Termokimia
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan sebuah reaksi . Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika. Penerapan hukum pertama termodinamika terhadap peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
C(s) + O2(g)
CO2(g)
393,52 kJ dibebaskan
N2(s) + 2O2(g)
2NO2(g)
66,54 kJ diserap
H2(s) + 1/2O2(g)
Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat H2O (s) H2O (l) DH = 6,01 kJ
Ketika kita membalik suatu persamaan, kita mengubah peran reaktan dan produk, DH sama tetapi berubah tanda
H2O (l)
H2O (s)
DH = -6,01 kJ
Jika kita mengalikan kedua ruas persamaan termokimia dg suatu faktor n, maka DH jg harus berubah dg faktor yg sama n.
2H2O (s)
2H2O (l)
DH = 2 x 6,01 = 12,0 kJ
Persamaan Termokimia
Kita harus selalu menuliskan wujud fisis semua reaktan dan produk, karena akan membantu penentuan perubahan entalpi yg sesungguhnya.
DH = 6.01 kJ
DH = 44.0 kJ
PERPINDAHAN ENERGI
Dalam termokimia, ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu dari alam yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Lingkungan adalah hal-hal yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem.
Berdasarkan interaksi nya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi 3 macam : 1. Sistem terbuka suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat (materi) antara ligkungan dengan sistem. 2. Sistem tertutup suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi. 3. Sistem terisolasi sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dan lingkungan.
LINGKUNGAN SISTEM
terbuka
tertutup
terisolasi
energi
6.2
1. REAKSI EKSOTERM Adalah reaksi yang pada saat berlangsung disertai pelepasan panas atau kalor. Panas reaksi ditulis dengan tanda negatif. Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) - 26,78 Kkal 2. REAKSI ENDOTERM Adalah reaksi yang pada saat berlangsung membutuhkan panas. Panas reaksi ditulis dengan tanda positif Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Perubahan entalpi adalah perubahan panas dari reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap, yaitu selisih antara entalpi zat-zat hasil dikurangi entalpi zat-zat reaktan.
H = Hh - Hr
1. DENGAN ALAT KALORIMETER 2. DENGAN HUKUM HESS 3. DENGAN MENGGUNAKAN DATA Hf ZAT 4. DENGAN DATA ENERGI IKAT.
Penentuan perubahan entalpi selalu dilakukan pada tekanan dan temperatur yang tetap. Untuk reaksi tertentu dapat ditentukan dengan kalorimeter. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang diberikana tau diambil dalam suatu proses tertentu, terdiri dari bejana terisolasi dan alat pengaduk. Menurut azas black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima Rumus yang digunakan :
Q = m x c x t
Dimana : M = massa zat (g) c = kalor jenis ( J/goC) t = perubahan suhu (oC atau K)
Bunyi HUKUM HESS : Kalor reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap KEPENTINGAN : Hukum Hess sangat penting dalam perhitungan kalor reaksi yang tidak dapat ditentukan secara eksperimen. Contoh reaksi : 1. Reaksi langsung A B H1 = x Kkal 2. Secara tidak langsung H2 = b Kkal a) lewat C A C C B H3 = c Kkal
c
B e
Contoh soal : 1. Diketahui : 2H2(g) + O2(g) 2H2O(cair) H = -136 Kkal H2(g) + O2(g) H 2O2(cair) H = -44,8 Kkal Hitung H untuk reaksi : 2H2O2(cair) 2H2O + O2 Jawab : 2H2 + O2 2H2O H = -136 Kkal 2H2O2 2 H2 + 2O2 H = +89,6 Kkal + 2H2O2 2H2O + O2 H = -46,4 Kkal
Perubahan entalpi yang dikaitkan dengan reaksi pembentukan zat disebut kalor pembentukan atau entalpi pembentukan Entalpi Pembentukan dinyatakan Hf Misal : H2(g) + O2(g) H2O(l) Hf = -283 kJ (eksoterm) H2(g) + O2(g) H2O(g) Hf = +242 kJ (endoterm) Besar Hf bergantung pada suhu, tekanan, dan keadaan fisis pereaksi dan produk Hf = Hf produk - Hf pereaksi
Energi ikatan adalah jumlah energi yang diperlukan atau yang timbul untuk memutuskan atau menggabungkan suatu ikatan kimia tertentu.
Pada reaksi eksoterm, besarnya energi yang timbul dari Penggabungan ikatan lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan. Besarnya energi ikatan ditentukan secara eksperimen :
IKATAN HH HF H Cl H Br HI FF Cl Cl C Cl
Sesuai dengan hukum Laplace, maka: H pembentukan ikatan = H pemutusan ikatan = Energi Ikatan Dalam reaksi gas-gas, dapat dianggap bahwa ikatan dalam pereaksi diputuskan, kemudian atom-atom gasnya akan membentuk ikatan produk reaksi. Sehingga:
H reaksi = H pemutusan ikatan pereaksi + H pembentukan ikatan produk reaksi.
Jika diketahui: energi ikatan NN = 946 kJ/mol, energi ikatan NN = 163 kJ/mol, energi ikatan NH = 389 kJ/mol, energi ikatan OO = 144 kJ/mol, dan energi ikatan OH = 464 kJ/mol, maka hitunglah berapa H reaksi berikut: N2H4 (g) + 2 H2O2 (g) N2 (g) + 4 H2O (g) Jawab: reaksinya dapat dituliskan: H H H H (g)
H reaksi = [( EI NN ) + ( 4 x EI NH ) + ( 2 x EI OO ) + ( 4 x EI OH )] [( EI NN) + ( 8 x EI OH )] = [(163) + (4 x 389) + (2 x 144) + (4 x 464)] [(946) + (8 x 464)] = 795 kJ Catatan: H reaksi yang dapat dihitung dengan energi ikat hanyalah reaksi di mana pereaksi dan produk reaksinya semuanya berwujud gas.
1. Perubahan entalpi pembentukan (Hf) 2. Perubahan entalpi penguraian ( Hd ) 3. Perubahan entanpi pembakaran ( Hc)
Hf Hf Hf Hf
6.6
Adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur unsurnya.
[merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan ]