dan telah bersifat final. Hal ini kembali ditegaskan dalam Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara jo Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002. Selain itu Pancasila sebagai dasar negara merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah Perjanjian Luhur bangsa Indonesia. 1. Rumusan Pancasila dan Sumbernya. Menurut Moh. Yamin peri kebangsaan; peri kemanusiaan; peri ketuhanan; peri kerakyatan; kesejahteraan rakyat. Menurut Mr. Soepomo persatuan; kekeluargaan; keseimbangan lahir dan batin; musyawarah; keadilan sosial. Menurut Ir. Soekarno kebangsaan Indonesia; internasionalisme atau perikemanusiaan; mufakat atau demokrasi; kesejahteraan sosial; Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Rumusan Pancasila yang otentik dan resmi berlaku Berdasarkan Inpres No. 12 tahun 1968 ( 13 April 1968 ), rumusan pancasila yang benar dan sah adalah yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dan di tetapkan dalam Tap MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusian yang Adil dan Beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 3. Rumusan Naskah Proklamasi Dirumuskannya naskah proklamasi yaitu dini hari menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruang kedua ini dan mengitari meja bundar, untuk merumuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan konsep naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Hal ini terlihat dari coretan coretan yang ada. Ruang ketiga merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah Proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan lahan berulang ulang dan beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju. 4. Naskah Proklamasi yang otentik dan resmi berlaku Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut : PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta.
Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan Presiden RI kelima Megawati Sukarnoputri (20012004). Kabinet ini dilantik pada tahun 2001 dan masa baktinya berakhir pada tahun 2004. Susunan lengkap kabinet ini adalah sebagai berikut:
Daftar isi
[sembunyikan]
Menteri koordinator[sunting]
No. Jabatan Nama
Dorodjatun Kuntjoro-Jakti
Menteri departemen[sunting]
No. Jabatan Nama
Menteri Pertahanan
Hari Sabarno
Hassan Wirajuda
Menteri Kesehatan
10 Menteri Sosial
Bachtiar Chamsyah
11 Menteri Agama
13 Menteri Keuangan
Boediono
Purnomo Yusgiantoro
16 Menteri Perhubungan
Agum Gumelar
17 Menteri Pertanian
Bungaran Saragih
18 Menteri Kehutanan
M Prakosa
Sunarno
Rokhmin Dahuri
Menteri negara[sunting]
No. Jabatan Nama
Faisal Tamin
I Gede Ardika
23
Manuel Kaisiepo
24
Syamsul Mu'arif
Laksamana Sukardi
Hatta Rajasa
Alimarwan Hanan
Nabiel Makarim
31 Sekretaris Negara
Bambang Kesowo
AM Hendropriyono
33 Jaksa Agung
MA Rachman