OLEH : LEMBAGA PEMERSATU BANGSA

HOTEL GOLDEN BOUTIQ, JAKARTA, 2 MARET 2012

DIMENSI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

DIMENSI
1. Urusan Pemerintahan 2. DPRD dan Kepala Daerah

DASAR ATURAN
UU No. 32 dan 33 Tahun 2004 PP No. 38 Tahun 2007 PP No. 110/2000,24/2004,37/2005, 37/2006,21/2007 dan 6/2005

3. Kelembagaan / Organisasi Perangkat Daerah

4. SDM / Personil Daerah 5. Keuangan Daerah 6. Pelayanan Umum / Public Services 7. Kependudukan 8. Pembinaan Pengawasan

PP No. 41 Tahun 2007 Permendagri 57/2007, 64/2007

UU No.43/99 Pengganti UU No. 8 / 74 PP No. 58, UU No. 33 Tahun 2005 Permendagri 13/2006 , 59/2008 UU 17/2003 ,01/2004, 15/2004 RUU Pelayanan Umum PP 65/2005, 39/2007, 40/2007 UU N0. 23 /2006 PP No. 79 Tahun 2005
2

RUANG LINGKUP KEBIJAKAN

FOKUS
Kes. Ekonomi

INDIKATOR
PDRB Perkapita, laju inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan kemakmuran, Ktimpangan regional Pendidikan, Kesehatan, Kepemilikan tanah, Kesempatan Kerja, Kemiskinan, kriminalitas Organisasi/event Kebudayaan dan Olahraga Pendidikan, Kesehatan, PU, Tata ruang, LH, Sarana/Prasarana, Perhubungan Penanaman modal, KUKM, Kependudukan/capil, ketenagakerjaan, pertanahan, KB/KS, Perpustakaan, dll

UU No. 32/2004
Tujuan Otonomi Daerah Mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui: Peningkatan pelayanan umum, pemberdayaan dan peranserta masyarakat; serta Peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip: demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem NKRI (Ps. 2 ayat (3) UU No.32/2004 Keberhasilan Dinilai dengan

ASPEK
Kesejahteraan masyarakat Kes. Sosial

Seni Budaya & OR

Pelayanan Dasar Pelayanan Publik

Pelayanan Penunjang Kemampuan Ekonomi Daerah Fasilitas / infra struktur

Tingkat konsumsi masy, Nilai tukar petani, produktivitas daerah,

Aksesibiltas daerah, penataan wilayah, fas. Bank/nonbank, listrik, telepon, restoran, penginapan Keamanan, kemudahan perijinan, pengenaan pajak/retrib daerah, dll Kualitas TK, tingkat ketergantungan

Daya Saing Daerah

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Iklim Berinvestasi

SDM

KERANGKA HUBUNGAN ANTARA EKPPD DENGAN EKPOD

LPPD EKPPD EKPOD
ASPEK YANG DINILAI
1.Peningkatan Kesra 2.Pelayanan Publik 3.Daya Saing Daerah

LPPD Dasar Hukum Gambaran Umum RPJMD Ur. Desent Ur. Wajib Ur. Pilihan TP PUM

Pengambil Kebijakan

PRESTASI EKPPD
SANGAT TINGGI TINGGI SEDANG RENDAH

13 Aspek

Pelaksana Kebijakan

9 Aspek

HAPUS GABUNG
Tujuan OTONOMI DAERAH

(3 tahun berturut-turut)

1. KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DAERAH 2. KESELARASAN DAN EFEKTIVITAS HUB ANT PEM DAERAH & PEMERINTAH 3. KESELARASAN ANT KEBIJAKAN PEM. DAERAH DG PEMERINTAH 4. EFEKTIVITAS HUB ANT PEM DAERAH & DPRD 5. EFEKTIVITAS PROSES PENGAMBIL KEPUTUSAN OLEH DPRD
6. EFEKTIVITAS PROSES PENGAMBIL KEPUTUSAN OLEH KDH BERSERTA TINJUT PELAKSANAAN

7. KETAATAN PELAKS PENYELENGG PEM. DAERAH PADA PER UU 8. INTENSITAS DAN EFEKTIVITAS PROSES KONSULTASI PUBLIK ANT PEMDA & MASY 9. TRANSPARANSI DLM PEMANFAATAN ALOKASI PENENYERAPAN DAU, DAK & BAGI HASIL 10. INTENSITAS, EFEKTIVITAS DAN TRANSPARANSI PUNGUTAN PAD & PINJAMAN/OBLIGASI DRH 11. EFEKTIVITAS PERENCANAAN, PENYUSUNAN PENGAWASAN APBD 12. PENGELOLAAN POTENSI DAERAH DAN TEROBOSAN INOVASI BARU 13. TEROBOSAN INOVASI BARU

9 (SEMBILAN ) ASPEK TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN DAERAH

1. KEBIJAKAN TEKNIS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN 2. KETAATAN THD PERATURAN / UU

3. TINGKAT CAPAIAN SPM

4. PENATAAN KELEMBAGAAN DAERAH 5. PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN DAERAH

6. PERENC PEMBANGUNAN DAERAH 7. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 8. PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
9. FASILITASI THD PARTISIPASI MASYARAKAT

PROSES PERKEMBANGAN KEBIJAKAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT/DAERAH

PROSES PERKEMBANGAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

1999-2002
OTDA UU 22/99 UU 25/99 PP 105/00 PP 108/00

2003

2004

2005

2006-2007

Kepmendagri 29/02

Penerapan Kepmendagri 29/02 PP 24/2005 PP 54/2005 PP 55/2005 PP 56/2005 PP 57/2005 PP 58/2005 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

UU 17/03

UU 1/2004 UU 15/2004
UUD 25/05 UU 32/04 UU 33/04

Permendagri Nomor 59 T ahun 2007

Skema Pertanggungjawaban Pemerintah/Kepala Daerah

1.

PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN - UU Nomor 17/2003 - UU Nomor 1/2004 SAKD - UU Nomor 25/2005 - UU Nomor 32/2005 - UU Nomor 33/2005 - Dan Aturan Lainnya SKO/X

RASK/RKA

PROSES Panitia Anggaran dan DPRD

APBD

DASK/DPA

SPP

SPMU

SPJ

LPJ

1. 2. 3. 4. 5. INDIKATOR KINERJA 2. PERTANGGUNG JAWABAN KINERJA - Inpres No. 7/1999 - SK Kepala LAN No 239/1X/6/8/2003 - UU Nomor 25/2004 - SE MENDAGRI Nomor 050/20220/SJ. Tanggal 11 Agustus 2005 SISTEM PENGUKURAN SAKIP RENSTRA RENJA KINERJA

Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Lap. Realisasi APBD Neraca Lap. Arus Kas Catatan atas Lap Keu Lap. Keu PD

LAKIP

RPJP-RPJM

dan SPM

ISU-ISU STRATEGIS RUU PERUBAHAN UU 32/2004 1. 2. 3. 4. 5. PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM PEMBAGIAN URUSAN PEM DAERAH BERCIRI KEPULAUAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PUSAT 6. MUSPIDA 7. PERANGKAT DAERAH 8. KECAMATAN 9. APARATUR DAERAH 10. PERATURAN DAERAH (PERDA) 11. PEMBANGUNAN DAERAH 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. KEUANGAN DAERAH PELAYANAN PUBLIK PARTISIPASI MASYARAKAT KAWASAN PERKOTAAN KAWASAN KHUSUS KERJASAMA ANTAR DAERAH DESA BINWAS TINDAKAN HUKUM THD APARATUR PEMDA 21. INOVASI DAERAH 22. DPOD

ISU-ISU KRUSIAL RUU PERUBAHAN UU 32/2004

1. PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM 4. APARATUR DAERAH 2. PEMBAGIAN URUSAN 5. TINDAKAN HUKUM TERHADAP APARATU PEMERINTAHAN PEMDA 3. PERAN GANDA GUBERNUR 6. BINWAS
Catatan: Pilkada & Desa dlm RUU tersendiri
9

SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA

MPR

DPR

DPD

PRESIDEN MENTERI2

BPK

MA

MK

LEMBAGA NEGARA LAINNYA

DEKONSENTRASI

DESENTRALISASI

TUGAS PEMBANTUAN

DELEGASI
(DESENTRALISASI FUNGSIONAL)

GUBERNUR & INSTANSI VERTIKAL

DAERAH OTONOM

PEMERINTAHAN DAERAH/ PEMERINTAHAN DESA

BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL

10

KEKUASAAN PEMERINTAHAN
PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN PSL 4 (1) UUD 1945

PRESIDEN Kementerian/LPNK

PRESIDEN MEMEGANG TANGGUNG JAWAB AKHIR ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TERMASUK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Psl 17 UUD 1945 Koordinasi

PUSAT
Koordinasi

Sebagian Urusan

KEMENDAGRI
Tanggungjawab

Koordinator dlm penyeleng. urusan pem. di daerah

Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD 45

DAERAH

Pemerintahan Daerah
11

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

WAJIB

KONKUREN

Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

1. 2. 3. 4. 5.

PERTAHANAN KEAMANAN AGAMA YUSTISI POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL

PILIHAN
Pertambangan, Perdagangan, dll.

Kes, Pendidik, PU, dll.

YAN DASAR

NON YAN DASAR

SPM

CATATAN:

Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan, Perkebunan, Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan Provinsi yang sebagian hasilnya 12 dibagikan ke Kab/Kota

PEMBAGIAN WILAYAH DAN PENATAAN DAERAH

Pembagian Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerahdaerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota Merupakan daerah otonom dan masing2 mempunyai pemerintahan daerah Merupakan wilayah administratif yang menjadi wilayah kerja bagi Gubernur, Bupati/Walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum Penataan Daerah Pembentukan Penggabungan

Penyesuaian daerah otonom

Melalui Daerah Persiapan

Desain Besar Penataan Daerah Pedoman penataan daerah

Peraturan Pemerintah

13

Desentralisasi 1999 Sebelum

Desa Kelurahan Kecamatan Kabupaten Kota Provinsi 59.834 5. 935 5.480 234 59 27

Sesudah
68.442 8.608 8.068 2.133 6.519 1.039 398 93 33 164 34 6

% kenaikan
(14,4%) (35,0%) (18,9%) (70,0%) (57,6%) (22,2%)

Kabupaten: Diluar 1 Kab. Adm. di DKI Jakarta Kota: Diluar 5 Kota Adm di DKI Jakarta

14

ISU-ISU STRATEGIS RUU DESA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

KEDUDUKAN DESA PRINSIP PENGATURAN DESA PEMBENTUKAN DESA KEWENANGAN DESA KEUANGAN DESA PEMILIHAN KEPALA DESA MASA JABATAN KEPALA DESA PERANGKAT DESA PRODUK HUKUM DESA

10. KEDUDUKAN KEUANGAN PEMERINTAH DESA 11. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA 12. PEMBANGUNAN DESA 13. PEMBANGUNAN PERDESAAN 14. BADAN USAHA MILIK DESA 15. KERJASAMA DESA 16. LEMBAGA KEMASY. 17. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

ISU-ISU KRUSIAL RUU DESA

1. KEDUDUKAN DESA 3. KEUANGAN DESA

2. KEWENANGAN DESA

4. PEMBENTUKAN DESA
15

PERUBAHAN-PERUBAHAN MENDASAR
KEKUASAAN MENGATUR & MENGURUS
1. 2.

DALAM RUU DESA

Local Self Community/ Pengelolaan Berbasis Masy.

KEDUDUKAN DESA

KEWENANGAN DESA

3. 4.

HAK ASAL USUL DESA (Diatur dgn PP) OTONOMI ASLI DESA YANG DIAKUI KAB/KOTA (Diatur dgn PP) PELIMPAHAN KEWENANGAN DARI KAB/KOTA KEWENANGAN LAIN BERDASARKAN PER-UU-AN

KEUANGAN DESA

1. 2. 3. 4.

PENDAPATAN ASLI DESA BAGI HASIL PAJAK & RETRIBUSI ALOKASI DANA DESA PUNGUTAN LAIN SESUAI PELIMPAHAN KEWENANGAN 5. DANA PEMBANGUNAN DESA DARI APBN
16

PEMBENTUKAN DAN PENGHAPUSAN DESA

PEMBENTUKAN/ PEMEKARAN

DESA

PENGHAPUSAN

SYARAT2 DIPERBERAT

PERDA KAB/KOTA

PERUBAHAN STATUS Catatan: Perkembangan Jumlah Desa /Kel. 10 th terakhir Desa Kelurahan 59.834 5. 935 68.442 8.608 (14,4%)

DISAHKAN GUB

EVALUASI MDN
17

8.068 2.133 (35,0%)

TERIMA KASIH

18