Anda di halaman 1dari 28

KETAHANAN NASIONAL

ANGGOTA
1.
2. 3.

4.
5. 6.

7.
8. 9. 10.

Santi Ratna A Ronggo Yudho W Nano Susanto Fanny Oktavia Ade Nurma R Novi Dwi Ira S Hermin Yulianti Zia Rosyidah Emy Nur Cholidah Auli Fisty Noor A

(101111010) (101111011) (101111012) (101111013) (101111014) (101111016) (101111017) (101111019) (101111021) (101111022)

SISTEMATIKA
Pendahuluan Landasan Konsepsi Implementasi

pemikiran

PENDAHULUAN

NKRI TERDIRI DARI 17.580 PULAU, BERAGAM BAHASA & BUDAYA

ELEMEN KEKUATAN NEGARA 2. R.S CLINE 1. HANS MORGENTHAU A. CRITICAL MAS A. GEOGRAPHY B. ECONOMICS B. NATURAL RESOURCES C. MILITERY 1. FOOD D. NATIONAL 2. RAW MATERIAL WILL C. INDUSTRIAL CAPACITY E. STRATEGY D. MILITARY PREPAREDNESS 1. TECHNOLOGY 2. LEADERSHIP 3. QUALITY & QUANTITY OF THE AF

KONSEPSI
Pengertian Ketahanan Nasional Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan yang datang dari luar atau dalam yang langsung / tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tunas. Pengertian konsepsi Ketahanan Nasional Konsepsi untuk mengembangkan seluruh aspek keidupan secara utuh menyeluruh dan terpadu (holistik, komprehensif, integral) dengan berpedoman pada wasantara untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan nasional.

CIRI CIRI KETAHANAN NASIONAL


Di dasarkan pada metode astagrata Berpedoman pada wawasan nasional

SIFAT SIFAT KETAHANAN NASIONAL


1.
2. 3.

4.
5. 6.

7.
8.

Manunggal Mandiri Mawas ke dalam Kewibawaan Konsultasi dan kerjasama Dinamis Tidak bersandar pada kekuasaan dan kekuatan Percaya diri

CITA-CITA

(Alinea 2 pembukaan UUD 1945) terciptanya Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

TUJUAN

(alinea 4 pembukaan UUD 1945) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pencapaian cita-cita dan tujuan


Sejarah bangsa Sosbud Tantangan

Falsafah bangsa Lingkungan

Wawasan Nasional

Kemampuan

TN

Ancaman Hambatan Gangguan

SKEMA KETAHANAN NASIONAL

Langsung
Keuletan dan ketangguhan Kemampuan Mengembangkan Kekuatan nasional Tantangan Ancaman Hambatan gangguan Dari luar Dari dalam Tidak langsung

Hal upaya

IDEOLOGI AKAN KOKOH APABILA MENGANDUNG 3 DIMENSI


1.

2.

3.

Dimensi realitas Ideologi mengandung nilai-nilai hidup yang terkandung di dalam bangsa Dimensi idealisme Ideologi memberikan harapan kepada berbagai golongan yang ada di dalam bangsa untuk menuju kehidupan yang lebih cerah Dimensi fleksibilitas Ideologi memiliki kemampuan untuk mewarnai proses pengembangan mesayarakat dan menemukan pengertian-pengertian baru terhadap nilai-nilai dasar

PENGAMALAN IDEOLOGI
1.

2.

Obyektif - UUD (konstitusi) - Peraturan hukum di bawahnya Subyektif Pengalaman oleh pribadi / perorangan KETAHANAN IDEOLOGI DITENTUKAN OLEH KETAATAN DAN KESADARAN PENGALAMAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF

KONSEP DASAR TANNAS

Segenap aspek kehidupan nasional dirinci dengan meliputi 8 aspek atau asta gatra yang terdiri dari : Trigatra (3 aspek alamiah) dan, Pancagatra (5 aspek sosial)

ASTAGATRA

Pemetaan segenap aspek kehidupan nasional Penyederhanaan, tetapi harus dapat merefleksikan sifat asli atau nyata dari tata kehidupan nasional

TRIGATRA ALAMIAH
Aspek yang melekat pd negara Geografi, kekayaan alam dan kependudukan (tantangan selalu dihadapi aspek ini)
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya, pertahanan dan keamanan

PANCAGATRA

GAMBARAN UMUM BIN TANNAS


PS UUD 1945 WASANTARA UU / PERATURAN

Geografi Sumber kekayaan alam


Kependudukan

Ideologi Politik PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT Ekonomi SosBud HanKam

TANTANGAN

Lingkungan strategis

GATRA EKONOMI

Segala kegiatan pemerintah dan masyarakat di dalam pengelolaan faktor produksi dalam rangka produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat, baik materiil, maupun spirituil Kondisi dinamik suatu bangsa di bidang kehidupan ekonomi, tercermin pada keseimbangan struktur ekonomi, bersamaan dengan tersedianya kebutuhan hidup sehari-hari secara merata dan terjangkau oleh rakyat banyak

GATRA SOSBUD

Dari pola hubungan manusia dalam hidup bermasyarakat melahirkan sosial: - Tertib sosial 1. Struktur sosial - Organisasi sosial 2. Pengawasan sosial - Sistem sosial 3. Media sosial - Norma sosial - Status sosial 4. Standar sosial - Kelompok, asosiasi & institusi

BUDAYA

Sistem nilai: hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa penggerak kehidupan Cara hidup yang tampak pada tingkah laku dan hasil tingkah laku (karya) Tercipta oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah Masyarakat budaya membentuk pola budaya dengan satu atau beberapa fakus budaya (misal; religius, ekonomis, dsb)

GATRA HANKAM

DAYA UPAYA RAKYAT DENGAN APARAT SEBAGAI INTI DAN MERUPAKAN FUNGSI UTAMA PEMERINTAHAN NEGARA DENGAN TUJUAN MENCAPAI KEMANAN BANGSA DAN NEGARA SERTA KEAMANAN PERJUANGANNYA DILAKSANAKAN DENGAN MENYUSUN, MENGERAHKAN DAN MENGGERAKKAN SELURUH POTENSI DAN KEKUATAN NASIONAL SECARA TERINTEGRASI

HUBUNGAN ANTAR GATRA DALAM ASTA GATRA

GEO HK SKA KEP SB

I POL

EK

Trigatra dan pancagatra merupakan satu kesatuan yang bulat Astagatra Ketahanan nasional hakikatnya tergantung kepada kemampuan bangsa dan negara di dalam memanfaatkan Trigatra sebagai modal dasar peningkatan kondisi Pancagatra dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan pada gatra lainnya dan mempengaruhi kondisi keseluruhan

STUDY KASUS

ANALISIS

1.

2.

3.

Sudut pandang Indonesia : Malaysia telah melanggar hukum kewilayahan NKRI Malaysia tidak mau mengakui peta internasional yang menyatakan bahwa pulau Ambalat termasuk dalam wilayah NKRI Malaysia hanya mengkomunikasikan damai di tingkat dunia tetapi pada kenyataannya nihil.

Sudut Pandang Malaysia 1. Indonesia mengabaikan pulau Ambalat 2. Ambalat tidak ada dalam peta kewilayahan Indonesia 3. Ambalat masuk dalam wilayah malaysia sehingga pihak malaysia tidak pernah melanggar batas kewilayahan Indonesia

Sudut Pandang Mahasiswa 1. Pemerintah lalai terhadap pulau-pulau kecil (kontrol kerja pada sistem HANKAM) 2. Malaysia lancang mengklaim Ambalat sebagai hartanya atas dasar peta yang dibuat sendiri tahun 1979 3. Tidak adanya konsistensi Malaysia terhadap perjanjian batas wilayah yang telah disepakati

SOLUSI

Pemetaan Kembali Titik-Titik Perbatasan Indonesia Bangun Jalan (Prioritaskan Pembangunan) di Sepanjang Perbatasan Darat Bangun Wilayah Baru di Dekat Perbatasan Pembangunan Pangkalan Militer di Dekat Perbatasan Galakkan Kembali Transmigrasi Pemberian Insentif Pajak Perkuat Diplomasi Internasional Pembangunan Sistem Pendidikan yang Nasionalis Kontroling dan pengawasan terhadap program yang telah disebutkan

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai