Esensi
Hubungan yang unik Berlangsung hubungan biomedis aktif-pasif Di sisi lain ada tuntutan hubungan setara berdasar kepercayaan.
Mutual Participation
Berdasarkan pemikiran, setiap manusia memiliki harkat & martabat yang sama pada pasien medical check up/penyakit kronis Pasien secara sadar aktif dan berperan dalam pengobatan terhadap dirinya Tidak dapat diterapkan pada pasien berpendidikan&sosial rendah, pada anak, gangguan mental
Guidance Cooperation
Membimbing kerjasama seperti orang tua & remaja Apabila keadaan pasien tidak terlalu berat Pasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan sendiri Dokter tidak semata-mata menjalankan kekuasaan kerjasama pasien diwujudkan dg turuti nasehat/anjuran dokter
Activity passivity
Pola hubungan seperti orang tua-anak Pola hubungan klasik Dokter seolah dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien Motivasi altruistic (untuk kepentingan umum) Berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam,tidak sadar, gangguan mental berat
World Medical Association - Declaration of Lisbon on the Rights of the Patient (1991):
Hak memilih dokter secara bebas Hak dirawat oleh dokter yang bebas dalam membuat keputusan klinis dan etis Hak untuk menerima atau menolak pengobatan setelah menerima informasi yang adequate Hak untuk dihormati kerahasiaan dirinya Hak untuk mati secara bermartabat Hak untuk menerima atau menolak dukungan spiritual atau moral
Undang-Undang Kesehatan:
Hak atas informasi Hak atas second opinion Hak untuk memberikan persetujuan atau menolak suatu tindakan medis Hak untuk kerahasiaan Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan Hak untuk memperoleh ganti rugi
mendapatkan pelayanan medis tanpa mengalami diskriminasi menerima atau menolak untuk dilibatkan dalam penelitian, dan jika bersedia ia berhak memperoleh informasi yang jelas tentang penelitian tersebut mendapat penjelasan tentang tagihan biaya yang harus dia bayar
mempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang konkret dilakukan menurut aturan-aturan yang berlaku di dalam ilmu kedokteran. harus sudah mendapat persetujuan dulu dari pasien
Dalam ilmu hukum dikenal dua jenis perjanjian, yaitu: Resulta at verbintenis, yang berdasarkan hasil kerja Inspanning verbintenis, yang berdasarkan usaha yang maksimal.
Apabila pasien dalam keadaan tidak sadar dokter dapat bertindak atau melakukan upaya medis tanpa seizin pasien menurut ketentuan pasal 1354 KUH Perdata disebut Zaakwarneming
KODEKI
Administratif
Pidana Perdata