Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah

membawa manusia kepada peradaban yang lebih baik. Banyak sekali manfaat dan kemudahan yang telah dihasilkan dengan adanya

perkembangan teknologi, terlebih lagi dengan lahirnya komputer maka kualitas dan efektifitas manusia dalam bekerja semakin meningkat. Faktanya manusia tidak mungkin lagi bisa terlepas dari alat bantu komputer, sebab komputer menawarkan kemudahan-kemudahan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaan, sebagai contoh adalah perhitungan matematis, basis data, pengolahan data statistik, presentasi, bahkan sampai pada sistem monitoring ataupun sistem kontrol yang berbasis elektronika. Agar tingkat kegunaan komputer bertambah, maka komputer harus dihubungkan dengan hardware tambahan seperti relay, motor, indikator, sensor, catu daya, pembaca temperatur, pengendali tampilan LCD, sistem keamanan, atau bahkan pengontrolan alat melalui jalur telepon atau internet. Untuk menghubungkan komponen tersebut membutuhkan rangkaian tambahan yang disebut dengan interface atau antarmuka. Rangkaian ini bertugas untuk menyesuaikan piranti dengan komputer. Data output dari komputer kemudian diolah lagi oleh IC mikrokontroler agar sesuai dengan kebutuhan hardware. IC mikrokontroler adalah sebuah programmable IC, oleh karena itu sebuah IC dapat dipakai untuk berbagai macam penggunaan maupun kebutuhan. Selain itu IC mikrokontroler juga memiliki performa tinggi, berdaya rendah, ukuran yang relatif kecil dan juga sangat compatible dengan komputer, sehingga IC mikrokontroler menjadi suatu alat pengendali yang efektif. Sebagai contoh adalah sistem monitoring suhu

ruangan dengan output suara yang menggunakan komponen-komponen dasar berupa sebuah sensor suhu, mikrokontroler dan buzzer sebagai fasilitas penampil output berupa suara. Sistem monitoring suhu ini dapat diaplikasikan untuk memonitoring suhu ruangan server karena ruangan server harus memiliki sistem pengaman dan sistem pemeliharaan yang baik. Suhu ideal bagi ruangan server adalah sekitar 20-21 oC karena suhu yang terlalu tinggi dapat merusak komponen-komponen yang ada di dalam ruangan server sedangkan suhu yang terlalu rendah menimbulkan pemborosan biaya. Dengan adanya alat monitoring suhu ruangan yang dapat dikontrol, diharapkan mampu meningkatkan sistem keamanan ruangan server. Selain itu, sistem pemeliharaan ruangan server juga dapat dipantau. Saat ini ruangan server yang ada di Departemen Mipatek Akademi Militer belum memiliki sistem pengamanan seperti sistem monitoring suhu ruangan. Ruangan server yang ada di Departemen Mipatek merupakan ruangan yang sangat penting. Sedangkan aliran listrik di lingkungan Akademi Militer terkadang masih sering terjadi masalah seperti putus aliran dan tegangan yang turun. Dengan alasan tersebut ruangan server di Departemen Mipatek memerlukan sistem keamanan dan pemeliharaan yang baik, sehingga resiko kerusakan yang terjadi di ruangan server dapat dikurangi dan biaya perawatan maupun perbaikan dapat ditekan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka penulis akan membuat sebuah alat monitoring suhu ruangan yang dapat dikontrol oleh sebuah mikrokontroler. Data suhu diukur oleh sensor suhu LM35D dalam bentuk tegangan analog yang akan diubah menjadi sinyal digital. Data digital yang diperoleh kemudian diolah lagi oleh mikrokontroler dan ditampilkan, sehingga didapatkan suatu informasi mengenai suhu ruangan dengan satuan
o

C pada sebuah komputer. Selain itu alat ini nantinya akan

memberikan peringatan menggunakan suara buzzer apabila suhu ruangan terlalu rendah atau terlalu tinggi.
2. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dilakukan penelitian mengenai alat monitoring suhu ruangan. Maka rumusan masalah yang terkait dengan hal di atas adalah sebagai berikut: a. Bagaimana prinsip kerja alat monitoring suhu ruangan

dengan sensor LM35D berbasis mikrokontroler arduino uno? b. Bagaimana cara penggunaan visual basic 6.0 agar dapat

membaca data suhu dan ditampilkan pada layar komputer? c. Bagaimana merancang alat monitoring suhu ruangan

dengan menggunakan sensor LM35D? d. Bagaimana membuat program mikrokontroler arduino uno

dengan menggunakan bahasa C?

3.

Batasan Masalah Untuk membahas persoalan agar sesuai dengan tujuan, maka

penulis membatasi pembahasan Tugas Akhir. Adapun yang menjadi batasan masalah adalah sebagai berikut: a. Perancangan dan pembuatan rangkaian alat pengukur suhu

ruangan dengan sensor LM35D berbasis mikrokontroler arduino uno dalam bentuk prototype. b. Pemograman mikrokontroler arduino uno dengan bahasa

pemograman C. c. Pengukuran suhu ruangan dengan sensor LM35D berbasis

mikrokontroler arduino uno. d. udara. e. Rangkaian buzzer sebagai output suara. Penggunaan visual basic 6.0 sebagai pembaca data suhu

4.

Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah

merancang sebuah sistem monitoring suhu ruangan server berbasis mikrokontroler arduino uno (ATMega328) dan dapat ditampilkan pada komputer (PC) menggunakan aplikasi visual basic 6.0.

5.

Manfaat Penelitian Pembuatan program Sistem Monitoring Suhu Ruangan Server

menggunakan Mikrokontroler arduino uno dan Visual Basic 6.0 dapat diperoleh manfaat sebagai berikut: a. b. c. Sebagai alat pemantau sistem kendali suhu ruangan server. Sebagai sistem alat pengamanan ruangan server. Mengetahui efektivitas alat monitoring suhu pada ruangan

server. d. Mengetahui rangkaian serta prinsip kerja dari alat monitoring

suhu ruangan server.

6.

Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman isi dari Tugas

Akhir maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung mengenai

komponen-komponen yang akan digunakan dalam penelitian baik software maupun hardware yang diperlukan untuk perancangan

alat seperti bahasa program yang digunakan serta karakteristik dari komponen-komponen pendukung. Bab III Perancangan sistem Bab ini menjelaskan tentang rancangan perangkat keras maupun perangkat lunak, untuk membentuk suatu sistem

monitoring suhu ruangan serta mengenai pengalaman dalam melakukan realisasi, kendala-kendala serta pemecahannya. Bab IV Pengujian dan Analisa Bab ini mejelaskan tentang proses analisa termasuk pengujian alat, dan sistem kerja yang dibuat serta pembahasan tentang semua dari hasil penelitian baik dari segi fungsi maupun sistem yang digunakan. Bab V Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan laporan penelitian dan saran-saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai