Anda di halaman 1dari 2

Sebagai tujuan perluasan kota karena tidak mendapat manfaat secara langsung dari kebijaksanaan trsebut.

Tujuan perluasan kota yang di nyatakan oleh responden dari kota padang sebenarnya tidak relevan dengan perluasan kota, kecuali dalam hal penyebaran penduduk. Ini pun harus didukung dengan kebijaksanaan dan tindakan lain karena perluasan kota tidak otomatis menyebarkan penduduk dari wilayah padat ke wilayah perluasan. Dengan demikian dapat dikatakan tujuan perluasan kota tidak efektif. Dampak perluasan kota Berbagai dampak telah timbul akibat di lakukannya perluasan kota, baik dampak positif maupun negative. Dampak positif hanya dapat di nikmati oleh pihak kota saja, tetapi tidak oleh pihak kabupaten. Ditunjau dari jangka waktunya, dampak positif akan berlanjut terus sampai pada masalah yang menyebabkan perluasan kota timbul kembali. Dampak positif yang dinikmati pemerintah/pihak kta yang di perluas antara lain: a. Dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan pembangunan semaksimal mungkin, terutama untuk kepentingan penataan kota, misalnya mengantisipasi perkembngan kota yang terjadi. b. Meningkatkan PDA dengan adanya penambahan luas wilayah serta penambahan luas wilayah serta penambahan jumlah objek pajak dan retribusi daerah. c. Membantu penyediaan perumahan dengan harga terjangkau. d. Ada kesamaan persepsi antara pihak kotamadya dan kabupaten mengenai batas kota. Yang dimaksud dengan dampak negative adalah segala akibat prluasan kota yang merugikan atau memberatkan, baik bagi pihak kota madaya maupun pihak kabupaten. Dilihat dari masanya dampak negative di bagi menjadi dampak negative sesaat dan berlanjut. Dampak negative sesaat adalah dampak yang timbul pada saat perluasan kota, tetapi selanjutnya hilang atau bahkan menguntungkan dalam jangka panjang, sedangkan dampak negatife berlanjut adalah beban atau kewajiban yang harus di pukul dalam waktu yang lama. Dampak negatife sesaat merupakan konsekuensi langsung perluasan kota yang terjadi hanya sesaat saja, yaitu selama masa transisi. Umumnya dampak ini terjadi di wilayah perluasan antara lain dalam hal penerrtiban administrasi, perubahan dan penertiban guna lahan, pendapatan dan pemetaan, pengelolaan pajak, sengketa pertahanan dan peningkatan harga lahan, ketertiban dan keamanan, koordinaasi antarinstansi, perlengkapa fasilitas dan utilitas, penyususaian struktur organisasi, dan penyesuaian rencana tata ruang kota. Dampak negatife berlanjut adalah dampak yang memberatkan akibat perluasan kota dalam waktu yang panjang. Dampak ini terjadi pada dua pihak, baik di pahak kotamadya maupau

kabupaten. Lingkupnya tidak hanya pada perluasan ekonomi, tetapi juga pada administrasi dan pengelolaan kota. Secarah lebi rinci, dampak berlajut yang di pikul pihak pemerintah kota sebagai konsekuensi perluasan kota adalah pembaharuan dan dan perlengkapan status dan data pertahanan, pengembangan jaringan jalan dan perlengkapannya, penambahan jumlah dan rute angkutan umum, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan perasarana, perluasan wialyah kerja/pelayanan, penambahan masalah dan volume kerja perluasan kapasitas dan dan jaringan utilitas peningkatan jumlah dan kemampuan aparat daerah dan penambahan angaran operasional. Penambahan beban kerja serta perluasan kota umumnya juga menunjukan juga menurunkan perestasi kerja yang dilihat dari berkurangnya pencapaian target hasil kerja dibandingkan sebelum perluasan kota. Menurunnya realisasi kerrja ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya jumlah pekerjaan, jumlah dan kualitas tenaga kerja tidak memadai, pelaksanaan kerja kurang terkoordinasi, kesulitan dalam pembebasan tanah. Bagi pemerrintah kabupaten, dampak yang dirassahkan addalah menurrunnya PDA karena wilayah yang dimasukkan kedalam wilayah administrasi kota biasanya merupakan wilayah strategis yang produktif. Untuk mencapai rrealisasi PAD seperti perluasan kota di perlukan waktu yang lama. Saran Lanjut Perluasan Kota Perluasan kota saja bukan cara yang tepat unutk memecahkan persoalan yang di hadapi pemerintah kota madya. Tindakan ini hanya sesuai bagi kondisi tertentu, yaitu kurangnya ruang unutk melaksanakan pembangunan fisik dan memenuhi tuntutan kebutuhan massyarakat kota. Perluasan kota harus mengikuti tindakan tindakan lain yang mengikuti dan mendukungnya. Berdasarkan pemikiran dan penglaman para responden dari 4 kota kasus, maka tindakan yang di perrukan untuk mendukung keefektifan perluasan kota dapat dikelompokan sebagai berrikut: 1. Aspek fisik dan tata ruang: Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana kota Penambahan fasilitas pelayanan umum serta perluasan jaringan dan peningkatan produksi utilitas Evaluasi peruntukan lahan wilayah lama dan penataan kembali wilayah baru Penekaan pembangunan pada wilayah pinggiran kota 2. Aspek administrasi Penambahan tenaga pelaksana yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya Pengaturan kembali wewenang dan tugas intansi daerah Pembentukan unit kerja baru untuk menghadapi masalah yang makin banyak dan beragam 3. Aspek keruangan daerah

Anda mungkin juga menyukai