Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KASUS BST

1 2 3 4 5 6 7

Problem

Hypothesis

Mechanism
Faktor infeksi masuk kesaluran nafas merangsang sel goblet produksi mukus meningkat rinore Faktor infeksi refleks protektif tubuh untuk membersihkan jalan nafas bagian bawah batuk Faktor infeksi melepas zat bersifat pirogen yang terdapat pada saluran nafas proses inflamasi mediator sel radang bekerja melepaskan IL-1, IL-6, TNF, PGE2 merangsang hipotalamus di pusat termuregulator suhu meningkat demam

More Info
Pemeriksaan darah Hb : 11,5 g/dl Leukosit : 14.800 cmm LED : 10 mm/jam Diff Count : 1/0/0/44/44/10 Ht : 35 % Trombosit: 194.000 Widal H : +1/160 Widal O : +1/320

Dont know
Suhu tubuh yang terus meningkat yang kemungkinan dapat menimbulkan kejang.

Learning Issues
- Follow up Pasien -IKA FKUI -Nelson Ilmu Kesehatan anak - Artikel jurnal

Problem Solving
Plan tindakan ; 1.Menganti cairan tubuh yang hilang akibat demam dengan menggunakan RL gtt xx/ menit 2. Paracetamol 100 mg / kali 3x1 cth 3. Edukasi - Banyak minum air hangat istirahat yang cukup

Os adalah seorang anak febris ec perempuan berusia 2 tahun rhinofaringitis dengan berat badan 10 kg akut datang ke UGD RSMP dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS, panas turun naik, naik terutama pada malam hari, kejang (-), menggigil (-), batuk (+), dahak (+) berwarna putih, darah (-), pilek (+), mimisan (), keluar bintik bintik merah pada seluruh tubuh (-), BAB seperti biasa, konsistensi padat, frekuensi 2x hari ini. BAK biasa warna kuning frekuensi 2x hari ini. Nafsu makan mulai menurun, minum seperti biasa. Riwayat kelahiran: Os lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis dengan berat lahir 2500 g dengan panjang badan lahir 48 cm. Riwayat Imunisasi Menurut pengakuan ibu, os di beri imunisasi secara lengkap

dan tepat waktu tetapi ibu os lupa imunisasi apa saja yang sudah diberikan Riwayat tumbuh kembangan Os mengalami keterlambatan pada proses berjalan, os baru bisa berjalan pada usia 1 tahun 9 bulan, dan sekarang os berbicara masih kurang jelas. Riwayat makan Sehari-hari os makan dengan porsi satu mangkok dengan lauk pauk seperti (tahu, tempe, ayam, telur, sayur) os juga di beri susu. Pada saat bayi os di beri ASI

Faktor infeksi masuk kesaluran nafas atas menginfiltrasi lapisan epitel arkus faringeus epitel terkikis merangsang jaringan limfoid superficial aktivasi sel radang di area arkus faringeus timbul tanda radang yang di awali dengan hiperemis arkus faringeus

Pemeriksaan Fisik KU : tampak sakit sedang Sens: compos mentis N: 118x/menit RR: 29x/ menit Temp : 39,3 oC Kepala : mata cekung (-), NCH (-), sklera ikterik (-), konjungtiva anemis (-), arkus faringeus hiperemis (+), T1/T1, rhinorrhoea (+)

Leher : pembesaran KGB (-) Thorax: Inspeksi: simetris, retraksi dinding dada (-). Palpasi : stemfremitus kanan=kiri. Perkusi : sonor Auskultasi : vesikuler (+) normal, wheezing (-), Rhonki (). BJ I dan II (+) Normal, murmur (-), Gallop (-). Abdomen Datar, lemas, BU (+) Normal, turgor kembali cepat, hepardan lien tidak teraba. Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2

Anda mungkin juga menyukai