Anda di halaman 1dari 3

Diagnosa BPH1

Anamnesis
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih berupa
keluhan saluran kemih bagian bawah dan keluhan saluran kemih bagian atas.
Gelaja LUTS dapat berupa gejala voiding, storage, dan pasca miksi. Untuk
menilai derajat keparahan gejala dapat menggunakan sistem skoring IPSS
(International Prostatic Symptom Score) yang terdiri dari 7 pertanyaan. Setiap
pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0-5. Sedangkan
keluhan yang berkaitan dengan kualitas hidup diberikan nilai 1 hingga 7. Nilai
IPSS diantara 0 – 7 termasuk ringan, diantara 8 – 19 derajat sedang, sedangkan
nilai 20 – 35 termasuk derajat berat.

Tabel 2. International Prostate Symptom Score (IPSS)


Dalam 1 bulan terakhir Tidak < 1 x < setengah Kadang- Lebih dari Hampir Skor
pernah dalam 5 kadang setengah selalu
x (sekitar
50%)
1. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda merasa masih
ada sisa selesai
kencing ?
2. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda harus kembali
kencing dalam waktu
kurang dari 2 jam
setelah selesai
kencing ?
3. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda kencing
terputus-putus ?
4. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda sulit menunda
kencing ?
5. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
pancaran kencing
Anda lemah ?
6. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda harus
mengejan untuk
memulai kencing ?
7. Seberapa sering 0 1 2 3 4 5
Anda harus bangun
untuk kencing, sejak
mulai tidur pada
malam hari hingga
bangun di pagi hari ?
Senang Senang Pada Campuran Pada Tidak Buruk
sekali (2) umumnya antara puas umumnya Bahagia Sekali
(1) puas (3) dan tidak tidak puas (6) (7)
(4) (5)
Seandainya Anda harus
menghabiskan sisa hidup
dengan fungsi kencing
seperti ini, bagaimana
perasaan Anda ?
Skor kualitas hidup (QoL)

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Eamination (DRE) sangat
penting. Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan
tonus spingter ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain
seperti benjolan pada di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat. Pada perabaan
prostat yang harus diperhatikan adalah:
a. Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal)
b. Adakah asimetris
c. Adakah nodul pada prostate
d. Apakah batas atas dapat diraba
e. Sulcus medianus prostate
f. Adakah krepitasi

Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan konsistensi prostat kenyal


seperti meraba ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris dan tidak didapatkan
nodul. Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba
nodul dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu prostat akan
teraba krepitasi.

Referensi:
1. Purnomo B. Hiperplasia Prostat Benigna In: Dasar-Dasar Urologi Edisi
Ketiga. CV Sagung Seto. 2011. p:125-44.

Anda mungkin juga menyukai