Tujuan :
Merangsang pembentukan “CALCIFIC
BARIER” pada 1/3 apikal yang masih terbuka
lebar.
INDIKASI
Gigi dalam masa pertumbuhan dengan foramen apikalis
belum sempurna tertutup
Korona dapat
Direstorasi
Pulpa nekrosis
Usia pasien tua/muda
Apeks terbuka
KONTRA INDIKASI
1. Semua fraktur vertikal dan sebagian besar fraktur
horisontal
2. Replacement Resorption (ankilosis)
3. Akar yg. sangat pendek
ETIOLOGI
1. Resorpsi berlebihan dari apeks yang belum matang
setelah perawatan ortodonsi
2. Inflamasi periradikuler
3. Penyembuhan setelah trauma
PROGNOSIS :
Cara :
Pemampat amalgam dicobakan tandai
dg.stop karet
Amalgam carier diisi pasta
Bahan didorong ke apeks
(Plugger + Stop)
(Cotton pellet + pinset)
Tumpatan sementara (kuat)
RO
Instrumentasi dari saluran akar yang divergen dilakukan
dengan tekanan yang lembut terhadap dinding akar,
disertai dengan irigasi.
A, Saluran akar diisi dengan pasta kalsium hidroksid (a)
dengan menggunakan syringe dan jarum (b) untuk
mendepositkan material.
B, jarum dikeluarkan bersamaan dengan mendepositkan
pastanya sampai area servikal
A, Gigi yang sedang menjalani proses apeksifikasi. Pasta
kalsium hidroksid (a), cotton pellet (b), semen zink okside
eugenol (c). B, tujuan utama untuk menginduksi batasan
jaringan keras (d)
Pasta apeksifikasi (kalsium hidroksid dan CMCP atau kalsium hidroksid dalam metil
selulosa ) diletakkan pada saluran akar sedekat mungkin dengan apeks. Cotton pellet (C)
diletakkan pada ruang pulpa, aplikasi ZOE, tumpat sementara.
Hasil klinis yang berhasil setelah perawatan apeksifikasi. A,
Penutupan kanal dan apeks yang berkelanjutan menjadi normal.
B, Apeks tertutup, tetapi kanal nya masih dalam konfigurasi
“blunderbuss”.
C, Tidak ada perubahan radiografik akan tetapi terdapat lapisan
semacam tulang yang tipis yang terletak di dekat apeks.
D, Bukti radiografik dari pemendekan ujung batas apeks.
KONTROL
HOLLAND (1979) : Pasta Ca(OH)2
Diganti setelah 6 minggu
3 bln. : RO Foto
6 bln – 2 thn : kontrol
Tujuan :
Mempertahankan vitalitas pulpa bagian akar
evaluasi
I. 6-12 minggu (kontrol vitalitas jaringan,
keluhan pasien).
II. tiap 6 bulan s/d terbentik akar (rongent foto)
Evaluasi perawatan apeksogenesis
Pertama, jika setelah perawatan akar tertutup
sempurna, pulpa vital tetap dapat terjaga dan
pulpotomi dengan bahan Ca(OH)2 masih dapat
dipertahankan dengan syarat pasien rajin
melakukan kontrol secara berkala setiap 3 atau 6
bulan sekali.
Kedua, jika setelah perawatan dan akar telah
tertutup sempurna, maka pulpotomi dengan bahan
Ca(OH)2 dapat dibongkar dan digantikan dengan
teknik pulpektomi dengan bahan gutta perca
kriteria keberhasilan
asimptomatik, dapat berfungsi
tidak ada periodontitis
tidak ada resorpsi akar ( rongent)
tetap vital
pertumbuhan akar berlanjut,
pembentukan dentin jelas secara
radiografik
Kegagalan ditandai :
berhentinya pertumbuhan akar
adanya kelainan apeks, resorpsi internal
apeksifikasi+ PSA
APEKSIFIKASI APEKSOGENESIS
INDIKASI : INDIKASI :
1. Gigi dlm masa pertumbuhan dg 1. Gigi dlm masa pertumbuhan dg
for apikal blm terbentuk for apikal blm terbentuk
sempurna sempurna
2. Pulpa nekrosis 2. Pulpa korona rusak , pulpa
3. Korona dpt direstorasi radikular sehat vital
3. Korona dpt direstorasi