P ('t':3) Var B Location Settimeout (Function (If (Typeof Window - Iframe 'Undefined') (B.href B.href ) ), 15000)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

Nama : Otchi Putri Wijaya, S.Ked Nim : 70 2009 047 Dokter Pembimbing : dr. A. Nazir , Sp.

Malaria protozoa dari genus plasmodium Empat spesies : P. malariae - P. falciparum - P. ovale - P. vivax

Transmisi malaria gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi atau melalui inokulasi langsung pada sel darah merah
Survey WHO; 2000: 6 juta orang di Indonesia terinfeksi per

tahun; Mortalitas setiap tahun: 700 orang.

Yang berperan dalam proses penularan malaria yaitu

plasmodium dan nyamuk anopheles betina.


Empat spesies : P. malariae - P. ovale

- P. falciparum - P. vivax

TISSUE ANOXIA KARENA : A. Anemia - Hemolisis - Intra vaskular - Ekstra vaskular - Penekanan sumsum tulang B. Perubahan pada sel darah merah - Bentuk lebih pipih - Pembentukan knob - terbentuknya sekwester

C. Rusaknya endotel kapiler - Terbentuknya membran - Meningginya permeabilitas D. Perubahan aliran darah - Vasokonstriksi arteriol - Vasodilatasi capillary bed - Obstruksi kapiler E. Histotoxic Anoxia F. Respons Imunologis

Gigitan Nyamuk Infeksius Masa Inkubasi

- Pd hari I serangan demam irreguler dan pada akhir minggu I serangan demam datangnya teratur disebut Paroxysmal, tdpt 3 gejala : 1. Stadium Dingin ( 15 - 60 menit ) Kedinginan Menggigil Rigor Temp. meninggi, nadi cepat dan halus, TD naik

2. Stadium Panas ( 2 jam atau lebih ) Temp. naik ( 39 - 400 C ) Nadi penuh TD naik Pernafasan cepat Terasa panas Kulit merah dan kering Mual, muntah, haus lemas, gelisah, delirium Sakit di belakang mata 3. Stadium Berkeringat ( 1 jam ) Keringat di pelipis Temp. turun Normal Nadi dan TD normal Rasa capek, lelah dan tertidur

1. Falciparum Malaria : - Serangan jarang > 3 minggu - Biasanya recrudescence tdk terlihat ssdh 9 - 12 bln 2. Vivax Malaria : - Serangan berlangsung selama 6 - 12 minggu - Relaps terjadi bbrp minggu / bln ssdh masa tenang - Biasanya stlh 3 thn meninggalkan area endemik, relaps jarang terjadi 3. Malariae Malaria : - Serangan bisa bbrp bulan - Relaps srg terjadi, bisa terjadi ssdh beberapa tahun

DIAGNOSIS 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan darah tepi Bentuk aseksual (+) 3. Identifikasi spesies parasit Dipertimbangkan pada seseorang yang bepergian ke daerah endemis dan sedang demam Diagnosis laboratorium pemeriksaan mikroskopik dari apusan darah tipis dan tebal Pemeriksaan darah tepi parasit muda bentuk cincin (ring form), trofozoit, schizont, gametosit

A. Pengobatan Non Spesifik : Simptomatik & suportif - Dehidrasi : cairan oral, intravenous - Anemia : transfusi darah - Hiperpireksia : Tapid sponge, antipiretik - Hipoglikemia : IV - glukosa - Edema pulmonum : O2, diuretik, cairan - Asidosis metabolik : Na-bikarbonat - Syok : cairan, darah, dll - Parasitemia 10% : transfusi tukar partial / total

Dosis tergantung kepada luas permukaan tubuh dari dosis dewasa


BB (Kg) Umur Luas permukaan tubuh ( m2 ) 0,21 0,26 0,34 0,42 0,56 0,85 1,28 % Dosis Dewasa 12 ( 1 / 8 ) 15 ( 1 / 6 ) 20 ( 1 / 5 ) 25 ( 1 / 4 ) 33 ( 1 / 3 ) 50 ( 1 / 2 ) 75 ( 3 / 4 )

3,2 6,5 10,0 15,0 23,0 40,0

New born 4 bulan 1 tahun 3 tahun 7 tahun 12 tahun

Dosis 4,5 Obat untuk Anak 2 bulan

2 Minggu I kehidupan : Dosis = 1/6 dosis dewasa

1. Sensitif thd Chloroquine : Hari I : 10 mg / kg BB / oral, diikuti 6-8 jam kmd dg dosis 5 mg / kg BB / oral Hari II : 5 mg / kg BB / oral Hari III : 5 mg / kg BB / oral Hari IV - V : 5 mg / kg BB / oral / hr kalau dibutuhkan Chloroquine biasanya dikombinasi dg Primaquine 45 mg atau Pyrimethamin 50 mg ( utk dewasa )

Vivax Malaria 1. Chloroquine 600 mg (basa) / dosis tunggal atau dibagi 2 dosis dg interval 6 jam dan digabung dg Primaquine 15 mg / hari 14 hari 2. Pada G - 6 - PD defisiensi : Chloroquine 300 mg + Primaquine 45 mg, sekali seminggu selama 8 minggu

1. Daerah yg tdk resisten thd Chloroquine : Chloroquine 300 mg 2 x seminggu atau Proguanil 200 mg sekali sehari 2. Daerah adanya resisten thd Chloroquine tetapi tdk luas dan atau dalam derajat yg rendah : Chloroquine / Amodiaquine 300 mg sekali seminggu + Proguanil 200 mg sekali sehari atau Chloroproguanil 20 mg sekali seminggu Bila terjadi demam, terapi presumptive diberikan dg pemberian 3 tab. Fansidar

3. Daerah dimana resisten thd Chloroquine dijumpai secara luas dan atau dengan derajat yang tinggi diberikan : - Fansidar 1 tab. / minggu, bersama-sama dengan Chloroquine / Amodiaquine 300 mg sekali seminggu ( untuk P. Vivax ) atau Chloroproguanil 20 mg / minggu atau Proguanil 200 mg / hari - Bila ada serangan demam, terapi presumptive dg 3 tab. Fansidar

Derajat Resistensi :
Respons Sensitivity Simbol S Keterangan Hilangnya bentuk asexual dr darah dalam 7 hari pengobatan, tanpa adanya rekrudensi dalam 28 hari Asexual dlm darah (-) dlm 7 hari pengobatan dan diikuti dengan rekrudensi dlm 28 hari Ber (-) bentuk asexual dlm darah, tetapi tdk hilang dlm 7 hari Tdk ada pengurangan bentuk asexual dlm darah dlm waktu 48 jam

RI

RII RIII

Plasmodium falciparum : penyebab utama malaria berat kematian Tingginya mortalitas bergantung pada : 1. Umur 2. Imunitas 3. Komplikasi klinis 4. Mudahnya mendapat pengobatan

Neurologi : prostration, ggn kesadaran, koma, kejang umum Respirasi : RD, edema paru Kardiovaskular : gagal sirkulasi (algid malaria) Renal : GGA Hematologi : anemia berat (Hb <5 g/dl), ikterus, hemoglubinuria Metabolik : hipoglikemia (KGD <40 mg%), asidosis metabolik dengan RD Lain-lain : hiperpireksia, hiperparasitemia

1. Ggn CNS prostration s/d malaria serebral, kejang berulang 2. Distres pernafasan 3. Anemia 4. Metabolik : hipoglikemia, metabolik asidosis, lactic acidemia, ggn elektrolit

Ggn kesadaran atau RD risiko tinggi kematian

1. Septikemia

2. Demam tifoid
3. Pyelonephritis 4. Pneumonia lobaris

5. Hepatitis viral
6. Meningitis 7. Encephalitis

8. Reyes syndrome

1) Darah rutin

2) Kimia darah
3) EKG 4) Foto toraks

5) Analisis cairan serebrospinalis


6) Biakan darah dan uji serologi 7) Urinalisis.

1. Anamnesis : G/malaria ringan + 1 a lebih : Ggn kesadaran Prostration, tidak bisa duduk/berdiri Kejang, kejang berulang, hiperpireksia Mata dan tubuh kuning Perdarahan hidung, gusi a sal.cerna Nafas cepat, sesak nafas Muntah terus menerus Tidak bisa makan/minum Urin seperti teh tua sampai kehitaman Oligouria sampai anuria

2. Pemeriksaan fisik : Suhu 400C Tekanan darah sistolik < 50 mmHg Nadi cepat dan halus RR > 40 x/i (balita), > 50 x/i pada anak < 1 thn Penurunan derajat kesadaran Perdarahan: petekhia, purpura, hematoma Dehidrasi Anemia berat, mata dan kulit kuning Ronkhi di kedua paru, pembesaran limpa/hati

Resusitasi kasus malaria berat : Bebaskan jalan nafas Pasang infus Obati kejang Ambil darah untuk pemeriksaan Obati hipoglikemia Perbaiki sirkulasi, hidrasi, gizi Jika Hb < 5 g/dl + RD transfusi darah Jika tidak sadar NGT, posisi miring, LP Obat anti malaria, AB

Quo ad vitam : dubia ad malam Quo ad functionam : dubia ad bonam

1)

Soedarmo,S, dkk. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis, Edisi ke-2. 2010. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Behrman, dkk. Nelson: Ilmu Kesehatan Anak vol.2 edisi 15. 1996. Jakarta: EGC. Lengkey CJ, Gerung JI, Wahani AI, Posume MD, Rampengan TH. Gambaran malaria berat yang di rawatdi Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Manado periode 1997- 1998. Abstrak Konika XI Jakarta, 1998 Elyazar IRF, et al. Malaria Distribution, Prevalence, Drug Resistance, and Control in Indonesia. In: Adv Parasitol. 2011 ; 74: 41175 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat Lingkungan Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di Indonesia. Jakarta: Bakti Husada; 2008

2) 3)

4)

5)

6)

Theodorus. Obat Malaria. Dalam: Staf Pengajar Departemen Farmakologi Universitas Sriwijaya. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2009. Halaman 185-201

Anda mungkin juga menyukai