Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Mata pencaharian penduduk Propinsi D. I. Yogyakarta sebagian besar

terletak pada sektor agraris. Contoh sektor agraris adalah pertanian, perikanan ataupun perkebunan. Walaupun tidak menjadi salah satu lumbung padi nasional tetapi pertanian di Yogyakarta tidak bisa dipandang sebelah mata. Suburnya tanah dan ketersediaan air yang cukup sangat membantu dalam kesinambungan pertanian. Salah satu daerah yang menitikberatkan pada sektor pertanian adalah Kabupaten Sleman. Umumnya petani di daerah Sleman menanam padi sebagai tanaman inti dan sebagai selingan menanam palawija, tak jarang juga di sebagian tempat menjadi lahan pertanian tanaman tebu. Berbicara mengenai pertanian pasti tidak lepas dari air karena air menjadi salah satu faktor utama penentu bagaimana pertanian itu akan berhasil atau tidak. Pertanian membutuhkan air yang tidak bisa dibilang sedikit dan juga dalam kurun waktu yang teratur. Oleh karena itu penting sekali dibuat suatu sistem pengairan atau yang sering disebut irigasi. Bila di Bali mempunyai sistem irigasi yang sangat terkenal yaitu Subak maka untuk daerah sebelah barat Yogyakarta yang dialiri oleh Kali Progo irigasinya dinamakan Vander Wijck. Vander Wijck merupakan saluran irigasi yang dibangun sejak jaman Belanda dengan daerah irigasi seluas 3.462 Ha. Daerah-daerah tersebut meliputi 21 desa dalam 6 Kecamatan dan 3 Kabupaten. Sumber air utama dari saluran irigasi Vander Wijck adalah dari Kali Progo. Bila di musim penghujan dan debit Kali Progo berlimpah maka daerahdaerah pertanian yang dialiri air dari Vander Wijck akan menerima pasokan air yang sangat cukup. Lain halnya di musim kemarau dan debit Kali Progo yang

tidak mencukupi kebutuhan maka air yang tersedia harus dibagi secara adil menurut luas lahan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang sistematis dan tepat supaya pengaliran air di setiap pintu-pintu air pada saluran irigasi Vander Wijck dapat dilakukan secara adil dan merata. Selain itu perlu juga dilakukan analisis mengenai jumlah air yang telah digunakan disatu periode di lahan pertanian sehingga nantinya dapat menentukan kebutuhan di periode selanjutnya.

1.2

Daerah Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini mengambil tempat di

desa Sendangrejo Kecamatan Sleman Yogyakarta. Penelitian menitikberatkan pada saluran irigasi Vander Wijck Kejuran Vander Wijck.

VANDER WIJCK

U
SLEMAN

KODYA KULON PROGO BANTUL GUNUNG KIDUL

Gambar 1.1 Letak Daerah Penelitian

Gambar 1.2 Papan Nama Kantor Pengamatan

1.3

Perumusan Masalah D. I. Yogyakarta memiliki dua saluran air untuk irigasi yang berawal dari

kali progo yaitu Selokan Mataram dan Vander Wijck. Vander Wijck memenuhi kebutuhan irigasi untuk enam Kecamatan di Kabupaten Sleman bagian barat. Ketergantungan penduduk di enam kecamatan tersebut besar sekali terhadap irigasi Vander Wijck. Kebutuhan air terbanyak digunakan untuk irigasi persawahan dan perikanan. Saat ini informasi mengenai jumlah kebutuhan air irigasi di daerah sekitar saluran Vander Wijck disajikan dalam bentuk data manual dimana memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem informasi yang membantu dalam visualisasi jaringan saluran Vander Wijck dan penghitungan kebutuhan air sesuai lahan dan kebutuhan yang ada. Nantinya akan diketahui apakah pasokan debit air yang tersedia di saluran Vander Wijck dapat mencukupi kebutuhan atau tidak. Dan juga mampu menganalisa jumlah perhitungan air yang diberikan sama atau tidak dengan yang ada di lapangan.

1.4

Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Bagi Mahasiswa 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana. 2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan membuat suatu sistem informasi yang berbasis komputer yang sistematis , terstruktur, terarah, sehingga sistem informasi tersebut benar-benar bermanfaat. Bagi Universitas 1. Agar universitas dapat mengakaji kemampuan mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan dalam perkuliahan. 2. Penyiapan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih yang lebih berpotensi dan siap untuk memasuki dunia kerja. Bagi Aparat Pengamatan Pucanganom 1. Mengolah data manual debit air menjadi data digital dan spasial. 2. Membantu perhitungan yang sistematis dan cepat sehingga efisiensi kerja meningkat. 3. Meminimalkan kesalahan dalam melakukan analisis. 4. Visualisasi untuk mempermudah dalam perbandingan data.

1.4.2 Kegunaan Penelitian Inventaris data bagi kantor Pengamatan Pucanganom. Pedoman dalam mengevaluasi sistem kerja bagi aparat Pengamatan Pucanganom. Evaluasi kinerja dari saluran irigasi Vander Wijck.

Mengetahui jumlah dari distribusi air pada lahan tersier di daerah irigasi Vander Wijck.

1.5

Terminologi dan Batasan 1.5.1 Terminologi Debit Daerah Tersier Faktor K Faktor Tersier Kejuron BVW BSR BSP BJW BJK MT 1 MT 2 MT 3 Pintu Bagi Sadap Saluran Primer Saluran Sekunder Saluran Tersier : Kecepatan aliran air per detiknya (l/det). : Lahan pada petak tersier. : Angka untuk membagi air sesuai dengan lahan. : Toleransi pemberian air di daerah tersier. : Nama bagi (lahan) dari tersier. : Bagi Vander Wijck : Bagi Sedayu Rewulu : Bagi Sendang Pitoe : Bagi Jamur Wetan : Bagi Jamur Kulon : Musim Tanam ke-1. : Musim Tanam ke-2. : Musim Tanam ke-3. : Pintu bagi air di saluran. : Cabang atau Pintu bagi. : Saluran utama. : Cabang dari saluran utama. : Cabang dari saluran sekunder.

1.5.2 Batasan Masalah Kasus yang diteliti pada pengamatan di lapangan sangat kompleks dan rumit. Oleh karena itu, dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis memberi batasan terhadap sistem yang akan dibuat. Batasan-batasan tersebut antara lain : a. Data debit air di setiap pintu air pada kejuron Vander Wijck. Contoh data yang diambil tahun 2004 dan 2005.

b.

Data rencana kebutuhan air di pintu tersier per setengah bulan, contoh data tahun 2004 dan 2005.

c.

Data luas lahan tanam pada masing-masing daerah tersier per setengah bulan, contoh data tahun 2004 dan 2005.

d.

Data jumlah air yang tersedia pada bendungan atau tampungan air saluran irigasi Vander Wijck.

e.

Data Faktor-k, Faktor-k disini adalah faktor pembagi persediaan air yang ada berdasarkan luas lahan dan kebutuhan di pintu tersier.

f.

Sistem menyediakan penambahan data untuk debit pintu air, kebutuhan tersier, debit bendung melinting dan nilai faktor-k.

g.

Sistem memvisualisasikan dan menganalisa besarnya debit air di setiap pintu air.

h.

Sistem memvisualisasikan dan menganalisa luas lahan pertanian berdasarkan pola tanam.

i.

Sistem memvisualisasikan dan menganalisa banyaknya debit air yang diperlukan berdasarkan dengan pola tanam dan luas lahan.

j.

Sistem memvisualisasikan dan menganalisa debit air pada Bendung Melinting.

k. l.

Sistem memvisualisasikan dan menganalisa besarnya faktor-K. Sistem memvisualisasikan dan menganalisa luas lahan pertanian berdasarkan pola tanam.

m.

Sistem membandingkan, memvisualisasikan dan menganalisa antara debit air yang tersedia di Bendung Melinting dan debit air yang diperlukan per luasan lahan pertanian.

n.

Pembahasan jaringan irigasi dalam skripsi ini hanya meliputi Saluran Primer Vander Wijck, Saluran Sekunder Sedayu Rewulu, Sekunder Jamur Wetan, Sekunder Jamur Kulon, Sekunder Sendang Pitu.

1.6

Spesifikasi

1.6.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Kebutuhan perangkat keras di sini merupakan kebutuhan minimal yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem serta mengembangkan sistem. Kebutuhan minimal yang dipaparkan di bawah ini adalah kebutuhan untuk menjalankan sistem dengan cukup baik. Kebutuhan perangkat keras tersebut antara lain : a. Sistem unit: Sistem unit dengan prosesor minimal Intel Pentium III 733 MHz atau sekelasnya, akan tetapi prosesor sekelas ini sudah sulit ditemui, maka alternatifnya adalah menggunakan prosesor yang ada saat ini dan kompatibel yang telah memiliki kecepatan frekuensi di atas 2 GHz. Memori RAM minimal adalah 128 MB, akan tetapi ketika sistem ini dibuat dengan menggunakan memori sebesar ini, sistem berjalan (running) lambat. Display Card VGA yang sudah terintegrasi pada Mother Board (On Board VGA) dan telah mendukung resolusi hingga 1024 x 768 (selain itu tergantung pada monitor yang digunakan). b. Monitor SVGA 14 inchi. Untuk kenyamanan pemakai agar tidak cepat melelahkan mata, maka disarankan menggunakan monitor VGA meskipun paperwhite, dapat juga digunakan monitor SVGA yang berwarna dengan kemampuan resolusi hingga 1024 x 768 agar tampilan dari sistem terutama pada form yang besar dapat lebih terlihat dengan jelas. c. Sebuah printer Dot MatrixatauInk Jet untuk mencetak laporan-laporan yang dihasilkan sistem. d. Sebuah Keyboard 101 Key dan sebuah Mouse 2 buttons. e. Hard Disk, adapun perhitungan secara kasar kapasitas harddisk yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Penggunaan Harddisk Kebutuhan ArcView GIS Version 3.3. Kebutuhan Excel (Ms. Office). Kebutuhan Sistem Operasi. Total : 150 MB : : 1 MB 6 MB 157 MB 1GB

Dari keterangan di atas, di dapat bahwa kebutuhan akan kapasitas hard disk yang dibutuhkan adalah hard disk dengan kapasitas sebesar 1 GB. Akan tetapi, perhitungan di atas masih berupa perkiraan, dan kebutuhan program tambahan hanya untuk menjalankan sistem saja, belum termasuk program aplikasi lainnya (seperti program anti virus, program lainnya sebagai program pendukung). Selain itu hard disk dengan kapasitas sebesar 1,67 GB sudah sangat susah dicari, sehingga sebaiknya menggunakan hard disk yang ada yang bisa ditemui dan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar (sekitar 20 GB lebih).

1.6.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Sistem operasi yang digunakan sebaiknya minimal menggunakan sistem operasi Microsoft Windows98, dan akan lebih baik bila menggunakan sistem operasi yang lebih baru, yaitu Microsoft Windows XP. Hal ini disebabkan karena sistem yang dibuat membutuhkan kestabilan dari sistem operasi yang digunakan juga. Sedangkan apabila ingin mengembangkan sistem ini diperlukan program aplikasi ArcView GIS. Program-program ini mampu berjalan di atas sistem operasi tersebut. Sementara program lain yang tidak kalah penting adalah program anti virus seperti AVG AntiVirus, Norton AntiVirus, McAffee AntiVirus, atau program anti virus lainnya. Sementara perangkat lunak pendukung lainnya adalah seperti program pengolah gambar untuk mengganti background sistem yang dibuat, dan beberapa program lain.

1.6.3 Kebutuhan Brainware Kebutuhan Brainware dalam sistem ini bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kedua kelompok itu adalah : a. Kebutuhan Pengguna (user) : Pengguna yang mampu untuk melakukan analisis data terutama analisis spasial. Pengguna yang membutuhkan aplikasi ini, mengerti

menggunakan komputer, memahami teknik-teknik analisis, memahami sistem informasi geografis, dan memahami cara kerja ArcView GIS. Pengguna yang mampu mengoperasikan komputer dengan sistem operasi (minimal) Windows 1998 atau Windows XP. b. Kebutuhan Pengembang (developer) : Programmer untuk membuat, memperbaiki, dan mengembangkan sistem yang dibuat dan menguasai programming dengan ArcView GIS. Sistem ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pengguna komputer biasa, karena kelengkapan sistem akan membuat bingung user yang tidak memahami tentang teknik analisis, analisis spasial, konsep SIG, dan cara kerja ArcView.

1.7

Sistematika Penulisan Untuk lebih memperjelas penyampaian materi dari penulisan tugas akhir

ini, maka materi yang akan disampaikan tersebut disusun dalam sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, batasan-batasan masalah, rumusan masalah, tujuan yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini, metodologi penelitian dan sistematika penulisan dalam pembuatan tugas akhir ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori dan penjelasan tentang metode beserta rumus-rumus yang akan digunakan untuk analisis dalam perancangan dan pembuatan program.

BAB III

PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan proses-proses perancangan sistem berdasarkan metode yang telah dipilih, algoritma-algoritma, serta perincian rancangan aplikasi dari program yang akan dibuat.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang spesifikasi dari sistem perangkat komputer yang digunakan, implementasi dari proses dalam perancangan program, analisa proses-proses yang dilakukan, prosedur-prosedur, beserta contoh-contoh hasil dari program.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan penulis berdasarkan uraian dari babbab sebelumnya beserta saran-saran dari penulis untuk pengembangan program ini di masa mendatang.

10

Anda mungkin juga menyukai