Anda di halaman 1dari 28

APEKSIFIKASI

&
APEKSOGENE
SIS

PENYEBAB APEKS TERBUKA


: Resorbsi yang berlebihan dari
apeks yang belum matang setelah
perawatan ortho
Inflamasi periradikuler
Sebagai bagian penyembuhan dari
trauma

Penutupan apeks 3 tahun


setelah gigi erupsi

Bentuk sal.akar yang belum


tumbuh sempurna :
1. Gigi dengan saluran akar berbentuk

divergen kearah gingivoapikal


2. Gigi dengan dinding saluran akar
berbentuk sejajar
3. Gigi dengan saluran akar berbentuk
konvergen kearah gingivoapikal

APEKS TERBUKA

Walton & Torabinejad, 1998

APEKSIFIKASI

DEFINISI : Perawatan saluran akar


pada gigi non vital dengan saluran
akar yang belum tumbuh lengkap

KOMPOSISI BARIER KALSIFIKASI


Dentin
Osteodentin
Sementum

aselular
Sementum selular
Tulang

PROSEDUR APEKSIFIKASI YANG SERING DILAKUKAN

kalsium hidroksida
Membentuk lapisan jaringan keras
osteoblas efek osteogenik dari kalsium
hidroksida
Kalsifikasi apikal gigi yang terbuka
Pembentukan dan penutupan jaringan keras

APEKSIFIKASI
INDIKASI

KONTRA INDIKASI

Gigi non vital

Fraktur vertikal dan


sebagian besar fraktur
horizontal

Gigi dengan saluran akar


terbuka/belum tumbuh
lengkap

Ankilosis (replacement
resorption)

Gigi harus dapat


direstorasi

Akar yang sangat pendek

DIAGNOSIS dan RENCANA


PERAWATAN
MENEGAKKAN DIAGNOSA :

Pemer iksaan Subjektif : Riwayat gigi,

Gejala/ Keluhan
Pemeriksaan Objektif : pemeriksaan
Visual, perkusi, tes thermal
Test listrik Harus diinterpretasi dengan
benar karena tes listrik pada gigi dengan
apeks terbuka sering kali menimbulkan
false negatif/positif
Gambaran radiografi

RENCANA PERAWATAN
Pulpa Vital -- Apeksogenesis
Pulpa Non Vital -- Apeksifikasi
Kasus Apeksogenesis harus ditangani

segera setelah terjadi cedera trauma

STATUS PULPA : VITAL dan


NEKROTIK
VITAL :
Karies dalam : Pulpitis reversibel PC dengan
Ca(OH)2
Pulpitis Irreversibel pulpotomi , Ca(OH)2
dipermukaan pulpa dengan basis dan restorasi
yang kuat agar tidak bocor / leakage
NEKROTIK
Ruang pulpa dan saluran akar dibersihkan-
Ca(OH)2 diletakkan pada apeks terbuka,
Observasi dan ganti Ca(OH)2 bila perlu hingga
apeks tertutup

BAHAN : - Kalsium Hidroksida


- MTA (Mineral Trioxide
Agregate)
TEKNIK PERAWATAN APEKSIFIKASI:
1.Isolasi gigi
2.Debridement
3. Irigasi saluran akar
4. Penentuan panjang kerja
5. Pengaplikasian pasta kalsium hidroksida atau
MTA
6. Ditumpat sementara

APEKSIFIKASI

Wlton & Torabinejad, 1998

APEKSIFIKASI

KETERANGAN GAMBAR
A. Nekrosisi pulpa
B. 1. Pemotongan jaringan pulpa vital
2. Ca(OH)2
3. ZnOE
4. Tumpatan tetap
5. Dentinal bridge
6. Gutta percha
7. GIC
8. Komposit
C. Pengisian Ca(OH)2 D. Pengisian gutta
percha dan penyembuhan lesi periapikal

KONTROL
4-6 minggu :

Ca (OH)2 teresorbsi dan tidak padat

diambil dan diisi ulang


sampai penuh

3-6 bulan :

* Rho terbentuk barier dan terjadi blokade


pada
ujung apikal
Jika belum terbentuk barier bongkar

kembali, dilakukan aplikasi ulang dengan


kalsium hidroksida
jika terbentuk barrier Pengisian saluran akar
(teknik
kondensasi)

APEKSOGENESIS

DEFINISI :

Perawatan pulpa vital pada gigi

yang
akarnya belum tumbuh
sempurna untuk
memberi
kesempatan pada akar
melanjutkan pertumbuhan dan
menutup apeknya

APEKSOGENESIS
INDIKASI
Gigi vital, belum
matang

KONTRA INDIKASI

Apeks terbuka

Gigi goyang

Gigi yang
mengalami avulsi dan
replantasi

Mahkota utuh dan


Gigi dengan fraktur
dapat dilakukan restorasi akar horizontal dekat
dengan tepi ginggiva
Karies yang tidak dapat
ditumpat lagi
Fraktur mahkota-akar
yang berat

TEKNIK PERAWATAN

APEKSOGENESIS :
Shallow Pulpotomi
- Hanya jaringan sakit diangkat
(2-3mm)
meninggalkan
perlukaan di permukaan
- Letakkan seal (Ca(OH)2
diatas perlukaan

Pulpotomi Konvensional
1. Anestesi lokal
2. Isolasi dan desinfeksi
3. Pembukaan kavitas
4. Pembuangan serabut pulpa dan debris dari
korona sampai daerah yang diamputasi
5. Perdarahan pulpa terpotong dihentikan
dengan larutan anestesi lokal atau saline dengan
kapas bulat steril
6. Peletakan Ca(OH)2 di permukaan pulpa (12mm)
7. Peletakkan selapis semen OSE diatas Ca(OH)2
8. Tumpatan permanen

PULPOTOMI

PULPOTOMI

A. Fraktur Gigi B. Pemotongan pulpa C.


Hemostasis
C

APEKSOGENESIS

PERAWATAN
APEKSOGENESIS
Merangsang pembentukan
dentin pada akar harus
berlangsung terus dengan
melakukan perawatan pulpotomi
dan untuk mempertahankan gigi
tetap vital
Prognosis: baik

Pulpa terbuka :
-Karies besar
- Trauma

PULPOTOMI

PULPA TETAP VITAL

Kasus berhasil
APEKSOGENESIS

APEKSIFIKASI

Tidak ada tanda-tanda / gejala


penyakit pulpa

Tidak ada tanda-tanda / gejala


penyakit pulpa

Pembentukan dentin

Pembentukan barrier kalsifikasi


disekitar apeks dan terlihat di
Rho, bisa juga terasa dengan
gerakan taktil

Bridge of calcification dibawah


Ca(OH)2 ( bisa tidak terlihat di
photo)

Akar tumpul dan lebih pendek


dari akar normal

KASUS GAGAL
APEKSOGENESIS

APEKSIFIKASI

1. Ada kontaminasi bakteri


2. Tidak ada penutupan apikal
3. Gejala sakit, sensitif terhadap tekanan
4. Tanda-tanda saluran sinus bengkak,
kerusakan probing, radiolusen periapikal
5. Diikuti hilangnya Ca(OH)2 dari ruangan
saluran
6. Pertumbuhan jaringan granuloma lebih
ke bawah, sehingga file yag lebih pendek
saja menyebabkan pendarahan

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai