Anda di halaman 1dari 2

menyebabkan alergi dan dermatomikosis, di bidang kesehatan masyarakat spora fungi dii udara menyebabkan pengotoran udara yang

bila dihirup menyebabkan batuk-batuk dan alergi disamping itu diketahui pula bahwa fungi dapat merusak lingkungan, cat minyak bumi, kertas, dan tekstil (Gandjar,1999). Beberapa fungi, meskipun sapiofitik dapat juga menyerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit. Sebagai parasit mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Akan tetapi diantara sekitar 500.000 spesies cendawan, hanya kurang lebih 100 yang patogenik terhadap manusia. kematian infeksi oleh cendawan selain penyakit kulit sangat tinggi. Hal ini boleh jadi disebabkan oleh diagnosis yang terlambat atau yang salah selama penyakit itu menjalar atau karena tidak tersediannya antibiotik. Antibiotik non toksik yang secara medis tepat guna. Banayak cendawan patogenik, misalnya Histoplasma Capsulatum, yang menyebabkan histoplasmosis (nfeksi mikosis pada sistem retikolendotelium yang meliputi banyak organ). Dapat juga hidup sebagai saprofit, fungsi deperti itu menunjukan dimorfisme : artinya mereka dapat ada dalam bentuk uniseluler seperti halnya khamir ataupun dalam bentuk bening (filamen) seperti halnya kapang. Fase khamir timbul bilamana organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan, sedangkan bentuk kapang bila organisme itu merupakan saprofit dalam tanah atau dalam medium laboratorium. Identifikasi laboratorium untuk cendawan cendawan patogenik acapkali tergantung kepada dapat tidaknya dimorfisme ini dipertunjukan (Pelczar. 2008). Identifikasi jamur merupakan suatu kegiatan yang sangat penting mengingat banyak jenis jamur belum diketahui jumlah dan jenisnya. Jumlah spesies jamur yang sudah diketahui hingga kini hanya kurang lebih 69.000 dari per kiraan 1.500.000 spesies yang ada didunia. Dapat dipastikan bahwa indonesia yang sangat kaya akan diservitas tumbuhan dan hewannya juga memiliki diservitas jamur yang sangat tinggi mengingat lingkungannya yang lembab dan suhu tropik yang mendukung pertumbuhan jamur (handajani, 2006).

(A.S.,Sucker & Richard, A.M.2000) BAB V

PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari praktikum kali ini dapat ditari kesimpulan bahwa: Cara mengidentifikasi dasar jamur adalah dengan mengamati bentuk koloni, diameter,

tepi koloni, permukaannya, konsistensinya, warna, pembentukkan pigmen dalam media dan apakah koloni tumbuh pada permukaan atau dalam media o o o Jenis-jenis fungi yaitu: Yeast / ragi / khamir Fillamentus fungi Cendawan (mushroom)

A.S.,Sucker & Richard, A.M.2000.Clinical Interpretation of Laboratory Test.F.A. Davis Company: Philadelphia Dwidjoseputro, 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan:Jakarta Gandjar, Indrawati.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : UI Press Gunawan, S.2009. Biolodi SMA Kelas X.Jakarta:Grasindo Handajani, Noorsoesanti dan Ratna setyaningsih.2006. identifikasi jamur dan Deteksatif Latoksin terhadap petis udang komersial. Biodiversitas. Vol.7.no.3. hal.212-215 Pelczar, et.al.2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi.UI Press:Jakarta Waluyo, 2004. Mikrobiologi Umum.UMM Press:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai