Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Afektif Unipolar

OLEH : RENNY HASTUTI

www.themegallery.com

LOGO

Depresi bisa berdiri sendiri maupun bersamaan dengan penyakit organik. Depresi akan sulit di diagnosis jika depresi ditemukan bersamaan dengan penyakit lain.

Pendahuluan

Banyak gangguan medis dan neurologis serta agen farmakologis dapat menghasilkan gejala depresi Baik depresi yang berdiri sendiri maupun yang bersamaan dengan penyakit lain harus diobati dengan sungguh-sungguh, karena depresi dapat mempengaruhi dan memperburuk penyakit organik yang sudah ada

www.themegallery.com

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Depresi 1.Definisi Depresi Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri.

www.themegallery.com

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Epidemiologi depresi

Penelitian-penelitian komunitas diketahui angka prevalensi rata-rata antara 5 dan 20%. Sekitar 10% dari penduduk umur lebih dari 65 tahun mengalami sekali episode depresi berat pada satu saat. Insidensi depresi lebih tinggi pada wanita dan di perkotaan dibanding di pedesaan

www.themegallery.com

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Etiologi Depresi a. Faktor biologi


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelainan pada amin biogenik, seperti: 5 HIAA (5Hidroksi indol asetic acid), HVA (Homovanilic acid), MPGH (5 methoxy-0-hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin dan cairan serebrospinal pada pasien gangguan mood. Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki serotonin yang rendah. Pada terapi despiran mendukung teori bahwa norepineprin berperan dalam patofisiologi depresi
LOGO

b. Faktor Genetik c. Faktor Psikososial Data yang paling mendukung menyatakan bahwa peristiwa kehidupan paling berhubungan dengan perkembangan depresi selanjutnya adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun. Stressor lingkungan yang paling berhubungan dengan onset satu episode depresi adalah kehilangan pasangan.

www.themegallery.com

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4. Patofisiologi
Timbulnya depresi dihubungkan dengan peran beberapa neurotransmiter aminergik. Neurotransmiter yang paling banyak diteliti ialah serotonin. Konduksi impuls dapat terganggu apabila terjadi kelebihan atau kekurangan neurotransmiter di celah sinaps atau adanya gangguan sensitivitas pada reseptor neurotransmiter tersebut di post sinaps sistem saraf pusat.

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada depresi telah di identifikasi 2 sub tipe reseptor utama serotonin yaitu reseptor 5HTIA dan 5HT2A. Kedua reseptor inilah yang terlibat dalam mekanisme biokimiawi depresi dan memberikan respon pada semua golongan anti depresan. Pada penelitian dibuktikan bahwa terjadinya depresi disebabkan karena menurunnya pelepasan dan transmisi serotonin (menurunnya kemampuan neurotransmisi serotogenik).

LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5. Mnisfestasi klinis Suatu mood depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas merupakan tiga gejala utama depresi.

LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

6.Pedoman dignosis Pada PPDGJ III pedoman diagnostik gangguan depresi berat dibagi secara terpisah yaitu gangguan depresi berat tanpa gejala psikotik dan gangguan depresi berat dengan gejala psikotik.

www.themegallery.com

LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.F32 Episode depresi Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang, dan berat) Afek depresi Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah ( rasa lelah yang nyaa sesudah kerha sedikit saja) dan menurunnya aktifitas
www.themegallery.com

LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gejala lainnya: Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimitis Gagsan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri Tidur terganggu www.themegallery.com LOGO Nafsu makan tergangu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Untuk episode depresi dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa sekurang kurangnya 2 minggu untuk penegakan diagnose, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat. Katagori diagnosis episode depresi ringan (F32.0), sedang ( F32.1), dan berat (F32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode depresi berikutnya harus diklasifikasikan di bawah salah satu diagnosis gangguan depresi berulang (F33.)
www.themegallery.com

LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. F32.0 Episode Depresi Ringan Sekurang kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut diatas Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang kurangnya sekitar 2 minggu Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukan

www.themegallery.com

LOGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C.F32.1 Episode Depresi Sedang Sekurang kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan ( F30.0) Ditambah sekurang kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu Menghadapi kesulitan nyata atau meneruskan kagiatan social, pekerjaan dan urusan rumah tangga.

LOGO

D.F32.2 Episode Depresi Berat tanpa Gelaja Psikotik Semua 3 gejala utama depresi harus ada Ditambah sekurang kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.Dalam hal demikian, penelitian secara menyeluruh terhadap episode depresi berat masih dapat dibenarkan.
www.themegallery.com

LOGO

Episode depresi biasanya harus berlangsung sekurang kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnose dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan social, pekerjaan atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas

www.themegallery.com

LOGO

F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik Episode depresi berat yang memenuhi criteria menurut F32.2 tersebut diatas Disertai waham, halusinasi atau stupor depresi. Waham biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal itu. Halusinani auditorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotor atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menunjukan pada stupor. Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek (mood-congruent)

www.themegallery.com

LOGO

F32.8 Episode Depresi Lainnya F32.9 Episode Depresi YTT

www.themegallery.com

LOGO

7.Diognosis Banding
Dalam menegakkan suatu gangguan depresi, diagnosis lain perlu dipikirkan seperti adanya gangguan organik, intoksikasi atau ketergantungan zat dan, distimia, siklotimia, gangguan kepribadian, berkabung serta gangguan penyesuaian

www.themegallery.com

LOGO

8.Penatalaksanaan
Bila diagnosa depresi sudah dibuat, maka perlu dinilai taraf hebatnya gejala depresi dan besarnya kemungkinan bunuh diri. Hal ini ditanyakan dengan bijkasana dan penderita sering merasa lega bila ia dapat mengeluarkan pikiran-pikiran bunuh diri kepada orang yang memahami masalahnya, tetapi pada beberapa penderita ada yang tidak memberitahukan keinginan bunuh dirinya kepada pemeriksa karena takut di cegah. Bila sering terdapat pikiran-pikiran atau rancangan bunuh diri, maka sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi elektrokonvulsi di samping psikoterapi dan obat anti depresan. www.themegallery.com LOGO

Kesimpulan
Gangguan depresi berat merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada psikomotor, kemampuan kognitif, pembicaraan dan fungsi vegetatif. Untuk menegakkan diagnosis gangguan depresi berat, PPDGJ III mensyarati harus didapati tiga gejala utama gangguan depresi dan minimal empat gejala lainnya dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat.

www.themegallery.com

LOGO

Pada gangguan depresi yang sering terdapat pikiran-pikiran atau rancangan bunuh diri, maka sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit dengan pemberian terapi elektrokonvulsi di samping psikoterapi dan obat anti depresan.

www.themegallery.com

LOGO

TERIMA KASIH

www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai