Anda di halaman 1dari 9

Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum

Jhon Dewey: Value is object of social interest. Charles R. Knikker: Nilai adalah sekelompok sikap yang menggerakkan perbuatan atau keputusan yang dengan sengaja menolak perbuatan
Lasyo: Nilai bagi manusia merupakan landasan atau motivasi dalam segala tingkah laku atau perbuatannya

K. Bertens: 1. Etika berarti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya 2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral (kode etik) 3. Etika merupakan ilmu tentang yang baik dan yang buruk (filsafat moral)

Nilai
Objektif Baik dan buruk dipandang dari tuntunan sesuatu Seseorang tidak menemukan nilai melainkan bagaimana menerima dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari Nilai objektif ini telah ada sebelumnya Subjektif Nilai tergantung pada objeknya Nilai tidak akan ada jika penilainya tidak ada Nilai ini inheren dalam subjek yang menilai Nilai ini berhubungan dengan nilai rasa atau estetika penilainya

Hukum merupakan tuntunan bagi manusia dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Ubi societias ibi us (di mana ada masyarakat di sana ada hukum)

Hukum dan moral memiliki hubungan yang erat sekali. Hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas, Kualitas hukum selalu diukur dengan norma moral. Hukum dapat meningkatkan moralitas masyarakatnya. Walaupun berkaitan, hukum tetap berbeda dengan moral

Fungsi dan tujuan Hukum dalam masyarakat: 1. Sebagai alat pengatur tertib hubungan masyarakat 2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial 3. Sebagai penggerak pembangunan 4. Pengawas pemerintahan dan penegak hukum

Perbedaan hukum dan moral: 1. Hukum lebih dikodifikasikan secara sistematis daripada moral 2. Hukum mengatur tingkah laku lahiriah saja sedangkan moral sampai pada sikap batiniah 3. Sanksi hukum jelas dan dapat dipaksakan sedangkan moral tidak (hukuman batin) 4. Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan negara sehingga dapat dibatalkan atau diubah tetapi moral tidak. 5. Moral menilai hukum dan tidak sebaliknya

Problematika pembinaan nilai moral: 1. Pengaruh kehidupan keluarga 2. Pengaruh teman sebaya 3. Pengaruh figur otoritas: keyakinan orang dewasa harus dipertahankan, sehingga menambah kebingungan remaja 4. Pengaruh media komunikasi 5. Pengaruh otak atau cara berpikir 6. Pengaruh informasi: informasi baru dapat mengubah keyakinan, sikap, dan nilai.

Anda mungkin juga menyukai