9)

(10)

m = besar bayangan / besar benda

s'
s

(11)

dan disebut pembesaran lensa.


Persamaan lensa bentuk Gauss ditentukan dengan syarat bahwa sinar sinarnya paraksial. Jika syarat ini tidak
dipenuhi maka terjadi abarasi.
Metoda
Dari teori diatas jelas paling sedikit ada tiga metoda untuk menentukan jarak fokus suatu lensa, yaitu
dengan menggunakan persamaan (8), (9), dan (10). Metoda terbaik diantara ketiga metoda diatas adalah dengan
menggunakan persamaan (8) karena metoda ini hanya penyangkut pengukuran D dan d tanpa memerlukan
diketahuinya letak pusat optik lensa. Dalam percobaan ini jarak fokus lensa akan ditentukan dengan tiga metoda.
Dalam penentuan jarak fokus, sebagai benda digunakan celah berbentuk anak panah yang disinari cahaya lampu
pijar yang tidak kelihatan kawat wolframnya. Bayangan nyata yang terbentuk ditangkap dengan layar. Dalam
percobaan abrasi khorimatik dan kedalaman medan digunakn lampu pijar dengan kawat wolframnya sebagai
benda dan bayangannya ditangkap dengan layar. Lens digunakan adalah lens positif yang jarak fokusnya
terpendek. Dalaam percobaan distorsi dan astigmatisma digunakan kaat kasa atau kaca bergaris sebagai benda.
Alat Alat
1.

Dua lensa positif dengan jarak fokus berlainan

2.

Satu lensa negatif

3.

Celah berbentuk anak panah

4.

Dua lampu pijar 100 Watt 115 Volt 125 Volt

5.

Layar

6.

Mistar plastik

7.

Diafragma

8.

Bangku optik kayu beserta meteran gulung

9.

Kasa kawat atau kaca bergaris-garis

Cara Kerja
A.

Penentuan jarak fokus dua lensa positif


Melakukan percobaan yang sesuai dengan metoda yang menggunakan persamaan (8), (9) dan (10)
secara bersamaan, yaitu dengan mencatat kedudukan benda, lens dan layr, serta mengukur panjang
benda dan bayangan dimana bayangannya paling tegas. Melakukan percobaan ini beberapa kali dengan

harga D yang berlain-lainan untuk lensa positif (+) yang jarak fokusnya terpanjang ( = f +) dan lensa (+
+) yang jarak fokusnya terpendek ( = f ++)
B.

Penentuan jarak fokus lensa gabungan


Meletakkan dua lensa positif yang digunakan di A sampai bersinggungan. Kemudian melakukan
percobaan seperti di A

C.

Penentuan jarak fokus lensa negatif


Melakukan percobaan dengaan metoda yang menggunakan persamaan (9). Sinar dari benda difokuskan
pada layar oleh lensa positif (++). Mencatat kedudukan benda, lensa dan layar. Meletakkan lensa
negatif diantara lensa positif dn layar, kemudian bayangan yang terbentuk ditangkap dengan layar
dengan mengubah kedudukan layar. Layar harus didekatkan atau dijauhkan terhadp lensa negatif?
Mencatat kedudukan lensa negatif dan layar. Mengulangi percobaan ini beberapa kali untuk kedudukn
lensa positif yang berlainan.

D.

Penentuan panjang kawat wolfram lampu pijar


Menggunakan lampu pijar sebagai benda dan salah satu lensa positif. Melakukan percobaan yang sesuai
dengan metoda yang menggunakan prsamaan (11). Mengulangi percobaan ini beberapa kali untuk harga
S yang berlainan.

E.
1.

Aberasi
Aberasi khromatik
Menggunakan lampu pijar pada D sebagai benda dan lensa (++). Mencari dua kedudukan layar dimana
masing-masing tepi bayangan berwarna merah dan berwarna biru. Mencatat dua kedudukan layar tadi.
Meletakkan diafragma yang terbesar didepan dan didekat lensa. Melakukan percobaan seperti diatas,
mencatat apa yang sekarang terjadi menurut pengamatan saudara. Mengulangi percobaan ini dengan
menggunakan diafrgma yang lebih kecil.

2.

a. Distorsi
Menggunakan kawat kasa atau kaca bergaris yang diterangi lampu susu sebagai benda dan lensa (++).
Dengan mengubah-ubah kedudukan layar mencatat apa yang terjadi. Meletakan diafragma didepan
lensa. Mengulangi percobaan diatas.
b. Astigmatisme
Seperti pada a tetapi dengan lensa yang diletakkan miring terhadap sumbu sistem benda dan layar.

F.

Kedalam medan
Menggunakan kawat wolfram lampu pijar sebagai benda, lensa (+) dan layar. Dengan mengubah-ubah
kedudukan lampu tentu daerah dimana masih terdapat bayangan yang masih cukup tegas. Mencatat dua
kedudukan lampu yang terdekat dan yang terjauh terhadap lensa dimana masih terbentuk bayangan

yang masih cukup tegas tadi. Mencatat pula kedudukan lensa dan layar. Mengulangi percobaan ini
beberapa kali untuk kedudukan lensa atau layar. Meletakkan diafragma dedipan lensa kemudian
melakukan percobaan seperti diatas.
Data Percobaan
Kondisi Ruangan
1. Temperatur
2. Kelembaban
3. Tekanan Udara

Awal Percobaan
28.50 0.50
61.00 0.50
75.05 0.01

Akhir Percobaan
28.50 0.50
62.00 0.50
75.05 0.01

Satuan
0
C
%
CmHg

A. Penentuan Jarak Fokus Dua Lensa Positif


Lensa
+
++

S1 (cm)
25.3 0.05
17.7 0.05

S1` (cm)
93.3 0.05
101.7 0.05

S2 (cm)
92.8 0.05
101.4 0.05

S2` (cm)
26.5 0.05
17.9 0.05

D (cm)
118.6 0.05
119.4 0.05

d (cm)
67.5 0.05
83.7 0.05

S2 (cm)
86.9 0.05

S2` (cm)
10.6 0.05

D (cm)
97 0.05

d (cm)
76.9 0.05

S2 (cm)
6.4 0.05

S2` (cm)
32.5 0.05

D (cm)
41.9 0.05

d (cm)
-29.1 0.05

B. Penentuan Jarak Fokus Lensa Gabungan


Lensa
+,++

S1 (cm)
10 0.05

S1` (cm)
87 0.05

C. Penentuan Jarak Fokus Lensa Negatif


Lensa
-

S1 (cm)
35.5 0.05

S1` (cm)
6.4 0.05

D. Penentuan Panjang Kawat Wolfram Lampu Pijar


Lensa
++

S1 (cm)
14.9 0.05

S1` (cm)
59.4 0.05

D (cm)
74.3 0.05

Panjang kawat (cm)


7.5 0.05

E. Aberasi
1.

Aberasi Khromatik
Jika lensa dimajukan maka tepinya menjadi biru, sedangkan jika lensa dimundurkan maka warna
tepinya menjadi merah, jika ditmbah diagfragma didepan mka tidak ada warna pada kawat wolfram,
dan jika ditambahkan diafragma dibelakng maka kawat wolfram bagian atas berrna merah dan bagian
bawah berwarna biru.

2.

Distorsi
Jika layar didekatkan maka garis akan mengecil dan jika terus didekatkan mak garis akan membesar,
dan jika terus dijauhkan maka garis akan menghilang, jika diafragma disimpaan didepn lensa maka
bayangan akan menjadi cembung.

3.

Astigmatisme
Jika lensa dimiringkan maka bayangan yang terlihat hanya garis horizontal sedangkan garis vertikalnya
menjadi hilang.

Pertanyaan dan Jawaban


Semua perhitungan harus memakai teori kesalahan atau sesatan:
1.

Hitunglah f+, f++, f- dan f gabungan dengan persamaan 8, 9 dan 10.


Dari besarnya standar deviasi rata-rata pada masing-masing cara maka cara yang manakah yang terbaik?
Apakah ini sesuai dengan uraian pada bagian prosedur? Terangkan metoda-metoda lain yang saudara
ketahui untuk menentukan jarak fokus lensa! Juga f (-)
A.

Lensa Positif ( +,++ )

Menggunakan persmaan (8)


Menentukan f ( + )
D = 118,6 cm
f

D d
4D
2

d = 67,5 cm
2

(118,6) (67,5)
4 x118,6
2

df 2
df
f
D 2
dD
dd

9509,71
20,0458cm
474,4

d
2

2
20.0458 2

20.0458
f
(0,05) 2
(0,05) 2
67.5
118 .6

0.0001 0,0002

0,0173cm

f f ( 20,0458 0,017)cm

Menentukan f ( ++ )
D = 119,4 cm
f

d = 83,7 cm

D2 d 2
(119 ,4) 2 (83,7) 2
7250.67

15,1815cm
4D
4 x119,4
477.6

df 2
df
f
D 2
dD
dd

d
2

2
15.1815 2

15.1815
f
(0,05) 2
(0,05) 2
119
.
4
83
.
7

4.417 x10

0,0001 0,0118cm

f f (15,1815 0,0118)cm

Menggunakan persamaan (9)


Menentukan f ( + )

S .S `
25.3 x93.3
2360.49

19.903cm
S S ` 25.3 93.3
118 .6

2
df 2

df
f
D 2
d 2
ds`
ds

2
19.903 2

19.903
f
(0.05) 2
(0.05) 2
93.3
25.3

f [0,0015 0,001] 2 0.0408


f f (19,903 0,0408)cm
Menentukan f ( ++ )

S .S `
17.7 x101.7
1800.09

15.0761cm
S S ` 17.7 101.7
119 .4

df
f
ds

df
D
d 2
ds`

2
15.0761 2

15.9761
f
(0.05) 2
(0.05) 2
101.7
17.7

f [0,0018 0,001] 2 0.0432


f f (15,0761 0,0432)cm
Menggunakan Persamaan (10)
Menentukan f (+)

S`
93,3

3,68
S
25,3

dm

dm
m
S
S `
dS
dS
`

3,68
3.68
m
0.05
0,05
25
.
3
93
,
3

m [( 0,0073) ( 0,0020)] 0,0092


m m ( 3,68 0,0092)
f

S`
93,3
93,3

19,9030cm
1 m 1 ( 3,68)
4,68

df .S
df .S
(1) 2
m 2
d (1 m)
d (1 m)

2
19.903 x 25.3 2

19.903 x 25.3
f
(0)
( 0,00920) 2
1 3.68
1 3.68

f (0 0,9799)

0,9899

f f (19.903 0.9899)
Menentukan f (++)

S`
101.7

5.7458
S
17.7
dm

dm
m
S
S `
dS
dS
`

5,7458
5.7458
m
0.05
0,05
17
.
7
101
.
7

m [( 0,0162) (0,0028)] 0,0191


m m (5,7458 0,0191)
S`
101.7
101.7

15,0761cm
1 m 1 ( 5,7458)
6.7458

df .S
df .S
f
(1) 2
m 2
d (1 m)
d (1 m)

2
15.0761x17.7 2

15.0761x17.7
f
( 0)
( 0,0191) 2
1 5.7458
1 5.7458

f (0 0,5709) 2 0,7555cm
f f (15.0761 0.7555)cm
B. Menentukan Jarak Foku Lensa Gabungan
Menggunakan Persamaan (8)
f

D2 d 2
(97) 2 (76.9) 2
3495.39

9.0087cm
4D
4 x97
388

df 2
df
f
D 2
dD
dd

d
2

2
9.0087 2

9.0087
f
(0,05) 2
(0,05) 2
97
76.9

2.1564 x10

Menggunakan Persamaan (9)

S .S `
10 x87
870

8.97cm
S S ` 10 87
97

df
f
ds

3.4309 x10 5 0,0075cm

f f (9,0087 0,0075)cm

df
D
d 2
ds`

2
8.97 2

8.97
f
(0.05) 2
(0.05) 2
87
10

f [0,002 2,6576 x10 5 ] 2 0.0451


f f (8,97 0,0451)cm
Menggunakan persamaan (10)

S`
87

8.7
S
10
dm

dm
m
S
S `
dS `
dS

8,7
8.7
m
0.05
0,05
10
87

m [(0,0435) ( 0,0050)] 0,0485


m m ( 8,7 0,0485)
f

S`
87
87

8.97cm
1 m 1 (8.7) 9.7

df .S
df .S
f
(1) 2
m 2
d (1 m)
d (1 m)

2
8.97 x10 2

8.97 x10
f
(0)
(0,0485) 2
1 8.7
1 8.7

f (0 0,2012)

0,4485

f f (8.97 0.4485)cm
C. Menentukan Jarak fokus Lensa Negatif
Menggunakan Persamaan (8)
f

D2 d 2
( 41.9) 2 ( 29.1) 2
908.8

5.42cm
4D
4 x 41,9
167.6

df 2
df
f
D 2
dD
dd

d
2

2
5.42 2

5.42
f
(0,05) 2
(0,05) 2
29.1
41.9

4.1832 x10

0,0001 0,0113cm

f f (5.42 0,0113)cm

Menggunakan Persamaan (9)

S .S `
35.5 x 6.4
227.2

5.42cm
S S ` 35.5 6.4
41.9

df
f
ds

df
D
d 2
ds`

2
5.42 2

5.42
f
(0.05) 2
(0.05) 2
6.4
35.5

f [0,0001 1,0767 x10 5 ] 2 0.0083cm


f f (5,42 0,0083)cm
Menggunakan persamaan (10)

S`
6,4

0,1803
S
35,5

dm

dm
m
S
S `
dS
dS
`

0,1803
0.1803
m
0.05
0,05
35
.
5
6
.
4

m [( 0,0003) ( 0,0014)] 0,0017


m m ( 0,1803 0,0017)
S`
6 .4
6.4
f

5,42cm
1 m 1 ( 0.1803) 0.1803

df .S
df .S
(1) 2
m 2
d (1 m)
d (1 m)

2
5.42 x35,5 2

5.42 x35.5
f
( 0)
( 0,0017) 2
1 0.1803
1 0.1803

f (0 0,005) 2 0,0217
f f (5.42 0.0217)cm

2.

Hitunglah f gabungan dengan rumus

1
1
1

f
f f

Bandingkan hasil yang didapat dengan hasil 1 diatas!


Bagaimana menurut pendapat saudara?
1
1
1

f
f
f
1
1
1
35.2273

f
20.0458 15.1815
304.3253
f 8.6389
f

df
df
f ( )
f ( )
df ( )
df ( )

8.6389
8.6389
(0,0665)
(0,0118 )
20.0458
15.1815
f 0.0287 0.0067 0.0354cm
f

f f (8,6389 0,0354)

dari data hasil percobaan diatas didapat jarak fokus gabungan sebesar (8,97 0,0354) cm sedangkan pada
rumus nomor 2 diatas didapat hasil (8,6389 0,0354) cm. Dari data tersebut, terdapat sedikit perbedaan, hal
ini disebabkan oleh kurang telitinya dalam pengukukuran saat melakukan percobaan.
3.

Hitunglah panjang kawat wolfram lampu pijar!


Terangkan metoda lain yang saudara ketahui untuk menentukan panjang kawat wolfram lampu pijar tanpa
memecah kacanya!
Misal:
Panjang kawat Wolfram = P

Panjang kawat bayangan = (7,5 0,05) cm


P`
m
S`
59,4
m

3,98cm
S
14,9
P

dm
dm
3,98
3,98
S
S `
0,05
0,05
dS
dS `
14,9
59,4

m ( 0,0134) (0,034) 0,0168


m m ( 3,98 0,0168)
7,5
P
1,8844cm
3,98
P

dP
dP
1,8844
1,8844
m
m
0,0168
0,0168
dm
dP`
3,98
7,5

P 0,008 0,0042 0,0037cm


P P ( 1,8844 0,0037)cm

4.

Ceritakan dan terangkan semua hasil pengamatan saudara tentang abrasi beserta pengaruh diafragma!
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh pengertian bahwa aberasi khromatik adalah peristiwa yang
terjadi pada lensa, dimana tiap lensa mempunyai titik api tersendiri atau sering disebut saatan warna. Pada
saat percobaan, saat tepi bayangan berwarna merah, bayang membesar, dan pada saat tepi bayangan
berwarna biru, bayangan mengecil.
Distorsi yaitu peristiwa ketika layar dijadikan bayangan dan didepan lensa ditempatkan diafragma maka
bayangan yang terjadi menjadi cekung, dan pada saat diafragma ditempatkan dibelakang lensa, maka
bayangan menjadi cembung.
Atigmatisme yaitu peristiwa ketika lensa dimiringkan, maka bayangan yang vertikal menjadi lebih buram
dibandingkan dngan bayangan horizontal. Kaca yang digunakan adalah kaca yang brgari atau kawat kasa.
Pengaruh diafragma yang dimaksud adalah untuk membatai cahaya yang masuk atau tertangkap oleh layar.

5.

Ceritakan dan terangkan semua hasil pengamatan saudara tentang kedalaman medan. Bagaimana kedalaman
medan bergantung pada jarak benda terhadap lensa?
Pada saat percobaan, saat jarak bnda diubah, terjadi prubahan bayangan yaitu bayangan dapat menjadi lebih
jela atau tidak jela, ada jarak maksimum dan ada jarak minimum dimana bayangan yang terbentuk dengan
jelas/tegas, sedangkan jarak antara lensa dengan layar tidak begitu berpengaruh.

Diskusi
Pada percobaan ini tidak terlalu sulit jika dibandingkan percobaan-percobaan lain pada semester dua ini.
Kesulitan yang kami temui yaitu pada saat melakukan pngukuran karena kadang benda atau pun lensa bergeser
saat dilaakukan pengukuran sehingga kemungkinan besar angka-angka yang kami peroleh ada yang kurang atau

ada yang lebih dari seharusnya. Selain itu ada rasa ribet ketika harus mengganti lampu pijar dengan lampu susu
karena panasnya lampu, kami merasa takut, apalagi bagi para praktikan wanita.
Kesimpulan
Dari data percobaan diatas diperoleh:
Berdasarkan Persamaan (8)
f (+)

= (20,0458 0,0665) cm

f (++)

= (15,1815 0,0118) cm

f gabungan

= (9,0087 0,0075) cm

f(-)

= (5,42 0,0113) cm

Berdasarkan Persamaan (9)


f (+)

= (19,903 0,0408) cm

f (++)

= (15,0761 0,0432) cm

f gabungan

= (8,97 0,0451) cm

f(-)

= (5,42 0,0083) cm

Berdasarkan Persamaan (10)


f (+)

= (19,903 0,9899) cm

f (++)

= (15,0761 0,7555) cm

f gabungan

= (8,97 0,4485) cm

f(-)

= (5,42 0,0217) cm

Daftar Pustaka
- Pedoman Praktikum Fisika Dasar, Mekanika, Panas, Bunyi. Bandung; STT Tekstil. 2004.
- Padri, I Made; Fisika Dasar 1. FPMIPA IKIP Bandung, Bandung. 1992.

Anda mungkin juga menyukai