Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar belakang Gangguan panik merupakan salah satu jenis gangguan cemas kronik yang di tandai oleh serangan panik parah yang berulang dan tak terduga, frekuensi serangannya bervariasai mulai dari beberapa kali serangan dalam setahun hingga beberapa serangan dalam sehari. 1,2 Gangguan panik dapat timbul bersama gangguan mood, dengan gejala mood secara potensial meningkatkan onset serangan panik. Gangguan panik juga bisa didiagnosis dengan atau tanpa agoraphobia. Selain itu gangguan panik juga biasanya menyertai penyakit somatik (comorbid) dan meningkatkan frekuensi serangan jantung. Oleh karena itu skening dan pemeriksaan yang tepat terhadap gangguan panik sangat dibutuhkan untuk efisiensi terapi, efisiensi biaya dan waktu pengobatan. 1,2 asien gangguan panik sering di temukan pada mereka yang berusia produktif yakni antara 1!"#$ tahun. Selain itu penderita gangguan panik lebih umum di temukan pada wanita, terutama mereka yang belum menikah serta wanita post"partum, serangan panik jarang ditemukan pada wanita hamil. 1,2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi gangguan panik %stilah panik berasal dari kata pan yang berarti dewa yunani setengah hantu yang tinggal dipegunungan dan hutan yang prilakunya sangat sulit di duga. ada tahun 1!&$ deskripsi gangguan panic pertama kali di kemukakan oleh sigmud freud dalam kasus agoraphobia. Serangan panic merupakan ketakutan akan timbulnya serangan serta diyakinin akan segera terjadi. %ndividu yang mengalamani serangan panic berusaha untuk melarikan diri dari keadaan yang tidak pernah di prediksi. 2 Gangguan panik adalah ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak di perkirakan. Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkat 'biasanya kurang dari satu tahun( yang di sertai dengan gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipneu. )rekuensi pasien dengan gangguan panik adalah bervariasi dari serangan multiple dalam satu hari sampai hanya beberapa serangan dalam setahun. 2

B. Epide i!l!gi

enelitian epidemiologi telah melaporkan prevalensi seumur hidup untuk gangguan panik adalah 1,$"$* dan untuk serangan panik adalah +"$.,*. Sebagai contohnya, satu penelitian terakhir pada lebih dari 1.,-- orang dewasa yang di pilih secara acak di te.as menemukan bahwa angka prevalensi seumur hidup adalah +.! * untuk gangguan panik $.,* untuk serangan panik dan 2.2* untuk gejala panik yang terbatas yang tidak memenuhi kreteria diagnostic lengkap. 2 /enis kelamin wanita 2"+ kali lebih sering terkena daripada laki"laki, walaupun kurangnya diagnosis gangguan panik pada laki"laki mungkin berperan dalam distribusi yang tidak sama tersebut. erbedaan antara kelompok hispanik, kulit putih non"hispanik dan kulit hitam adalah sangat kecil. )actor social satu" satunya yang di kenali berperan dalam perkembangan gangguan panik adalah riwayat perceraian atau perpisahan yang belum lama. Gangguan paling sering berkembang pada dewasa muda 0 usia rata"rata timbulnya adalah kira"kira 2$ tahun. 1etapi baik gangguan panic maupun agorafobia dapat berkembang pada setiap usia. Sebagai contohnuya, gangguan panic telah di laporkan terjadi pada anak"anak dan remaja dan kemungkinan kurang diagnosis pada mereka. 2

". Eti!l!gi dan Pat!genesis 1. )aktor biologis enelitian tentang dasar biologis untuk gangguan panik telah menghasilakan berbagai temuan 2 satu interprestasi adalah bahwa gejala gangguan panik dapat di sebabkan oelh kelainan biologis di dalam struktur otak dan fungsi otak. enelitian tersebut dan penelitian lainnya telah menghasilkan hipotesis yang melibatkan disregulasi system saraf perifer dan pusat di dalam patofisologi gangguan panik. System saraf otonomik pada beberapa pasien gangguan panic telah dilaporkan menunjukkan peningkatan tonus simpatik, beradaptasi secara lambat terhadap stimuli yang berulang dan berespon secara berlebihan terhadap stimuli yang sedang. System neurotransmitet utama yang terlibat adalah neropenefrin, serotonin dan gamma"aminibutryric acid 'G343(. 2,+
3

2. )aktor genetika Gangguan panik memiliki keterlibatan komponen genetika yang jelas. 3ngka prevalesi tinggi pada anak dengan orangtua yang menderita gangguan panic. 4erbagai penelitian telah menemukan adanya peningkatan resiko gangguan panic sebesar #"! kali lipat pada sanak saudara derajat pertama pasien dengan gangguan panic dibandingkan dengan sanak saudara derajat pertama dari pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya. 5emikian juga pada kembar mono6igot. 2,+ +. )aktor psikososial 4aik teori kognitif perilaku dan psikoanalitik telah di kembangkan untuk menjelaskan pathogenesis gangguan panic dan agorofobia. 1eori kognitif perilaku menyatakan bahwa kecemasan adalah suatu respon yang dipelajari baik dari prilaku modeling orangtua melalui proses pembiasaan klasik. 2,+ D. #e$ala klinis Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkat dan di sertai gejala somatik. Suatu serangan panik secara tiba" tiba akan menyebabkan minimal # dari gejala"gejala somatik berikut dan mengalami puncaknya dalam waktu 1- menit 7 1. alpitasi

2. 4erkeringat +. Gemetar #. Sesak napas, bernapas pendek $. erasaan tercekik

,. 8yeri dada atau perasaan tidak nyaman 9. :ual dan gangguan perut !. using, bergoyang, melayang atau pingsan

&. 5eralisasi atau depersonlisasi ' merasa seperti terlepas dari diri sendiri(
4

1-. ;etakutan kehilangan kendali atau menjadi gila 11. <asa takut mati 12. arestesi atau mati rasa 1+. :enggigil atau perasaan panas. . E. Diagn!sis ;reteria diagnosis untuk gangguan panic termuat dlam 5S:"%= 'diagnostic and statistical manual of mental disorders). Satu periode tertentu adanya rasa takut dan tidak nyaman dimana # atau lebih gejala berikut ini terjadi secara tiba"tiba dan mencapai puncaknya dalam 1- menit. 2 1. alpitasi

2. 4erkeringat +. Gemetar #. Sesak napas, bernapas pendek $. erasaan tercekik

,. 8yeri dada atau perasaan tidak nyaman 9. :ual dan gangguan perut !. using, bergoyang, melayang atau pingsan

&. 5eralisasi atau depersonlisasi ' merasa seperti terlepas dari diri sendiri( 1-. ;etakutan kehilangan kendali atau menjadi gila 11. <asa takut mati 12. arestesi atau mati rasa

1+. :enggigil atau perasaan panas.

:enurut

5G/"%%% gangguan panic ditegakakan sebagai diagnosis utama bila

tidak di temukannya gangguan an.ietas fobik. >ntuk diagnosis pasti harus ditemukan adanya beberapa kali serangan ansietas berat dalam masa kira"kira satu bulan. + 1. ada keadaan dimana sebenernya secara objektif tidak ada bahaya.

2. 1idak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya 'unpredictable situation( +. 5engan keadaan yang relative dari gejala"gejala ansietas pada periode diantara serangan panik 'meskipun demikian umunnya dapat terjadi juga ansietasantipsikotik yaitu ansietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhwatirkan akan terjadi. %. Penatalaksanaan entalaksanaan serangan panik terjadi , berikut langkah"langkahnya yabg dapat di lakukan untuk mengatasai pasien serangan panik yang datang dengan keluhan nyeri dada, sesak napas atau nyaris pingsan antara lain 7 1. 1erapi oksigen 2. :embaringkan pasien dalam posisi fowler +. :emonitor tanda"tanda vital, saturasi oksigen dan ?;G #. :emeriksa ada tidakanya kelainan lain yang dialami pasien seperti kelainan kardiopulmoner dan memastikan kalau pasien memang sedang mengalami serangan panic $. :emberikan penjelasan dan motivasi pada pasien kalu semua yang dialaminya dapat berkurang dengan menenangkan diri ,. :emberikan injeks lora6epam -,$ mg %= @2-min untuk menenangkan dan mengurangi implus tak terkontrol pasien. 4ila keadaan pasien membaik lora6epan injeksi dapat diganti dengan oral golongan ben6odia6epine lain. 1erapi tidak boleh lebih dari 1 minggu untuk mencegah ketergantungan digunakan hnaya untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien. Setelah
6

serangan panik berlalu, pasien harus dijelaskan mengenai pentingnya terapi jangka panjang seperti A41 dan penggunaan obat jenis SS<%. 1 enatalaksanaan gangguan panic ketika tidak ada serangan 7 Gangguan panik merupakan suatu penyakit yang bersifat krronik, sering berulang serta dapat menyertai berbagai gangguan mental dan somatic lain maka penatalaksanaan yang tepat serta hemat biaya sangat di butuhkan pasie untuk mengurangi beban ekonimi yang bisa ikut menjadi pemicu gangguan mmental yang lain pada pasien. 1,2,+ <38BA '<oyal3ustralian and 8ew Bealand Aollege of sychiatrist ( menyatakan bahwa penatalaksanaan yang direkomendasikan untuk menangi gangguan panic adalah mengedukasi pasien dan keluarga agar dapat mendukung pasien dalam mengatasi kepanikannya. 1erapi medikasi hanya di anjurkan untuk pengguna jangka pendek. 2 Saat ini A41 ' Aognitive" 4ehavior 1herapy( merupakan terapi yang di anggap lebih efektif dan murah dalam mengatasi gangguan panik jika dibandingkan dengan terapi medikasi. >ntuk terapi medikasi, obat"obatan golongan tricclic dan serotonin selective ruptake inhibitor 'SS<%( di anggap memiliki efikasi yang setara serta lebih di pilih sebagai medikasi pilihan di banding dengan golongan ben6odia6epine yang sering di salah gunakan serta dapat menyebabkan berbagai komplikasi opada pasien yang mengalami ketergantugan alkohol. 2,+ &. "!gniti'e( Be)a'i!r T)erap* A41 dengan atau tanpa farmakoterapi, merupakan terapi pilihan untuk gangguan panik dan terapi harus di berikan pada semua pasien. A41 memiliki efikasi tang lebih tinggi dalam mengatasi gangguan panik dan biayanya lebih murah. Selain itu tingkat drop out dan relaps juga lebih rendah di bandingkan dengan terapi farmakologi. :eskipun begitu, hasil yang lebih superior dapat dihasilkandari kombinasi A41 dan farmakoterapi. 1erdapat beberapa metode A41 beberapa di antaranya yakni metode restrukturisasi terapi relaksasi, terapi bernapas dan terapi interocepative. %nti
7

dari terapi A41 adalah membantu pasien dalam memahami cara kerja pemikiran otomatis dan keyakinan yang slah dapat menimbulkan respon emosional yang berlebihan seperti gangguan panik. 1,2,+ Terapi restukturisasi melalui terapi ini pasien dapat meresturisasi isi pikirannya dengan cara mengganti semua pikiran"pikiran negative yang mengakibatkan perasaan tidak menyenangkan yang dapat memicu serangan panik dengan pemikiran"pemikiran positif. 1,2,+ Terapi relaksasi dan bernapas dapat digunakan untuk membantu pasien mengontrol kadar kecemasan dan mencegah hypocania ketika serangan panik terjadi. Semua jenis A41 seperti di atas dapat dilakukan dengan atau tanpa melibatkan dokter. 1,2,+ Salah satu metode A41 seperti interoceptive therapy yang terbukti berhasil pada !9* pasien harus di lakukan dengan bantuan dokter disuatu lingkungan yang terkontrol. ;arena terapi ini dilakukan dengan memberikan paparan yang dapat menstimulus serangan panik pasien dengan cara meningkatnya sedikit demi sedikit hingga pasien mengalami desensitasi terhadap stimulus tersebut. 3dapun beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mendesensitasi gangguan panic antara lain 7 Ciperventilasi disengaja 0 ini dapat mengakibatkan kepala pusing, derealisasi, dan pandangan menjadi kabur :elakukan putaran pada kursi ergonomis 0 ini dapat mengakibatkan rasa pusing dandisorientasi 4ernapas melalui pipet 0 ini dapat mengakibatkan sesak napas dan konstriksisaluran napas :enahan napas " ini dapat menciptakan sensasi seperti pengalaman menjelang ajal :enegangkan badan untuk menciptakan perasaan tegang dan waspadaSemua tindakan di atas dilakukan tidak boleh lebih dari 1 menit. ;uncinya dariteknik di atas adalah menciptakan sejumlah stimulus yang menyerupai serangan

panik.Datihan"latihan tersebut diulangi +"$ kali sehari hingga pasien tidak lagi merasakan +. Terapi ,edikasi 1erdapat + golongan besar obat yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan panik,yakni golongan SS<%, trisiklik, dan :3O% ':onoamine o.idase inhibitor( Sedangkan golongan ben6odia6epin hingga saat ini masih dianggap kontoversial dalam terapi gangguan panik. a. #!l!ngan SS-I . S e r ! t ! n i n ( s e l e / t i ' e r e u p t a k e i n ) i b i t ! r s 0 enggunaan SS<% dan follow up keberhasilannya sebaiknya dimulai dalam rentang2 minggu sejak serangan panik terjadi karena SS<% dapat memicu serangan panik pada pemberian awal. Oleh karena itu dosis SS<% dimulai dari yang terkecil lalu ditingkatkansecara perlahan di setiap kesempatan follow up berikutnya. Mekanisme Kerja SSR SS<% dipercaya dapat meningkatkan kadar serotonin di ekstraselular dengan caramenghambat pengambilan kembali serotonin ke dalam sel presinaptik sehingga ada lebih banyak serotonin di celah sinaptik yang dapat berikatan dengan reseptor sel post"sinaptik.SS<% memiliki tingkat selektivitas yang cukup baik terhadap transporter monoamin yang lain,seperti pada transporter noradrenaline dan dopamine, SS<% memiliki afinitas yang lemahterhadap kedua reseptor tersebut sehingga efek sampingnya lebih sedikit. SS<% merupakan obat psikotropik pertama yang dianggap memiliki desain obat rasional, karena cara kerjanya benar"benar spesifik pada suatu target biologi tertentu danmemberikan efek berdasarkan target tersebut. Oleh karena itu SS<% digunakan secara luas dihampir semua negara sebagai lini pertama pengobatan antipanik.1,+ SS<% dapat diberikan selama 2"# minggu, dan dosisnya dapat ditingkatkan secara bertahap tergantung pada kebutuhan. Semua jenis SS<% yang dikenal saat ini memilikiefektifitas yang baik dalam menangani gangguan panik. Salah satunya, )luo.etine dalamsalut memiliki masa paruh waktu yang panjang sehingga cocok digunakan untuk pasien yang kurang patuh minum obat. Selain itu waktu paruh yang panjang dapat meminimalisir efek withdrawl yang dapat terjadi ketika pasien lelah atau tiba"tiba menghentikan penggunaanSS<%.
9

!ontoh "bat #olongan SSR 1( )luo.etine ' ro6ac( )luo.etine secara selektif menghambat reuptake seotonin presinaptik, dengan efek minimalatau tanpa efek sama sekali terhadap reuptake norepinephrine atau dopamine. 2( aro.etine ' a.il, a.il A<( %ni merupakan SS<% alternatif yang bersifat sedasi karena cara kerjanya berupakan inhibitor selektif yang poten terhadap serotonin neuronal dan memiliki efek yang lemah terhadapreuptake norepinephrine dan dopamine. +( Sertraline 'Boloft( Aara kerjanya mirip fluo.etine namun memiliki efek inhibisi yang lemah pada reuptake norephinephrine dan dopamine neuronal. #( )luvo.amine 'Duvo., Duvo. A<( )luo.amine merupakan inhibitor selektif yang juga poten pada reuptake serotonin neuronalserta secara signifikan tidak berikatan pada alfa"adrenergik, histamine atau reseptor kolinergik sehingga efek sampingnya lebih sedikit dibanding obat"obatan jeis trisiklik. $( Aitalopram 'Aele.a( Aitalopram meningkatkan aktivitas serotonin melalui inhibisi selektif reuptake serotonin pada membran neuronal. ?fek samping antikolinergik obat ini lebih sedikit. ,( ?scitalopram 'De.apro( ?scitalopram merupakan enantiomer citalopram. :ekanisme kerjanya mirip dengancitalopram. $fek Samping SSR % ?fek samping SS<% biasanya timbul selama 1"# minggu pertama ketika tubuh mulaimencoba beradaptasi dengan obat 'kecuali efek samping seksual yang timbul pada fase akhir pengobatan(. 4iasanya penggunaan SS<% mencapai ,"! minggu ketika obat mulai mendekat potensi terapi yang menyeluruh. 3dapun beberapa efek samping SS<% antara lain7 anhedonia,insomnia, nyeri kepala, tinitus, apati, retensi urin, perubahan pada perilaku seksual, penurunan berat badan, mual, muntah dan yang ditakutkan adalah efek sampinng keinginan bunuh diri dan meningkatkan perasaan depresi pada awal pengobatan. 1,2

10

b. #!l!ngan T r i / * / l i / 1Trisiklik Golongan trisiklik 6at kimia heterosiklik yang awalnya digunakan untuk mengatasi depersi. ada awal penemuannya, golongan trisiklik merupakan pilihan pertama untuk terapi depresi. :eskipun masih dianggap memiliki efektifitas yang tinggi, namun saat ini penggunaannya mulai digantikan oleh golongan SS<% dan anti depresan lain yang terbaru. Golongan trisiklik beberapa memiliki kelebihan di antaranya, dosisnya cukup1.Ehari, rendah resiko ketergantungan, dan tidak perlu ada pantangan makanan. 1A3s havethe advantages of once"daily dosing, low risk of dependence, and no dietary restrictions. 8amun +$* penggunanya langsung menghentikan pengobatan karena efek samping yang tidak menyenangkan. Golongan trisiklik harus dimulai dengan dosis kecil untuk menghindari amphetamine like stimulation. 4iasanya pengobatan dengan menggunakan trisiklik membtuhkan waktu sekitar !"12 minggu untuk mencapai respon terapi.1risiklik masih tetap digunakan dalam terapi terutama untuk depresi atau panik yang resisten terhadap obat antipanik terbaru. Selain itu golongan trisiklik tidak menyebabkan ketergantungan sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Canya saja kelemahan golongan ini adalah, efek sampingnya biasanya mendahului efek terapi sehingga banyak pasien yang justru segera menghentikan pengobatan meskipun efek terapinya belum tercapai. Mekanisme Kerja Trisiklik : :ekanisme kerja kebanyakan trisiklik menyerupai cara kerja S8<% 'serotonin" norepinephrine reuptake inhibitor( dengan cara memblok transporter serotonin dannorepinephrine, sehingga terjadi peningkatan neurotransmiter ekstraseluler yang dapat bereaksi dalam proses neurotransmisi. 1A3 sama sekali tidak bereaksi terhadap transporter dopamin sehingga efek samping akibat peningkatan dopamin seperti halusinasi dapat berkurang. 1risiklik juga dikenal sebagai antihistamin dan antikolinergik kuat karena dapat bereaksi dengan reseptor histaminedan asetilkolin muskarinik.;ebanyak trisiklik juga dapat menghambat kanal natrium dan kalsium, sehingga dapat bekerja seperti obat" obatan natrium channel blocker dan calcium channel blocker.;arena itu penggunanaan berlebih trisiklik dapat menyebabkan kardiotoksik. !ontoh "bat Trisiklik
11

1) %mipramine '1ofranil, 1ofranil" :(

%mipramine menghambat reuptake norepinephrine dan srotonin pada neuron presinaptikin. 2( 5esipramine '8orpramin( 5esipramine dapat meningkatkan konsentrasi norepinephrine pada celah sinaptik SS dengan cara menghambat reuptakenya di membran presinaptik. Cal ini dapat menyebabkan efek desensitasi pada adenyl cyclase, menurunkan regulasi reseptor beta"adrenergik, dan regulasi reseptor serotonin. +( Alomipramine '3nafranil( Obat ini berefek langsung pada uptake serotonin sedangakan pada efeknya uptakenorepinephrine terjadi ketika obat ini diubah menjadi metabolitnya, desmethylclomipramine. $fek Samping Trisiklik % 3da banyak efek samping yang dapat disebabkan oleh trisiklik yang berkaitandengan antimuskarinik"nya. 4eberapa di antaranya adalah mulut kering, hidung kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urin, gangguan memori dan peningkatan temperatur tubuh.?fek samping lainnya adalah pusing, cemas, anhedonia, bingung, sulit tidur,akathisia, hipersensitivitas, hipotensi, aritmia serta kadang"kadang rhabdomiolisis. /. ,A2 In)ibit!r :onoamine o.idase inhibitors ':3O%s( merupakan salah satu jenis antidepresi yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan panik. ada masa lalu golongan ini digunakan untuk mengatasi gangguan panik dan depresi yang sudah resisten terhadap golongan trisiklik.:3O paling efektif digunakan pada gangguan panik yang disertai agoraphobia. Selain itu :3O juga dapat digunakan untuk mengatasi migraine dan penyakit parkinsonkarena target dari obat ini adalah :3O"4 yang berperan dalam timbulnya nyeri kepala dan gejala dibanding obat golongan trisiklik. !ara Kerja M&" % :3O% bekerja dengan cara menghambat aktivitasmonoamine o.idase, sehingga ini dapat mencegah pemecahan monoamine neurotransmitters dan meningkatkan avaibilitasnya. 1erdapat 2 jenis monoamine o.idase, :3O"3 dan :3O"4. :3O"3 berkaitan dengan deaminasi serotonin, melatonin, epinephrineandnorepinephrine. arkinson. ;elebihan :3O adalah tingkat ketergantungan terhadap obat ini rendah dan efek antikolinergiknya lebih sedikit

12

Sedangkan :3O"4 mendeaminasi phenylethyl amine and trace amines. 5opamine dideaminasi oleh keduanya. !ontoh "bat M&" 1(. henel6ine '8ardil( 8ardil merupakan obat golongan :3O% yang paling sering digunakan dalam mengatasi gangguan panik. Cal ini telah dibuktikan merlalui superioritas yang jelas terhadap placebodalam percobaan double"blind untuk mengatas gangguan panik. Obat ini biasanya digunakan untuk pasien yang tidak respon terhadap obat golongan trisiklik atau obat anti depresi golongan kedua. 2(. 1ranylcypromine ' arnate( Obat ini juga efektif terhadap gangguan panik karena berikatan secara ireversibel pada :3Osehingga dapat mengurangi pemecahan monoamin dan meningkatkan avaibilitas sinaptik. $fek Samping M&" % ;etika dikonsumsi peroral, :3O% menghambat katabolisme amine. Sehingga ketikamakanan yang mengandung tiramin dikonsumsi, seseorang dapat menderita krisis hipertensi./ika makanan yang mengandung tiptofan dimakan juga, maka hal ini dapat menyebabkanhiperserotonemia. /umlah makanan yang dibutuhkan hingga menimbulkan reaksi berbeda" beda pada tiap individu. :ekanisme pasti mengapa konsumsi tiramin dapat menyebabkan krisis hipertensi pada pengguna obat :3O% belum diketahui, tapi diperkirakan tiramin menggantikannorepinefrin pada penyimpanannya di vesikel, dalam hal ini norepinefrin terdepak oleh tiramin. Cal ini dapat memicu aliran pengeluaran norepinefrin sehingga dapat menyebabkan krisis hipertensi. 1eori lain menyatakan bahwa proliferasi dan akumulasi katekolamin yangmenyebabkan krisis hipertensi. 4eberapa makanan yang mengandung tiramin antara lain hati, makanan yang difermentasi dan 6at"6at lain yang mengandung levodopa seperti kacang"kacangan. :akanan"makanan itu harus dihindarkan dari pengguna :3O d. #!l!ngan Ben3!dia3epin Golongan ben6odia6epin merupakan salah satu obat piliahn yang digunakan untuk mengatasiserangan panik akut. !ara Kerja 'en(odia(epin 4en6odia6epin bekerja dengan cara meningkatkan efek neurotransmiter G343 'gamma" butyric acid(, yang berakibat pada inhibisi fungsi eksitasi sehingga dapat
13

menimbulkan kantuk, menekan kecemasan, anti"kejang, melemaskan otot dan dapat mengakibatk anamnesia. 3da + jenis ben6odia6epin yakni yang short acting, intermediate acting dan long acting.4en6odia6epin short" dan intermediate acting digunakan untuk mengatasi insomnia sedangkan yang golongan long"acting digunakan untuk mengatasi gangguan panik !ontoh "bat 'en(odia(epin 1. Dora6epam '3tivan( Dora6epam merupakan suatu hipnotik"sedatif yang memiliki efek onset singkat dan paruh waktunya tergolong intermediate. 5engan meningkatkan aksi G343, yang merupakan inhibitor utama di otak, lora6epam dapat menekan semua kerja SS , termasuk sistem limbik dan formasi retikuler. 2. Alona6epam ';lonopin( Alona6epam menfasilitasi inhibisi G343 dan transmiter inhibitorik lainnya. Selain itu, obatini memiliki waktu paru yang relatif panjang sekitar +, jam. +. 3lpra6olam 'Fana., Fana. F<( 3lpra6olam merupakan terapi pilihan untuk manajemen serangan panik. Obat ini dapat terikat pada reseptor"reseptor pada beberapa bagian otak, termauk sistem limbik dan <?S.:eskipun begitu banyak ahli yang tidak menyarankan penggunaan alpra6olam dalam waktu lama karena tingkat ketergantungannya sangat tinggi. #. 5ia6epam '=alium, 5iastat, 5ia6epam %ntensol( 5ia6epam meruapakan salah satu jenis ben6odia6epin yang potensinya rendah. 8amun dapat digunakan untuk mengatasi serangan panik. $fek Samping 'en(odia(epin% ?fek samping yang paling sering ditemukan pada ben6odia6epin biasanya berkaitandengan efek sedasi dan relaksan ototnya. 4eberapa di antaranya adalah mengantuk, pusing,dan penurunan konsentrasi dan kewaspadaan. ;urangnya koordinasi bisa mengakibatkan jatuh dan kecelakaan, terutama pada orang tua. 3kibat lain dari ben6odia6epin adalah penurunan kemampuan menyetir sehingga dapat berakibat pada tingginya angka kecelakaan. ?fek samping lainnya adalah hipotensi dan penekanan pusat pernapasan terutama pada penggunaan intravena. 4eberapa efek samping lain yang dapat timbul pada penggunaan ben6odia6epin adalah mual, muntah, perubahan selera makan,

14

pandangan kabur, bingung,euforia, depersonalisasi dan mimpi buruk. 4eberapa kasus juga menunjukkan bahwa ben6odia6epin bersifat liver toksik. e. Ser!t!nin -euptake In)ibit!r1Antag!nist :ekanisme kerja obat ini belum terlalu dipahami. 8amun diketahui obat ini dapatmengatasi gangguan panik dengan cara kerja yang berbeda dari :3O%, serta tidak sepertiobat jenis amphetamine, obat ini tidak menstimulasi A8S. !ontoh "bat % Tra(odone 1ra6odone sangat berguna dalam terapi gangguan panik yang disertai agorafobia. adahewan, obat ini secara selektif mampu menghambat uptake serotonin melalui sinaptosomotak dan mepotensiasi perubahan perilaku melalui induksi prekursor serotonin, $"hidroksitriptofan. f. Ser!t!nin N!repinep)rine -euptake In)ibit!rs %ni merupakan salah golongan antipanik terbaru. Aara kerja obat ini adalahmencegah reuptake inhibitor serotonin"norepinefrin sehingga dapat mengatasi kepanikan. !ontoh "bat % )enlafa*ine ($ffe*or+ $ffe*or ,R) =enlafa.ine reseptor beta. nteraksi "bat % 3dapun beberapa interaksi obat yang harus diperhatikan pada penggunaan terapimedikasi gangguan panik antara lain7 o Obat anti"panik trisiklik '%mipramineEAlomipramine( G Caloperidol' henothia6ine( H mengurangi kecepatan ekskresi dari trisiklik sehingga kadar dalam plasma meningkat,sebagai akibatnya dapat terjadi potensiasi efek samping antikolinergik seperti ileus paralitik, disuria, gangguan absorbsi dan lain"lain. o Obat trisiklikESS<% G A8S 5epressant 'alkohol, opioid, ben6odia6epine, dll( menyebabkan potensiasi efek sedasi dan penelanan terhadap pusat pernapasan bahkan dapat terjadi gagal napas. o Obat trisklikESS<% G Obat simpatomimetik 'derivat amfetamin( H dapat membahayakankondisi jantung. merupakan salah satu contoh obat inhibitor reuptake serotoninEnorepinephrineselain itu cara kerja obat ini adalah menurunkan regulasi

15

o Obat trisiklikESS<% G :3O% tidak boleh diberikan bersamaan karena dapat terjadi Serotonin :alignant Syndrome. untuk wash out period o Obat trisiklik G SS<%, dapat meningkatkan toksisitas obat trisiklik. Pe ili)an 2bat dan Pengaturan D!sis Semua jenis obat anti"panik hampir sama efektifnya dalam menanggulangi sindrom panik pada taraf sedang dan pada stadium awal dari gangguan panik. 4ila pasien peka terhadap efek samping obat, maka golongan obat yang dianjurkanadalah SS<% atau <%:3 yang lebih sedikit efek sampingnya. 3lpra6olam menjadi pilihan untuk menangani pasien yang terkena serangan panik akut. Obat anti"panik harus dimulai dengan dosis kecil lalu ditingkatkan secara perlahan hingga tercapai dosis maintenance. 5an harus diingatkan pada pasien bahwa efek obatanti"panik bekerja dalam jangka waktu 2"# minggu sehingga meyakinkan pasien agar tetap patuh minum obat sangatlah penting. Damanya pemberian obat anti"panik bisa mencapai ,"12 bulan dan bila sudah tidak terdapat lagi gejala, dosisnya dapat diturunkan selama + bulan hingga pasien tidak tergantung lagi pada obat. 8amun apabila terdapt lagi serangan, pasien harus memulailagi pengobatan dari awal. Pe ili)an 2bat dan Pengaturan D!sis Semua pasien yang baru saja memakan obat anti"panik tidak dianjurkan membawakendaraan atau menjalankan mesin karena pasien dapat tertidur saat melakukan aktivitas. Semua ibu hamil tidak dianjurkan memakan obat anti"panik. ada manula dan yang menderita gangguan hati serta ginjal, maka dosis obat anti"panik harus diberikan seminimal mungkin. erubahan penggunaan trisiklikESS<% menjadi :3O% atau sebaliknya harus menunggu waktu sekitar 2"# minggu

16

BAB III KESI,PULAN Gangguan panik merupakan suatu gangguan kejiwaan yang membutuhkan penanganan jangka panjang. 3dapun penatalaksanaan yang dianggap efektif untuk menanganinya adalah terapi A41, terapi medikasi SS<% dan trisiklik sebagai terapi lini pertama dan golongan ben6odia6epin potensi tinggi, :3O% dan obat anti"panik jenis lainmenjadi terapi lini kedua. A41 saja mungkin efektif digunakan untuk terapi jangka panjang, namun efikasi terapi dapat bertambah serta tingkat relaps dapat berkurang jika A41 dikombniasikan dengan terapi medikasi.

17

DA%TA- PUSTAKA

1. :emon :3.

anic disorders.>pdate on :arch 2-11. Icited on /une 2-11J.

3vailable from7 http7EEemidecine.medscape.comEarticleE2!9&1+"overview 2. Saddock 4/ K Saddock =3. anic disorder and agoraphobia. %n7 ;aplan K

SaddockLs Synopsis of sychiatry7 4ehavioral ScienceEAlinical sychiatry, 1-th ),d. >S37 Dippincot Milliams K Milkins22--9. Sec.1,.2 +. :ajnsjocr,3if,dkk. ;apita Selekta ;edokteran. /ilid % ?disi ;etiga. :edia 3esculapius. /akarta.2--9.

18

19

Anda mungkin juga menyukai