Anda di halaman 1dari 16

2.1.2.

Komitmen Organisasi Komitmen organisasional didefinisikan sebagai ukuran kekuatan identifikasi karyawan dengan tujuan dan nilai organisasi serta terlibat didalamnya, komitmen oganisasi juga menjadi indikator yang lebih baik bagi karyawan yang ingin tetap pada pekerjaannya atau ingin pindah (Mc Neese-Smith,1 !"# Komitmen pada organisasi

tersebut juga membahas kedekatan karyawan terhadap organisasi dimana mereka berada dan sekaligus komitmen merefleksikan kekuatan keterlibatan dan kesetiaan karyawan pada organisasi# Keterlibatan dan kesetiaan ini sangat dipengaruhi oleh seberapa besar pekerjaan ($abakus,1 yang !"# dibebankan pada karyawan sesuai dengan harapan mereka

Komitmen organisasi yang tinggi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena dengan terciptanya komitmen yang tinggi akan mempengaruhi iklim kerja yang profesional# $erbicara mengenai komitmen organisasi tidak bisa dilepaskan dari sebuah istilah loyalitas yang sering mengikuti kata komitmen, pemahaman demikian membuat istilah loyalitas dan komitmen mengandung makna yang confuse# %oyalitas disini secara sempit diartikan sebagai berapa lama karyawan bekerja dalam perusahaan atau sejauh mana mereka tunduk pada perintah atasan tanpa melihat kualitas kontribusi terhadap perusahaan# Muncul suatu fenomena di &ndonesia seseorang agar dinilai loyal para karyawan akan tunduk pada atasan walaupun bukan dalam konteks hubungan kerja ('lwi, ())1"# Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan identifikasi dan keterlibatan indi*idu dengan organisasi# Komitmen yang tinggi dicirikan dengan tiga hal, yaitu + kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilainilai organisasi,

kemauan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi# Komitmen nampak dalam tiga bentuk sikap yang terpisah tapi saling berhubungan erat, pertama identifikasi dengan misi organisasi, kedua keterlibatan secara psikologis dengan tugas-tugas organisasi dan yang terakhir loyalitas serta keterikatan dengan organisasi (,essler, 1 -"# -" komitmen organisasi dapat

Menurut 'llen dan Meyer (dalam ,unham dkk, 1

diartikan sebagai kelekatan emosi, identifikasi dan keterlibatan indi*idu dengan organisasi serta keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi# ,efinisi lain menurut Meyer dkk (1 )" bahwa komitmen tidak hanya berhubungan dengan tingkat keluar

masuknya karyawan, melainkan juga berkaitan dengan tingkat kerelaan karyawan untuk berkorban bagi perusahaan# Sistem tanggapan yang disediakan oleh organisasi terkadang kurang mendapat perhatian dari para karyawan untuk lebih menumbuhkan sikap loyal terhadap karyawan, hal ini disebabkan adanya rasa khawatir dari para karyawan akan mendapatkan sanksi bila menyampaikan keluhannya# .leh karena itu perlunya kepercayaan yang tinggi serta dukungan organisasi terhadap karyawan menjadi suatu hal yang penting bagi tiap-tiap anggota organisasi ($uchanan dan $oswell, ())("# /engertian lain tentang komitmen organisasi oleh 'lwi (())1" dijelaskan bahwa komitmen diartikan sebagai sikap karyawan untuk tetap berada dalam organisasi dan terlibat dalam upaya-upaya mencapai misi, nilai-nilai dan tujuan perusahaan# %ebih lanjut dijelaskan komitmen adalah bentuk loyalitas yang lebih konkrit yang dapat dilihat dari sejauh mana karyawan mencurahkan perhatian, gagasan, dan tanggung jawabnya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan#

Steers dan /orter (1 01" berpendapat bahwa komitmen .rganisasi mencakup pengertian adanya suatu hubungan tukar menukar antara indi*idu dengan organisasi kerja# &ndi*idu mengikatkan dirinya dengan organisasi tempatnya bekerja sebagai balasan atas gaji dan imbalan lain yang diterimanya dari organisasi kerja yang bersangkutan, komitmen organisasi yang timbul bukan sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi dimana indi*idu mengabdikan darma baktinya demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan# %ebih lanjut Steers dan /orter menerangkan bahwa komitmen .rganisasi dapat didefinisikan melalui dua pendekatan, yaitu + a# Behavioral Commitment adalah memandang komitmen organisasi sebagai perilaku bahwa karyawan memiliki komitmen organisasi bila karyawan memutuskan untuk terikat dengan organisasi# b# Attitudional Commitment memandang komitmen organisasi sebagai sikap# Karyawan mengadakan identifikasi dengan tujuan dan nilai-nilai suatu organisasi kerja dan berkeinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi guna memudahkan pencapaian tujuan organisasi# $erdasarkan beberapa pengertian tentang komitmen organisasi dapat disimpulkan bahwa komitmen adalah sikap karyawan untuk tetap terlibat secara utuh disuatu organisasi dan memiliki keterikatan yang tinggi dalam pencapaian misi, *isi dan nilainilai yang ada di organisasi#

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Melihat perkembangan perusahaan dan strategi-strategi pada tingkat korporat, persoalan komitmen yang bagaimana yang dibutuhkan oleh perusahaan, untuk memilih apakah loyalitas atau komitmen yang didahulukan, yang penting adalah bagaimana membangun loyalitas berdasarkan komitmen# 2aktor komitmen dalam organisasi menjadi satu hal yang dipandang penting karena karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan memiiki sikap yang profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disepakati dalam sebuah organisasi# Komitmen yang kuat terhadap organisasi dalam wujud misi, *isi dan tujuan perusahaan dapat diciptakan dengan bantuan memberikan penjelasan segala sesuatu yang telah ditargetkan oleh organisasi yang meliputi produk, hubungan nasabah dengan perusahaan dan pendidikan bagi karyawan# Menurut 'lwi (())1" komitmen adalah suatu bentuk loyalitas yang lebih konkrit yang dapat dilihat dari sejauh mana karyawan mencurahkan perhatian, gagasan dan tanggung jawabnya dalam upaya perusahaan mencapai tujuan# Menurut 'lwi (())1" hasil penelitian yang dilakukan terhadap 1!3 responden dari berbagai perusahaan di &ndonesia menunjukkan beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi loyalitas karyawan adalah kejujuran dalam pekerjaan, perhatian dan kepedulian terhadap karyawan dan kepercayaan terhadap karyawan# 4inggi rendahnya komitmen organisasi menurut ,essler (1 adalah sebagai berikut + a# nilai-nilai kemanusiaan 5 dasar utama membangun komitmen karyawan adalah kesungguhan dari perusahaan untuk memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan# /erusahaan berasumsi bahwa karyawan merupakan aset penting sehingga kesejahteraan karyawan penting untuk diperhatikan# -" dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya

b# komunikasi dua arah yang komprehensif 5 komitmen dibangun atas dasar kepercayaan untuk menghasilkan suatu bentuk rasa saling percaya diperlukan komunikasi dua arah# c# rasa kebersamaan dan keakraban 5 faktor ini menciptakan rasa senasib sepenanggungan yang pada tahap selanjutnya memberi kontribusi pada komitmen karyawan terhadap perusahaan# d# *isi dan misi organisasi 5 adanya *isi dan misi yang jelas pada sebuah organisasi akan memudahkan setiap karyawan dalam bekerja pada akhirnya dalam setiap akti*itas kerjanya karyawan senantiasa bekerja berdasarkan apa yang menjadi tujuan organisasi# e# nilai sebagai dasar perekrutan 5 aspek ini penting untuk mengetahui kualitas dan nilai-nilai personal karena dapat menjadi petunjuk kesesuaian antara nilai-nilai personal dengan nilai-nilai organisasi# .uchi (1 01" mengemukakan tumbuhnya komitmen organisasi dipengaruhi oleh + a# filosofi organisasi yaitu suatu pemahaman umum atas nilai-nilai yang dianut dan sasaran yang ingin diraih organisasi, pada umumnya dituangkan dalam pernyataan-pernyataan pendek# b# budaya organisasi yaitu menempatkan nilai-nilai kemanusiaan sebagai prioritas yang akan menimbulkan kepercayaan dan kesantunan antara organisasi dengan karyawan# $udaya akan membuat karyawan merasa organisasi tempat bekerja lebih sebagai keluarga besar di mana tujuan organisasi dipandang identik dengan tujuan pribadi karyawan sehingga mereka akan menunjukkan komitmen dan loyalitas yang tinggi#

c# konsesus dalam setiap pengambilan keputusan yaitu ketika suatu keputusan penting akan dibuat maka setiap karyawan atau bagian yang akan terkena dampaknya diikutkan dalam proses analisis, perencanaan dan pengambilan keputusan# 6obbins (1 -" mengemukakan ciri-ciri indi*idu dengan komitmen

organisasi yang tinggi dengan ditunjukkan tingginya tingkat loyalitas dan dedikasi karyawan terhadap organisasinya# Karyawan akan melakukan segala cara agar organisasi mampu mencapai kesuksesan# Komitmen seseorang dikatakan tinggi atau rendah juga dipengaruhi oleh beberapa hal, menurut 7herington (1 0 ", tinggi rendahnya komitmen seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu + a# faktor personal, pada kategori ini hal-hal yang berkaitan dengan kondisi indi*idu sangat mempengaruhi tingkat komitmen indi*idu# Karyawan yang bekerja lebih lama dan tua tingkat komitmennya lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang belum lama bekerja dan usianya masih muda# 8enis kelamin juga mempengaruhi komitmen seseorang terhadap organisasi, karyawan perempuan cenderung lebih komit terhadap organisasi dibandingkan dengan karyawan lakilaki# /endidikan karyawan yang lebih rendah komitmennya lebih tinggi dari karyawan yang berpendidikan tinggi# b# karakteristik peran, komitmen karyawan pada kategori ini lebih tinggi tingkat komitmennya pada karyawan yang jobnya diperkaya, rendah tingkat

ambiugitasnya maupun konflik yang kemungkinan timbul#

c# karakteristik struktur, komitmen karyawan akan tinggi pada karyawan yang berada dalam organisasi yang desentralis dimana organisasi lebih melibatkan karyawan dalam setiap pengambilan keputusan# d# pengalaman kerja, pengalaman kerja yang menyenangkan seperti sikap positif antara kelompok kerja akan menimbulkan komitmen yang tinggi pada karyawan#

Melihat beberapa pendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi dapat disimpulkan beberapa hal yang mempengaruhi komitmen organisasi yaitu nilai-nilai yang tercermin dalam budaya organisasi yang merupakan landasan utama dalam membangun komitmen karyawan dimana perusahaan memiliki asumsi bahwa karyawan merupakan aset utama untuk mengembangkan perusahaan# 9isi dan misi organisasi yang jelas pada suatu organisasi akan memudahkan karyawan dalam bekerja sehingga karyawan akan bekerja berdasarkan apa yang menjadi tujuan organisasi atau perusahaan# Komitmen organisasi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor personal, karakteristik peran, karakteristik struktur dan pengalaman kerja# 3. Aspek-aspek Komitmen Organisasi Meyer dkk, (1 )" mendefinisikan komitmen organisasi dalam tiga tema pertama

komitmen sebagai suatu kelekatan afeksi karyawan terhadap organisasi, kedua komitmen dipandang sebagai biaya yang timbul jika meninggalkan organisasi dan yang ketiga komitmen sebagai suatu kewajiban untuk tetap berada dalam organisasi# $erdasarkan ketiga tema tersebut maka Meyer dkk (1 1",

Meyer dan 'llen (dalam :ersco*itch dan Meyer, ())(" mengajukan tiga konsep komponen komitmen organisasi, yaitu +

a# komponen afektif menunjukkan suatu kelekatan secara emosi maupun psikologis dan hasrat untuk mengidentifikasikan diri dengan organisasi# Seseorang dikatakan memiliki komitmen afektif yang tinggi merasa bahwa organisasinya baik dan dijadikan sebagai bagian dari konsep diri# 2aktor yang menyebabkan munculnya model komitmen ini adalah hal-hal yang meliputi karakteristik personal, kondisi kerja dan pengalaman selama bekerja# Menurut 'llen dan Meyer (dalam Shore dan ;ayne, 1 1" komitmen afektf didefinisikan sebagai suatu keadaan secara

afektif atau emosional terhadap organisasi dimana kekuatan komitmen indi*idu diidentifikasikan dengan keterlibatan dan kenyamanan anggota organisasi# b# komponen kontinuitas indi*idu menyadari suatu kondisi yang membatasi alternatif yang sebanding dengan organisasinya sehingga indi*idu merasa perlu untuk selalu mempertimbangkan untung rugi pada karyawan bila harus meninggalkan organisasi# Kondisi ini lebih dipengaruhi oleh faktor usia, masa kerja, intensi untuk keluar dari organisasi# Komitmen kontinuitas dapat diartikan sebagai keterikatan yang konsisten dalam berakti*itas didasarkan pada penghargaan indi*idu terhadap apa yang telah diberikan kepada perusahaan ('llen dan Meyer dalam Shore dan ;ayne, 1 1"#

c# komponen normatif komponen yang timbul sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi yang menekankan kepatuhan untuk setia kepada pemberi kerja karena kompensasi yang diterima (misalnya beasiswa tugas belajar" sehingga membuat indi*idu merasa wajib untuk membalasnya# Morrow (dalam 2arkas dan 4etrick, 1 0 " menggambarkan sikap terhadap komitmen organisasi digambarkan dalam tiga komponen, yaitu + keyakinan terhadap nilai-nilai dan

tujuan organisasi, keinginan untuk memberikan kemampuannya untuk kepentingan organisasi dan keinginan untuk tetap berada di organisasi# ,iasumsikan bahwa komitmen merupakan gambaran sikap secara menyeluruh tentang organisasi, dimana kepuasan seseorang digambarkan sebagai respon afektif terhadap pekerjaan# :asil penelitian yang menunjukkan kekonsistenan antara tiga model komitmen yang dapat digeneralisasikan terhadap semua jenis pekerjaan pada semua sektor seperti ekonomi (Snape dan 6edman, ())("# Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk selalu menjadi anggota organisasi, keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin seperti apa yang dilakukan oleh organisasi dan keyakinan dalam menyusun dan melakukan tugas dalam organisasi# $erdasarkan definisi tersebut penelitian yang dilakukan oleh <ordon dkk (dalam Klandermans, 1 0 dan 4etrick dkk, 1 0 " ada empat dimensi untuk melihat komitmen organisasi, yaitu + a# loyalitas terhadap organisasi adalah faktor kebanggaan dan loyalitas yang dimiliki seseorang secara berkesinambungan dalam suatu organisasi dengan penghargaan yang diperoleh yang bermanfaat bagi anggota organisasi# b# tanggung jawab terhadap organisasi adalah bagaimana seluruh karyawan bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing dan sanggup menyelesaikan tugasnya sesuai dengan rencana# c# keinginan untuk bekerja secara profesional demi organisasi 2aktor

menggambarkan suatu kecenderungan anggota untuk selalu berbuat dengan cara yang sesuai untuk memberikan pelayanan demi organisasi#

d# kepercayaan terhadap organisasi 2aktor yang menggambarkan keterikatan terhadap ideologi yang dibuat dan telah ditentukan oleh organisasi# $erdasarkan uraian mengenai komponen-komponen komitmen di atas dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat dilihat berdasarkan aspek-aspek loyalitas terhadap organisasi, tanggung jawab terhadap organisasi, keinginan untuk terus bekerja untuk organisasi dan kepercayaan yang tinggi terhadap organisasi# $erdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas tentang tipe-tipe komitmen organisasi maka dalam pengukuran komitmen organisasi menggunakan teori dari Meyer, 8/ and 'llen, N8 (1 )", dapat disimpulkan secara umum bahwa komitmen itu dapat dibagi

menjadi tiga aspek, yaitu+ a# komponen afektif+ seseorang menjadi anggota organisasi karena dia

menginginkan sesuatu, hal ini meliputi keadaan emosional dari karyawan untuk menggabungkan diri, menyesuaikan diri, dan berbaur langsung dalam organisasi# b# komponen kontinuitas + yaitu komitmen yang di dasarkan pada penghargaan yang diharapkan karyawan untuk dapat tetap menjadi anggota organisasi karena dirinya merasa membutuhkan# c# komponen normatif + seseorang menjadi anggota organisasi karena sebuah tanggungjawab dalam melakukan sesuatu kewajiban untuk tetap tinggal dalam sebuah organisasi# $erdasarkan ketiga aspek komitmen tersebut di atas, maka antara aspek yang satu dengan yang lain saling berhubungan, sehingga organisasi sering menggunakan ketiga pendekatan tersebut untuk mengembangkan komitmen kerja pada karyawan#

6om=ek (1

)", menyebutkan bahwa peningkatan komitmen organisasi

merupakan suatu hal yang sangat penting bagi moti*asi dan kualitas pegawai yang bekerja disektor publik karena pelayanan publik membutuhkan tingkat komitmen yang baik apabila komitmen yang dimiliki seorang pegawai baik maka pelayanan publiknya juga baik begitu pula sebaliknya sedangkan pelayanan publik tersebut telah dipengaruhi oleh kultural yang ada ( Suleyman, So=en, ())( "# Sedang Meyer dan 'llen, (1 1"

menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan itu ingin berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi dimana untuk mencapai tujuan organisasi ini telah dipengaruhi oleh sifat komitmen yang berbeda-beda, sehingga tuntutan tersebut diatas menjadi semakin mendesak pada saat fleksibelitas fiskal mulai menurun seperti sekarang ini, sementara manajer pada lingkungan pemerintah memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk memberikan penghargaan ekstrinsik seperti promosi dan kenaikan gaji > pangkat (Nyhan,()))"# Komitmen oganisasi dapat dibedakan sifatnya menjadi 1 hal (7heng ? Kalleberg,1 yaitu 5 1# Kemauan untuk melakukan usaha yang bermanfaat bagi kepentingan oganisasi (# Keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi 1# Kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai organisasi !"

Nyhan juga menyatakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi disamakan dengan moti*asi untuk memberikan layanan terhadap masyarakat karena komitmen pada organisasi dianggap sebagai komponen yang sangat bernilai bagi efektifitas organisasi, meskipun begitu para pengambil kebijakan belum banyak memberikan perhatian bagi terciptanya langkah-langkah strategis untuk meningkatkan komitmen karyawan pada organisasi juga belum ada kesadaran bahwa komitmen organisasi memegang peranan penting bagi kelangsungan suatu organisasi # &mage yang berkembang terhadap pemerintah atas ketidakefisienan dan adanya perubahan yang sistematik merupakan suatu hal yang sangat penting ,manajer pemerintah biasanya menghadapi permasalahan yang sangat komplek sementara dana yang ada sangat terbatas disamping itu masyarakat mulai memiliki harapan yang tinggi terhadap kinerja pemerintah akibanya para manajer harus terus menerus melakukan suatu usaha untuk menciptakan strategi yang bisa memoti*asi pegawai# ,engan moti*asi tersebut diharapkan akan muncul peningkatan efektifitas dan produktifitas dalam unit kerja mereka # $eberapa ahli administrasi publik terkemuka mengutarakan suatu pandangan bahwa pembentukan komitmen organisasi merupakan kunci utama untuk menghadapi tantangan tersebut (Nachmias, 1 035 <olembiewski, 1 03", karenanya /erry (1 )" menyarankan untuk meningkatkan komitmen organisasi

agar terwujud peningkatan moti*asi public service dan efektifitas organisasi (Nyhan,1 "#

Komitmen

.rganisasional

dapat

didefinisikan

sebagai

derajat

seseorang

mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari organisasi dan berkeinginan melanjutkan partisifasi aktif di dalamnya (Newstorm 1 Sementara komitmen pada organisasi 1" berhubungan langsung dengan kinerja

(Mowday,/orter,1 @-" dan tingkat absensi (koch ? steer , 1

@" dan $enkhoff dalam

penelitiannya menunjukan bahwa komitmen organisasi memegang peranan penting bagi peningkatan kinerja yang baik, karena dia mengatakan bahwa pengabaian terhadap komitmen pada organisasi akan menimbulkan suatu kerugian ($enkhoff,1 @"#

2.1.3. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah sebagai konsep praktis yang sangat penting, karena merupakan dampak dari keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja, sementara kepuasan yang rendah pada organisasi adalah sebagai rangkaian penurunan moral organisasi dan meningkatnya absensi (Mathieu dan :amel100 ", sedangkan (7hruden 1 00" menyatakan kepuasan kerja merupakan suatu refleksi atas terpenuhinya kebutuhan dan keinginan indi*idu yang didapat dari pekerjaannya# Selanjutnya ,a*is dan Newton (1 !" menyatakan bahwa kepuasan kerja sebagai

seperangkat peraturan yang menyangkut tentang perasaan menyenangkan dan tidak menyenangkan berhubungan dengan pekerjaan mereka, /egawai yang bergabung dalam suatu organisasi akan membawa keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja ( Meyer dan 4ett 1 1" sehingga kepuasan kerja

menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul berkaitan dengan

pekerjaan yang disediakan sebagai sekumpulan perasaan, kepuasan kerja yang bersifat dinamik# Antuk mencegah dan menanggulangi berbagai masalah karyawan atau pegawai maka .stroff (1 (" mengemukakan bahwa kepuasan kerja karyawan dan kondisi kerja yang

baik mempunyai hubunga kerja yang signifikan dengan kinerja, selanjutnya karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya biasanya mereka bekerja lebih keras dan lebih baik dibanding dengan karyawan yang mengalami stress yang disebabkan dengan kondisi kerja yang tidak kondusif# Kepuasan kerja dan sikap karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan perilaku dan respon terhadap pekerjaan dan melalui perilaku tersebut organisasi yang efektif dapat tercapai# Sedangkan didalam lingkungan kerja ada ( sisi yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut (4immreck,())1" + 1# :ubungan personal indi*idu terhadap lingkungan kerja /ekerjaan yang menjadi tanggung jawab keseharian adalah mungkin pekerjaan mudah dan menyenangkan namun apabila karyawan tidak mendapatkan perlakuan yang menyenangkan maka akan muncul ketidakpuasan tetapi sebaliknya walaupun pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang berat dan membosankan namun bila karyawan diperlakukan dengan baik maka akan timbul kepuasan kerja pada karyawan#

(# /ekerjaan itu sendiri /ekerjaan yang dilakukan kadang-kadang dapat menimbulkan kebosanan>stress atau biasa-biasa saja bahkan bisa jadi pekerjaan itu sulit dilakukan dan terlalu menuntut ketahanan fisik sehingga dapat menimbulkan kejenuhan dan kebosanan#

Sementara pengukuran terhadap kepuasan kerja yang dilakukan (4esta, 1 penelitiannya dibagi menjadi tiga bagian +

0" dalam

a# :al-hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti *isi dan tujuan, keadilan kebijakan perusahaan, kepedulian perusahaan terhadap karyawan b# :al-hal yang berhubungan dengan atasan seperti usaha atasan dalam memoti*asi karyawan, metode yang digunakan dalam mengkritik , cara atasan memberikan contoh dalam melakukan pekerjaan c# :al-hal yang berhubungan dengan fasilitas pada lingkungan kerja # Menurut pendapat Sherman $ohlander 7 (1 00" menyatakan bahwa kondisi kerja yang kondusif adalah+ a# /ekerjaan yang menantang dan bisa dicapai dengan sukses b# 4idak terlalu melelahkan fisik c# /ercaya diri yang tinggi d# Ketertarikan secara personal terhadap pekerjaan e# Kondisi kerja yang memenuhi kebutuhan fisik dan memudahkan meraih prestasi sesuai sasaran yang dicapai f# /enghargaan bagi kinerja yang sejalan dengan aspirasi g# :al-hal lain dalam pekerjaan yang membantu karyawan mendapatkan nilai (promosi, pekerjaan dan gaji" /eran atasan terhadap kepuasan karyawan adalah dalam pengawasan karena pengawasan atasan dapat mempengaruhi kepuasan kerja sehingga penghargaan atas kinerja yang baik perlu diberikan (Noe,1 -"#

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen37 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii-K3
    Bab Ii-K3
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii-K3
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen37 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen31 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen17 halaman
    Bab 1
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen23 halaman
    Bab 2
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen29 halaman
    Bab 3
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen14 halaman
    Bab 4
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen29 halaman
    Bab 2
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen17 halaman
    Bab 1
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen15 halaman
    Bab Iii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen31 halaman
    Chapter II
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen29 halaman
    Bab 3
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen14 halaman
    Bab 4
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen31 halaman
    Chapter II
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen29 halaman
    Bab 3
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen29 halaman
    Bab 3
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen28 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • BAB IIa
    BAB IIa
    Dokumen36 halaman
    BAB IIa
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Analisis Pengaruh Antara Kepemimpinan, Komitmen Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Swalayan Hardjono Di Baturetno
    Analisis Pengaruh Antara Kepemimpinan, Komitmen Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Swalayan Hardjono Di Baturetno
    Dokumen9 halaman
    Analisis Pengaruh Antara Kepemimpinan, Komitmen Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Swalayan Hardjono Di Baturetno
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen14 halaman
    Bab 4
    PertamaTama
    Belum ada peringkat
  • Moti Vasi
    Moti Vasi
    Dokumen15 halaman
    Moti Vasi
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab II Kepuasan Kerja
    Bab II Kepuasan Kerja
    Dokumen14 halaman
    Bab II Kepuasan Kerja
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen30 halaman
    Bab Ii
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Chapter2 - Kinerja Karyawan
    Chapter2 - Kinerja Karyawan
    Dokumen45 halaman
    Chapter2 - Kinerja Karyawan
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen5 halaman
    Daftar Pustaka
    Pertama Tama
    Belum ada peringkat