Anda di halaman 1dari 44

PEMERIKSAAN KELENJAR SALIVA DAN

KELENJAR LIMFOID

DYAH INDARTIN SETYOWATI

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT FAKULYTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER
PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN VOLUME
SALIVA

VISUAL
INSPEKSI/ PALPASI
MENGGUNAKAN ALAT MENGUKUR VOL:
Schimer’s tear test, Saxon Test, gelas ukur,
Mangkok Carlson-Crittenden, sialografi,
Scintiscaning, Biopsi,
,
Schimer’s tear test

• Schimer’s tear test adalah metode yang digunakan untuk


mengukur volume air mata.

• ditemukan oleh otto schirmer pada tahun 1903 di Jerman.

• alat yang digunakan berupa whatman paper, kertas penyaring


dengan ukuran 0,5 x 3,5,cm dan memiliki satuan milimiter.
Cara kerja:
• Pasien diinstruKsikan untuk duduk rileks di
kursi dengan mata terbuka. Interpretasi hasil
• Kertas penyaring diambil dari kemasannya dan dilihat
berdasarkan
sekitar sepertiga bagian dari ujung kertas banyaknya
dilipat. bagian kertas
yang basah .Jika
• Bagian yang dilipat dimasukkan ke kelopak bagian kerta
mata bawah dan pasien diinstruksikan untuk yang basah
menutup matanya. >5,mm,pasien
dikategorikan
• Metode ini dilakukan pada kedua mata disaat kekurangan
yang sama selama 5 menit. produksi air
mata.
• Setelah 5 menit ,kertas diambil untuk dilihat
hasilnya
Berdasarkan metode schimer’s tear test,pada tahun 1992,Lopezt
dan Jornet dari Spanyol menggunakan prinsip yang sama untuk
rongga mulut

Metode ini disebut whatman paper strip adalah


metode yang digunakan untuk mengukur
volume saliva di rongga mulut

Dalam metode ini,kertas penyaring yang


digunakan ukurannya berbeda yaitu whatman
paper 41 dengan ukuran 1x17 cm yang
dikemas dalam kantong polietilen dan
disterilkan oleh etilen oksida
Cara Whatman paper strip adalah sebagai berikut:

• Pasien diintrusikan duduk di kursi dengan posisibadan Interprestasi


sedikit membungkuk dan tangan diletakkan di atas lutut. hasil: Hasil dinilai
berdasarkan
• Kemasan schimer’s tear test 41 dibuka dan ujung kertas bagian kertas
ditarik dari kemasan sepanjang 5 cm yang basah,:
• Ujung kertas penyaring dilipat membentuk sudut 90
Bagian kertas
• Pasien diinstruksikan untuk menelan ludahnya sebelum yang basah
pengukuran volume saliva dilakukan. antara 2,1-4,3,cm
• Pasien diinstruksikan untuk membuka mulutnya dan kertas dikategorikan
normal
diletakkan dibawah lidah berkontak dengan permukaan Bagian kertas
mukosa dari dasar mulut atau sekitar saluran warthon’s. yang basah
• Pasien diinstruksikan untuk menutup mulut dan matanya. kurang dari 2,1
cm dikategorikan
• Pengukuran dilakukan selama 5 menit. xerostamia
• Setelah 5 menit ,pasien membuka mulutnya dan kertas
penyaring diambil untuk dilihat bagian yang basah
Saxon Test

• Saxon Test adalah metode yang digunakan untuk


mengukur volume saliva terutama pada kalenjer saliva
minor.
• Metode ini pertama kali ditentukan oleh Kholer dan
Winter pada tahun 1985.
• Diaplikasikan dengan mengunyah spons steril dirongga
mulut.
• Spons yang digunakan yaitu preweighed ganze squere
dengan ikuran 2 inchi x 2 inchi.
• Pengukuran volume saliva dengan menggunakan spons
ditujukan bagi pasien yang salivanya sulit diambil.
Cara kerja pengukuram volume saliva dengan
spons adalah sebagai berikut:
Interprestasi
• Pasien diinstruksikan untuk tidak makan maupun Hasil:
minum selama 1 jam sebelum pengukuran Volume Saliva
• Spons yang telah disiapkan dalam bentuk 1,8-3,0 ml/menit
preweighed ganze squere ditimbang terlebih dikategorikan
dahulu dan dicatat beratnya. normal
• Kemudian pasien diintrusikan duduk dikursi
dengan rileks. Volume Saliva
• Pasien diintrusikan untuk membuka mulutnya dan antara 0,05-1,4
mengunyah spons steril tersebut selama 2 menit. ml/menit
• Setelah 2 menit ,spons diambil dan ditimbang serta dikategorikan
dicatat beratny xerostomia
• Hasil dinilai berdasarkan peningkatan berat spons
dan berat 1 gr sama dengan 1 ml Gelas Ukur
Gelas Ukur

Gelas Ukur adalah alat berupa tabung gelas yang digunakan untuk
mengukur volume saliva dengan stimulasi maupun tanpa stimulasi.

Gelas ukur diperkenalkan oleh Navasezh dan Christensen pada tahun


1982. Alat ini disebut juga centrifuge glass tube yang dikeluarkan oleh
laboratium KEBO AB,Spinga di Swedia .

Tabung gelas ini memiliki ukuan 0,1-10 ml.


Cara kerja :

1. Pasien diinstruksikan berpuasa,tidak menggorek gigi,maupun merokok selama


8 jam sebelum pengukuran volume saliva dengan gelas ukur dilakukan.

2. Pasien dinstruksikan duduk dikursi dalam keadaan tenang.

3. Sewaktu pengukuran saliva akan dilakukan pasien menelan ludahnya.

4. Kemudian untuk mengukur volume saliva tanpa stimulasi ,pasien diinstruksikan


meludahkan salivanya ke centrifuge glass tube yang disediakan selama 10
menit.

5. Setelah 10 menit,volume saliva dalam gelas ukur dihitung volumenya.


Selanjutnya dilakukan pengukuran volume saliva yang
distimulasi.

6. Pasien diintrusikan mengunyah 5 gr medical paraffin selama 6


menit.

7. Kemudian pasien diinstruksikan meludahkan salivanya ke


centrifuge glass tube yang disediakan selama 10 menit.

8. Setelah 10 menit ,Volume saliva pada gelas ukur dihitung


volumenya.

9. Pada saat menghitung volume saliva,busa diatas saliva tidak


dihitung
PEMERIKSAAN KELENJAR SALIVA
Cara kerja scintiscaning adalah :

1. Pasien diinstruksikan tidur dengan posisi kapala di bawah


kamera gamma
2. Kemudian pasien disuntik dengan bahan isotop radioaktif yaitu
tecghnetium melalui intravena
3. Setelah disuntik, skening pada kepala dan leher dilakukan.
4. Gambaran kelenjar saliva akan diperlihatkan melalui kamera
gamma yang mendeteksi bahan radioaktif tersebut.
5. Setelah beberapa gambar diambil, pasien diberi permen gula
untuk diisap yang bertujuan menstimulasi kelenjar saliva dan
gambaran berikutnya diambil untuk perbandingan.
6. Proses ini berlangsung selama 10 menit untuk injeksi dan 30-45
menit untuk scaning
Prosedur biopsi pada kalenjar labial:

Alat :Skalpel,jarum dan gunting bedah


Bahan :Benang ,kertas filter,anestesi lokal,dan formalin

Cara kerja biopsi dengan insisi pada kalenjer labial adalah:


1. Pasien diintrusikan untuk berpuasa selama 6 sampai 8 jam sebelum
biopsi dilakukan
2. Pasien diberikan anestesi infiltrasi pada daerah bibir bawah.
3. Kemudian dilakukan insisi dengan skalpel pada daerah bibir bawah dan
pemisahan jaringan biopsi
4. Jaringan biopsi diletakkan pada kertas filter dan untuk selanjutnya
dimasukkan dalam formalin atau dalam es untuk potong beku.
5. Penjahitan luka dilakukan dan diikuti dengan tindakan pasca bedah.

Hasil:Hasil biopsi dikirim ke laboratium untuk diperiksa sehingga diketahui


jika ada perubahan pada kalenjer labial.
Pada inspeksi, apakah terlihat pembesaran kelenjar getah bening? Apakah
pembesaran tersebut tunggal atau multipel, berapa jumlahnya? Apakah
pembesarannya unilateral atau bilateral? Dimanakah lokasi kelenjar getah
bening yang membesar itu? Pada palpasi, lakukan pemeriksaan dengan
menggunakan bantalan ujung jari. Tentukan jumlah dan ukuran pembesaran
kelenjar getah bening, nilai konsistensi, mobilitas, permukaan, dan nyeri tekan.
Pemeriksaan pada leher dilakukan pada daerah preaurikula, aurikula posterior,
oksipital, tonsilar, submandibular, submental, servikal anterior, servikal posterior,
deep cervical chain, dan supraklavikula. Selain leher, pemeriksaan KGB juga
dilakukan pada aksila, inguinal dan poplitea.
Pelaksanaan
Area kepala dan leher
1. Pasien untuk duduk berhadapan dengan pemeriksa, posisi duduk.
2. Inspeksi daerah leher
a. Perhatikan kesimetrisan, massa atau scars
b. Lihat apakah terdapat benjolan pada daerah predisposisi KGB

3. Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah. Palpasi secara
berurutan:
a. Preauricular (dan parotis) di depan telinga
b. Posterior auricular superfisial di mastoid c. Occipital dasar tulang kepala posterior
d. Tonsillar di bawah angulus mandibula
e. Submandibular di tengah di antara sudut dan ujung mandibula
f. Submental di garis tengah beberapa sentimeter di belakang ujung mandibula
g. Superficial (anterior) cervical superfisial di m. sternomastoid h. Posterior
cervical sepanjang tepi anterior dari m. trapezius
i. Deep cervical chain bagian dalam di m. sternomastoid dan terkadang sulit untuk diperiksa.
Kaitkan kedua ibu jari dengan jari-jari di sekitar otot sternomastoid
j. Supraclavicular di dalam sudut yang dibentuk oleh klavikula dan m. sternomastoid
4. Tentukan jumlah, ukuran, konsistensi, mobilitas, dan nyeri tekan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai