DAN PENATALAKSANAAN
Oleh :
Dr. drg. Sri Henawati, M. Kes
Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya
pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada organisme
multiseluler.Hal ini terjadi akibat adanya transformasi atau perubahan
perilaku sel akibat transkripsi suatu onkogen.Onkogen merupakan
protoonkogen yang mengalami mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan
overaktif protein yang di kode oleh gen tersebut dan dapat
berkembang menjadi kanker. Kanker terjadi akibat hilangnya
mekanisme pengaturan pertumbuhan dan differensiasi sel.
NEOPLASMA /NEOPLASIA
Neoplasma atau neoplasia adalah pembentukan jaringan
baru yang abnormal dan tidak dapat di kontrol oleh
tubuh.Ada dua neoplasia yaitu ( neoplasia jinak dan
neoplasia ganas ).Neoplasia ganas atau kanker adalah tumor
yang tumbuhnya cepat,infiltratif ke jaringan sekitarnya dan
dapat menyebar ke organ 2 lain/ metastase .
FAKTOR PENYEBAB/PREDISPOSISI NEOPLASIA
1. Jaringan menjadi terfiksir karena sel- sel ganas invasi diantara jaringan
sekitarnya,sehingga tidak berbatas jelas dan tidak dapat digerakkan.
2. Menyebabkan nekrosis penghancurandan ulserasi,bercak eritematus
yang kecil sampai pembengkakan , menyebabkan disfungsi atau
perdarahan pada jaringan normal.
3. Jaringannya berbeda dengan jaringan normal.Perbedaan tersebut
meliputi gambaran bentuk sel atau kedangkala dapat terlihat sel yang
sangat immature tetapi dapat juga terlihat sel neoplasia menjadi
sangat mature seperti neoplasia jinak atau sel normal.
4. Seringkali jaringan menjadi kehilangan kemampuan berfungsi
samasekali tetapi kadangkala jaringan menjadi hipofungsi ,hiperfungsi
atau bahkan fungsinya normal.
5. Metastasis ,dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapat
perawatan ,walau dilakukan perawatan seringkali kambuh .
DIAGNOSA NEOPLASIA GANAS
Diagnosa dari neoplasia ditentukan oleh pemeriksaan HPA ,dengan
memperhatikan perubahan sel dengan teliti dengan melihat ada tidaknya
fibrous kapsul serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.Pembentukan
vaskularisasi , adanya sel yang atipia ,keterlibatan pembuluh saraf.Sifat
pertumbuhan abnormal .
2. Distribusi kelamin
Kanker rongga mulut lebih banyak terdapat pada laki-laki daripada
perempuan dengan perbandingan3/2-2/1
3. Distribusi umur
Kanker rongga mulut sebagian besar timbul pada usia diatas 40 tahun
(70%).
4. Distribusi geografis
Kanker rongga mulut tersebar luas diseluruh dunia. Yang tinggi insidensnya
di Perancis, India sedangyang rendah di Jepang
Kelainan dalam rongga mulut diperiksa dengan cara inspeksi dan palpasi
dengan bantuan spatel lidah dan penerangan dengan menggunakan lampu
senter atau lampu kepala. Seluruh rongga mulut dilihat mulai dari bibir
sampai orofaring posterior. Perabaan lesi rongga mulut dilakukan dengan
memasukkan 1-2 jari ke dalam rongga mulut. Untuk menentukan dalamnya
lesi dilakukan dengan perabaan bimanuil. Satu- dua jari tangan kanan atau
kiri dimasukkan ke dalam rongga mulut dan jari-jari tangan lainnyameraba
lesi ari luar mulut.
Untuk dapat inspeksi lidah dan orofaring maka ujung lidah yang telah
diberi kasa 2x2 inchdipegang dengan tangan kiri pemeriksa dan ditarik
keluar rongga mulut dan diarahkan kekanan dan kekiri untuk melihat
permukaandorsal, vemtral, dan lateral lidah, dasar mulut, dan orofaring.
Inspeksi bisa lebih baik lagi jira menggunakan cermin pemeriksa.
Tentukan lokasi tumor primer, bagaimana bentuknya, berapa besar dalam
sentimeter, berapa luas infiltrasinya, bagaimana operabelitasnya.
• Status Regional
Palpasi apakah terdapat pembesaran kelenjar getah bening leheripsilateral
atau contra latera. Bila ada pembesaran tentukan lokasinya, jumlahnya,
ukurannya, dan mobilitassnya
•
2.Pemeriksaan Radiografi
a. X-foto polos
• 4 Pemeriksaan patologi
Semua penderita kanker rongga mulut atau diduga sebagai kanker rongga
mulut harus diperiksa patologis dengan teliti.
Biopsy jarum halus (FNA) untuk pemeriksaan sitologis dapat dilakukan pada
tumor primer atau pada tumor metastase kelenjar getah bening leher.
Biopsy eksisi : bila tumor kecil, 1cm, atau kurang eksisi yang dkerjakan
adalah eksisi luas seperti tindakan opersi definitive (1cm dr tepi tumor)
Biopsy insisi : atau biopsy cakot ( punch biopsy) menggunakan tang alligator,
bila tumor besar atau inoperable.
Yang harus diperiksa dalam sediaan histopatologi ialah tipe, differensiasi,
dan luas invasi dari tumor.
• Oncologic surgeon
• Plastic and reconstructive surgeon
• Radiation oncologist
• Medical oncologist
• Dentist
• Rehabilitation specialists
a. umur penderita
b. keadaan umum penderita
c. fasilitas yang tersedia
d. kemampuan dokternya
e. pilihan penderita
Untuk lesi kcil T1-T2, tindakan operasi atau radiasi saja dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi. Dengan catatan bahwa radioterapi saja pada
T2 memberikan angka kekembuhan yang cukup tinggi daripada tindakan
operasi.
Untuk T3-T4 trapi kombinasi operasi dan radioterpi memberikan hasil yang
lebih baik. Pemberian neo-adjuvant radioterpi dan atau kemoterapi sebelum
tindakan operatif dapat diberikan pada kanker rongga locally advanced (T3-
T4).
• TERAPI KURATIF
Terapi kuratif untuk kanker rongga mulut diberikan pada kanker rongga
mulut stadiumI,II,III.
1. Terapi utama
Terapi utama untuk stdium I dan II ialah operasi atau radioterapi yang
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sedangkan untuk
stadium III, IV yang masih operable ialah kombinasi antara operasi dengan
radioterapi pasca bedah.
Indikasi operasi :
1. Kasus operabel
2. Umur relatif muda
3. Keadaan umum baik
4. Tidak terdapat ko-morbiditas yang berat
• Radioterapi
Indikasi Radioterapi :
1. Kasus Operabel
2. T1,2 Tempat Tertentu ( Lihat Diatas)
3. Kanker Pangkal Lidah
4. Umur Relatif Tua
5. Ada Ko-morbiditas Yang Berat
Radioterapi dapat diberikan dengan cara:
1. Teleterapi memakai ortovoltase, cobalt 60, Linec dengan dosis 5000-
7000rads
2. Brakiterapi , sebagai booster dengan implantasi intratumoral, jarum
irridium192 atau radium 224 dengan dosis 2000-3000rads
Terapi tambahan
a. Radioterapi
2. Radioterpi pre-bedah
radioterpi pre-bedah diberikan pada kasus yang operabilitasnya
diragukan atau yang inoperabel.
Terapi komplikasi
A. Terapi komplikasi penyakit
pada umumnya stadium I sampai II belum ada komplikasi penyakit,
tetapi dapat menjadi komplikasi karena terapi.
Terapinya tergantung dari komplikasi yang ada, misal:
1. Nyeri; analgetik
2. Anemia; hematinik
3. Infeksi; antibiotik, dll
• Terapi Komplikasi Terapi
1. Komplikasi operasi; menurut jenis komplikasi
2. Komplikasi radioterapi; menurut jenis komplikasi
3. Komplikasi kemoterapi; menurut jenis komplikasi
• Terapi Bantuan
Dapat diberikan nutrisi yang baik, vitamin, dsb
• Terapi sekunder
kalau ada penyakit sekunder, diberikan terapi sesuai jenis penyakitnya
TERAPI PALIATIF
Terapi paliatif adalah untuk memperbaiki kualitas hidup penderrita dan
mengurangi keluhannya terutama untuk penderita yang tidak dapat
disembuhkan lagi.
Terpi paliatif diberikan pada penderita kanker rongga mulut yang :
1. Stadium IV yang telah menunjukkan metastase jauh
2. terdapat komordibitas yang berat dengan harapan hidup yang pendek
3. Terapi kuratif yang gagal
4. Usia sangat lanjut
• Keluahan yang harus diperhatikan antara lain :
1. regional
a. ulkus di mulut atau di leher
b. nyeri
c. sukar makan, minum, menelan
d. mulut berbau
e. anoreksia
f. fistula oro-kutan
2. sistemik
a. nyeri
b. batuk
c. sesak nafas
d. BB menurun
e. Sukar berbicara
f. Badan lemah
• Terapi utama
1. Tanpa meta jauh, radioterp dengan dosis 5000-7000rads, kalau perlu
kombinasi dengan operasi
2. Ada metastase jauh, kemoterapi
• Kemoterapi yang dapat dilakukan adalah
a. Karsinoma epidermoid
obat-obat yang dapat dipakai: cisplatin, methotrexate, bleomycin,
cyclophosphamide, adryamycin dengan angka remisi 20-40 % misal:
a). Obat tunggal : metrotrexate 30 mg/m2 2xseminggu
b). Obat kombinasi: V : vincristin : 1,5 mg/m2 hl
B : bleomycin: 12 mg/m2 hl diulang tiap 2-3 minggu
M : metrotrexate : 20 mg/m2 h3, 8
64 year old male with a long history of cigarette smoking presents with
an a symetrical nodular mass in the retromolar region.