2, Mei 2011
95
Abstrak: Komposit matrik paduan aluminium adalah material sistem matrik logam yang sering
menjadi obyek riset. Hal ini disebabkan karena aluminium memiliki berat jenis yang ringan, relatif
murah, memiliki ketahanan korosi yang tinggi dan mudah untuk difabrikasi. Selain itu sifat-sifat
mekanik aluminium dapat ditingkatkan lagi dengan penambahan unsur-unsur paduan (alloying),
proses pengerjaan dingin (cold working), dan proses perlakuan panas (heat treatment). Penelitian ini
akan mengukur karakteristik sifat fisis dan mekanis dari material komposit logam Al-SiC hasil
stircasting bila dilakukan perlakuan panas (proses aging). Penambahan partikel SiC ditentukan
sebanyak 30% volume berat matrik paduan Al-Si hypoeutectic. Pembuatan komposit dilakukan
o
dengan menggunakan proses stircasting pada temperatur 650 C dengan kecepatan pengadukan
520 rpm, selama 5 menit. Proses aging dilakukan selama dua jam pada temperatur 100C, 200C
o
dan 300 C. Hasil pengujian yang dilakukan pada material, sebelum dan sesudah perlakuan panas
(aging), diperoleh peningkatan sifat mekanis yang baik. Diketahui bahwa proses aging selama 2
jam, akan menaikkan ketangguhan material komposit logam Al-SiC berpenguat 30% SiC/p hasil
stircasting tersebut. Secara umum pengaruh temperatur aging sebesar 200C menghasilkan sifat
mekanis yang unggul. Dari hasil pengamatan struktur mikro pada temperatur aging 200C juga
terlihat bahwa distribusi partikel penguat SiC terdispersi secara lebih merata.
Kata Kunci: Komposit logam Al-SiC, stircasting, temperatur proses aging.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Komposit logam, atau dikenal dengan
Komposit Matrik Logam (KML) adalah
kombinasi dari dua material atau lebih
dimana logam sebagai matrik dan keramik
sebagai penguat. Umumnya luminium
dipilih sebagai ,atrik karena material ini
ringan, relatif murah dan mudah difabrikasi.
Permasalahannya adalah material ini
mempunyai kekuatan yang lebih rendah
dibandingkan material komersil lainnya
seperti besi tuang, baja maupun tembaga.
Namu
demikian
aluminium
dapat
ditingkatkan kekuatannya melalui proses
pemaduan (alloying), proses pengerjaan
dingin (cold working) dan perlakuan panas
(heat treatment) dengan proses penuaan
(aging).
Dengan
adanya
konsep
pengembangan material komposit maka
aluminium tersebut dapat dikombinasikan
dengan material keramik yang bertujuan
untuk mendapatkan sifat fisis dan mekanis
96
Kegiatan
penelitian
yang
dilakukan
difokuskan pada pembuatan material
komposit
matriks
logam
yang
menggunakan logam matrik paduan Al-Si
hypoeutectic (Si < 11,7%) dengan bahan
penguat silikon kerbida (SiC) dalam bentuk
partikel, serta proses pembuatan material
komposit matrik logam yang menggunakan
metode stircasting. Parameter proses,
meliputi :
a. Bahan baku paduan Al-Si hypoeutectic
terdiri dari ingot aluminium AA1100 (Al99,0%, Si+Fe-1,0% max, Cu-0,12%
max), produk PT. Krakatau Prima
Dharma Sentana, serta master alloy Al24%Si dan logam Mg
b. Ukuran partikel SiC yang dipakai
sebagai bahan penguat adalah 200
mesh.
c. Volume fraksi SiC sebanyak 30% berat
logam matrik.
d. Proses stircasting dilakukan pada dapur
krusibel (crussible furnace), kondisi
pengadukan ditetapkan pada temperatur
650oC, dengan kecepatan pengadukan
520 rpm dalam waktu 5 menit.
e. Proses aging dilakukan selama 2 jam
pada muffle Furnace, dengan variasi
temperatur pemanasan 100C, 200C
dan 300C..
f. Untuk mengetahui perubahan sifat fisis
dan mekanis yang terjadi dilakukan
pengujian-pengujian
yang
meliputi
pengujian komposisi untuk memastikan
komposisi paduan Al-Si hypoeutectic
yang diinginkan, pengujian metalografi
untuk melihat perubahan struktur mikro
yang terjadi, pengujian kekerasan,
pengujian aus dan pengujian tarik pada
masing-masing benda uji sebelum dan
sesudah proses aging.
1.3. Tinjauan Pustaka
Material komposit merupakan sistem
material yang tersusun dari suatu
campuran atau kombinasi dua atau lebih
97
98
99
V fp N d 3 : 1 (2)
6
sedang, IA = luas lapisan antar muka
partikel dengan matrik,
I N . .d 2 .................................. (3)
A
IA
6.V
p
....... (4)
V fp
Vp
.. (1)
Vc
3
Dimana : V fp = vol. fraksi partikel, (mm )
100
Reaksi
pembentukan
spinel
yang
diperkirakan terjadi (Mark A. Occhionero,
Robert A. Hay, Richard W. Adams, Kevin
P. Fennessy, Glenn Sundberg, 2000)
adalah :
Mg 2 Al 2O2 MgAl2O4
Mg 2 Al 2O2 MgAl2O4
MgO Al2O3 MgAl2O4
Mg 4 / 3 Al2O3 MgAl2O4
2SiO2 2 Al Mg MgAl2O4
2. Bagian Inti
2.1. Metode Penelitian
Persiapan Bahan
Baku Matriks
Hypoeutektik Al-Si
Serbuk
Silikon
Karbida
(SiC)
Proses Peleburan
dan Pemaduan
As-Cast Paduan
Matriks Al-Si
Proses Pengayakan
(200 Mesh)
Analisa
Kimia
Penimbangan Berat
Serbuk SiC, Fraksi Vol. 30%
terhadap BM
(molten)
PENGUJIAN-PENGUJIAN
Uji Tarik
Uji Keras
Cu
Mg
Si
Fe
Mn
Ni
Zn
Sn
Pb
Ti
Gambar 4. Grafik prosentase unsur
Cr
paduan hypoeutectic Al-Si Al
Mulai
As-Cast KML
Uji Aus
Metalografi
Hasil Pengujian
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Aging
101
102
2.2.4. Pengaruh
Temperatur
Terhadap Keausan
Aging
Aging
Eutektik AlSi
103
Eutektik AlSi
MgAl2O4
-Al
-Al
-Al
MgAl2O4
-Al
Mg2Si
Eutektik AlSi
SiC/p
Eutektik Al-Si
MgAl2O4
Eutektik AlSi
-Al
3. Penutup
Berdasarkan hasil pengujian-pengujian
sifat fisis dan mekanis yang telah dilakukan
pada material komposit logam Al-SiC,
dengan penguat partikel SiC sebesar 30%
hasil stircasting, setelah dilakukan proses
aging dengan temperatur 100C dan
200C, selama 2 jam, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses
perlakuan
panas
(aging)
meningkatkan kekuatan tarik dan
menurunkan nilai elongasi material
seiring
dengan
meningkatnya
temperatur pemanasan.
2. Begitu pula halnya dengan nilai
kekerasan.
Pemanasan
dengan
temperatur
200C
meningkatkan
kekerasan
komposit
Al-SiC
dibandingkan dengan temperatur 100C.
3. Nilai keausannya menurun, artinya
ketahanan ausnya meningkat seiring
dengan naiknya temperatur pemanasan.
104
4. Daftar Pustaka
Aghajanian MK, Rocazella MAJ, Burke TS,
Keck D, 1991, "The Fabrication of
Metal Matrix Composites by a
Pressureless Infiltration Technique",
Chapman and Hall Ltd, P. 447-454.
Chan RW, Haasen P, Krammer EJ, 1993,
Material Science and Technology.
Volume
13.
Structure
and
Properties Composite. Edited by.
P. 121-182.
Esterling. Kelly, Tomorrows Materials,
The Institute of Metal, London,
1988.
Haverson DC, Pyzik AJ. And Aksay, 1995,
Ceramic Engineering and Science
Proceeding. American Ceramic
Society. July-August (1995) pp.
736-744.
John
Society
for
metal
and
the
metalurgical society of AIME,
Volume 10 A, October 1979
Sharon Kiesel, 2004 , "Metal Matrixs
Composite with Continous Fibres",
MAE 589G Home work # 3,
November.
Surappa M.K., February/April 2003,
Aluminium
Matrix
Composites:
Challenges
and
Opportunities,
India, Sdhan, vol 28, part 1 & 2
Surappa MK and Rohatgi PK, Preparation
and Properties of Cast Aluminium
Ceramic Particle Composite, Jurnal
of Material Science No 16, 1981. p.
981-992.
Tata