Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan aspek penting dalam menunjang kualitas sumber daya manusia.

Kualitas sumber daya manusia yang baik merupakan modal utama pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan di bidang kesehatan sangat penting. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia sehingga mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam

meningkatkan mutu daya saing generasi yang mempunyai sumber daya manusia (Depkes RI, 1999). Pengaruh globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri mengakibatkan perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya, seperti perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya perilaku merokok. Perubahan tersebut telah memberi kontribusi terhadap semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti; jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya (Tjandra, 2011). Penyakit tidak menular menjadi "tren" tersendiri dalam masalah kesehatan. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan, stres serta kurangnya aktivitas fisik yang bermanfaat disebut sebagai pemicu timbulnya penyakit tidak menular seperti penyempitan pembuluh darah jantung dan stroke (Tri, 2012).

Universitas Sumatera Utara

Penyakit jantung dan stroke merupakan penyakit tidak menular yang menduduki peringkat pertama terbanyak penyebab kematian di dunia. Penyakit jantung pada awalnya banyak dijumpai terjadi pada orang tua, yakni mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas. Namun sekarang ini, justru ada kecenderungan juga diderita orang yang berusia di bawah 40 tahun. Hal ini disebabkan karena banyak orang muda memiliki pola hidup tidak sehat (Dewi, 2012). Beberapa ahli menyebutkan penyakit jantung kini sudah menjadi epidemi global. Sama halnya dengan penyakit jantung, stroke juga terus mengalami peningkatan. Angka kejadian penyakit ini di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di Asia, dan cukup prihatin dengan kondisi generasi muda belakangan ini yang mudah terkena stroke (Haryono, 2012). Peningkatan penyakit tidak menular ini akan berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas bangsa karena pengobatannya sering kali memakan waktu lama dan memerlukan biaya besar. Penyakit yang dianggap akan meningkat di tahun 2012 ini, adalah beberapa jenis penyakit tidak menular yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya. (Sedyaningsih, 2012). Prevalensi penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Namun pemerintah kesulitan untuk memprogramkan penanggulangannya. Penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus (DM), penyakit jantung, hipertensi dan kanker. Jumlah penderita ketiga penyakit tersebut di RSU dr. Pirngadi Medan pada 2011 mencapai 1.466 dengan kasus baru 136 kasus (Bahrum, 2011). Penyakit tidak menular seperti diabetes melitus (DM), penyakit jantung, hipertensi, dan kanker terus mengalami peningkatan. Penyakit DM misalnya.

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data dari RSUD dr Pirngadi Medan, jumlah kunjungan pasien DM ratarata mencapai 8.462 tiap bulan dengan jumlah pasien baru 1.251 orang. Penyakit jantung koroner juga mengancam. Rata-rata sebanyak 1.198 pasien berkunjung ke RSU Pirngadi setiap bulannya dan 33 di antaranya adalah pasien baru (Suhadi, 2011). Masalah kesehatan ini pada umumnya terjadi pada orang muda perkotaan, pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi lingkungan, cara hidup, dan perkembangan pola penyakit. Adanya perubahan gaya hidup, mengakibatkan peningkatan jumlah penyakit tidak menular dengan berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang mengkonsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik serta memiliki gaya hidup yang tidak sehat (Sedyaningsih, 2010). Departemen Kesehatan (2002) menetapkan 3 indikator gaya hidup sehat antara lain perilaku tidak merokok, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur. Dengan ditetapkannya ketiga indikator ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengikuti dan memiliki ketiga kriteria gaya hidup sehat tersebut sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Mahasiswa sebagai generasi muda dan merupakan aset bangsa unggul di masa yang akan datang memerlukan perhatian khusus dalam gaya hidup sehat. Aktivitas yang padat, kehidupan sosial dan kesibukan mahasiswa sangat mempengaruhi gaya hidupnya. Melihat gaya hidup modern dan dampak penyakit yang diakibatkannya, dapat pula dilihat pada gaya hidup mahasiswa pada saat ini. Bukan hanya merokok, gaya hidup mahasiswa dalam pola makan juga belum seimbang. Mahasiswa lebih

Universitas Sumatera Utara

memilih mengonsumsi makanan kecil di malam hari dibanding mengonsumsi buahbuahan dan sayuran. Gaya hidup mahasiswa dalam kebiasaan melakukan aktivitas fisik masih sangat rendah. Begitu mengkhawatirkannya gaya hidup mahasiswa (Ari, 2008). Berbagai penelitian yang pernah dilakukan dengan topik yang berhubungan dengan indikator gaya hidup sehat dalam hal perilaku merokok seperti penelitian yang dilakukan oleh Loren di FK USU pada tahun 2010 tentang pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap rokok disimpulkan bahwa dari 306 orang mahasiswa sebagai sampel, 75,8% pengetahuan terhadap rokok dalam kategori sedang dan sikap terhadap rokok 89,9% pada kategori baik. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa harus meningkatkan pengetahuan terhadap rokok, bahaya merokok, kandungan rokok yang berbahaya sehingga dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang rokok akan mempengaruhi sikap terhadap rokok. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk melihat pola makan mahasiswa diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Muharrom di FKM UNAIR tahun 2006 bahwa 80% mahasiswa malas untuk sarapan pagi. Terlebih lagi sebagian besar mahasiswa merupakan anak kost yang tinggal jauh dari keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa pola makan mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga menjadi tidak teratur (Putra, 2008). Begitu juga halnya dengan hasil survei yang dilakukan oleh Darlina (2004) pada mahasiswa USU, 89% mahasiswa putri dan 92% mahasiswa putra suka

mengonsumsi mie instant sebagai makanan pengganti. Sebagian mahasiswa USU memberi alasan mengonsumsi mie instant karena harga yang relatif murah

Universitas Sumatera Utara

dibandingkan dengan membeli sebungkus nasi. 63,42% mahasiswa FKM USU yang sarapan pagi setiap hari, 50,04% yang rutin makan malam dan 30,14% yang mengonsumsi susu sebagai tambahan zat gizi. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa mahasiswa tidak mengetahui pola makan sehat dan seimbang, tidak mengetahui pentingnya sarapan pagi dan hanya ingin yang serba instan dan murah, tanpa memikirkan efek negatif dari mie instan jika dikonsumsi terlalu sering. Sama halnya dengan penelitian mengenai pola makan vegetarian yang dilakukan Suryani (2011) terhadap 63 sampel, diperoleh bahwa mahasiswa FKM USU yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 36 orang (57,10%) dan tingkat pengetahuan sedang 27 orang (42,90%). Dan distribusi frekuensi sikap

mahasiswa FKM USU terhadap pola makan vegetarian yang setuju 37 orang (58,70%) dan tidak setuju 1 orang (1,60%). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa FKM USU masih harus mencari informasi yang lebih banyak lagi mengenai pola makan vegetarian dan bahkan mencoba pola makan vegetarian sebagai salah satu alternatif hidup sehat. Penelitian yang dilakukan oleh Nadya di USU tahun 2009 bahwa pada umumnya mahasiswa USU Medan mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan frekuensi lebih kurang 1 kali per hari, ikan sebagai lauk pauk, jenis sayursayuran yang paling banyak dikonsumsi adalah sawi, serta buah-buahan yang paling sering dikonsumsi adalah jeruk dengan frekuensi lebih kurang 1 kali per hari, sedangkan untuk jenis makanan dan minuman jajanan yang paling sering dikonsumsi adalah permen dan teh dengan frekuensi lebih kurang 1 kali per hari. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa cenderung tidak mengonsumsi

Universitas Sumatera Utara

beranekaragam makanan dan tidak memperhatikan keseimbangan antara serat dan zat gizi yang lain. Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia menyadari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kekuatan utama pembangunan, maka kualitasnya harus ditingkatkan dengan menjalani gaya hidup sehat. Mahasiswa FKM USU adalah Sumber Daya Manusia dan merupakan salah satu agen perubah yang sangat berperan dalam masyarakat dimana mahasiswa FKM USU diharapkan untuk dapat mengubah masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang baik. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mahasiswa FKM USU tentunya juga diharapkan memiliki gaya hidup yang sehat antara lain perilaku tidak merokok, pola makan sehat dan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur, sesuai dengan misi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat adalah menghasilkan output akademik yang berkualitas tinggi yang berorientasi kebijakan dalam memecahkan masalah kesehatan. Untuk itu, penulis ingin melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Terhadap Gaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengetahuan dan Sikap Terhadap Gaya Hidup Sehat Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012. 1.3 Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap terhadap gaya hidup sehat pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran sumber informasi tentang gaya hidup sehat pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012. 2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan terhadap gaya hidup sehat pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012. 3. Untuk mengetahui gambaran sikap terhadap gaya hidup sehat pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012. 4. Untuk mengetahui gambaran kelompok referensi yang mempengaruhi gaya hidup sehat pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara tahun 2012.

1.4 Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak : 1. Bagi Peneliti Merupakan salah satu aplikasi ilmu kesehatan masyarakat yang dipelajari selama masa perkuliahan di FKM USU.

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan masukan bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk menerapkan berbagai kegiatan dan fasilitas yang meningkatkan gaya hidup sehat pada mahasiswa.

BAB II

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai