Gigi Permanen Muda yang Mengalami Trauma Nama: Intan Salwina binti Noorul Azam NIP: 041.211.172 Pembimbing: drg. Aryadi Subrata PENDAHULUAN J
Karies gigi Trauma Disintegrasi jaringan gigi Pulpa gigi non vital Jika hal ini terjadi sebelum terbentuknya akar gigi yang sempurna dan tertutupnya apeks gigi pertumbuhan normal akar gigi akan terganggu menimbulkan komplikasi dalam perawatan diameter sal. akar bagian apikal biasanya lebih lebar drpd korona debridemen menjadi sulit Bagian ujung apeks gigi belum tertutup sempurna Obturasi pd seluruh dimensi tidak memungkinkan Dinding sal. akar tipis Rentan fraktur bila ada upaya pembersihan dan pengisian sal. akar Solusi:
Foramen apeks yang terbuka perlu ditutup dahulu Dilanjutkan dengan PSA Teknik Penutupan Apeks Penempatan bahan yg biokompatibel seperti chip dentin pada bagian di mana bahan pengisi akan ditempatkan
APEKSIFIKASI Apeksifikasi suatu metode yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan lebih lanjut,
atau meneruskan proses pertumbuhan apeks gigi yang belum tumbuh sempurna tetapi sudah mengalami kematian pulpa,
dengan membentuk suatu kalsifikasi jaringan keras pada apeks gigi tersebut Apeksifikasi Kalsium Hidroksida
Pertama kali diperkenalkan oleh Kaiser dan kemudiannya disebarkan oleh Frank Deposisi jaringan keras pada ujung akar Membatasi infeksi bakteri dan membangun lingkungan yang sesuai untuk perbaikan periapikal Membutuhkan kunjungan multipel Periode waktu penyelesaian perawatan yang panjang Kerentanan gigi terhadap fraktur bila Ca(OH)2 digunakan terlalu lama Kebocoran mikro pada korona selama perawatan re-infeksi Penutupan apikal, meski tampak mengalami kalsifikasi, sebenarnya adalah berporus dan mengandung sejumlah kecil jaringan lunak
Tingkat keberhasilan: lebih 90% Kekurangan! Apeksifikasi MTA Terdiri drpd: 1. Trikalsium silikat 2. Trikalsium aluminat 3. Tetrakalsium aluminoferrite 4. Kalsium sulfat dihidrat 5. Silika oksida Bahan biokompatibel yg terdiri dari partikel hidrofilik halus yg mengeras dlm waktu kurang dari 4 jam dalam kehadiran kelembaban Hadir dalam 2 variasi: 1. Grey MTA 2. White MTA (lebih estetik) Kehadiran bubuk bismuth oksida radiopak MTA Sebagai bahan yang memperbaiki perforasi, MTA menawarkan banyak sifat yang menguntungkan:
Kemampuan penyegelan yang baik Biokompatibilitas Radiopak Tahan kelembaban merangsang deposisi jaringan keras yang termineralisasi Merangsang regenerasi dentin Sifat antibakteri yang memuaskan MTA vs Ca(OH)2 Apabila apeksifikasi MTA dibandingkan dengan Ca(OH)2 sebagai kontrol: MTA menunjukkan tingkat keberhasilan secara klinis dan radiografis yang lebih tinggi dalam merangsang penutupan apeks gigi El-Meligy OA dan Avery DR (2006) Tujuan Laporan Kasus
Menunjukkan penggunaan MTA sebagai bahan pengisi saluran akar pada gigi permanen muda yang mengalami trauma Perawatan adalah berdasarkan pada penanganan sebelumnya yang buruk LAPORAN KASUS
Seorang anak perempuan usia 8 tahun, ditemani ibunya datang ke Departemen Kedokteran Gigi di King Fahad Military Medical Complex dengan permintaan untuk dirawat gigi depan atasnya yang sudah diindikasikan ekstraksi Si ibu menceritakan bahwa gigi tersebut pernah mengalami trauma 3 tahun yang lalu. Gigi tersebut segera dirawat oleh dokter gigi umum menggunakan Ca(OH)2 dgn 2 kali kunjungan. Riwayat medisnya baik-baik saja Pemeriksaan Klinis Gingivitis marginal Tambalan kecil multipel Diskolorisasi pada gigi insisif sentral kiri (#21) dengan tambalan sementara GIC pada daerah lingual Tidak ada pembengkakan, traktus sinus, maupun poket periodontal Tes EPT dan dingin negatif
Pemeriksaan Radiografis Pembentukan akar yang tidak sempurna Apeks terbuka lebar Pengisian bahan pengisi saluran akar yang buruk Adanya jembatan dentin pada sepertiga tengah saluran akar Foto Klinis dan Radiografis Perawatan Perawatan ulang saluran akar tanpa bedah direncanakan
KUNJUNGAN PERTAMA: anastesi lokal isolasi rubber dam pembukaan saluran akar kamar pulpa dibersihkan K-files no. 70 dimasukkan dalam saluran akar foto radiografi penentuan PK sal. akar dibersihkan dengan menggunakan hand-file disertai irigasi NaOCl 2,5% sal. akar dikeringkan dengan paper point steril Ca(Oh)2 (konsistensi krem) dimasukkan dalam sal. akar akses opening ditutup dengan IRM instruksi untuk kembali setelah 2 minggu
KUNJUNGAN KEDUA: Dressing Ca(OH)2 dibuang dari sal. akar menggunakan instrumentasi tangan diirigasi dengan NaOCl 2,5% dan EDTA sal. akar dikeringkan dgn paper point steril
Campuran MTA dengan konsistensi kental diaplikasi ke bagian apikal sal. akar dgn menggunakan hand plugger kecil dan ujung belakang paper point steril akses opening disegel permanen dengan GIC dan restorasi resin komposit Setelah 18 bulan Hilangnya radiolusensi periapikal Terjadi regenerasi jaringan periradikular Tidak ada tanda dan simptom klinis Pasien dapat menjalani rutin harian dengan baik PEMBAHASAN Diskolorisasi mahkota Nekrosis pulpa Gangguan pembentukan akar Kesan klinis dan radiografis yg sering dilaporkan pada gigi trauma lambat ditangani Meski sudah ditangani segera sebelumnya, tanda tanda ini tetap ditemui pada kasus ini Jika berhasil rangsang pertumbuhan selanjutnya akar gigi dan penutupan foramen apeks
Yang terhasil
Ca(OH)2 pernah digunakan pada kasus ini 1. Pembentukan gigi tidak sempurna
2. Pembentukan jembatan dentin di sepertiga tengah sal. akar
3. Tidak terjadi penebalan seluruh dinding saluran lumen besar rentan fraktur
Pada kasus seperti ini, Waktu rerata yang diperlukan untuk penutupan apeks terjadi pada taknik apeksifikasi dgn Ca(OH)2 ini adalah kira-kira 12 bulan Dominguez Reyes A et al (2005) Perawatan ulang dgn teknik non surgical tidak memungkinkan tidak memberikan prognosis gigi yang lebih baik gigi permanen muda dengan pulpa non vital dan akar pendek
Pengisian saluran akar secara orthograde dengan menggunakan bahan pengisi MTA dapat dipertimbangkan sebagai alternatif yang baik berbanding prosedur apeksifikasi multi kunjungan
Sebagai bahan penutup foramen apikal MTA mempunyai potensi yg baik sekali Mungkin, sebagai bahan pengisi saluran akar, MTA mempunyai kelebihan yang lebih baik lagi Sifat fisiokimiawi dan bioaktif yang superior apabila dikompaksi pada dentin Permukaan antara MTA-dentin menunjukkan adaptasi marginal yg lebih superior berbanding amalgam dan IRM
Ukuran dan bentuk dimensi dari partikel MTA dapat menembus dan mengokludasi tubuli dentin yg mungkin menjadi tempat membiaknya mikroorganisme MTA dapat mendukung regenerasi jaringan periradikular seperti ligamen periodontal dan sementum
Hayashi et al MTA sbg bahan obturasi pada gigi insisif sentral sempurna (periodontitis apikalis)
Pada kasus ini perbaikan tulang dan penutupan apikal Obturasi saluran akar dengan MTA resistensi gigi terhadap fraktur lebih tinggi dan kekuatan gigi dapat meningkat seiring waktu Prosedur revaskularisasi adalah alternatif yang lebih baik pada kasus ini berbanding apeksifikasi maupun pengisian dengan MTA seperti ini
Kelebihan revaskularisasi pulpa terletak pada kemungkinan terjadinya pertumbuhan selanjutnya dari akar gigi dan pengukuhan dinding dentin oleh deposisi jaringan keras sehingga dapat menguatkan akar gigi KESIMPULAN
MTA dapat dipertimbangkan sebagai bahan yang efektif untuk merangsang penutupan apeks gigi yang terbuka melalui teknik penempatan intrakanal Kelebihan utamanya adalah prediktibilitas penutupan apikal gigi yang tinggi dengan waktu perawatan, jumlah kunjungan dan radiograf yang minimal