Anda di halaman 1dari 83

GANGGUAN KEPRIBADIAN

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA 12 September Oktober 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

KEPRIBADIAN
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke

hari dalam kondisi yang biasanya Kepribadian relative lebih stabil dan dapat diramalkan.

KLASIFIKASI
Gangguan kepribadian dikelompokan ke dalam tiga kelompok menurut ( DSM-IV). Kelompok A gangguan kepribadian paranoid, schizoid, dan skizotipal; orang dengan gangguan ini tampak aneh. Golongan B gangguan kepribadian antisocial, ambang, histrionic, narsisistik; orang dengan gangguan ini sering tampak dramatic, emosional dan tidak menentu. Golongan C gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesif kompulsif dan satu gangguan kepribadian yang tak ditentukan.

ETIOLOGI
Faktor genetik
Faktor Tempramental Faktor Biologis (hormon,

neutransmitter,elektro fisilogis) Faktor Psikoanalitik

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER A

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Orang dengan gangguan kepribadian paranoid ditandai dengan adanya perasaan curiga yang berlebihan pada orang lain. Mereka seringkali bersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patolologis Berdasarkan suatu penelitian menunjukkan bahwa paranoid personality disorder banyak terdapat pada pasien dengan skizofrenia dan gangguan delusi.

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID


Epidemiologi Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5 %. Mereka sering menarik orang lain bersama-sama dan tidak tampak menderita. Gangguan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita.

Kriteria diagnostik gangguan kepribadian paranoid menurut DSM-

GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

IV : ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti ditunjukan oleh empat ( atau lebih ) berikut : menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain

memanfaatkan, membahayakan, atau menghianati dirinya. Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja. Enggan untuk menceritakan rahasia ke orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya.

Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi

dari ucapan atau kejadian yang biasa. Secara persisten menanggung dendam, yaitu, tdak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang. Memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitras seksual.
tidak terjadi secara eksklusif selama perjalan skizofrenia, suatu

gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

Perjalanan penyakit dan prognosis


Pada umumnya orang dengan kepribadian ini memiliki masalah seumur hidupnya dan tinggal bersama orang lain, terutama

masalah pekerjaan dan perkawinan.

. Psikoterapi

Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok,


karena itu ahli terapi harus berhadapan

langsung dalam menghadapi pasien, harus diingat bahwa kejujuran merupakan hal yang sangat penting bagi pasien.

Farmakoterapi
Farmakoterapi berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan.
obat antiansietas seperti diazepam (Valium) .

Atau mungkin perlu untuk menggunakan anti psikotik, seperti thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), Obat anti psikotik pimozide (Orap) bisa digunakan untuk menurunkan gagasan paranoid

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Penderita ganguan kepribadian skizoid, secara emosional dingin, acuh tak acuh, tidak menghiraukan orang lain, malu-malu,

hipersensitif, menyendiri, menghindarkan hubungan rapat dan kompetitif dan sering sekali eksentrik. Sering melamun dan tidak dapat menyatakan perasaan marah. Terhadap pengalamanpengalaman yang menggangu dirinya biasanya dia beraksi tidak perduli.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Epidemiologi

Gangguan ini mungkin mengenai 7,5 % populasi umum. Rasio jenis kelamin tidak menunjukan hasil yang jelas.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Kriteria diagnostik menurut DSM-IV.
Pola pervasiv pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman

emosi yang terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut : Tidak memiliki minat atau menikmati hubungan dekat. Hampir selalu memilih aktifitas sendiri. Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang lain. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada berupa aktivitas. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudar derajat pertama. Tampak tidak acuh dengan pujuan atau kritikan dari orang lain. Menunjukan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran aktifitas.

Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain,

atau suatu gangguan perkembangan pervasif, dan bukan merupakan efek fisiologis dari kondisi medis umum.

Perjalanan penyakit dan prognosis


Onset gangguan kepribadian skizoid biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan kepribadian ini berlangsung lama

tetapi tidak berlangsung seumur hidup.

Psikoterapi.
Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien

gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat. Pasien harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien skizoid dan dapat memberikan kontak sosial.

Farmakoterapi.
Dengan antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

Gangguan kepribadian skizotipal


Penderita gangguan kepribadian skizotipal sering mengarah pada gejala psikosis yang nyata bila mengalami stress. Idea of reference

bisa saja dihayati oleh penderita, demikin juga pikiran magis mistik yang sering ditemukan pada penderita gangguan kepribaadian jenis ini. Sering pula ditemukan berbagai campuran kecemasan, depresi, dan afek disforik lainnya

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL


Epidemiologi Keadaan ini terjadi pada 3 % populasi rasio jenis kelamin tidak diketahui.

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL


Kriteria diagnosis gangguan kepribadian menurut DSM-IV : Pola pervasiv defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidak senangan akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif atau persepsi dan periku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat atau lebih berikut :
Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) ( kecuali

waham yang menyangkut diri sendiri.) Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural. Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh. Pikiran dan bicara yang aneh Kecurigaan atau ide paranoid Afek yang tidak sesuai atau terbatas. Perilaku dan panampilan yang aneh, eksentrik atau janggal. Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat pertama. Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan cendrung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri sendiri.

Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain, atau

gangguan perkembangan pervasif.

Perjalanan penyakit dan prognosis.


Menurut penelitian 10 % orang dengan gangguan kepribadian skizotipal melakukan bunuh diri. Tetapi banyak pasien

mempertahankan kepribadian skizotipal sepanjang hidupnya, menikah dan bekerja walaupun mereka terlihat aneh.

Psikoterapi.
Pikiran yang aneh dan ganjil pada pasien gangguan kepribadian skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa

pasien terlibat dalam pemujaan, praktek religius yang aneh dan okultis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan aktivitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.

Farmakoterapi.
Medikasi antipsikotik mungkin berguna dalam menghadapi gagasan mengenai diri sendiri, waham dan gejala lain dari gangguan

dan dapat digunakan bersama-sama psikoterapi. Penggunaan haloperidol dilaporkan memberikan hasil positif pada beberapa kasus. antidepresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari kepribadian

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER B

Gangguan kepribadian anti sosial


Pada penderita gangguan kepribadian antisosial biasanya pola tingkah laku berkali-kali berlawanan dengan peraturan masyarakat. Penderita sangat egois, tidak dapat setia kawan, tidak memperdulikan nilai sosial dan tidak bertanggung jawab, kasar, impulsif, tidak bisa merasa bersalah atau belajar dari pengalaman atau hukuman.
Bila mengalami frustasi selalu menyalahkan orang lain dan membenarkan diri sendiri.

Epidemiologi
3% pada laki-laki, 1% pada wanita
Daerah perkotaan yang miskin & diantara

penduduk yang berpindah-pindah dlm daerah tsb. Onset gangguan adalah sebelum 15th Dalam populasi penjara prevalensi 75%

Kriteria Diagnosis DSM-IV


A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai & melanggar

hak orang lain yg tjd sejak usia 15 th, seperti : - gagal untuk mematuhi norma sosial - Ketidakjujuran - impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan - iritabilitas & agresivitas - Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain - Tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh sikap acuh tak acuh atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya, atau dicuri oleh orang lain

Kriteria Diagnosis DSM-IV


B. Individu sekurangnya berusia 18 th C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15th D. Terjadinya perilaku antisosial tidak sematamata selama perjalanan skizofren atau episode manik

Gambaran Klinis
Kesan luar mengambil muka.
Namun

tenang,

hangat,

dan

sebenarnya banyak fungsi kehidupan yg mengalami gangguan. Membohong, membolos, melarikan diri dari rumah, mencuri, berkelahi, penyalahgunaan zat, aktivitas ilegal pengalaman tipikal yang dilaporkan pasien sejak masa anak-anak

Gambaran Klinis
Ancaman bunuh diri & preokupasi somatik

mungkin sering ditemukan Isi mental pasien tidak ada waham & pikiran irasional Pasien gangguan kepribadian antisosial penipu Promiskuitas, penyiksaan pasangan, penyiksaan anak, mengendarai sambil mabuk sering dilakukan pasien Temuan yg jelas tidak ada penyesalan akan tindakan tsb, pasien tampak tidak menyadarinya

Perjalanan Penyakit
Jika

gangguan kepribadian antisosial berkembang, perjalanan penyakitnya tidak mengalami remisi, & puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pd masa remaja akhir

Psikoterapi.
Jika pasien merasa bahwa mereka berada diantara teman-teman sebayanya, tidak adanya motivasi mereka untuk berubah bisa menghilang, kemungkinan karena hal itulah kelompok yang menolong diri sendiri (selfhelp group) akan lebih berguna dibandingkan di penjara dalam menghilangkan gangguan.
untuk mengatasi rasa takut pasien terhadap keintiman, ahli terapi harus menggagalkan usaha pasien untuk melarikan diri dari

perjumpaan dengan orang lain.

Farmakoterapi.
Farmakoterapi digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul, seperti kecemasan, penyerangan dan depresi. karena pasien seringkali merupakan penyalahguna zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika pasien menunjukkan bukti-bukti adanya gangguan defisit-atensi / hiperaktivitas, psikostimulan seperti methylphenidate

(Ritalin) bisa digunakan

Gangguan kepribadian ambang


Pasien gangguan kepribadian ambang berada pada perbatasan antara neurosis dan psikosis dan ditandai oleh afek, mood, perilaku, hubungan objek, dan cinta dari yang sangat tidak stabil
Pasien gangguan kepribadian ambang hampir selalu tampak berada dalam keadaan krisis. Pergeseran mood sering dijumpai. Pasien dapat bersifat argumentatif pada suatu waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya dan

selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya.

Epidemiologi
1-2% populasi Wanita > laki-laki

Kriteria Diagnosis DSM-IV


Sekurangnya 5 kriteria :

- Upaya dengan penuh ketakutan untuk menghindari ketinggalan nyata atau yang dibayangkan - Pola hubungan interpersonal yg tidak stabil & kuat yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim idealisasi & devaluasi - Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yg tidak stabil secara jelas & persisten.

Kriteria Diagnosis DSM-IV


Impulsivitas pd sekurangnya dua bidang yg potensial

membahayakan diri sendiri (misal : penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan) Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yg berulang kali, atau perilaku mutilasi diri. Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas Perasaan kekosongan yang kronis Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam mengendalikan kemarahan Ide paranoid berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif berat yang bersifat sementara

Diagnosis
Penurunan latensi tidur REM
gangguan kontinuitas tidur hasil tes supresi deksametason yg abnormal hasil tes thyrotropin-releasing hormone yang

abnormal.

Gambaran Klinis
Pasien dapat bersikap argumentatif pada suatu

waktu dan terdepresi pada waktu selanjutnya & selanjutnya mengeluh tidak memiliki perasaan pada waktu lainnya. Perilaku pasien gangguan kepribadian ambang sangat tidak dapat diramalkan; akibatnya jarang mencapai tingkat kemampuan mereka. Sifat menyakitkan dari kehidupan mereka dicerminkan oleh tindakan merusak diri sendiri yang berulang.

Psikoterapi
Pendekatan berorientasi realitas lebih efektif dibandingkan interpretasi bawah sadar secara mendalam.
Terapi perilaku digunakan pada pasien gangguan kepribadian ambang untuk mengendalikan impuls dan ledakan kemarahan dan untuk menurunkan kepekaan terhadap kritik dan penolakan. Latihan keterampilan sosial, khususnya dengan video, membantu pasien untuk melihat

bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang lain dan dengan demikian untuk meningkatkan perilaku interpersonal mereka.

Farmakoterapi.
Antipsikotik

dapat digunakan untuk mengendalikan kemarahan, permusuhan dan episode psikotik yang singkat. Anti depresan memperbaiki mood yang terdepresi yang sering ditemukan pada pasien. Inhibitor monoamine oksidase (MAO) efektif dalam memodulasi perilaku impulsive pada beberapa pasien. Benzodiazepine, khususnya alprazolam (Xanax), membantu kecemasan dan depresi, tetapi beberpa pasien menunjukkan disinhibisi dengan obat tersebut. Antikonvulsam, seperti Carbamazepine (Tegretol), dapat meningkatkan fungsi global pada beberapa pasien. Obat serotoninergik seperti fluoxetine dapat membantu pada beberapa kasus.

Gangguan kepribadian histirionik


Labilitas emosi, bereaksi secara berlebihan, dramatisasi diri sendiri untuk menarik perhatian dan menggoda hati orang lain

(dengan sadar atau tidak sadar). Kepribadian ini juga menunjukkan infantilitas, sifat egosentris, sombong dan biasanya disertai banyak tuntutan.

Gangguan Kepribadian Histrionik


Epidemiologi 2-3% populasi Wanita > laki-laki Beberapa penelitian ada hubungan dengan gangguan somatisasi & gangguan penggunaan alkohol

Kriteria diagnosis DSM-IV


Pola pervasif emosionalitas & mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa dewasa muda,seperti : Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat & ekspresi emosi yang dangkal Secara terus-menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada dirinya

Kriteria diagnosis DSM-IV


Memiliki gaya bicara yg sangat impresionistik & tidak memiliki perincian
Menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal, &

ekspresi emosi yg berlebihan Mudah disugesti, yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya

Gambaran Klinis
Menunjukkan perilaku mencari perhatian yang tinggi
Mereka cenderung memperbesar pikiran &

perasaan mereka, membuat segalanya terdengar lebih penting dibandingkan kenyataannya. Mereka menunjukkan temper tantrum, ketakutan jika mereka bukan merupakan pusat perhatian atau tidak mendapat pujian atau penghargaan Perilaku menggoda sering ditemukan

Perjalanan Penyakit
bertambahnya usia cenderung menunjukkan gejala yg lebih sedikit Pasien adalah pencari sensasi & mungkin mengalami masalah dengan hukum, penyalahgunaan zat dan bertindak kepada siapa saja
Dengan

Psiko terapi
Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya;

dengan demikian penjelasan dalam (inner feeling) mereka adalah suatu proses yang penting. Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik

Farmako terapi
Farmakoterapi dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya, seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan

keluhan somatik, obat antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi

Gangguan Kepribadian Narsistik


Ditandai oleh meningkatnya rasa kepentingan diri &

perasaan kebesaran yg unik. Mereka menganggap dirinya sebagai orang yang khusus dan penting. Mereka menanggapi kritik secara buruk dan mungkin menjadi marah sekali jika ada orang yang berani mengkritik mereka, atau mereka mungkin tampak sama sekali acuh tak acuh terhadap kritik Mereka tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri. Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.

Epidemiologi
2-16% dalam populasi klinis

< 1% dalam populasi umum


Resiko lebih tinggi pada keturunan orangtua

dengan gangguan ini yg menanamkan pada anak-anaknya rasa kemahakuasaan yg tidak realistik, kebesaran, kecantikan dan bakat.

Kriteria diagnosis DSM-IV


Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, & tidak ada empati, dimulai pd masa dewasa awal, seperti : Memiliki rasa kepentingan diri yg besar Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal yang terbatas Yakin bahwa ia adalah khusus & unik dan dapat dimengerti hanya oleh, atau harus berhubungan dengan, orang lain (atau institusi) yg khusus atau memiliki status tinggi

Kriteria diagnosis DSM-IV


Membutuhkan kebanggaan yg berlebihan

Memiliki perasaan bernama besar


Eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai

tujuannya sendiri Tidak memiliki empati; tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan & kebutuhan org lain Sering merasa iri dg orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya Menunjukkan perilaku atau sikap yang congkak & sombong

Gambaran Klinis
Memiliki perasaan kebesaran akan kepentingan

dirinya. Marah atau acuh tak acuh dalam menanggapi kritik dari orang lain Tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri Memanfaatkan orang lain

Psikoterapi
Mengobati gangguan kepribadian narsistik

sukar, karena pasien harus meninggalkan narsismenya jika ingin mendapatkan kemajuan. Dokter psikiatrik seperti Otto Kernberg dan Heiz Kohut menganjurkan pemakaian pendekatan psikoanalitik untuk mendapatkan perubahan.

Farmakoterapi
Lithium (Eskalith) digunakan pada pasien yang memiliki pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. karena rentan terhadap depresi, antidepresan juga dapat digunakan.

maka

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER C

Gangguan kepribadian cemas(menghindar)


Kepekaan yang ekstrim terhadap penolakan

Menyebabkan penarikan kehidupan dari sosial


Mereka tidak asosial dan menunjukkan keinginan yang kuat berteman tetapi mereka malu

Mereka memerlukan jaminan yang kuat dan penerimaan tanpa kritik yang tidak lazim
ICD-10 gangguan kepribadian cemas

Gangguan kepribadian cemas(menghindar)


Epidemiologi 1-10%, sering dijumpai Bayi yang diklasifikasikan memiliki temperamen yang malu-malu mungkin lebih rentan terhadap gangguan ini dibandingkan mereka yang berada pada skala aktivitas pendekatan yang tinggi

Diagnosis menurut DSM IV


Segan dalam situasi interpersonal yang baru karena

perasaan tidak adekuat Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai Pembatasan dalam hubungan intim karena takut dipermalukan atau diejek Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak

Diagnosis menurut PPDGJ(2)


Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari atas

Gambaran klinis
Hipersensitivitas terhadap penolakan oleh orang lain

Sifat kepribadian dasar merekamalu-malu


Penolakan suatu permohonan menyebabkan mereka menarik diri dari orang lain dan merasa terluka

Dari segi kejuruan, seringkali mengambil pekerjaan di garis pinggir


Jarang mencapai kemajuan personal

Pasien gangguan kepribadian menghindar

tidak menuntut, tidak mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang dan histrionik

Dalam lingkungan yang terlindung mampu

Perjalanan penyakit dan prognosis

untuk berfungsi Beberapa pasien menikah, memiliki anak-anak, dan kehidupan mereka hanya dikelilingi anggota keluarga Jika sistem pendukung gagalmereka menjadi subjek depresi, kecemasan, dan kemarahan Dapat berkembang menjadi fobia sosial

Terapi
Psikoterapi
Farmakoterapi

Psikoterapi
Tergantung eratnya hubungan antara ahli terapi dengan

pasien saat kepercayaan berkembang, ahli terapi meyampaikan menerima akan ketakutan pasien khususnya rasa takut dan penolakan pasien. Ahli terapi mendorong pasien untuk keluar ke dunia untuk melakukan apa yang dirasakan mereka memiliki risiko tinggi penghinaan, penolakan dan kegagalan Latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk meningkatkan harga diri mereka

Farmakoterapi
Menangani gambaran penyerta seperti kecemasan dan depresi
Atenolol(tenormin) mengatasi

hiperaktivitas saraf otonomik

GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF


Terlalu menitikberatkan konformitas dan

kepatuhan terhadap standar moralitas. Orang-orang dalam kelompok ini bersifat kaku, tidak fleksibel, selalu menekankan kewajiban dan disiplin, sukar bersantai. Perfeksionisme, kaku, pemalu, dan pengawasan diri yang tinggi.

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif


Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai tingkat dimana aktivitas usama hilang Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya, tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat
Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan persahabatan (tdak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang besar)

Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang

masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius). Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimental Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain; uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana dimasa depan Menunjukkan kekauan dan keras kepala

Psikoterapi
pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif seringkali tahu bahwa mereka sakit dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu mengarahkan sangat dihargai oleh pasien gangguan ini. Terapi kelompok dan terapi perilaku biasanya memberikan manfaat tertentu. Melengkapi perilaku kebiasaan mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan menyebabkan mereka mudah mempelajari strategi baru

Farmakoterapi
Clonazepam (Klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan antikonvulsan, pemakaian obat ini untuk menurunkan gejala

pada pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parah. Clomipramine (Anafranil) dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul.

Gangguan kepribadian dependen


Orang dengan gangguan kepribadian dependen,

menempatkan kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain. Meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah besar dalam kehidupan mereka, tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin mengalami rasa tidak nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari suatu periode yang singkata.. Orang dengan gangguan ini tidak mampu untuk mengambil keputusan tanpa nasehat dan pertimbangan yang banyak dari orang lain. .

Menurut teori psikodinamika, gangguan ini timbul karena adanya regresi atau fiksasi pada masa oral karena orang tua yang sangat

melindungi atau orang tua yang mengabaikan kebutuhan tergantung. Pendekatan kognitif-behavioral mengemukakan bahwa penyebabnya adalah karena kurang asertif dan kecemasan dalam membuat keputusan

Epidemiologi
Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria,
lebih sering terjadi pada anak yang lebih kecil

jika dibandingkan yang lebih tua

Kriteria diagnosis
Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan tanpa

sejumlah besar nasehat dan penentraman dari orang lain. Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang kehidupannya. Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidak setujuan pada orang lain ( catatan : tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi). Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri ( karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak memiliki motivasi ).

Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan

dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan. Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri.
Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai

sumber pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir. Secara relistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya sendirinya.

Psikoterapi
Terapi gangguan seringkali berhasil,

kepribadian

dependen

yaitu dengan proses kognitif-behavioral,

dengan menciptakan kemandirian pada pasien, melatih ketegasan dan menumbuhkan rasa percaya diri. Terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok semuanya telah digunakan dengan keberhasilan pada banyak kasus.

Farmakoterapi
Pasien yang mengalami serangan panik atau memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi mungkin tertolong oleh imipramine

(Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik dapat berguna.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai