Menetapkan Persediaan
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh : Persediaan terlalu kecil Hilangnya kesempatan ; untuk menjual memperoleh laba Persediaan terlalu besar Adanya biaya besar ; memperkecil laba memperbesar resiko
Jenis Persediaan
1. Persediaan barang jadi, biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand inventory). 2. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah, ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
Tujuan Persediaan
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (misal: safety stock). 2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. 3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
Fungsi Persediaan
1. Fungsi Decouping, dilakukan perusahaan yang mengadakan pengelompokan operasional secara terpisah. Memungkinkan operasi internal dan eksternal. 2. Fungsi Econolic Lot Size, penyimpanan persediaan bahan dalam jumlah besar dengan mempertimbangkan adanya discount pembelian, kapasitas dan kondisi gudang serta keperluan operasi. 3. Fungsi Antisipasi, penyimpanan persediaan berfungsi sebagai penyelamat jika terjadi keterlambatan datangnya pesanan atau jika ada permintaan musiman.
Penjelasan: c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost) Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital). Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah sesuai dengan nilai persediaan.
a. Inventori Produksi
Yang termasuk dalam klasifikasi invetori produksi adalah bahan baku dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk.
b. Inventori MRO
Yang termasuk dalam katagori ini adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi namun tidak merupakan bagian dari produk. Seperti pelumas dan pembersih.
c. Inventori In-Process
Yang termasuk dalam katagori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk yang termasuk dalam katagori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses produksi.
d. Inventori Finished-goods
Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam katagori inventori finished goods. Tidak ada proses pengolahan yang ada disana, sehingga semua inventori yang dimilikinya termasuk dalam katagori ini. Contohnya di swalayan yang menjual produk-produk yang siap untuk dipakai.
E. Metode EOQ
Salah satu metode menejemen industri adalah Metode Economic Order Quantity (EOQ). Yaitu metode menejemen industri yang ekonomis berdasar jumlah permintaan. EOQ merupakan contoh dari system persediaan yang didorong (push inventory system) maka perolehan persediaan diawali dengan antisipasi permintaan di masa mendatang bukan reaksi terhadap permintaan saat ini.
Kebaikan EOQ:
Persediaan tradisional baik bagi beberapa kasus seperti persediaan obat yang penting untuk mengatasi serangan jantung Menyeimbangkan biaya persiapan biaya persiapan dan penyimpanan yang memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya Saat biaya persiapan tinggi jadi lebih baik buat produk dengan jumlah besar Sangat baik saat mengatasi masalah yang berkaitan dengan ketidakpastian.
3.
4. JIT II - Kemitraan JIT ke tingkat yang lebih tinggi, dengan menempatkan wakil pemasok yang bekerja di lapangan (secara penuh), difasilitasi pelanggan tetapi dibayar oleh pemasok, menghadiri pertemuan perencanaan produksi, memiliki otoritas untuk membuat pesanan atas nama pelanggan. Contoh : JIT II yang dijalankan oleh IBM, Intel, AT&T dll.
Keterbatasan JIT
Sering timbul masalah dengan pemasok, meski ada kontrak jangka panjang Pandangan negative dari karyawan yang merasa diperas tenaganya Jika tidak dijalankan dengan baik, ada resiko kehilangan penjualan yang bisa jadi merusakkan penjualan yang hilang selamanya.