Anamnesis
Obstruksi prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih berupa
keluhan saluran kemih bagian bawah dan keluhan saluran kemih bagian atas.
Gelaja LUTS dapat berupa gejala voiding, storage, dan pasca miksi. Untuk
menilai derajat keparahan gejala dapat menggunakan sistem skoring IPSS
(International Prostatic Symptom Score) yang terdiri dari 7 pertanyaan. Setiap
pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0-5. Sedangkan
keluhan yang berkaitan dengan kualitas hidup diberikan nilai 1 hingga 7. Nilai
IPSS diantara 0 – 7 termasuk ringan, diantara 8 – 19 derajat sedang, sedangkan
nilai 20 – 35 termasuk derajat berat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Eamination (DRE) sangat
penting. Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan
tonus spingter ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain
seperti benjolan pada di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat. Pada perabaan
prostat yang harus diperhatikan adalah:
a. Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal)
b. Adakah asimetris
c. Adakah nodul pada prostate
d. Apakah batas atas dapat diraba
e. Sulcus medianus prostate
f. Adakah krepitasi
Referensi:
1. Purnomo B. Hiperplasia Prostat Benigna In: Dasar-Dasar Urologi Edisi
Ketiga. CV Sagung Seto. 2011. p:125-44.