Anda di halaman 1dari 13

Parameter

COD BOD Minyak nabati Minyak mineral Zat padat tersuspensi (TSS) Ph Temperatur Ammonia Bebas (NH3) Nitrat (NO3-N) Senyawa aktif biru metilen Sulfide (H2S) Fenol Sianida (CN)

Konsentrasi (mg/l) 100-300 50-150 5-10 10-50 200-400 6.0-9.0 38-40[OC] 1.0-0,5 20-30 5.0-10 0.05-0.1 0.5-10 0.05-0.5

Batasan Air Limbah Untuk Industri Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995

Masalah air limbah tidak sesederhana yang dibayangkan karena pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang besardan biaya operasi yang tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan airlimbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari pencernaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau untuk pengolahan air limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat. Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa para meter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dkelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organic, karakterstik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organic merupakanukuran jumlah zatorganik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon (TOC), Chemical oxygen demand (COD) biochemical oxygen demand (BOD), Minyak dan lemak (O&3q1G) dan total petroleum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), Ph, temmperatur, warna, bau, dan pontesial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organic atau inorganic. Tujuan utama teknologi pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat

Pengolahan awal (pretreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and girt removal, equalization and storage serta oil separation. Pengolahan tahap pertama (primary treatment) Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaaannya ialah proses yang berlangsung. Proses terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration. Pengolahan tahap kedua (secondary treatment) Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengalahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter. Pengolahan tahap ketiga (tertiary treatment) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsortption, ion exchange, membrane separation serta thickening gravity or flotation. Pengolahan lumpur (sludge treatment)lumpur yang terbentk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or dryng bed, incineration, atau landfill.

PENCEMARAN UDARA DAN DAMPAKNYA SERTA PENGELOLAANNYA

PENCEMARAN UDARA DAN DAMPAKNYA SERTA PENGELOLAANNYA

PENCEMARAN UDARA
Atmosfir adalah lingkungan udara yakni, udara yang meliputi planet bumi ini. Atmosfir terdiri atas empat zona dengan perbedaan temperature yang ekstrim sebagai akibat perbedaan penyerapan sinar matahari pada tiap lapisan tersebut. Zona terdekat dari permukaan bumi disebut troposphere yang lapisannya setinggi 18 km diatas equator dan 8 km di atas kutub. Temperatur pada puncak dapat turun sampai 60oC. komponen gas terbanyak pada zona ini adalah Nitrogen ( 78%) dan Oksigen (21%). Di atasa zona troposphere terdapat zona stratosphere yang ketinggiannya samap kira-kira 50 km dan temperatur antara 2oC s/d 60oC unsur terpenting pada zona ini adalah uap air dan Ozon (O3). Ozon di hasilkan melalui reaksi sebagai berikut: O2+Ultra Violet O+O menjadi O+O2 O3 Ozon melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Di atas stratosphere terdapat zona mesosphere yang ketinggiannya sampai kira-kira 80 km. Mesosphere dapat memiliki temperatur minimum sampai 80OC. Di atas mesosphere terdapat zona thermosphere, wilayah yang kaya dengan ion dan ketinggiannya sampai 1600 km dari permukaan bumi. Pada wilayah ini temperatur sangat tinggi karena adanya energi matahari dan radiasi kosmik.

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan penentukannya. Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara adalah segala kegiatan yang mengakibatkan penurunan kualitas yang berdampak negative terhadap kesehatan manusia.

Pembangunan yang berkembang, industry dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara, bila perubahan komposisiudara tersebut melalmpaui daya dukung lingkungan, maka akan berdampak negative terhadap manusia. Parameter dari komponen udara terdiri dari komponen iklim dan kualitas udara.
Kompenen iklim : kecepatan, suhu, kelmbabab, curah hujan, jumlah hujan, hari hujan. Kualitas udara : kebisingan, getaran (vibrasi), partikel debu, karbon monoksida (co), hidrokarbon (HC), nitro gen oksida ( NOx), oksidan fotokimia, sulfur dioksida (SO2), TIMBAL (Pb) dan hidrogen sulfida (H2S).

PENYEBAB PENCEMARAN UDARA Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam :
Faktor internal (alamiah) misalnya, debu adanya angin, debu dari letusan gunung berapi, proses terbakarnya lapisan batu bara, proses pembusukan sampah organic dll. Faktor eksternal (ulah manusia) mislnya hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan pertambangan dan industry, pembakaran hutan/ pembalakan liar serta pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan udara.

Komponen yang paling banya berpengaruh dalam pencemaran udara adalah Karbon Monoksida (CO), Hidro Karbon (HC), Nitrogen Oksida (NOx), Belerang Oksida (SOx), sulfur dioksida (SOx), tmbal (Pb), hydrogen sulfide (H2S) dan partikel-partikel.

Menurut Harsema (1998) pencemaran udara diawali oleh adanya emisi. Emisi merupakan jumlah pollutant (pencemar) yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu. Emisi dapat disebabkan oleh proses alam maupun kegiatan manusia
Emisi oleh proses alam disebut biogenic emissions seperti : gas methane (CH4) yang terjadi akibat dekomposisi bahan organik oleh bakteri pengurai. Emisi oleh proses kegiatan manusia disebut anthropogenic semissions seperti : hasil pembakaran bahan bakar fosil (bensol, bensin, solar, batu bara) dan pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara dsb.

Anda mungkin juga menyukai