Anda di halaman 1dari 62

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Kebudayaan adalah keseluruhan cara hidup masyarakat, yang dipilah-pilah menjadi tiga kategori, yaitu : gagasan, tindakan, dan hasil tindakan. Berdasarkan pada pengkategorian demikan maka

Koentjaraningrat mendefinidikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia (Koentjaraningrat, 1 !:1"!#. Budaya merupakan suatu gerak, suatu dinamika dan suatu perkembangan yang terus-menerus pada sejarah kehidupan manusia. Kehidupan akan berkembang selama masyarakat pendukungnya masih ada. $erkembangan kebudayaan disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. %aktor internal berupa berupa pergantian generasi dan pertambahan penduduk, sedangkan factor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi kebudayaan seperti masuknya kebudayaan dari luar. Kebudayaan selalu dalam rangka kehidupan masyarakat atau dalam rangkan hidup bermasyarakat, dimaksudkan kebudayaan tidak terjadi dan berkembang pada orang-seorang, melainkan dalam konteks bermasyarakat.

&emikian halnya, kebudayaan dijadikan milik diri manusia dengan belajar, dimaksudkan bah'a kebudayaan bukanlah sesuatu yang bersifat given, melainkan sesuatu yang berasal dari manusia sendiri sebagai hasil dari upayanya dalam rangka berpikir, bertindak, dan berproduksi. (alah satu sumber kebudayaan nasional adalah kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah merupakan penyempurnaan dan berguna bagi kebutuhan dan kebudayaan nasional )ndonesia. Kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah mempunyai hubungan timbal balik sehingga

pembinaan dan pemeliharaan tidak dapat dipisahkan. Kejung merupakan salah satu kebudayaan masyarakat madura khususnya di Kabupaten (umenep, mempunyai peranan besar dalam kehidupan sosial budaya masyarakat setempat, yakni pengungkapan alam pikiran dalam hal ini sebagai pendukung nilai kebudayaan, serta penunjang perkembangan khususnya pada %akultas bahasa dan sastra )ndonesia *ni+ersitas Kanjuruhan ,alang. &alam hal ini sebagai kekayaan sastra, Kejung yang merupakan bagian dari sastra lisan yaitu salah satu unsur kebudayaan yang perlu dikembangkan karena mengandung nilai budaya, norma-norma, normanorma, nilai etika dan moral,(etika dan moral tidak akan lepas dari norma masyarakat pemakainya#, serta mengandung nilai-nilai kearifan lokal masyarakat pendukungnya. &engan mengetahui makna dari setian kata

yang digunakan dalam Kejung tersebut, kita dapat mengetahui gambaran mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat tertentu, dan dapat pula membina pergaulan serta pengertian bersama-sama sebagai suatu bangsa yang memiliki aneka ragam kebudayaan dalam pembangunan nasional yang terus berkembang. &alam Kebudayaan Kejung, dapat pula diketahui nilai-nilai kearifan pada suatu ruang lingkup masyarakat. ,isalnya, kearifan atau kebijakan apa saja yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk menghormati dan menghargai hidup dengan lebih seksama. ,isalnya nilai kearifan pada Adu ale-Adu eman, Pade nyanglek-Pade nyaman tretan adalah kerjasama yang hasilnya kita nikmati bersama, nilai ini memberikan fibrasi bagi sikap dan perilaku mengakui eksistensi seraya memiliki sikap gotongroyong atau rasa solidaritas yang tinggi dalam bermasyarakat. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan kebudayaan

masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk masa lalu yang patut secara terus menerus dijadikan sebagai pegangan hidup. ,eskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat uni+ersal. Mengacu kembali kepada definisi kearifan, yang juga berarti kecerdasan, kearifan dalam budaya juga merupakan bentuk kecerdasan yang dihasilkan oleh masyarakat pemilik kebudayaan bersangkutan.

ebuah kearifan lokal sebuah kecerdasan yang dihasilkan berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri sehingga menjadi milik bersama. ehingga pengembangan dan penerapan kearifan local menjadi sangat penting. !"#. $ahyono %&&'-() $endapat %-. .ahyono diatas dapat disimpulkan bah'a setiap manusia memiliki sifat arif, dimana mereka juga memiliki ketrlibatan langsung secara emosional dalam proses dan penghayatan kearifan lokal yang mereka ciptakan bersama (ejarah menunjukkan, masing-masing etnis dan suku memiliki kearifan lokal sendiri. ,isalnya saja (untuk tidak menyebut yang ada pada seluruh suku dan etnis di )ndonesia#, suku Batak kental dengan keterbukaan, /a'a nyaris identik dengan kehalusan, suku ,adura memiliki harga diri yang tinggi, dan etnis 0ina terkenal dengan keuletan. 1ebih dari itu, masing-masing memiliki keakraban dan keramahan dengan lingkungan alam yang mengitari mereka. Kearifan lokal itu tentu tidak muncul serta-merta, tapi melalui berproses panjang sehingga akhirnya terbukti bah'a, hal itu mengandung kebaikan bagi kehidupan mereka. Berikut contoh Kebudayaan Kejung yang terdapat di ,asyarakat ,adura Kabuapaten (umenep:

1#. 2endheng &umik 2endheng &umik ini biasanya diadakan atau 'aktu

pelaksanaannya pada saat ,antenan, dalam acara formal seperti ini biasanya terdapat dua hiburan yang 'ajib diadakan oleh tuan rumah tau yang mengadakan acara mantenan (resepsi# yaitu3 2endheng &umik dan 4jhing (1ondrok#. 2endheng &umik terdiri dari lima orang3 dimana dua orang sebagai pemukul atau penabuh 2endang 1 dan 2endang 5, satu lagi sebagai pemukul 2ong (2ung#, satu lagi sebagai peniup (eruni ((aroni#, dang satu orang lagi sebangai $enya6ir (7okang Kejung#. 1# 0erita rakyat Asal mula *unga dan Mengi (4sal-*sul 7erjadinya $adi dan /agung#6. +,. i bala -uri lalu memohon kepada saudara dan saudarinya

tersebut dan suatu saat bala -uri megajak *unga dan Mengi ke suatu tempat, bala -uri melempar sebuah batu, saat mengi menunduk hendak mengambil batu itu, *ala -uri lalu memotong Mengi dan mencincangnya halus-halus dan .a meminta agar tubuhnya yang sudah dicincang dan potongan tubuh lainnya dihamburkan ke seluruh kebun mereka. /asilnya yang yang tumbuh adalah padi, jagung, umbiumbian, dan semua tanaman yang bias di makan oleh manusia. 0an di sekitar tempat kejadian itu, dikenal dengan nama tempat yang di beri

nama *unga dan Mengi, dan di tempat itu jika ada orang yang memotong bambu itu maka timbulah angin topan yang datangnya dari *unga Mengi.. 5# 1erita rakyat Patigolo Arakian +, etelah beberapa hari tinggal di Motokron, pada suatu tengah malam mereka mengadakan pesta, tiba-tiba seorang pemudi bernama /adung *oleng 2enibab 3di melihat ada nyala api di puncak .le Mandiri. /adung *oleng menceritakan hal tersebut kepada temantemannya, termasuk Patigolo. 2etapi teman-temannya tersebut tidak menghiraukannya. Mereka mengaanggap bah-a api itu adalah suanggi atau roh jahat !ape menaka) atau ape nitun lolon, karena hampir tiap malam mereka melihat api tersebut. Maka, Patigolo pun bertekad untuk pergi melihat apa yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut. , 8# 1erita rakyat 2uak 4utun Pulau iput A-ololong Pada suatu malam, ketika tarian /amang sedang berlangsung, Anjing tersebut secara merta-merta lolos dari dalam lingkaran tersebut dan berlari menuju sebuah rumah penduduk yang terdekat, anjing itu kemudian mengambil sebuah alas periuk yang dianyam dari daun lontar lalu dipakenya sebagai pengganti topi kenobo kolilolo dan kembalilah ia ketengah 5 tengah lingkaran tarian /amang yang kian

meriah. Anjing tersebut tiba 5tiba bersuara dengan lagu sebagai berikut + a-o,a-o, elali ka-ok o,uti mata lika ta-a lekem mekali ka-ok, o -o- o-l au bera akam jae,jae bera nau. Arti syair anjing itu adalah + hai anjing kau adalah makhluk terhina dalam keseharian kehidupan di tungku periuk tubuhmu, kau letakkan kemaluanmu dekat alas tungku yang senantiasa mengorek abu dapur,

9# 1erita rakyat 2uan Ma +,0alam cerita tuan ma ini, terdapat nilai kearifan local yang berkaitan dengan keagamaan yang mana diadakannya prosesi 6umad Agung setiap tahun oleh masyarakat 2imur,mulai dari

lembata,adonara,solor,dan larantuka, yang bertempat di 7ota 8arantuka. *erikut kutipannya 9 etelah masyarakat mengenal agama katolik, dan raja larantuka di babptis,.a pun menyerahkan kerajaan larantuka kepada bunda maria.ia pun member. gelar tertinggi pada bunda Maria sebagai raja orang larantuka.Masyarakat larantuka setiap tahunnya mengadakan perarakan atau devosi kepada bunda yg oleh masyarkat di sebut tuan

ma itu. 7arena dia tempat berteduh, dan melalui 0ia-lah kita sampai pada yesus. 0i mana prosesi ini dilakukan dengan mengarak patung 2uan Ma keliling kota, untuk mengenang kematian 2uhan :esus 7ristus, dan juga masyarakat lembata dan lainnya melakukan devosi khusu kepada *unda Maria, karena mereka percaya, bah-a melalui *unda Maria, kita akan sampai kepada :esus Allah *eserta 7ita.

&alam masyarakat yang sedang berkembang seperti halnya )ndonesia berbagai bentuk penelitian terhadap sastra daerah terutama sastra lisan yang berbentuk cerita rakyat masih kurang, dan itu tidak mustahil akan terabaikan sehingga lama kelamaan akan hilang tanpa bekas. (elama ini kurangnya perhatian pada cerita rakyat disebabkan oleh berbagai hal, yakni salah satunya adalah, orang mengira bah'a cerita rakyat itu tidak sesuai lagi dengan perkembangan :aman. &i sisi lain, cerita rakyat semacam ini dalam lingkungan masyarakat )ndonesia de'asa ini, kurang mendapat tempat dan bahkan hampir punah, karena tergusur oleh cerita-cerita yang diimpor dari ;egara-negara luar. Kenyataan semacam ini tentunya harus di'aspadai. /ika tidak, maka pada suatu ketika 'arisan nilai-nilai budaya asli bangsa )ndonesia semacam ini, akan terkikis oleh pengaruh budaya yang dating dari luar, yang tetntunya akan menimbulkan dampak lanjut terhadap pergeseran karakter serta jati diri bangsa )ndonesia yang sebenarnya. <leh karena itu, dalam penelitian ini,

peneliti mencoba menganalisis cerita-cerita rakyat yang terdapat pada masyarakat &emong, di Kabupaten 1embata. &ari cerita-cerita rakyat tersebut, peneliti hanya meneliti tentang nilai kearifan lokal yang terdapat pada cerita rakyat 7isah 2erjadinya *unga dan Mengi!Asal mula padi dan jagung), 7isah Patigolo Arakian,2uak 4utu A-ololong dan Prosesi ;pacara 2uan Ma. &alam cerita-cerita rakyat tersebut, terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang harus diketahui oleh masyarakat. $enelitian yang berjudul ;ilai Kearifan 1okal =ang 7erdapat dalam 0erita .akyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata> ini memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri maka layak untuk diteliti. ?al ini dibuktikan dengan sulitnya mencari laporan tentang nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat pada masyarakat &emong di Kabupaten 1embata. 7etapi ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian sejenis, yakni sama-sama meneliti tentang kearifan lokal, yaitu /a-asi, dari %akultas (astra *ni+ersitas 2una &arma, /akarta (5!!@#, Kun Aachrun )stanti dari (74); $ur'ekerto (5!!@#, sebagai Ketua *mum $rogram (tudi (astra )ndonesia $ascasarjana 2adjah ,ada. 4da pun $enelitian berjudul Menggali 7eberadaan <ilai-<ilai 7earifan 8okal Pada Masyarakat 6a-a bagi Pembangunan Peradaban .ndonesia di Masa 0epan, mengupas tentang nilai kearifan lokal yang terkandung &alam (astra ,istik /a'a>, (edangkan penelitian berjudul

10

Pengembangan 7arakter *erbasis 7earifan 8okal>, mengidentifikasi tentang nilai-nilai karakter berbasis budaya. Kedua penelitian tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. $ersamaan dari kedua penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kearifan lokal. $erbedaannya adalah kedua penelitian tersebut masing-masing membahas tentang kearifan lokal dalam sastra mistik /a'a dan mengidentifikasi nilainilai karakter berbasis budaya, sedangkan penelitian ini membahas tentang nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat. 1.2 1. Permasalahan Identifikasi Masalah &alam penelitian yang berjudul ;ilai Kearifan 1okal =ang 7erdapat &alam 0erita .akyat di ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata ini memiliki rentangan masalah yang sangat luas. 4dapun masalah yang terkait dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut, dan bagaimanakah tingkat pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai kearifan lokal tersebut yang terdapat dalam cerita rakyat di ,asyarakat &emong kabupaten 1embata. 2. Batasan Masalah

11

Karena luasnya cakupan masalah serta terbatasnya 'aktu, maka peneliti membatasi masalah nilai-nilai kearifan lokal ini pada BBagaimana nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata C

3. a.

R m san Masalah Masalah Um m Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata C !. Masalah "h s s Berdasarkan rumusan masalah di atas, masalah khusus penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1# Bagaimana ;ilai Kearifan 1okal yang berkaitan dengan kejung.C (5# Bagaimana ;ilai Kearifan 1okal yang berkaitan dengan keagamaan yang terdapat dalam kebudayaan Kejung pada masarakat ,adura C

12

(8# Bagaimana ;ilai Kearifan 1okal yang berkaitan dengan sistem pengetahuan dalam Kejung pada ,asyarakat ,adura C 1.3 1. # $ an Penelitian # $ an Um m 7ujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kearifan lokal yang terdapat pada Kebudayaan Kejung. 2. # $ an "h s s 7ujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran objektif tentang : (1# ;ilai kearifan lokal yang berkaitan dengan adat - istiadat yang terdapat dalam Kejung di Kabupaten (umenep. (5# ;ilai kearifan lokal yang berkaitan dengan keagamaan yang terdapat dalam Kebudayaan Kejung pada ,asyarakat ,adura. (8# ;ilai kearifan lokal yang berkaitan dengan sistem pengetahuan yang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata. 1.% Manfaat &enelitian

13

&ari tujan di atas penulis dapat mengambil beberapa manfaat penelitian : 1. Bagi $embaca &ari hasil penelitian ini, diharapkan agar pembaca dapat memahami dan mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada cerita rakyat. 5. Bagi 1embaga kependidikan $enelitian ini juga bermanfaat untuk lembaga pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan ilmu-ilmu sastra lisan di sekolah manapun. 8. Bagi $eneliti &engan adanya penelitian ini, penulis dapat menambah 'a'asan tentang nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada cerita-cerita rakyat di 'ilayah nusantara. 1.' Penegasan Istilah 1. Kearifan lokal adalah sebagai sebuah system dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi, dan lingkungan yang hidup di dalam masyarakat local (Dndras'ara, &kk, 5!1!:1#.

14

5. 0erita rakyat adalah bagian karya sastra yang berupa legenda atau bentuk-bentuk cerita lain yang berkembang dikalangan masyarakat tertentu yang disebarluaskn secara lisan dan tulisan. 8. ,asyarakat &emong adalah masyarakat yang berdomisili di ujung timur $ulau %lores dan biasa disebut dengan masyarakat 1embata, dengan berbagai suku-suku. 9. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, dan lain-lain kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. E. 4dat istiadat adalah perilaku budaya dan aturan-aturan yang telah berusaha diterapkan dalam lingkungan masyarakat. ?al-hal yang telah terbentuk sebagai panutan dimasyarakat adalah hukum adat istiadat yang berupa peraturan, peraturan yang harus dipatuhi bagi 'arga sekitar. &an bagi yang melanggarnya akan dikenakan sangsi dari kepala suku F. Keagamaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ajaran, system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan# dan peribadatan pada 7uhan =ang ,ahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

15

BAB II "A(IAN PU)#A"A &ari penelitian ini dapat digunakan teori yang dalam hal ini kaitannya dengan penelitian yang berjudul ;ilai Kearifan 1okal yang 7erdapat dalam 0erita .akyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata. 2.1 "*nse& +*lkl*r )stilah folklor merupakan pengindonesiaan kata bahasa )nggris folklore. &itinjau dari etimologinya, folklore berasal dari dua kata dasar yaitu kata folk dan lore. &ari kedua kata itu berarti ada ketergantungan satu sama lain, sehingga membentuk makna foklor. "olk, merujuk pada kelompok populasi. "olk juga berarti kolektif, kolektif tersebut disebut juga +ulgus in populo, yang sering kontras dengan istilah masyarakat. ,asyarakat dimaknai sebagai kolektif yang memiliki peradaban. "olk dipandang tak beradab, hal semacam ini, sebenarnya tidak begitu rele+an, oleh karena di era sekarang, folk telah berkembang ke arah beradab (Dndras'ara, 5!18:5!#. $endapat di atas sejalan dengan pendapat $ur'adi (5!! : 5# yang menyatakan bah'a folklor terdiri dari dongeng, cerita, hikayat, kepahla'anan, adat-istiadat, lagu, tata-cara, kesusastraan, kesenian dan busana daerah. (emua itu milik masyarakat tradisional kolektif. $erkembangan folklor

mengutamakan jalur lisan. &ari 'aktu ke 'aktu bersifat ino+atif atau jarang

16

mengalami perubahan. &engan uraian pengertian di atas, maka dapat diketahui bah'a folklor atau cerita rakyat yang diturunkan secara lisan dari mulut ke mulut di dalam suatu kolektif masyarakat yang mempunyai cerita berbedabeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. &alam Kamus Besar Bahasa )ndonesia (5!!": 8 E# dijelaskan bah'a folklor merupakan adat-istiadat dan cerita hikayat yang di'ariskan turuntemurun, tetapi tidak dibukukan. %olklor juga merupakan ilmu adat-istiadat tradisional dan cerita-cerita rakyat yang tidak dibukukan. $endapat lain dikemukakan oleh Dndras'ara (5!1!: 8-9#, bah'a folklor merupakan 'ujud budaya dan di'ariskan secara turun-temurun secara lisan (oral# dan berguna bagi pendukungnya. 1ebih lanjut, folklor juga meliputi berbagai hal, seperti pengetahuan, asumsi, tingkah laku, etika, perasaan, kepercayaan dan segala praktik-praktik kehidupan tradisional, serta memiliki fungsi tertentu bagi pemiliknya. Berdasarkan pengertian di atas, maka folklor merupakan bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu kelompok, masih bersifat tradisional dan dilaksanakan secara turun-temurun. %olklor yang terdapat dalam upacara merti dhusun termasuk dalam adat-istiadat (tradisi# yang berkembang dimasyarakat dan berupa ritual. ,erti dhusun merupakan tradisi yang sudah bertahun-tahun berkembang di dalam masyarakat. 7radisi merti dhusun ini, merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun

17

sejak nenek moyang yang masih dilaksanakan sampai sekarang. ?al ini sesuai dengan kajian teori yang tertuang dalam landasan teori tentang teori folklor. "olk yang sama artinya dengan kata kolektif (collectivity#, menurut 4lan &undes (/ames &anandjaja, 5!!5:1#, folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan, sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. 0iri-ciri pengenal itu antara lain dapat ber'ujud: 'arna kulit yang sama, bentuk rambut yang sama, mata pencaharian yang sama, bahasa yang sama, taraf pendidikan yang sama, dan agama yang sama. ;amun yang lebih penting adalah bah'a mereka telah memiliki suatu tradisi, yakni kebudayaan yang telah mereka 'arisi turuntemurun, sedikitnya dua generasi yang dapat mereka akui sebagai milik bersamanya. &i samping itu yang paling penting adalah bah'a mereka sadar akan identitas kelompok mereka sendiri. /adi folk adalah sinonim dengan kolektif, yang juga memiliki pengenal fisik atau kebudayaan yang sama, serta mempunyai kesadaran kepribadian sebagai kesatuan masyarakat. 8ore adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaannya, yang di'ariskan secara turun temurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

18

/adi folklor adalah sebagain kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan di'ariskan turun-temurun diantara kolektif apa saja, secara tradisional dalam +ersi yang berbeda-beda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat. (eperti yang dikemukakan oleh /ames &anandjaja dalam bukunya "olklor .ndonesia .lmu =osip, 0ongeng, 0an 8ain-8ain, bah'a ciri-ciri folklor adalah sebagai berikut: (1# $enyebaran dan pe'arisannya biasanya dilakukan secara lisan. =akni disebarkan melalui tutur kata dari mulut ke mulut (atau dengan suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat, dan alat pembantu pengingat# dari satu generasi ke generasi berikutnya. (5# %olklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetapatau dalam bentuk standar. &isebarkan di antara kolektif tertentu dalam 'aktu yang cukup lama (paling sedikit dua generasi#. (8# %olklor ada dalam +ersi-+ersi bahkan +arian-+arian yang berbeda. (9# %olklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui orang lagi. (E# %olklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola. (F# %olklor mempunyai kegunaan (function# dalam kehidupan bersama suatu kolektif. (@# %olklor menjadi milik bersama (collective# dari kolektif tertentu.

19

("# %olklor pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatan kasar, terlalu spontan. ,enurut Brun+and, seorang ahli folklore 4merika (erikat folklor digolongkan ke dalam tiga kelompok (1# %olklor 1isan, yaitu folklor yang banyak diteliti orang. Bentuk folklor lisan dari yang sederhana, yaitu ujaran rakyat (folk speech#, yang bisa dirinci dalam bentuk julukan, dialek, ungkapan, dan kalimat tradisonal, pertanyaan rakyat, mite, legenda, nyanyian rakyat, dan sebagainya.(5# folklore adat kebiasaan yang mencakup jenis folklore lisan dan non lisan. ,isalkan kepercayaan rakyat, adat-istiadat, pesta rakyat, permainan rakyat.(8# folklore material, seni kriya, arsitektur, busana, makanan, dan lainlain (Dndras'ara, 5!18:58#. %olklor lisan adalah folklor yang bentuknya lisan. Bentuk-bentuk (genre# folklor yang termasuk ke dalam kelompok folklor lisan ini antara lain (a# bahasa rakyat (folk speech# seperti logat julukan, pangkat tradisional, dan kebangsa'anan3 (b# ungkapan tradisional, seperti peribahasa, dan pepatah, 3 (c# pertanyaan tradisonal, seperti teka-teki3 (d# puisi rakyat, seperti pantun, gurindam, dan syair3 (e# nyanyian rakyat3 dan (f# cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda, dan dongeng. %olklor sebagian lisan adalah folklore yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan dan bukan lisan. Kepercayaan rakyat misalnya, takhyul, terdiri dari pernyataan yang berifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang

20

dianggap punya makna gaib, seperti tanda salib bagi orang Kristen Katolik yang dianggap dapat melindungi seseorang dari gangguan hantu, atau ditambah dengan material yang dianggap berkhasiat untuk melindungi diri atau dapat memba'a re:eki, seperti batu-batu permata tertentu. Bentuk-bentuk folklor yang termasuk dalam kelompok ini, selain kepercayaan rakyat adalah permainan rakyat, teater rakyat, tarian rakyat, adat istiadat, upacara, pesta rakyat. %olklor bukan lisan adalah folklor yang bentuknya bukan lisan, 'alaupun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kelompok ini di bagi menjadi dua subkelompok, yakni yang material dan yang bukan material. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong material antara lain: arsitektur rakyat(bentuk rumah asli daerah, bentuk lumbung padi#, kerajinan tangan rakyat3 pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat, dan obatan-obatan tradisional. (edangkan yang termasuk yang bukan material antara lain: gerak isyarat tradisional (gesture#, bunyi isyarat untuk komunikasi rakyat (kentongan tanda bahaya di /a'a#, dan musik rakyat. 2.2 ,enre Pr*sa Rak-at (astra tradisional di )ndonesia sangat luas dan beragam. (etiap suku bangsa di )ndonesia mempunyai sastra sendiri, khususnya pada masyarakat &emong. ,elihat jumlah bahasa yang ratusan di kepulauan Gilayah ;usantara ini dapat dibayangkan kekayaan kha:anah sastra tradisional yang

21

dimiliki

)ndonesia.

&alam

Basccom

(melalui

&anandjaya

1 "9:E!#

menyebutkan bah'a genre prosa rakyat dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu mite (myth#, legenda (legend#, dan dongeng (folktale#. ,ite adalah cerita prosa rakyat, yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh yang empunya cerita. ,ite ditokohi oleh para de'a atau makhluk setengah de'a. $eristi'a terjadi di dunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi pada masa lampau. (edangkan yang dimaksud dengan legenda adalah prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip mite, yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. &ongeng merupakan sebuah kisah atau cerita yang lahir dari hasil imajinasi, rekaan atau khayalan manusia. .ekaan atau khayalan tersebut tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. ,elalui dongeng tersebut, khayalan manusia memperoleh kebebasan menjadi kisahan kehidupan, barangkali tidak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. ?al-hal yang tak masuk akal boleh terjadi dalam dongeng. ,isalkan saja, dongeng 7ancil dan =ajah yang menokohkan seekor kancil yang mampu memperdaya gajah. &iakui atau tidak, seringkali ada kesamaan atau kemiripan di antara dongeng di berbagai 'ilayah. ,enurut 1e+i-(trauss, kemiripan beberapa unsure atau sebagian tokoh, bukanlah sebuah kebetulan. Kemiripan tersebut juga bukan merupakan sebuah hasil kontak satu sam lain antar penulis dongeng (Dndras'ara, 5!!8:111#.

22

1egenda seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif (folk hitory#, 'alaupun sejarah itu karena tidak tertulis telah mengalami distori, sehingga seringkali dapat jauh berbeda dengan sifat aslinya. 1egenda biasanya bersifat migratoris, yakni dapat berpindah-pindah, sehingga dikenal luas di daerahdaerah yang berbeda. (elain itu, legenda acapkali tersebar dalam bentuk

pengelompokan yang disebut siklus (cycle#, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu. 0iri-ciri yang membedakan antara legenda atau mite, tidak sepenuhnya jelas, sebab pada kenyataanya kadang-kadang suatu cerita sukar ditentukan jenisnya, masalahnya dalam cerita itu terkandung unsur mite, legende, dan dongeng secara tumpang tindih. 1. (enis.(enis Legenda 1egenda adalah prosa rakyat yang mempunyai cirri-ciri mirip seperti mite, dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. 7okoh dalam legenda adalah manusia 'alaupun ada kalanya memiliki sifat-sifat yang luar biasa. 7empat terjadinya legenda ini berada di dunia. 1egenda bersifat migratoris, artinya berpindah-pindah dan dikenal luas di daerah-daerah yang berbeda. /an ?arold Brun+and membagi legenda menjadi empat kelompok, yaitu:

23

/10 Legenda "eagamaan =ang termasuk dalam golongan ini adalah legenda orang-orang suci (<rang ;asrani. 1egenda demikian itu jika telah diakui dan disahkan oleh 2ereja Katolik .oma akan menjadi bagian kesusastraan agama yang disebut hagiography (legends of the saints#, yang berarti tulisan, karangan, atau buku mengenai penghidupan orang saleh. Galaupun hagiografi sudah ditulis, namun ia masih tetap hidup diantara rakyat sebagai tradisi lisan. (elain legenda mengenai orang-orang suci, legenda-legenda yang juga termasuk dalam golongan legenda kepercayaan adalah cerita-cerita mengenai kemu:i:atan, 'ahyu, permintaan melalui sembahyang, kaul yang terkabul. Bentuk lain dari legenda kepercayaan adalah apa yang disebut sebagai Kitab (uci .akyat (the bible of the folk#>. ,isalnya cerita mengenai terjadinya Adam dan /a-a. ,enurut legenda tersebut terjadi se'aktu ;abi 4dam tertangkap basah oleh 4llah, ketika makan buah terlarang di 7aman %irdaus. Karena kagetnya, sebagian buah itu tersangkut dikerongkongannya.

24

/20 Legenda Alam ,ai! 1egenda semacam ini biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami sesorang. %ungsi legenda semacam ini terang adalah untuk meneguhkan kebenran Btakhyul6 atau kepercayaan rakyat. Berhubung legenda alam gaib ini merupakan pengalaman pribadi seseorang, maka ahli folklor ('edia terkenal 0.G. +on (ydo' memberi nama khusus, yaitu memorat. Galaupun merupakan pengalaman pribadi seorang, namun isi pengalaman> itu mengandung banyak motif cerita tradisional yang khas ada pada kolektifnya. &i /a'a 7imur misalnya, orang-orang yang pernah melihat hantu selalu menggambarkannya dengan bentuk-bentuk yang sudah ada dalam gambaran kepercayaan kolektifnya. *mpanya orang-orang yang sering pergike hutan pada umumnya telah mengalami bertemu dengan hantu gaib, dan juga terdapat pada dua dunia (4lam gaib# yang dapat tumbuh dari bentuk ukuran kecil menjadi besar sekali dalam 'aktu singkat. ?antu itu mereka sebut gendru-o. &apat dikatakan bah'a memorat adalah legenda alam gaib, yang merupakan pengalaman sesorang, yang erat hubungannya dengan suatu kepercayaan.

25

/30 Legenda Perse*rangan adalah cerita mengenai cerita-cerita tokoh tertentu, yang dianggap oleh benar-benar pernah terjadi. &i )ndonesia legenda semacam ini banyak sekali. &i /a'a 7imur yang paling terkenal adalah legenda tokoh $anji 1aras. 0ontoh lain legenda perseorangan adalah dari pulau Bali, yakni legenda tokoh populer di sana, yang bernama /ayaprana. /%0 Legenda )etem&at =ang termasuk ke dalam golongan legenda ini adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk tipografi, yakni bentuk permukaan suatu daerah, apakah berbukitbukit, berjurang, dan sebagainya. 1egenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat adalah 1egenda Kuningan. 1egenda setempat yang berhubungan dengan nama tempat adalah 4sal ,ula ;ama Banyu'angi. 1egenda setempat yang berhubungan dengan bentuk topografi suatu tempat antara lain, 1egenda 7angkuban $erahu, 1egenda 4sal ,ula ;ama 7engger dan 7erjadinya 2unung Batok.

26

2.

+ ngsi Legenda ,enurut Giiliam .. Boscom (dalam &anandjaja, 1 9:1 #

fungsinya adalah (a# sebagai system proyeksi ( projective system# yang merupakan alat pencermin angan-angan kolektif3 (b# sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan3 (c# sebagai alat pendidikan anak (pedagogical device#3 dan (d# sebagai alat pemaksa dan penga'as agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. ,elihat fungsi legenda bagi masyarakat pendukungnya, berarti berupaya menemukan manfaat legenda bagi masyarakat

pendukungnya. ,anfaat ini dapat ditelusuri melalui sikap dan tingkah laku yang dilakukan da diyakini oleh masyarakat pendukungnya. ?al ini didasarkan pada asumsi bah'a ritus yang berkembang di masyarakat timbul akibat adanya legenda yang dimitoskan. 2.3 #e*ri Antr*&*l*gi )astra ,enurut Dndras'ara pendekatan antropologi sastra termasuk ke dalam pendekatan arketipal, yaitu pendekatan karya sastra yang menekankan pada 'arisan budaya masa lalu-'arisan budaya tersebut dapat terpantul dalam karyakarya sastra klasik dan modern, karena ,peneliti antropologi sastra dapat mengkaji keduanya dalam bentuk paparan etnografi (5!!8:1! #. *ntuk memahami dan mengkaji corak kebudayaan dalam sebuah karya sastra

27

termasuk cerita rakyat, dibutuhkan peran serta ilmu pengetahuan lain di luar sastra. )lmu pengetahuan lain, seperti antropologi budaya difungsikan sebagai ilmu bantu dalam menganalisis. $enerapan antropologi budaya untuk menelaah karya sastra, selanjutnya disebut antropologi sastra. 4ntropologi sastra adalah studi mengenai karya sastra rele+ansi dengan manusia (antrophos#. &engan melihat pembagian antropologi menjadi dua macam, yaitu antropologi fisik dan antropologi kultural, maka antropologi sastra dibicarakan dalam kaitannya dengan antropologi kultural, dengan karyakarya yang dihasilkan manusia, seperti: bahasa, religi, mitos, sejarah, hukum, adat istiadat, dan karya seni, khususnya karya sastra (.atna, 5!!9:8E1#. 4ntropologi sastra menekankan pada corak kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia yang tercermin dalam karya sastra. $endekatan demikian merupakan pendekatan interdisipliner terbaru dalam dalam dunia sastra, karena dalam mendekati karya sastra, menekankan pada manusia sebagai agen kultural, system kekerabatan, sistem mitos, dan kebiasaankebiasaan lainnya (.atna,5!!9:8E8#.
$endekatan antropologi sastra lebih menekankan segi kebudayaannya, yang mana dipicuh oleh beberapa hal utama, yaitu : (a#3 baik sastra maupun antropologi menganggap bahasa sebagai objek penting, (b#3mempermasalahkan rele+ansi manusia budaya, dan (c#3mempermasalahkan tradisi lisan, khususnya cerita rakyat dan mitos. 4spek yang kedua sering menimbulkan masalah dalam membedakan bats-batas penelitian di antara disiplin antropologi dan sastra.

28

,enurut Bernard analisis antropologi sastra memfokuskan perhatian pada hal-hal berikut : (1# Kebiasaan-kebiasaan masa lampau yang berulang-ulang masih dilakukan dalam sebuah cipta sastra. Kebiasaan leluhur melakukan samedi, melantunkan pantun, mengucapkan mantra-mantra, dan sejenisnya menjadi fokus pnelitian. (5# $eneliti akan mengungkap akar tradisi atau subkultur serta kepercayaan seorang penulis yang terpantul dalam karya sastra. &alam kaitan ini tematema tradisional yang di'ariskan turun-temurun akan menjadi perhatian tersendiri. (8# Kajian juga dapat diarahkan pada aspek penikmat sastra etnografis, mengapa mereka sangat taat menjalankan pesan-pesan yang ada dalam karya sastra. ,isalkan saja, mengapa orang /a'a taat menjalankan pepali yang termuat dalam Pepali 7i Ageng ela. (9# $eneliti juga perlu memperhatikan bagaimana proses pe'arisan sastra tradisional dari 'aktu ke 'aktu. (E# Kajian diarahkan pada unsur-unsur etnografis atau budaya masyarakat yang mengitari karya sastra tersebut. (F# $erlu dilakukan kajian terhadap simbol-simbol mitologi dan pola pikir masyarakat pengagumnya. ,isalkan, peneliti dapat mengkaji mitos ;yi 1ara Kidul yang terkenal sampai sekarang (melalui Dndaras'ara, 5!!8:1! #.

29

1angkah-langkah

fundamental

yang

perlu

diperhatikan

dalam

menganalisis karya sastra dengan pendekatan antroplogi sastra antara lain adalah menentukan terlebih dahulu karya sastra yang banyak menampilkan aspek-aspek etnografis, yang merefleksikan kehidupan tradisi yang telah mengakar dihati pemiliknya3 (1# ,eneliti pemikiran, gagasan, falsafah, mitos, legenda, dongeng, serta hal-hal gaib yang dipercayai masyarakat yang terpatul dalam karya sastra. (5# ,enganalisis simbol-simbol ritual serta karakteristik tradisi budaya yang me'arnai masyarakat dalam karya sastra tersebut. Konsep antropologi sastra dan langkah-langkah teoritis pendekatan antropologi sastra sebagaimana penulis paparkan di atas, akan penulis gunakan untuk mengkaji nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat pada masyarakat &emong Kabupaten 1embata. 2.% "*nse& "earifan L*kal &alam kamus, keraifan lokal (local -isdom# terdiri dari dua kata yaitu3 keraifan (-isdom# dan lokal (local#. 8ocal berarti setempat, sedangkan -isdom (kearifan# sama dengan kebijaksanaan. (ecara umum maka lokal -isdom (kearifan setempat# dapat dipahami sebagai gagasan setempat (local# yang bersifat bijaksana, penuh arif, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat.

30

Kearifan lokal juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang ber'ujud akti+itas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menja'ab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. (istem pemenuhan kebutuhan mereka pasti meliputi seluruh unsur kehidupan3 agama, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, bahasa dan komunikasi, serta kesenian Kearifan lokal dapat pula didefinisikan sebagai 'ahana ekspresi budaya manusia dan sastra, baik aspek budaya maupun sastra yang terkait dengan aspek keindahan. %olklor memuat sastra lisan yang amat banyak ragamnya. ?al ini sejalan dengan pendapat &undes (1 F":11@# bah'a <ral literature is part the more inclusi+e term folklore. %olklor includes both +erbal and non+erbal form.> $endapat ini menegaskan bah'a folklore tidak hanya berupa hal-hal lisan (+erbal# atau kata-kata saja, melainkan ada yang berupa materi tertentu. ,enurut /im )fe (dalam .. 0ecep Dka $,5!1!:9# kearifan lokal memiliki enam dimensi, yaitu: (1# &imensi $engetahuan 1okal. (etiap mayarakat di mana pun mereka berada selalu memiliki pengetahuan lokal yang terkait dengan lingkungan hidupnya. $engetahuan lokal terkait dengan perubahan dan siklus iklim kemarau dan penghujan, jenis-jenis fauna dan flora, dan kondisi geografi, demografi, dan sosiografi.

31

(5# &imensi ;ilai 1okal. *ntuk mengatur kehidupan bersama antara 'arga masyarakat, maka setiap masyarakat memiliki aturan atau nilai-nilai lokal yang ditaati dan disepakati bersama oleh seluruh anggotanya. ;ilai-nilai ini biasanya mengatur hubungan antara manusia dengan 7uhannya, manusia dengan manusia, dan antara manusia dengan alam. (8# &imensi Keterampilan 1okal. Keterampilan lokal bagi setiap masyarakat dipergunakan sebagai kemampuan bertahan hidup

(sur+i+al#. Keterampilan lokal yang paling sederhana seperti berburu, meramu, bercocok tanam sampai membuat industri rumah tangga. (9# &imensi (umber &aya 1okal. (umber daya lokal pada umumnya adalah sumber daya alam yaitu sumber daya yang tak terbarui dan yang dapat diperbarui. ,asyarakat akan menggunakan sumber daya lokal sesuai dengan kebutuhannya dan tidak akan mengeksploitasi secara besar-besar atau dikomersialkan. (E# &imensi ,ekanisme $engambilan Keputusan 1okal. (etiap

masyarakat pada dasarnya memiliki pemerintahan lokal sendiri atau disebut pemerintah kesukuan. (uku merupakan kesatuan hokum yang memerintah 'arganya untuk bertindak sebagai 'arga masyarakat. ,asing-masing masyarakat mempunyai mekanisme pengambilan keputusan yang berbeda-beda. 4da yang secara demokratis, dan ada juga yang melakukan secara hierarkis.

32

(F# &imensi (olidaritas Kelompok (osial. (uatu masyarakat umumnya dipersatukan oleh ikatan komunal untuk membentuk solidaritas lokal. (etiap masyarakat mempunyai media untuk mengikat 'arganya dapat dilakukan melalui ritual keagamaan atau acara dan upacara adat lainnya. (ebagai bagian dari kebudayaan tradisional, kearifan lokal merupakan satu aset 'arisan budaya. ,elalui kearifan local inilah kita bias mempunyai moti+asi menggali kearifan local sebagai isu sentral secara umum adalah untuk mencari identitas bangsa dan daerah yang mungkin hilang karena proses persilangan dialektiis atau karena akulturasi budaya (melalui Dndras'ara, 5!18:19 #. &alam konteks ini, karena terjadi modernisme dan globalisasi kearifan lokal berorientasi pada (1# keseimbangan dan harmoni manusia, alam, dan budaya3 (5# kelestarian dan keragaman alam dan kultur3 (8# konser+asi sumber daya alam dan 'arisan budaya. 2.' Pr*fil Mas-arakat Dem*ng "a! &aten Lem!ata &emong dalam hal ini memiliki 5 suku, yaitu suku $aji dan suku &emong sendiri. $ada tahun 1 5@ di sebuah tempat yang bernama Gulandoni terjadilah sengketa batas 'ilayah antar suku &emong(1amalera# dan suku $aji(1ebala#. $erang ini berlangsung selama satu minggu sehingga menelan korban dari kedua belah pihak. (engketa itu semakin memanas dan akhirnya berita ini pun sampai di telinga raja 1arantuka.

33

Karangora adalah tempat dimana terjadi perdamaian antara (uku &emong dan suku paji yang dilakukan oleh raja 1arantuka sendiri. Keputusan yang dibuat oleh raja 1arantuka adalah satu ekor kerbau dari suku &emong dan 15 ekor kambing dari (uku $aji untuk perdamaian, semua ini dilakukan dan disaksikan oleh .aja 1arantuka yang bertempat di Karangora. (ebagai bukti perdamaian terdapat satu rumpun bambu yang ditanam dengan sumpah dan masih ada hingga saat ini. &an sampai saat inipula kedua suku tersebut telah bersatu menjadi sebuah kecamatan dan desa. <rang &emong memiliki bahasa persatuan yag disebut bahasa &emong, dengan pelbagai dialek atau logat yg berbeda tetapi mengandung pengertian yg sama pula. <rang &emong memiliki banyak bahasa,memang pada a'alnya, hanya ada satu bahasa yang digunakan yaitu bahasa 1amaholot, namun dengan adanya percampuran penduduk dari suku-suku lain, dalam hal ini terutama suku $aji dan &emong,sehingga mempengaruhi penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang di kenal dengan bahasa $aji juga bahasa &emong sendiri. 4danya bermacam-macam bahasa ini, sangat dipengaruhi oleh letak geografis. ,eskipun demikian, perbedaan ini bukanlah sebuah penghalang dalam menciptakan dan melestrarikan budaya orang 1embata khususnya masyarakat &emong, justru perbedaan ini menjadi sumber kekayaan, aset dan daya tarik baik bagi masyarakat &emong sendiri maupun bagi masyarakat

34

suku yang lainnya. <rang 1embata bagian selatan menggunakan bahasa 1abala-Boto, sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Kedang digunakan oleh orang 1embata bagian 7imur. (edangkan di kota 1arantuka sendiri , para penduduknya menggunakan bahasa nagi ( perpaduan antara bahasa )ndonesia dengan bahasa ,elayu#. <rang &emong memliki kebudayaan yang disebut .itus budaya. Budaya yang berdiri sampai sekarang yg memantulkan nilai sebagai lambang kepribadian dan pedoman hidup bagi masyarakat &emong. &i sini nilai itu selalu berkaitan dengan hubungan manusia dengan 7uhan, seperti pada kalimat 8era 4ulan 2anah >kan no-on matan (matahari sebagai kekuatan di langit,dan tanah dan lingkungan sebagai kekuatan dibumi#. &ia melihat semua perbuatan manusia, sekalipun tersembunyi. ?ubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya. (emua nilai atau pandangan hidup tersebut harus di jaga, di pertahankan, dan dilestarikan.

35

BAB III ME#1DE PENELI#IAN ,etode penelitian yang digunakan untuk meneliti tentang ;ilai Kearifan 1okal =ang 7erdapat &alam 0erita .akyat $ada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata adalah (a# rancangan penelitian, (b# data dan sumber data, (c# instrumen penelitian (d# teknik pengumpulan data, (f# teknik analisis data, dan (f# prosedur penelitian. 3.1. Met*de Penelitian $ada penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian kualitatif. $enelitian kualitatif ini bertujuan agar peneliti dapat

mendeskripsikan data-data secara sistematis, nyata dan sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan paradigmanya, penelitian ini menggunakan ,etode deskriptif kualitatif. ,etode deskriptif merupakan metode yang memaparkan atau menggambarkan sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. (edangkan metode kualitatif adalah digambarkan dengan kata-kata atau

kalimat dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan (4rikunto, 1 8:589#.

36

3.2. Data dan ) m!er Data 1. Data &ata yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dari kutipan cerita dalam cerita rakyat ,asyarakat 1amaholot Kabupaten %lores 7imur. /enis data yang digunakan dalam penelitian ini berhubungan dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan. (elain itu, peneliti juga menggunakan data yang telah terdokumentasi dalam bentuk rekaman dan foto-foto. 2. ) m!er Data (umber data pada penelitian ini adalah penutur atau informan yang menuturkan tentang cerita rakyat di ,asyarakat &emong. &isini peneliti me'a'ancarai informan atau tokoh masyarakat, juga melalui perekaman yang dilakukan le'at komunikasi pada masyarakat &emong di 1embata Kabupaten 1embata. 3.3. Instr men Penelitian &alam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus sebagai pengumpul data. 4dapun tafsiran-tafsiran dalam hal ini

37

pemahaman dan penghayatan terhadap sumber data, peneliti memerlukan instrument bantu yang berupa tabel tabel penelitian yaitu. a. 7abel nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan adat istiadat.

;o ;ilai 1

4spek yang diteliti kearifan lokal dalam

&ata

Kode

cerita rakyat 2erjadinya *unga dan Mengi !Asal mula padi dan jagung).

;ilai kearifan lokal yang dalam 5 cerita rakyat 7isah Patigolo Arakian

;ilai 8

kearifan

lokal

dalam

cerita rakyat 7isah 2uak 4utun Pulau iput A-ololong

38

b. 7abel nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan agama.

;o

Kode &ata ;ilai kearifan lokal dalam cerita

&ata

deskriptif

rakyat

Prosesi

Pelaksanaan

;pacara 2uan Ma.

c. 7abel ;ila Kearifan lokal yang berkaitan denga (istem $engetahuan

;o

Kode &ata ;ilai kearifan lokal dalam cerita rakyat 2erjadinya *unga dan

&ata

deskriptif

1 Mengi !Asal mula padi dan jagung). ;ilai kearifan lokal dalam cerita rakyat 2erjadinya *unga dan 5 Mengi !Asal mula padi dan jagung). 3.%. #eknik Peng m& lan Data

39

,etode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah (1# 'a'ancara3 (5# perekaman3 (8# studi pustaka. 1. 2a3an4ara 7eknik 'a'ancara yang digunakan oleh peneliti adalah teknik 'a'ancara yang tidak terstruktur, artinya 'a'ancara yang bersifat bebas, santai dan bebas memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada informan untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan. &alam hal ini, informan mendapat kebebasan untuk mengeluarkan pengetahuan, keyakinan dan lain sebagainya. &alam penelitian ini, teknik 'a'ancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai cerita rakyat yang terdapat di masyarakat &emong Kabupaten 1embata. 2. Perekaman $erekaman dilakukan untuk merekam semua pernyataan informan yang ada di %loresHKabupaten 1embata. $erekaman digunakan menjaring data mengenai cerita rakyat pada masyarakat &emong Kabupaten 1embata. Karena terbatasnya 'aktu , maka penulis mengambil data, dalam hal ini cerita rakyat melalui proses komunikasi antara penulis dengan informan untuk direkam. 7eknik

40

perekaman ini dipilih dengan tujuan agar semua pernyataan dari informan atau nara sumber dapat terekam secara lengkap dan jelas. 3. )t di ke& stakaan &alam penelitian ini, studi kepustakaan dipergunakan untuk memperoleh semua data atau informasi dari catatan. 7ranskrip, buku, surat kabar, artikel, dan sebagainya yang berhubungan dengan objek yang dikaji. 3.'. #eknik Analisis Data ,enurut ,iles dan ?uberman (dalam $rof. &r. (ugiyono, 5!!":59F# analisis data penelitian kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan pokok, yaitu (1# reduksi data3 (5# penyajian data dan +erifikasi3 (8# penarikan kesimpulan. .eduksi data meliputi identifikasi, klasifikasi, dan kodefikasi. $ada tahap identifikasi kegiatan yang dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap data-data yang telah tersedia, yaitu cerita rakyat yang terdapat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata. ?al yang diidentifikasi dari data tersebut adalah data yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat &emong. 7ahap klasifikasi peneliti menggolongkan data yang telah diidentifikasi berdasarkan kriteria dan pokok permasalahannya. &an pada

41

tahap pengkodean peneliti melakukan pengkodean terhadap data yang telah diklasifikasikan. $enyajian data disesuaikan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu3 (1# bagaimanakah nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan adat-istiadat yang terdapat dalam cerita rakyat pada masyarakat &emong Kabupaten 1embataC3 (5# Bagaimanakah nilai kearifan lokal yang berkaiatan dengan religiunitas yang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat &emong Kabupaten 1embataC3 (8# Bagaimanakah nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan system pengetahuan dalam cerita rakyat pada masyarakat &emong Kabupaten 1embataC. $ada tahap akhir peneliti melakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitiannya berdasarkan data-data yang telah dianalisis. 3.5. Pr*sed r Penelitian $rosedur penelitian tentang ;ilai Kearifan 1okal =ang terdapat dalam cerita rakyat pada ,asyarakat 1amaholot Kabupaten 1embata terdiri dari tiga tahap yaitu: (1# tahap persiapan, (5# tahap pelaksanaan, dan (8# tahap penyelesaian.

42

1. #aha& Persia&an &alam tahap persiapan ini, peneliti melakukan kegiatan yang meliputi3 (1# pemilihan judul penelitian, (5# mengadakan studi pustaka, (8# pembuatan proposal penelitian, 5. #aha& Pelaksanaan 7ahap pelaksanaan ini meliputi kegiatan3 (1# pengumpulan data, (5# pengolahan data, (8# penyajian data, dan (9# penyimpulan hasil pengolahan data. 3. #aha& Pen-elesaian 7ahap penyelasian ini meliputi3 (1# $enulisan laporan hasil penelitian, (5#.e+isian laporan penelitian, (8# ,enggandakan laporan penelitian, dan (9# $enyerahan laporan penelitian.

43

BAB I6 PEMBAHA)AN

$ada bab )I ini, akan dibahas tentang ;ilai Kearifan 1okal dalam 0erita .akyat di ,asyarakat &emong Kabupaten 1embata. $embahasannya sebagai berikut : %.1 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan Adat.Istiadat dalam 7erita Mas-arakat Dem*na "a! &aten Lem!ata 10 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan Adat.Istiadat dalam 7erita Mas-arakat Dem*na "a! &aten Lem!ata &alam cerita itu terdapat kutipan yang mencerminkan kearifan lokal yang berkaitan dengan adat istiadat. i bala -uri lalu memohon kepada saudara dan saudarinya tersebut dan suatu saat bala -uri megajak *unga dan Mengi ke suatu tempat, bala -uri melempar sebuah batu, saat mengi menunduk hendak mengambil batu itu, *ala -uri lalu memotong Mengi dan mencincangnya halus-halus dan .a meminta agar tubuhnya yang sudah dicincang dan potongan tubuh lainnya dihamburkan ke seluruh kebun mereka. /asilnya yang yang tumbuh adalah padi, jagung, umbi-

44

umbian, dan semua tanaman yang bisa di makan oleh manusia. 0an di sekitar tempat kejadian itu, dikenal dengan nama tempat yang di beri nama *unga dan Mengi, dan di tempat itu jika ada orang yang memotong bambu itu maka timbulah angin topan yang datangnya dari *unga Mengi. 0i tempat itu juga jika pada musim panen tiba juga harus di buat dengan upacara khusus demi persatuan suku !atau mereka semua sebagai saudara dan saudari). $ada kutipan tersebut mengandung nilai-nilai keutamaan yang dijunjung tinngi oleh orang suku demong, yang mana pada perayaan syukur sebelum panen, ada kea'ajiban bagi para anggota masyarakat untuk mempersebahkan sebagian hasil panen itu sebagai tanda ucapan syukur kepada 7uhan sebelum menikmati hasil panen tersebut. 4dapun doa yang dilantunkan sebagai berikut : *apa 8era 4ulan lodo hau *apak 8era 4ulan turunlah ke sini >ma 2anah >kan gere haka .bu 2anah >kan bangkitlah ke sini 2obah tukan 0uduklah di tengah Pae ba-an /adirlah di antara kami 3la di ehin kae !7arena) kerja ladang sudah berbuah /ere di -ain kae !7erena) menyadat tuak sudah berhasil

45

=oong molo Makanlah terlebih dahulu Menu -ahan Minumlah mendahului kami <ein kame mekan *arulah kami makan 0ore menu urin *arulah kami minum kemudian 20 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan adat. istiadat dalam 7erita Rak-at Patigolo Arakian &alam 0erita rakyat ini, menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang bernama $atigolo yg menemukan pasangan hidupnya dan menurunkan keturunan orang flores, pada suku padji-demong juga pada suku orang larantuka. 7erlihat dalam kutipan berikut : etelah beberapa hari tinggal di Motokron, pada suatu tengah malam mereka mengadakan pesta, tiba-tiba seorang pemudi bernama /adung *oleng 2enibab 3di melihat ada nyala api di puncak .le Mandiri. /adung *oleng menceritakan hal tersebut kepada temantemannya, termasuk Patigolo. 2etapi teman-temannya tersebut tidak menghiraukannya. Mereka mengaanggap bah-a api itu adalah suanggi atau roh jahat !ape menaka) atau ape nitun lolon, karena hampir tiap malam mereka melihat api tersebut. Maka, Patigolo pun

46

bertekad untuk pergi melihat apa yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut. Patigolo pun mempersiapkan segala sesuatunya seperti bekal dalam perjalanannya, dan beberapa kain sarung !tenunan 2imor), serta arak. Maka naiklah ia ke puncak .le Mandiri. etelah beberapa lama mencari tempat tersebut, Patigolo akhirnya menemukan tempat yang menurutnya ada penghuninya, karena di tempat tersebut ada tulang-tulang binatang, ada tungku perapian, dan juga ada tempat duduk. etelah beberapa lama Patigolo menunggu di ba-ah pohon di tempat tersebut, dari jauh terdengar suara dan deruh angin yang sangat besar dan menakutkan. uaru dan deruh angin tersebut kian mendekat kearah Patigolo. Patigolo pun ketakutan, dan akhirnya ia pun memanjat pohon besar tersebut untuk bersembunyi, sekaligus melihat suara dan bunyi apa yang datang tersebut. Pada suatu hari, keduanya duduk bersama sambil minum arak yang diba-a oleh Patigolo. Makhluk asing tersebut pun akhirnya mabuk dan tak sadarkan diri dalam beberapa hari. Pada kesempatan itu, Patigolo mengambil pisaunya dan mencukur buluh diseluruh tubuh makhluk asing tersebut dan memakaikan dia kain sarung yang diba-a olehnya. 2idak lama kemudian, makhluk asing tersebut yang ternyata adalah seorang perempuan pun sadarkan diri. .a merasa

47

kaget dengan keberadaan dirinya sekarang yang mengenakan kain sarung. Patigolo pun memperkenalkan dirinya kepada perempuan tersebut, dan perempuan tersebut pun memperkenalkan dirinya juga kepada Patigolo. <amanya adalah 4ato-ele !4ato-eleatan ;tan). etelah itu, keduanya hidup bersama sebagai suami istri. &alam cerita diatas terdapat nilai kearifan lokal yakni untuk mengenang para leluhur yakni patigolo. (etiap tahun mengadakan ritual khusus untuk menghormati da mengenang para leluhur. .itual tersebut dilaksanakan sebagai ujud rasa terima kasih kepada 7uhan le'at perantara para leluhur. &alam upacara tersebut mereka memba'a barang5 berupa sirih pinang,kain sarung asli,belaon (anting jaman dulu#,tuak,rokok

(tembakau jaman dulu#,selain itu upacara ini dilakukan pemotongan he'an seperti babi kambing dan ayam. ?e'an yang dikurbankan untuk memberi makan para leluhur. 30 Nilai "earifan l*kal -ang !erkaitan dengan adat.istiadat dalam 4erita rak-at # ak 2 t P la )i& t A3*l*l*ng &alam cerita itu terdapat kutipan yang mencerminkan kearifan lokal yang berkaitan dengan adat istiadat. Kutipannya sebagai berikut :

48

0ikisahkan pada suatu saat di 2uak 4utun A-ololong diadakan pesta besar. eluruh penduduk 2uak 4utun A-ololong

terlibat dalam pesta yang meriah tersebut. *erhari 5 hari lamanya pesta itu berlangsung. *aik siang maupun malam hari pesta rakyat itu dimeriahkan oleh aneka tarian adat seperti /amang dan tarian tradisional lainnya. Pada suatu malam, ketika tarian /amang sedang berlangsung, Anjing tersebut secara merta-merta lolos dari dalam lingkaran tersebut dan berlari menuju sebuah rumah penduduk yang terdekat, anjing itu kemudian mengambil sebuah alas periuk yang dianyam dari daun lontar lalu dipakenya sebagai pengganti topi kenobo kolilolo dan kembalilah ia ketengah 5 tengah lingkaran tarian /amang yang kian meriah. Anjing tersebut tiba 5tiba bersuara dengan lagu sebagai berikut + a-o,a-o, elali ka-ok o,uti mata lika ta-a lekem mekali ka-ok, o -o- o-l au bera akam jae,jae bera nau. Arti syair anjing itu adalah + hai anjing kau adalah makhluk terhina dalam keseharian kehidupan di ttungku periuk tubuhmu, kau letakkan kemaluanmu dekat alas tungku yang senntiasa mengorek abu dapur. Mendengar syair yang keluar dari mulut seeokor anjing yang tak berakal budi itu,seluruh peserta mendadak takjub dan penuh ketakutan karena hal itu seharusnya tak boleh terjadi. 2uak 4utu A-ololong mendadak gempar dan panik,dan pada saat bersmaan muncul deru angin dan gelombang air pasang yang melanda seluruh

49

kampong 2uak 4utu A-ololong. 2uak 4utu A-ololong tenggelam tersapu air laut. %.2 Nilai "earifan l*kal -ang !erkaitan dengan Religi nitas Nilai "earifan l*kal -ang !erkaitan dengan religi nitas dalam 4erita rak-at # an Ma &alam cerita yang berjudul 7uan ,a ini, dikisahkan ada seorang anak laki-laki yang bernama $esiona,yang berniat untuk memilih kulit siput atau kerang dipantai. esampainya di pantai ia bertemu dngan

seorang perempuan yang berparas cantik. .a pun menanyankan siapa gerangan perempuan cantik tersebut dan berasal dari manakah perempuan cantik tersebut. Perempuan cantik itu tidak menja-abnya, malah membungkuk dan menulis dengan jari tangannya di pasir, tiga kata yang tidak dimengerti oleh $esiona. Pada saat itu masyarakat itu sendiri masih kafir, belum mengenal agama. etelah selesai membaca tulisan yang ia sendiri tidak mengerti,ia mengangkat mukanya dan tryata perempuan tersebut berubah menjadi patung. $esiona menjadi bingung iapun akhirnya memagari tulisan tersebut dengan batu dan kayu agar tidak terhapus oleh terjangan ombak,dan memba-a patung tersebut pulang kerumahnya. *erita bah-a $esiona menemukan patung di pantai pun terdengar sampai ke telinga raja 8e-onama !8arantuka). .a pun memerintahkan agar patung trsbt disimpan di 7orke !$umah Adat). Pada

50

-aktu itu masyarakat masih 7afir, maka mereka memberi sesajen setiap perayaan panen sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen dan tangkapan dari laut. ampai dengan pada suatu hari datanglah seorang paderi 3rdo 0ominikus dari Portugal. .a diminta oleh resiona untuk membaca tiga kata yang ditulis oleh patung tersebut. 2ernyata tulisan tersebut adalah +$einha $osario Maria. etelah membaca tulisan tersebut paderi

tersebut pun diantar ke 7orke untuk melihat patung tersebut. Paderi tersebut langsung mengenali patung itu dan dengan penuh rasa haru ia berkata ?ya inilah 0ia, $einha $osari. 0ia sendiri yang menuliskan namanya di pasir,yakni Maria $einha $osari yang dikenal juga sebagai Maria 0olorosa,atau *unda 7edukaan atau Mater Misercordia. $eristi'a dan sejarah masa silam 7uan ,a di pantai Kebis J 1arantuka meninggalkan jejak yang sampai saat ini tetap dilestarikan. 7empat patung 7uan ,a disimpan untuk melantunkan kidung5 pujian yang diikuti dengan prayaan misa kudus yang dihadiri oleh ribuan jemaat dengan berlutut didepan altar sambil menyalakan lilin. (ebelum memasuki perarakan patung keliling kota larantuka pada hari jumad agung, pesan semana (anta sejak hari rabu yang disebut .abu 7re'a atau rabu terbelenggu untuk mengenang yesus kristus kala dikhianati =udas )skariot dan dibelenggu tentara roma'i kemudian diseret

51

keliling kota ;a:areth. $ada malam rabu tre'a, 'arga di luar kapela membunyikan berbagai peralatan untuk menggambarkan kegaduan degan memukul tutupan kaleng atau menyeret sehelai seng untuk mengenang kegaduhan saat yesus diarak. *sai rabu tre'a,ritual berikutnya adalah perayaan kamis putih yang ditandai denga kegiatan tikam turo atau memasang tiang-tiang untuk tempat lilin sepanjang jalur yang akan dile'ati selama prosesi jumad agung mengarak patug tuan ma dan arca =esus keliling kota larantuka dengan berdoa dan melantunkan lagu5 ,aria tanda perkabungan Gafat;ya 7uhan =esus Kristus. *sai kegiatan tikam 7uro,umat berduyun- duyun ke kapela 7uan ,a dan 7uan 4na (arca =esus# untuk mengikuti upacara ,uda 7uan. ,uda tuan merupakan acara memandikan patung 7uan ,a yang dilakukan keluarga raja 1arantuka dan beberapa orang pilihan. (aat inilah diyakini 'arga 1arantuka, orang J orang tertentu aka diselimuti keharuan ketika mengenkan opa atau jubah putih perlambang kesucian. ,ereka adalah orang J orang pilihan yang mendapat anugerah untuk memandikan patung 7uan ,a. (uatu ritual kuna dalam ruangan yang telah dijaga kerahasiaan selama sudah lebih dari E abad. 7idak semua orang bias mengikuti acara ,uda 7uan. ;amun hanya sosok yang dianggap bijaksana dan pernah terpilih sebagai pengurus konferia.

52

,erekapun harus bersaksi diba'ah sumpah kristus untuk merahasiakan pengalaman yang dialami sepanjang ritual karena diyakini dapat menemui ajal jika membuka rahasia itu. $rosesi /umad 4gung yang mengukuhkan 1arantuka sebagai kota .einha .osari ini belum selesai. $ada pukul 1 .!! 'aktu setempat, usai misa 4gung cium salib yesus, ribuan umat katolik larantuka dan para pe:iarah berkumpul di halaman gereja katedral untuk mengarak patung Bunda ,aria yang biasa disebut 7uan ,a bersama 4rca =esus yang disebut 7uan 4na keliling kota 1arantuka yang melambangkan perhentian jalan salib yesus hingga 'afat disalib. $eristi'a ini mengingatkan umat umat katolik untuk merenungkan penderitaan yesus sampai 'afat di salib bersama Bunda ,aria (ibu =esus#. (uasana hening disaat menyinggahi " (delapan# armida untuk mendengarkan o+os (ratapan Bunda ,aria#.

&elapan armada tersebut adalah armida misericodiae, 4rmida 7uan ,eninu, 4rmida santo philipus Balela, 4rmida 7uan 7re'a, 4rmida ,ater &olorosa, 4rmida Benteng &aud, 4rmida Kuce dan 4rmida 7uan 4na. (abtu dalam pekan suci adalah (abtu Kudus karenanya masyarakat setempat menyebutnya sebagai (abtu (anto>. 7ak ada kegiatan istime'a di hari ini, para pelaku utama $rosesi maupun pendampingnya dapat istirahat dan tidur, apabila segala barang kudus telah masuk kediamannya

53

masing-masing, entah itu milik kapela induk ataupun yang lainnya, yang mana dibangun kemarin harus dibongkar semuanya. &i kapela 7uan ,a, .aja larantuka 'ajib hadir menyaksikan seremonial penutupan oleh confreria. ,asyarakat yang ingin mencium 7uan ,a dan 7uan 4na masih diberi kesempatan terakhir sebelum penutupan benar-benar dinyatakan selesai dan akan dibuka lagi tahun mendatang. $rosesi mengarak patung 7uan ,a (Bunda ,aria# dan 7uan 4na (arca =esus# berlangsung hingga sabtu dini hari, hal ini terjadi karena banyaknya pe:iarah yang mengikuti prosesi tiap tahunnya. Kesaksian sejumlah pe:iarah yang sebelumnya dating dengan ujud khusus,selalu terkabulkan sehingga setiap tahunnya jumlah pe:iarah meningkat karena setiap pe:iarah selalu dating kembali untuk mengucapkan syukur bersama keluarga atau sahabat. 7radisi .eligiunitas ini dari dari dahulu sampai dengan sekarang ini masih tetap dijaga dan dipelihara oleh masyarakat 1arantuka. &an mereka percaya bah'a melaui Bunda ,aria, kita akan sampai kepada =esus Kristus, 4llah beserta kita. 7uan ,a (Bunda ,aria# merupakan )bu Bagi ,asyarakat 1arantuka. &e+osi kepada Bunda ,aria merupakan satu 'ujud dan bentuk penghormatan kepada Bunda ,aria (=ohanes %ernandes, 5!!1:E-9!#

54

%.3

Nilai "earifan l*kal -ang !erkaitan dengan )istem Pengetah an dalam 7erita Rak-at Mas-arakat Dem*ng "a! &aten Lem!ata. 1. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan s-stem &engetah an dalam 7erita Rak-at B nga dan Mengi. (istem pengetahuan yang terdapat pada masyarakat &emong dalam cerita Bunga dan ,engi tampak pada perubahan-perubahan musim yang bara'al dari alam, misalnya musim hujan dan musim kemarau. $erubahan pada dua jenis musim tersebut hampir semua dipelajari oleh masyarakat &emong sebagai pengetahuan untuk keperluan bercocok tanam dan sesudah bercocok tanam. ?al itu terlihat pada kutipan berikut : +,*ila selesai menumbuk padi, salah seorang akan mengambil air ,sirih dan pinang pada -aktu senggang.ia juga akan menganyam sebuah tikar dari daun lontar.0an jika pada musim tanam, ia juga turut ke ladang untuk menanam, dan setelah hasil panen di adakan ritual makan padi baru sebagai tanda penghormatan pada leluhur ba-ah hasil panen berhasil,

55

5. ;ilai Kearifan 1okal yang berkaitan dengan system pengetahuan dalam cerita rakyat $atigolo 4rakian (elain pengetahuan tentang perubahan musim, masyarakat suku &emong dalam 0erita Patigolo Arakian ini juga menguasai konsep pengetahuan yang berkaitan dengan jenis tumbuh-tumbuhan di sekitar mereka. $engetahuan tersebut sangat penting artinya dalam membantu memudahkan hidup mereka sehari-hari, seperti makan, minum, tidur, pengobatan, dan sebagainya. /enis tumbuhan bambu misalnya

dimanfaatkan suku masyarakat &emong Kabupaten 1embata untuk membuat tabung air, ranting-ranting kayu menjadi kayu bakar, sejenis batang kayu dimanfaatkan untuk membuat lesung dan alu, yang kegunaannya untuk menumbuk padi, seperti yang terdapat dalam penggalan kutipan berikut: +,<a-i !bambu tempat penadah air tuak@nira) tidak terisi dan selalu kosong. *ahkan hampir setiap setiap pagi kedapatan bambu tempat penadah air tuak selalu jatuh dari atas pohon tuak, Kepercayaan akan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam tampak dalam sikap orang-orang suku &emong terhadap benda-benda tertentu, seperti barang-barang 'arisan nenek moyang, pohon-pohon bersar yang diangaap keramat dan berbahaya. 7empattempat tersebut diyakini sebagai tempat tinggal para nenek moyang dan

56

roh-roh. Berada di tempat itu orang harus bersikap sopan dan hormat. .asa peresatuan dengan dunia mistis tersebut membuat orang merasa tentram, aman, dan tidak mengalami gangguan. ,enurut %elysianus (anga seorang Budaya'an 1amaholot, sesunggunya inti keyakinan terhadap simbol-simbol itu, terletak pada sebuah nilai keutamaan yaitu : Kemurniaan ?idup> yang ditunjukan tidak hanya pada diri sendiri, tetapi juga sesame manusia, lingkungan alam, dan dunia supranatural. &alam upaya mencapai kemurnian hdup,masyarakat meyakini beberapa nilai dasar yang harus dipegang teguh yaitu : (1# kebenaran, (5# kejujuran, (8# keadilan, dan (9# kepastian. )mplementasi dari keempat nilai diatas, arah kehidupan masyarakat berorientasi pada : (1# keselamatan hidup, (5# kekeluargaan, (8# kerja sama, (9# kecukupan hidup, dan (E# kedamaian. ;ilai J nilai kearifan local semacam inilah yang secara atau tidak, ikut menentukan disamping agama, budaya dan pendidikan sebagai pengendali orientasi hidup setiap masyarakat. .

57

BAB 6 PENU#UP &alam bab ini peneliti akan menguraikan tentang (1# kesimpulan dari penelitian, (5# saran J saran. Kesimpulan dalam bab ini dimaksudkan untuk memberi ja'aban tentang hasil penelitian, sedangkan saran J saran dimaksudkan untuk memberi tanggapan terhadap hasil penelitian. '.1 "esim& lan '.1.1 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan adat Istiadat dalam 4erita Rak-at Dem*ng "a! &aten Lem!ata. 1. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan adat istiadat dalam 7erita Rak-at Bunga Dan Mengi +,0i tempat itu juga jika pada musim panen tiba juga harus di buat dengan upacara khusus demi persatuan suku !atau mereka semua sebagai saudara dan saudari), $ada kutipan tersebut mengandung nilai-nilai keutamaan yang dijunjung tinngi oleh orang suku demong, yang mana pada perayaan syukur sebelum panen, ada kea'ajiban bagi para anggota masyarakat untuk mempersebahkan sebagian hasil panen itu sebagai tanda ucapan syukur kepada 7uhan sebelum menikmati hasil panen tersebut.

58

2. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan dengan adat istiadat dalam 4erita rak-at Patig*l* Arakian K etelah beberapa lama Patigolo menunggu di ba-ah pohon di tempat tersebut, dari jauh terdengar suara dan deruh angin yang sangat besar dan menakutkan. uaru dan deruh angin tersebut kian mendekat kearah Patigolo. Patigolo pun ketakutan, dan akhirnya ia pun memanjat pohon besar tersebut untuk bersembunyi, sekaligus melihat suara dan bunyi apa yang datang tersebut, &alam cerita diatas terdapat nilai kearifan lokal yakni untuk mengenang para leluhur yakni patigolo. (etiap tahun mengadakan ritual khusus untuk menghormati da mengenang para leluhur. .itual tersebut dilaksanakan sebagai ujud rasa terima kasih kepada 7uhan le'at perantara para leluhur. 3. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan dengan adat istiadat dalam 4erita rak-at # ak 2 t n P la )i& t A3*l*l*ng KMendengar syair yang keluar dari mulut seeokor anjing yang tak berakal budi itu,seluruh peserta mendadak takjub dan penuh ketakutan karena hal itu seharusnya tak boleh terjadi. 2uak 4utun A-ololong mendadak gempar dan panik,dan pada saat bersamaan muncul deru angin dan gelombang air pasang yang melanda seluruh kampung

59

2uak 4utun A-ololong. 2uak 4utun A-ololong tenggelam tersapu air laut, '.1.2 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan Religi nitas dalam 4erita rak-at Dem*ng "a! &aten Lem!ata Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan )stem Religi nitas dalam 7erita Rak-at Tuan Ma. 7radisi .eligiunitas ini dari dari dahulu sampai dengan sekarang ini masih tetap dijaga dan dipelihara oleh masyarakat 1arantuka. &an mereka percaya bah'a melaui Bunda ,aria, kita akan sampai kepada =esus Kristus, 4llah beserta kita. 7uan ,a (Bunda ,aria# merupakan )bu Bagi ,asyarakat 1arantuka. &e+osi kepada Bunda ,aria merupakan satu 'ujud dan bentuk penghormatan kepada Bunda ,aria (=ohanes %ernandes, 5!!1:E9!# '.1.3 Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan )istem Pengetah an dalam 7erita Rak-at Mas-arakat Dem*ng "a! &aten Lem!ata 1. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan dengan sistem Pengetah an dalam 7erita Rak-at Bunga Dan Mengi (istem pengetahuan yang terdapat pada masyarakat &emong dalam cerita Bunga dan ,engi tampak pada perubahan-

60

perubahan musim yang bara'al dari alam, misalnya musim hujan dan musim kemarau. $erubahan pada dua jenis musim tersebut hampir semua dipelajari oleh masyarakat &emong sebagai pengetahuan untuk keperluan bercocok tanam dan sesudah bercocok tanam. ?al itu terlihat pada kutipan berikut : +,*ila selesai menumbuk padi, salah seorang akan mengambil air ,sirih dan pinang pada -aktu senggang.ia juga akan menganyam sebuah tikar dari daun lontar.0an jika pada musim tanam, ia juga turut ke ladang untuk menanam, dan setelah hasil panen di adakan ritual makan padi baru sebagai tanda penghormatan pada leluhur ba-ah hasil panen berhasil, 2. Nilai "earifan L*kal -ang !erkaitan dengan dengan s-stem Pengetah an dalam 7erita Rak-at Patigolo Arakian (elain pengetahuan tentang perubahan musim, masyarakat suku &emong dalam 0erita Patigolo Arakian ini juga menguasai konsep pengetahuan yang berkaitan dengan jenis tumbuhtumbuhan di sekitar mereka. $engetahuan tersebut sangat penting artinya dalam membantu memudahkan hidup mereka sehari-hari, seperti makan, minum, tidur, pengobatan, dan sebagainya. /enis tumbuhan bambu misalnya dimanfaatkan suku masyarakat

61

&emong Kabupaten 1embata untuk membuat tabung air, rantingranting kayu menjadi kayu bakar, sejenis batang kayu

dimanfaatkan untuk membuat lesung dan alu, yang kegunaannya untuk menumbuk padi, seperti yang terdapat dalam penggalan kutipan berikut: +,<a-i !bambu tempat penadah air tuak@nira) tidak terisi dan selalu kosong. *ahkan hampir setiap setiap pagi kedapatan bambu tempat penadah air tuak selalu jatuh dari atas pohon tuak, Kepercayaan akan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam tampak dalam sikap orang-orang suku &emong terhadap benda-benda tertentu, seperti barang-barang 'arisan nenek moyang, pohon-pohon bersar yang diangaap keramat dan berbahaya. 7empat-tempat tersebut diyakini sebagai tempat tinggal para nenek moyang dan roh-roh. Berada di tempat itu orang harus bersikap sopan dan hormat. .asa peresatuan dengan dunia mistis tersebut membuat orang merasa tentram, aman, dan tidak mengalami gangguan. '.2 )aran 8 saran Bagian ini mengemukakan saran J saran yang berkaitan dengan kemungkinan pemanfaatan hasil penelitian ini. 4dapun saran J saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

62

1. Bagi 2uru Bahasa )ndonesia ?asil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan oleh guru Bahasa )ndonesia dalam pembelajaran Bahasa )ndonesia di tingkat (,$L,7s dan (,4 ,lebih khususnya lagi pada pembelajaran apresiasi sastra khususnya sastra lisan. 5. Bagi ,ahasis'a /urusan Bahasa dan (astra )ndonesia ?asil penelitian ini dapat digunakan mahasis'a yang sedang menempuh mata kuliah $rosa %iksi, (astra Bandingan juga mata kuliah Kajian %oklor ;usantara sebagai bahan referensi. 8. Bagi $enikmat Karya (astra &iharapkan agar jangan hanya membaca karya sastra yang modern seperti cerpen, no+el, puisi dan sebagainya, tetapi juga membaca cerita rakyat daerah, karena disitu banyak mengandung nilai J nilai yang bermanfaat bagi pengembangan diri. /uga terdapat nilai kearifan local yang ada di daerahnya, khususnya masyarakat 1embata

(&emong#,dengan mempertahankan tradisi J tradisi yang di'ariskan oleh para leluhur, dalam hal ini menunjukan kepribadian kita sebagai masyarakat 1amaholot ataupun $aji dan &emong.

Anda mungkin juga menyukai